KPAI: Kecanduan Game Online Jadi Salah Satu Penyebab Kenaikan Angka Putus Sekolah

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama lebih dari satu tahun memang memukul banyak sendi kehidupan. Salah satunya adalah dunia pendidkan. Dengan konsep PJJ alias pembelajaran jarak jauh yang memiliki sejumlah kendala, banyak siswa yang mengalami putus sekolah selama pandemi COVID-19 ini.

Di awal tahun ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sejak Januari terjadi peningkatan anak putus sekolah. Terdapat lima faktor penyebab anak putus sekolah, dimana salah satunya adalah kecanduan game online.

Diberitakan Tempo.co, Sabtu (6/3/2021), anggota KPAI Retno Listyarti, mengatakan saat pengawasan di kota Cimahi, ada 2 siswa kelas 7 SMP yang berhenti sekolah karena kecanduan game online. Bahkan, satu diantaranya harus menjalani pemulihan secara psikologi sehingga harus berhenti sementara (cuti) selama setahun.

Para guru setempat bercerita bahwa anak-anak yang pagi hari tidak muncul di PJJ online ternyata masih tidur. Hal ini disebebkan sebelumnya anak-anak tersebut sibuk bermain game online hingga menjelang subuh.

ilustrasi

Seperti yang diketahui, PJJ secara online memang menggunakan media smart phone dan kuota internet. Hal ini kerap disalahgunakan oleh anak-anak yang justru memanfaatkannya untuk bermain game. KPAI menilai faktor ini mungkin saja terjadi lantaran lemahnya pengawasan orangtua saat kegiatan PJJ.

Bermain game sendiri biasanya dilakukan untuk mengalihkan kejenuhan selama pandemi, dimana anak-anak hanya di rumah saja. Tanpa adanya aktivitas lain yang dapat dilakukan bersama-sama anggota keluarga lainnya, anak-anak cenderung menggunakan waktunya bersama gadget, yang menyebabkan kecanduan game online selama kegiatan BDR (Belajar Dari rumah) juga meningkat.

Temuan di Cimahi ini dinilai cukup memprihatinkan. Pasalnya, apabila rata-rata di setiap kabupaten/kota ada minimal 2 kasus seperti di Cimahi, maka total kemungkinan ada sekitar seribu anak bahkan lebih yang putus sekolah akibat game online.

Sementara itu, empat faktor lain yang menjadi temuan KPAI sebagai penyebab meningkatnya angka putus sekolah selama pandemi antara lain: menikah, bekerja, menunggak iuran SPP, dan meninggal. Adapun yang menjadi wilayah pantauan KPAI selama penelitian ini adalah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma dan Provinsi DKI Jakarta.