GAMEFINITY.ID, Singkawang – Beberapa waktu lalu sebuah game online bernama Fortnite menuai beragam kontroversi karena mengandung adegan penghancuran Ka’bah.
Awalnya beredar sebuah video yang memperlihatkan pemain Fortnite di mode creative yang membuat bangunan Ka’bah di mapnya. Hal ini menuai kontroversial, bahkan sebelumnya game ini telah dikecam keras oleh pihak Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.
“Pusat fatwa sebelumnya telah memperingatkan terhadap beberapa game elektronik yang menyita pikiran anak muda, mengalihkan mereka dari tugas dasar mereka untuk memperoleh pengetahuan atau pekerjaan yang berguna, dan mengunci mereka di dunia maya jauh dari kenyataan sambil menghasut mereka untuk kebencian dan menyakiti diri sendiri atau merugikan orang lain,” jelas Universitas Al-Azhar.
Mendengar kabar tentang pemain game Fortnite tersebut, beberapa ulama Indonesia mulai ikut turun tangan.
Ustad Ainul Yaqin selaku Wakil Ketua Majelis Dakwah dan Pendidikan Islam (Madani) menjelaskan bahwa yang membuat game tersebut pastinya bukan seorang muslim, sebab tidak mungkin rasanya jika seorang muslim melakukan hal senista itu.
Ia mengaku sedih dan prihatin atas apa yang terjadi dalam game tersebut. Benar-benar kelakuan yang tidak bertoleransi dan dapat memicu konflik antar agama.
“Sangat disayangkan game ini kalau dibiarkan dengan atas nama kebebasan berekspresi dan dunia tanpa batas,” jelasnya.
Sebelum itu, Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir telah mengeluarkan larangan atau ‘pengharaman’ terhadap game Fortnite karena telah menggiring opini para pemainnya untuk melakukan serangan atau penghinaan terhadap agama Islam.