GAMEFINITY.ID, Singkawang – Epic Games Store merupakan salah satu tempat untuk membeli game-game menarik. Epic Games Store dikenal sering sekali memberikan game gratis untuk para penggunanya. Selain itu, platform game yang sering disingkat EGS ini juga memiliki beberapa game eksklusif untuk penggunanya.
Namun beberapa waktu lalu, EGS sempat digugat oleh Apple karena sebuah masalah. Dari gugatan tersebut banyak sekali informasi yang bisa kita dapatkan dari dokumen pengadilan yang berlangsung, salah satunya adalah jumlah pengeluaran Epic Games Store untuk mengamankan game eksklusif yang diduga telah rugi hingga jutaan dolar.
Diketahui dari dokumen tersebut, Epic Games Store telah menghabiskan 444 juta dolar atau setara dengan Rp 6,5 triliun demi mengamankan game-game eksklusif dari para publisher, termasuk jaminan jika game tersebut tidak laku di Epic Games Store. Namun, tidak diketahui pasti berapa banyak keuntungan yang telah didapatkan oleh pihak Epic Games Store.
Nah belum lama ini ada seseorang yang membocorkan dokumen tentang pendapatan yang didapat Epic Games Store dari game-game eksklusif. Orang itu adalah Simon Carless dari GameDisccoverCo yang membagikan daftar game eksklusif Epic Games Store pada tahun 2019 di akun Twitternya.
Somebody on Reddit tried to link the games to the advances by using EGS release date, with partial success (but may be incorrect, multiple titles released on same day, etc): https://t.co/WCu2ZyWlu6 pic.twitter.com/4WVlFJ22xf
— Simon Carless (@simoncarless) August 3, 2021
Dari dokumen yang diberikan oleh Simon tersebut, dapat dilihat Epic Games Store telah mengeluarkan modal untuk game eksklusif sebanyak Rp 3,1 triliun dan hanya mendapatkan uang sebesar Rp 1,2 triliun. Itu berarti Epic Games Store mengalami kerugian sangat besar karena hanya mendapatkan keuntungan kurang dari 50% dari modal yang mereka keluarkan.
Hingga saat artikel ini dibuat, belum ada keterangan lebih lanjut dari bos EGS. Tentu saja kita semua harus menunggu tanggapannya mengingat beberapa waktu lalu ia justru ‘bangga’ ketika dokumen persidangannya tersebut dipublikasikan.