GAMEFINITY.ID, Kota Bandung — Persaingan dalam dunia bisnis digital merupakan hal yang lumrah terjadi. Berbagai upaya telah banyak perusahaan coba, termasuk dengan menguasai dan memonopoli pasar. Walaupun terkesan sedikit kejam, hal tersebut dianggap menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk menguasai pasar.
Berawal dari perseteruan Epic dengan Apple dan Google yang dianggap bahwa Epic berusaha menghindari revenue sharing dengan menghadirkan fitur pembayaran dalam aplikasi miliknya secara langsung. Hal tersebut dianggap telah melanggar kesepakatan awal sehingga mengakibatkan aplikasi dari Epic ditendang dari App Store dan Google.
Kebijakan tersebut kemudian dikecam oleh Epic yang menganggap mereka telah berusaha memonopoli pasar demi mempertahankan kekuasaan dan eksistensinya. Hal ini dilakukan oleh Apple dan Google dengan membujuk pihak ketiga ke dalam “perjanjian anti persaingan” yang ada dalam App Store dan Play Store.
Walaupun sudah sekian bulan terlewatkan, permasalahan tersebut belum juga memudar. Kini Google dikabarkan telah mempertimbangkan untuk membeli sebagian atau seluruh bagian dari Epic.
Atas kabar tersebut, Tim Sweeney selaku CEO Epic Games menjelaskan bahwa dirinya tidak mengetahui motif dari tindakan Google tersebut guna menghentikan persaingan mereka dengan Google Play. Melainkan, manajer Google Play mengungkapkan bahwa alur yang diakses oleh pengguna aplikasi Epic cukup sulit sehingga mengakibatkan User Experience yang buruk.
Whether this would have been a negotiation to buy Epic or some sort of hostile takeover attempt is unclear.
Here Google also talks about the “frankly abysmal” sideloading experience they created, all while touting Android publicly as an “open platform”. – Tim Sweeney, Twitter
Sebelum hal ini terjadi, Epic sempat menyatakan dalam dokumen pengadilannya bahwa salah satu manajer dari Google telah menghubungi mereka berkaitan dengan aplikasi Fortnite. Manajer tersebut mengatakan tindakan sideloading (mendownload dari luar play store) memiliki UX yang buruk bagi pengguna. Hal yang seharusnya mampu dilakukan dalam 2 langkah saja dari Play Store kini harus melewati sebanyak 15 langkah.
Namun, Epic Games tetap khawatir bahwa batasan penggunaan melalui sideloading merupakan taktik yang dilakukan oleh Google guna melindungi sistem monopoli pasar yang telah berjalan selama ini.
Jadi menurutmu bagaimana kelanjutan dari kasus ini akan terjadi? Apakah raksasa Google akan berhasil mengalahkan Epic dalam persaingan ini?