GAMEFINITY.ID, Singkawang – Asosiasi Game Indonesia (AGI) mengungkapkan, sebagian besar uang yang dikeluarkan gamer Indonesia masih dihabiskan untuk game yang diproduksi di luar negeri.
“Orang Indonesia mengeluarkan uang untuk main game per tahun sangat besar,” Ujar Cipto Adiguno selalu Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) dalam konferensi pers Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beberapa waktu lalu.
Namun, menurut Cipto, sebagian besar uang yang dikeluarkan pemain dalam negeri untuk bermain game masih dihabiskan untuk permainan luar negeri. Bahkan Cipto menjelaskan Indonesia hanya mendapatkan kurang dari lima persen untuk game dalam negeri.
“Kita sendiri hanya mendapatkan sebagian kecil dari itu. Kurang dari lima persen,” ujarnya.
Cipto menjelaskan, industri game Indonesia sebenarnya telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Karena industri game merupakan industri yang terbuka, hal ini memudahkan semua orang yang terlibat untuk menjual produk digitalnya ke dunia.
Secara bentuk, produk game juga berbeda dengan produk fisik lainnya. Karena semua produk digital sebenarnya lahir dari SDM yang tinggi. Karena industri game Indonesia baru berusia sekitar 15 tahun, tentu saja bakatnya masih kalah dengan game-game luar lainnya. Produk game dalam negeri masih dianggap sulit di pasar dalam negeri karena masih dominannya produk luar negeri.
“Jadi dalam industri seperti ini, industri Indonesia sebetulnya kualitasnya masih relatif di bawah negara-negara lain yang industri game-nya mulai dari tahun 70-an,” jelas Cipto.
Oleh karena itu, Cipto menekankan bahwa peranan pemerintah sangat diperlukan guna memajukan industri game lokal ini. Ia mengatakan pemerintah seharusnya memberikan uang modal sebagai bentuk apresiasi kepada para developer lokal ini, bahkan jika perlu diawasi keuangan setiap bulannya.
Diharapkan jika adanya dana bantuan dari pemerintah tersebut para developer di Indonesia dapat bersaing dengan pasar global. Terlebih lagi untuk pasar Indonesia, para gamer menggunakan game sebagai salah satu sarana untuk terhubung dengan orang baru.