Death Trash

Review Death Trash, Post-Apocalypse RPG Ala Fallout Klasik

GAMEFINITY ID, YOGYAKARTA – Untuk kita yang hidup di era 90 an pasti kenal dengan game Fallout, franchise legendaris yang menginspirasi munculnya game Death Trash. Game RPG MS-Dos ini memang sangat populer dan digemari pada masanya karena konsepnya yang unik.

Kali ini ada sebuah developer game indie Bernama Crafting Legends yang membuat game pasca kiamat ala fallout dengan unsur original yang juga sangat fresh. Game ini pertama kali dirilis dalam bentuk early access pada 5 Agustus 2021. Meskipun sudah banyak update berkala dari pengembangnya, game ini masih berstatus early access di steam.

Sinopsis Death Trash

Death Trash
Death Trash gameplay

Game Death Trash berlatar belakang di suatu planet fiksi Bernama nexus yang dipenuhi daging yang tumbuh dari tanah. Diceritakan disini bahwa robot-robot yang seharusnya menjadi pelindung malah berbalik melawan umat manusia karena kegagalan sebuah sistem.

Kita akan memulai game di area bawah tanah/tertutup dan bertemu dengan robot-robot yang menyuruh kita untuk keluar. Setelah berada diluar, kita akan dihadapkan dengan dunia dystopia dengan makhluk-makhluk aneh dan lingkungan yang jauh lebih aneh lagi. Daya tarik utama dari game ini adalah unsur eksplorasinya serta interaksi kita sebagai player dengan para NPC untuk mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi di dunia game ini.

Baca Juga: Review Corpse Party: Ritual Persahabatan Berujung Petaka

Visual & Musik (7/10)

Game ini menggunakan visual Isometric Pixel Art dengan palette warna yang didominasi warna-warna bersaturasi rendah dan temperature warm. Tempat-tempat seperti goa, village, dll mempunyai gaya yang mirip dengan fallout 1 & 2, namun dengan visual yang tampak lebih modern.

Death Trash
Death Trash gameplay

Suasana distopia yang ditampilkan secara visual di game ini juga cukup terasa dengan adanya daging-daging yang tumbuh dari tanah yang tersebar diseluruh map. Banyak monster berbentuk layaknya mutant di Resident Evil juga siap mengejar kita jika kita tidak sengaja berpapasan dengannya. Apalagi, beberapa monster bisa berlari lebih cepat dari karakter kita dan bisa meledak saat dibunuh, menambah suasana tegang yang ada di game ini.

Game ini tidak mempunyai music yang cukup dominan, hanya sound effect saja dan music mencekam dan aneh ala-ala film Sci-fi horror yang ada disepanjang game.

Gameplay Death Trash(8/10)

Berbeda dengan game Fallout yang menggunakan system turn based RPG, game ini menggunakan mekanisme action RPG layaknya game-game role-playing modern lainnya. Hal yang sangat unik dari game ini adalah NPC yang bisa berinteraksi secara real time, jadi kita tidak perlu membaca text berjilid-jilid saat berinteraksi dengan NPC layaknya game Fallout. Game ini juga mempunyai fitur local co-op untuk kita menjalankan misi atau sekedar bereksplorasi Bersama teman.

Death Trash
Death Trash gameplay

Untuk Combat systemnya, game ini punya mekanisme yang cukup solid, dimana kita bisa dengan bebas memilih untuk memakai senjata jarak dekat atau jarak jauh. Senjata jarak jauh dan dekatnya pun dibagi lagi menjadi  dua kategori berbeda, yaitu senjata berat dan ringan.

Kita juga diberi fitur menghindar seperti game-game action RPG lainnya. Tidak hanya monster, kita juga akan dihadapkan dengan musuh manusia, ini adalah tipe musuh yang lebih menyusahkan, karena mobilitasnya yang lebih cepat dan mempunyai senjata yang beragam.

Disini juga terdapat pet yang bentuknya seperti gumpalan daging yang bergerak. Kita bisa memilih untuk menjinakkan pet itu jika skill taming kita tinggi atau sekedar membunuhnya saja untuk mendapatkan makanan.

Kontrol (8/10)

Game ini menggunakan mekanisme Action-RPG fast phase dimana kita harus sigap untuk menghindar dan menyerang diwaktu yang tepat. Game Death Trash mempunyai 2 mode, mode eksplorasi dimana sebagian besar kontrol keyboard dan mouse dipakai untuk tujuan interaksi dengan environment sekitar, dan juga mode combat yang bisa kalian trigger jika terjadi encounter dengan musuh.

Tidak ada combo atau movement spesifik yang harus kita gunakan untuk melawan musuh. Penggunaan senjata meele maupun ranged juga menggunakan action yang sama yaitu left click pada mouse. Untuk kalian yang tidak suka combat dan lebih sering menghindar, game ini juga mempunyai fitur stealth yang bisa kalian gunakan. Kalian juga bisa menggunakan right click pada mouse untuk mentarget musuh secara spesifik.

Kekurangan dari game ini adalah saat membuka inventory, game ini akan tetap berjalan dan tidak ada fitur pausenya. Ini membuat kita harus bergerak cepat untuk healing ataupun switch senjata, mengingat ini adalah game dengan combat fast phase yang menuntut kita untuk mempelajari pola serangan dari setiap tipe musuh yang kita temui.

Addictive (8/10)

Game Death Trash ini cukup adiktif dengan dunianya yang misterius namun menarik untuk dieksplorasi. Karena game ini mengedepankan unsur Explorasi layaknya game-game RPG lainnya, kita akan banyak menghabiskan waktu hanya untuk menjelajahi tempat-tempat baru dan mencari resources. Inventory yang sangat terbatas juga membuat kita harus berpikir dua sebelum mengambil sesuatu, dan membuat kita harus bolak-balik ke tempat yang sama untuk mengambil item yang belum sempat kita ambil sebelumnya.

Misteri tentang daging yang tumbuh dari tanah ini juga merupakan konsep yang unik dan menarik untuk menarik rasa penasaran kita sebagai playernya dalam menikmati story utamanya. Ditambah konflik peperangan antara robot dan manusia dalam game ini juga membuat storynya semakin kompleks dan menarik untuk disimak.

Death Trash
Death Trash gameplay

Dari keseluruhan game Death Trash yang sudah saya sebutkan sebelumnya, saya pribadi selaku reviewer memberikan score akhir untuk game Death Trash ini dengan 7.5 . Game ini masih mempunyai potensi lebih besar kedepannya, mengingat saat ini Death Trash masih dalam status Early Access dan ada konten baru yang terus ditambahkan kedalam game.

Game ini bisa kalian beli di steam dengan harga 110 ribu. Selain di PC, game ini juga rencananya bakal rilis di PS4, PS5, Xbox One X, Xbox Series X, Linux, Mac, dan Nintendo Switch.