Activision Blizzard Microsoft

Gamers Minta Akuisisi Activision Blizzard Dihentikan

GAMEFINITY.ID, Bandung – Microsoft kembali mendapat tuntutan hukum karena upaya akuisisi Activision Blizzard senilai US$69 miliar. Kali ini, sebuah tuntutan muncul dari sekelompok gamers beranggotakan 10 orang demi menghentikan proses merger tersebut. Ini menyusul tuntutan dari Federal Trade Commission (FTC) yang diajukan dua minggu sebelumnya.

10 Gamers Dari Amerika Serikat Tuntut Microsoft Atas Akuisisi Activision Blizzard

Microsoft Activision Blizzard
Merger Microsoft Activision Blizzard ditentang sejumlah pihak termasuk FTC

Upaya akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft digadang-gadang sebagai kesepakatan terbesar dalam sejarah industri game. Begitu kabar itu diumumkan pertama kali pada Januari 2022, publik menjadi pro dan kontra. Salah satu yang menolak upaya akuisisi ini datang dari FTC yang menuntut Microsoft demi menghentikannya.

Baca juga: FTC Hentikan Microsoft untuk Akuisisi Activision Blizzard

Kali ini, sebuah tuntutan hukum berasal dari sekelompok gamers beranggotakan 10 orang. Tuntutan itu sudah diajukan pada 20 Desember 2022 di pengadilan federal California.

Alasan mereka mengajukan tuntutan karena proses akuisisi Activision Blizzard akan memberi Microsoft kuasa terlalu besar di industri game dengan kemampuan untuk menutup akses bagi pesaing, membatasi output, mengurangi pilihan konsumen, menaikkan harga, dan menghalangi persaingan.

“Industri game terus berubah dan berkembang, sangat penting bagi kita untuk melindunginya dari merger monopolistik yang akan merugikan konsumen dalam jangka panjang,” ungkap Joseph Savari, pengacara pihak penuntut di San Fransisco.

Menurut Kotaku, sekelompok gamers itu menggunakan The Clayton Antitrust Act of 1914 untuk menuntut pemilik Xbox itu. Hukum tersebut memperbolehkan publik Amerika Serikat menuntut sebuah perusahaan atas perilaku antikompetitif.

Mayoritas Publik di Inggris Justru Setuju dengan Proses Akuisisi

Berbeda dari Amerika Serikat, publik Inggris justru menyatakan setuju dengan proses merger ini. Hal ini menyusul permintaan Competition and Market Authority (CMA) mengundang publik untuk berpendapat.

CMA mengungkap 75% dari komentar publik melalui lebih dari 2.100 email menyatakan setuju. Regulator Inggris itu membagikan pendapat publik melalui sebuah dokumen PDF.

“Sony dan Nintendo lebih kuat daripada Microsoft di console gaming, dan merger itu akan membantu Microsoft bersaing dengan keduanya,” komentar salah satu yang menyatakan setuju.

“Microsoft sudah dominan di OS PC, dan merger ini menjadi upaya untuk mendapat posisi serupa di gaming,” komentar salah satu yang menyatakan menentang.

Sementara itu, Microsoft telah menganggapi tuntutan dari FTC baru-baru ini. Mereka mengaku kesepakatan untuk melakukan merger dengan Activision Blizzard tidak akan membahayakan kompetisi.

“Kami tetap berkomitmen untuk membuat solusi kreatif pada regulator yang akan melindungi kompetisi, konsumen, dan pekerja di sektor teknologi,” tutur Brad Smith, presiden Microsoft.

Jika Microsoft berhasil menyelesaikan proses akuisisi Activision Blizzard pada pertengahan 2023, mereka akan menjadi pemilik sah franchise besar Call of Duty, Crash Bandicoot, Warcraft, dan Overwatch.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.