GAMEFINITY.ID, Jakarta – Activision baru-baru ini telah merilis trailer terbaru Call of Duty: Black Ops Cold War. Salah satu adegan menampilkan Presiden Amerika Serikat periode 1981-1989, Ronald Reagan sedang memberikan komando kepada tim elit. Ya, latar belakang waktu dan tempat dari gameplay campaign game yang akan dirilis pada 13 November 2020 ini memanglah konflik Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet (Rusia), dimana Reagan menjabat sebagai Presiden AS ke-40 saat itu.
“Tuan-tuan, Anda telah diberi tugas penting: melindungi hidup kita dari kejahatan besar. Tidak ada tugas yang lebih tinggi, tidak ada kehormatan yang lebih tinggi. Dan, meski hanya sedikit orang yang mengetahui perjuangan Anda, yakinlah seluruh dunia yang bebas akan mendapatkan manfaat. Saya tahu Anda tidak akan mengecewakan kami,” kata Reagan dalam trailer tersebut.
Call of Duty: Black Ops Cold War akan dirilis untuk platform PC, PlayStation4, PlayStation5, Xbox One dan Xbox Series X/S. Cold War digambarkan sebagai sekuel langsung dari Black Ops yang rilis pada 2010 lalu. Seperti dilansir GAMEFINITY.ID dari Video Games Chronicle, Activision mengklaim beta Black Ops Cold War menjadi beta yang paling banyak diunduh dalam sejarah Call of Duty.
Sebagai agen elit, pemain mendapat misi untuk mengikuti jejak sosok bayangan bernama Perseus yang berada dalam misi untuk mengguncang keseimbangan kekuatan global dan mengubah arah sejarah. Menuruni pusat gelap konspirasi global ini bersama karakter ikonik Alex Mason, Jason Hudson, dan Frank Woods, serta sejumlah agen baru, pemain bertugas menghentikan rencana konspirasi yang disusun selama beberapa dekade.
Eksklusif untuk PlayStation, pemain juga dapat memainkan mode two-player co-operative Zombies yang disebut Onslaught. Mode ini sendiri baru bisa diakses pemain platform Xbox dan PC pada 1 November 2021.