GAMEFINITY.ID, Jakarta – Jaringan internet generasi terbaru yakni 6G, yang mulanya dipatenkan di Tiongkok direncanakan akan diluncurkan mulai 2030 mendatang. Menggantikan 5G yang statusnya belum begitu merata di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang masuk terlambat antara akhir 2023 atau awal 2024 setelah distribusi TV digital di Indonesia telah menyeluruh menurut pendapat salah satu pengamat.
Baca juga: FTC minta playstation ungkap kotrak eksklusif pihak ketiga
Korea Selatan Lebih Dahulu Terkoneksi Mulai 2028
Dibandingkan Negara lainnya, Korea Selatan rupanya terlebih dahulu yang bakal mencicip koneksi supercepat ini, negara yang memiliki kecepatan internet paling cepat di dunia ini direncanakan siap digunakan mulai tahun 2028 mendatang, dua tahun lebih cepat dari rencana awal yakni 2030 melalui rencana K-Network 2030 dan nampaknya negara tersebut berusaha menguasai frekuensi perangkat nirkabel.
Selain itu, K-Network juga akan mengembangkan jaringan seluler Next gen berbasis perangkat lunak serta mendukung rantai pasokan jaringan serta mengamankan teknologi 6G tingkat atas menurut kementerian Sains dan ICT Korea Selatan. Sementara itu pemerintah juga akan mendukung produksi baik material, peralatan, serta komponen untuk perangkat 6G kedepannya.
Gelontorkan Dana Sebesar 7 Triliun Untuk Mengembangkan Teknologi Inti 6G
Maka untuk mewujudkannya, pemerintah Korea Selatan lalu memberikan insentif sebesar 625,3 Milyar Won atau 7 Triliunan Rupiah untuk pengembangan teknologi 6G. Seperti pada generasi sebelumnya, 5G saat itu juga diluncurkan untuk pertama kalinya di Selatan Korea. Menurut analis asal Jerman IPlytic, Korea Selatan menjadi negara penyumbang paten yang cukup besar untuk 5G, dengan presentase 25,9 persen terbesar keempat di Asia.
Dan pada jaringan 6G ini pemerintah Korea Selatan berharap angka paten mulai dinaikkan hingga 30 persen keatas. Berbicara 6G, fokus pertumbuhan untuk jarigan internet ini adalah iot atau Internet of things. Dipercaya kecepatan transfer pada 6G ini jauh lebih cepat dari generasi sebelumnya hingga 100 kali.
Selain itu kecepatan latensi pada 6G juga dipersingkat dari milidetik menjadi mikrodetik. Dalam wawancara antara GiazChina dengan Wakil Manajer Umum departemen teknologi Ericsson Zhang Yongtao, mengatakan bahwa jaringan 6G dapat membangun dunia virtual yang dimana komunikasi holografik dapat berpindah ke dunia nyata. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya laporan inovasi dan misi yang mengusulkan empat skenario untuk internet tahun 2030.
Skenario tersebut antara lain internet,connected intelligence, digital programmable physical world, serta sustainable world interconnection.yang mencakup juga koneksi tidak terbatas, sistem yang terpercaya, jaringan kognitif serta daya komputasi.