GAMEFINITY.ID, Bandung – Semenjak The Mandalorian mulai tayang di Disney+ pada 2019 dengan episode perdananya, tokoh Grogu atau saat itu disebut Baby Yoda sudah mencuri perhatian. Karakter makhluk hijau mungil dan menggemaskan ini mulai meledak popularitasnya setelah menjadi viral di media sosial.
Karakter makhluk hijau mungil itu berhasil mencuri hati baik penggemar Star Wars atau bukan. Sudah bukan rahasia lagi kalau karakter mungil ini menjadi salah satu karakter terpenting di serial televisi produksi Lucasfilm itu. Berikut adalah lima fakta unik tentang Grogu atau Baby Yoda dari The Mandalorian.
Satu Spesies dengan Yoda
Banyak penggemar mengira bahwa karakter yang disebut Baby Yoda ini merupakan versi bayi dari Yoda karena kemiripannya. Yoda sendiri merupakan karakter Grand Master dari Jedi Order di Star Wars Episode I-VI.
Namun, Jon Favreau selaku showrunner sudah membungkam teori ini, mengatakan karakter mungil itu bukan versi muda atau keturunan Yoda. Pasalnya, The Mandalorian berlatar waktu antara Episode VI: Return of the Jedi dan Episode VII: The Force Awakens. Yoda sendiri telah diceritakan meninggal saat Episode VI.
Meski begitu, hal itu tidak menghentikan penggemar menjuluki karakter hijau mungil ini sebagai Baby Yoda. Walau tidak disebutkan nama spesies dalam seri Star Wars, Grogu tentunya satu spesies dengan Yoda.
Grogu Sebenarnya Berusia 50 Tahun
Mudah untuk menganggap Baby Yoda masih berusia bayi atau setidaknya balita. Hal ini terlihat pada penampilan dari tubuh dan juga perilakunya yang masih seperti seorang bayi. Namun, Grogu ternyata diceritakan sudah berusia 50 tahun. Ini sudah disebutkan pada episode pertama The Mandalorian saat The Client menyebut bounty-nya, yaitu Baby Yoda sendiri, berusia 50 tahun.
Meski secara teknis ia berusia 50 tahun, Grogu sebenarnya masih balita. Jika dibandingkan dengan usia Yoda saat Star Wars Episode VI, tokoh Grand Master Jedi itu berusia 900 tahun sebelum meninggal karena usia tua. Berarti dapat disimpulkan spesies Yoda bertumbuh kembang dengan berbeda dan lebih lambat daripada manusia.
Memiliki Nafsu Makan Tinggi
Dalam The Mandalorian, Baby Yoda sering sekali diperlihatkan selalu lapar dan ingin mencari makanan untuk dijadikan camilan. Contoh paling terkenalnya adalah saat ia memakan telur makhluk katak walau sudah dilarang oleh Din Djarin (The Mandalorian) sendiri pada episode dua dari season kedua.
ScreenRant menyebut spesies Yoda terkenal sebagai karnivora dari gerigi dan cakar tajamnya. Mengingat Grogu ingin sekali memakan kumpulan telur makhluk katak, teori ini kemungkinan benar. Tetapi, ScreenRant juga menyebut Jedi Master Yoda dapat bertahan dengan mengonsumsi tumbuhan dan jamur.
Baca juga: Disney: Sekuel Frozen, Toy Story, Zootopia Sedang Digarap
Grogu Sangat Kuat dengan The Force
Dalam lore dan mitologi Star Wars, midichlorians menjadi bagian terpenting dan menjadi alasan The Force mengelilingi karakternya. The Fact Site menyebut George Lucas pernah menjelaskan midichlorians saat wawancaranya pada 1977. Lucas menyebut makhluk tertentu lahir dengan kesadaran terhadap The Force lebih tinggi daripada manusia karena memiliki midichlorians lebih tinggi di sel tubuhnya.
Diceritakan dalam Episode I: The Phantom Menace, Obi Wan menjawab pertanyaan Qui Gon bahwa jumlah midichlorian di Anakin Skywalker muda lebih dari 20 ribu, bahkan Yoda tidak dapat mencapai jumlah sebanyak itu.
Ada kemungkinan Yoda sendiri memiliki jumlah midichlorian yang tinggi. Ini menguatkan teori penggemar bahwa spesies Yoda memiliki The Force yang kuat. Grogu diperlihatkan dapat menggunakan Force-nya untuk membuat barrier, bersembunyi, dan melakukan telekinesis untuk melindungi dirinya.
Namun, Grogu sendiri ditampilkan kesulitan dalam mengendalikan Force-nya. Di season 2 episode 6, Grogu menyiksa para Stormtrooper di sel penjaranya. Sebenarnya, Jedi hanya menggunakan The Force untuk melindungi dirinya. Ini menunjukkan ia kesulitan dengan bagian kegelapan dari The Force.
Pergerakan Grogu Dibuat Berkat Puppetry dan Animatronik
Pergerakan Grogu yang terlihat alami di The Mandalorian justru tidak terlalu banyak mengandalkan efek CGI. Pihak produser memutuskan untuk membuat boneka yang terbuat dari silikon. Dengan ini, mereka dapat menggerakkan karakter Grogu menggunakan teknik puppetry dan animatronik.
“Dia umumnya sebuah boneka. Saat dia CG, kami coba untuk memubuatnya mematuhi hukum alam yang akan ia lakukan sebagai boneka. Kurasa seringkali CG membuatnya terlalu jelas di mana kamu tidak membuat parameter secara kreatif yang mempermudah karakter itu memiliki karakteristik dan karisma yang sama,” jelas Jon Favreau pada The Hollywood Reporter.
Boneka tersebut dibuat dengan anggaran US$5 juta dan relatif berat karena banyaknya kabel dan teknologi animatronic di dalamnya. Boneka itu dikendalikan oleh dua teknisi, satunya mengendalikan wajah dan mulut, satunya lagi mengendalikan ekspresi wajah.
Itulah lima fakta unik tentang Grogu atau Baby Yoda dari The Mandalorian. The Mandalorian dapat disaksikan eksklusif di Disney+