Realitas Anime Modern Sekarang, Kasar tapi Benar Adanya

GAMEFINITY.ID, DKI Jakarta – Inilah realitas anime modern sekarang, mulai dari trop isekai kurang berkualitas hingga fandom yang toxic. Dunia per-anime-an memang terus mengalami perubahan ataupun trend baru, dan perubahan ini tak sealalu mengarah pada hal yang baik.

Bahkan beberapa waktu lalu sempat cuitan seputar anime yang mengatakan, series anime akan kurang penggemar tanpa adanya fan service. Serial anime modern memang menawarkan keunggulan baik dalam animasi maupun eksplorasi genre serta ide-ide yang sebelumnya belum pernah ada.

Tapi pada kenyataannya itu tidak berarti bahwa anime saat ini sempurna, karena ada kebenaran pahit yang harus diterima penggemar. Berikut ini penulis merangkum beberapa point realitas yang anime modern sekarang ini yang perlu kamu ketahui.

Sedikit Anime Ongoing & Series Panjang

Anime fruit basket
Foto Twitter nik4nao

Pertama, jumlah anime on-going dengan series panjang yang sedih. Salah satu tren banyak anime modern yang cukup menonjol adalah banyak anime tayang hanya dalam 12-13 episode.

Bahkan sekarang jarang sekali ditemui anime dengan 26 episode atau lebih. Anime yang lebih pendek memang punya keunggulan dibandingkan series dengan ratusan episode. Tapi karena itulah anime durasi pendek akan lebih mudah tergantikan  begitu muncul judul lain lebih bagus.

Trend Anime Movie

anime fruit basket
Anime Fruit Basket Movie

Anime movie menjadi populer karena sekarang ini dijadikan sebagai fitur pelengkap, tapi sering kali, movie ini diperlakukan sebagai cerita tambahan. Artinya meski tak melihat movienya, tak mempengaruhi cerita aslinya dan penonton masih bisa lanjut.

Dalam beberapa pendapat juga dikatakan bahwa anime movie menjadi ladang baru bagi studio. Dengan membuat cerita kelanjutan dari suatu series menjadi anime movie, dinilai lebih banyak dan cepat untuk menghasikan uang dibandingkan dengan series berjalan.

Di kasus tertentu, anime juga akan menggunakan film/movie sebagai grand final untuk mengakhiri cerita series mereka. Beberapa anime modern yang menggunakan metode movie ini seperti Demon Slayer, Jujutsu Kaisen, Dragon Ball Super, dan Fruits Basket.

Anime Isekai Kurang Berkualitas

Series anime isekai adalah yang paling membuat anime baru-baru ini membosankan. Ada terlalu banyak anime isekai yang mengadptasi cerita kurang berualitas (menurut penulis), semuanya memililki plot yang hampir sama.

Orang mati lalu reinkarnasi, plot mengesalkannya terlalu banyak anime isekai sekarang hanya mengunggulkan harem & fan service.

Baca Juga: 

Dan ini sudah menjadi hal yang biasa hingga genre isekai dipandang sebelah mata saat ini. Tak seperti genre isekai lampau seperti anime Tate no Yusha atau TenSura, yang punya cerita menarik, banyak penggemar menyebut anime isekai saat ini ‘sampah’.

Meskipun begitu ada juga series genre isekai baru yang bagus seperti Isekai Oji-san, Roukin, & Tondemo Skill de Isekai Hourou Meshi.

CG di Anime Makin Dominan

anime kamikatsu
Gambar CG di Anime KamiKatsu. Foto Twitter

Teknologi sudah semakin canggih, dan teknik CG yang lebih praktis dan murah semakin banyak dipilih daripada penggunaan gambar tangan.

Meskipun menjadi pro dan kontra penggunaan CG pada anime modern sekararang cukuplah banyak. Penggunaan CG ini juga terkadang membuat anime tersebut jadi aneh, contohnya seperti anime KamiKatsu.

Fandom Toxic Anime 

anime boruto
Anime Boruto Foto Twitter

Tak dipungkiri lagi, semakin besar suatu series maka akan membentuk fandom (penggemar) yang kadang cukup toxic. Dalam fandom biasanya akan membahas hingga detail kecil di anime, dan ini kebanyakan akan cenderung mengarah ke sisi negatif. Contohnya seperti anime Boruto, ada degan saat Boruto menagis yang punya kualitas cukup buruk hingga dijadikan meme.

Meskipun itu adegan atau scene singkat yang hanya persekian detik, penggemar menghujat habis-habisan karena hal ini. Kepribadian yang agresif ini bisa membuat penonton baru beranggapan anime tersebut negatif bahkan sebelum mereka menontonnya. Sebenarnya ada banyak penggemar anime yang ramah, ingin tahu, dan ‘tak sesat’, karena adanya fandom toxic, citra penggemar anime jadi kurang baik.