GAMEFINITY.ID, Bandung – Uma Musume Pretty Derby telah menjadi salah satu franchise multimedia tersukses bagi Cygames. Franchise tersebut sudah berisi serial anime, manga, dan tentunya game yang sangat populer. Sayangnya, Konami telah menuntut Cygames dengan klaim franchise tersebut merupakan hasil dari plagiarisme dan pelanggaran paten!
Konami Tuntut Cygames karena Uma Musume! Ada Apa?
Cygames dan induk perusahaannya, CyberAgent, merilis pernyataan bahwa Konami telah menuntut keduanya ke ranah hukum pada 31 Maret 2023. Kabar tuntutan itu baru tiba pada kedua pihak tersebut pada 10 Mei 2023.
Menurut dokumen tersebut, Konami menuduh Uma Musume telah melanggar paten miliknya. Pengembang di balik Metal Gear Solid itu meminta agar Cygames menghentikan produksi salah satu franchise terbesarnya itu, baik dalam produksi dan promosi. Mereka juga meminta Cygames ganti rugi sebesar 4 miliar yen atau kurang lebih US$29,2 juta.
Saat ini belum jelas paten manakah yang dimaksud. Beberapa warganet menemukan paten yang terdaftar dan sudah kadalurasa pada Maret 2020, kurang lebih setahun sebelum perilisan game Uma Musume Pretty Derby.
Beberapa warganet ikut berspekulasi bahwa pelanggaran hak cipta oleh Uma Musume terkait dengan seri Tokimeki Memorial. Keduanya dapat dibilang memiliki serangkai fitur cukup mirip seperti parameter beragam yang berdampak pada sikap karakter perempuan pada pemain.
Baca juga:
Cygames Serang Balik, Bantah Tuduhan Konami!
Melalui laman resmi yang sama, Cygames menegaskan pihaknya tidak melanggar hak cipta dan paten sama sekali. Pengembang di balik Granblue Fantasy dan Princess Connect! Re:Dive itu mengatakan bahwa Konami [Digital Entertainment] tidak memiliki bukti bahwa Uma Musume melanggar hak paten sama sekali.
Cygames juga mengemukakan bahwa pihaknya sudah berdiskusi dengan Konami tentang sebuah hak paten “sistem dan program game” dari Uma Musume Pretty Derby. Akan tetapi, Konami justru menolak pendapat Cygames dan berakhir menuntut secara hukum.
Cygames memastikan game Uma Musume Pretty Derby akan terus aktif tanpa halangan apapun. Game horse racing besutannya itu tetap menjadi salah satu game gacha dengan penghasilan terbesar walau belum rilis secara internasional.