GAMEFINITY.ID, Jakarta – Setelah ramai perbincangan terkait tudingan aliansi yang dilakukan oleh tim Free Fire Thailand pada Free Fire Continental Series (FFCS) Asia Series 2020, pemain EVOS turut memberi tanggapan atas kemenangan lawannya tersebut. Menurut Saeful Muharrom alias Sam13, dua tim Thailand EXP Esports dan King of Gamers Club justru tidak melakukan aliansi.
“Aliansi itu kalau mereka membunuh 1 tim, lalu looting bareng. Itu baru aliansi” ujar Sam13 saat berbincang dengan Youtuber Elhaya Gaming.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, EXP Esports diduga melakukan aliansi dengan tim senegaranya, King of Gamers Club. EXP akhirnya keluar sebagai juara dengan total poin 161, sedangkan King sebagai runner up dengan 160 poin. Dua wakil Indonesia, RRQ Hades dan EVOS harus puas di posisi tiga dan empat dengan koleksi poin yang sama, 133.
Dari video pertandinga, misalnya di ronde ketiga dan keempat, kedua tim Thailand ini justru tidak saling bunuh, meski keduanya memiliki jarak berdekatan. Sebaliknya, mereka justru terlihat kompak dalam menghabisi lawan-lawan dari negara lainnya.
Walau begitu, EVOS Sam13 menganggap bahwa dua Tim Thailand tersebut memang bermain sangat bagus. Mereka sudah diwaspadai oleh EVOS bahkan saat masih bermain di babak Play-Ins. Sam13 pun menilai tim Thailand tidak melakukan aliansi.
Pro player dari EVOS itu menilai cara permainan kedua Tim tersebut merupakan strategi mereka masing-masing tim, dikarenakan mereka bermain di turnamen berskala internasional. Tidak mungkin beberapa player berani berperang serius saat zona masih terbuka lebar, jadi tiap tim memiliki starteginya masing-masing.
Beberapa pemain seperti Kenzo dan kawan-kawan juga muncul di video Elhaya membicarakan soal tim Thailand yang menjadi juara. Mereka pun juga setuju dengan pendapat Sam13, yang mengatakan bahwa Thailand merupakan tim yang perlu diwaspadai.