EVOS Esports Raih Juara ASL untuk yang Ketiga Kalinya

GAMEFINITY.ID, Jakarta – ASL S3 by ESL akhirnya menyelesaikan seluruh pertandingannya dan menobatkan EVOS Esports sebagai sang jawara.

Grand Final ESL yang dipersembahkan oleh Indofood dengan Chitato, Good to Go, Pop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor serta Garena sebagai Official Partner ini digelar di Tennis Indoor Stadium Gelora Bung Karno, hari Sabtu 14 September 2019.

Sebelumnya ada 4 tim yang lolos ke babak Grand Final untuk memperebutkan total hadiah sebesar 1 miliar rupiah dan 1 tiket ke Arena of Valor International Championship (AIC) 2019.

Keempat tim tersebut adalah EVOS Esports, Saudara e-Sports (SES), BOOM ID, dan DG E-Sports. Mereka berhak bertanding di babak Grand Final karena menjadi 4 tim dengan poin tertinggi selama babak Group Stage (17 Juli – 1 September 2019).

Selama babak Group Stage, EVOS Esports memang tampil dominan dengan hasil 10 kali menang dan 2 kali kalah. Di Grand Final ini, Henry “Carraway” Teja dan kawan-kawannya dari EVOS juga tampil begitu memukau.

Di babak semifinal, EVOS awalnya bertemu dengan DG yang bertengger di peringkat 4 klasemen akhir babak Group Stage. Sayangnya, DG tak mampu memberikan perlawanan yang berarti bagi EVOS. Tim berlogo macan putih ini menutup pertandingan dengan skor 2-0.

EVOS pun melaju ke babak final melawan SES yang berhasil mengalahkan BOOM ID (2-1) di semifinal. Di pertandingan ini, SES mampu memberikan perlawanan yang lebih sengit kepada sang juara bertahan.

Berkat ketangkasan Farhan “Hans” Akbari, EVOS berhasil mengamankan game pertama. Game kedua, SES bermain lebih sabar dan taktis sehingga mampu mencuri poin.

Game ketiga dan keempat, EVOS dan SES kembali mengamankan masing-masing 1 poin sehingga skor berubah jadi 2-2. Karena itu, Game kelima pun berjalan.

Di awal-awal, SES sebenarnya sempat memimpin jalannya pertandingan. Sayangnya, Calvin “Cate” dan kawan-kawan dari SES tak mampu menjaga konsistensinya sampai akhir pertandingan.

EVOS pun memanfaatkan momentum tersebut dengan baik dan menutup pertandingan dengan kemenangan yang cukup dramatis.

“SES memang pesaing terberat EVOS sedari dulu,” ujar Carraway. “Mereka berkembang sangat jauh, hero pool mereka juga semakin luas. Dengan adanya Global Ban-Pick, menurut saya, mereka berhasil beradaptasi dengan baik.”

Meski kemenangan ini adalah kali ketiganya EVOS menjadi juara ASL sejak Season 1, ada satu pemain baru dari EVOS yang baru mencicipi kursi jawara, yaitu Gilang “Fall” Dwi Fallah.

“Fallah sebagai pemain sangat mudah melebur dengan tim dan sangat bisa diajak untuk bekerja sama. Kehadiran Fall juga memberi tantangan bagi tim EVOS, kami jadi mengusahakan kemenangan ini untuk Fall, soalnya dia belum pernah menang sebelumnya…hahaha.” Lanjut Carraway.

Berkat kemenangan mereka di ASL S3 by ESL ini, EVOS berhak menjadi perwakilan Indonesia untuk berlaga kembali di jenjang yang lebih tinggi, AIC 2019, melawan tim-tim terbaik dari negara-negara lain.

Salah satunya adalah sang juara dari ESL MSP Championship yang digelar untuk regional Malaysia, Singapura, dan Filipina. Selain itu, EVOS jugalah yang akan mewakili Indonesia dalam cabang AoV di SEA Games 2019.

Meski EVOS memang mendominasi dunia persilatan AoV Indonesia sejak awal tahun 2018, tim ini memang masih kesulitan mengukir nama di tingkat internasional.

“Menghadapi dua kompetisi ini (AIC dan SEA Games), yang pasti sih kita latihan terus. Selain itu juga perbanyak scrim (latih tanding) dengan tim luar negeri, supaya bisa mempelajari cara main tim luar.” Tutup Henry.