GAMEFINITY.ID, Jakarta – Satu tim lagi telah didiskualifikasi dari Dota Pro Circuit (DPC) Asia Tenggara. Skuad Team Assault dari Malaysia dinyatakan bersalah karena berbagi akun, sebut penyelenggara liga regional SEA DPC, PGL Kamis (14/1/2021). Team Assault adalah salah satu dari delapan tim yang lolos ke Lower Division liga regional SEA DPC setelah menempati empat besar di Tahap 2 kualifikasi tertutup.
Beberapa pemain di Team Assault termasuk mantan pemain LGD.int Wang “Gy” Kok Guan dan Raymond “Rayy” Then Wan Jia, serta veteran Siong Tait “JoHnNy” Lee. PGL tidak menyebutkan pemain Team Assault mana yang terbukti bersalah karena berbagi akun (account sharing). Isitilah ini sendiri biasa dikenal sebagai joki.
Dalam konteks kejadian ini, account sharing mengacu pada pemain yang membagikan akun Dota 2 miliknya kepada pemain lain sehingga pemain tersebut dapat bermain dalam pertandingan profesional, sambil menyamar sebagai pemain sebelumnya. Kecurigaan terhadap Team Assault mulai muncul pada 10 Januari, ketika mereka secara mengejutkan mengalahkan ZeroTwo, 2-0 selama Tahap 2 dari kualifikasi tertutup liga regional SEA DPC.
Hasil dari pertandingan tersebut menarik perhatian banyak orang, karena ZeroTwo sebelumnya digadang-gadang bakal menyapu Team Assault. ZeroTwo menjadi salah satu tim paling disegani di babak kualifikasi, dengan nama-nama besar seperti Randy Muhammad “Dreamocel” Sapoetra, Ng Kee “ChYuan” Chyuan, dan Muhammad “inYourdreaM” Rizky sebagai bagian dari rosternya.
Tak lama setelah kekalahan ZeroTwo, offlaner tim Lee “X1aOyU” Qianyu, menyuarakan kecurigaannya dengan streamer Indonesia Ramzi “Ramz” Bayhaki. Dirinya menduga pemain Newbee yang sebelumnya mendapat larangan bertanding sebenarnya adalah yang bermain melawan mereka menggunakan akun pemain Team Assault.
X1aOyU menunjukkan bahwa pemain Team Assault bermain terlalu jago dan ping mereka menunjukkan bahwa mereka bermain dari China, bukan Malaysia. Ia kemudian menambahkan, pihaknya sudah melaporkan kecurigaan tersebut ke PGL.
Seperti yang diberitakan GAMEFINITY.ID sebelumnya, Newbee dihukum setelah terlibat dalam skandal pengaturan pertandingan (match fixing) pada Mei lalu. Tim tersebut dilarang hingga batas waktu yang belum ditentukan untuk berpartisipasi dalam turnamen yang diselenggarakan oleh penyelenggara besar China. Awal bulan ini, Valve juga memberi mereka larangan seumur hidup untuk berpartisipasi dalam DPC dan acara yang diselenggarakan Valve lainnya.
Skandal itu mengguncang komunitas DOTA dan Esports, karena melibatkan tim sebesar Newbee, serta pemain Zeng “Faith” Hongda, yang sebelumnya memenangkan The International (TI). Newbee memenangkan TI4 pada 2014, sementara Faith memenangkan TI2 tahun 2012 sebagai anggota Invictus Gaming.
Karena Team Assault didiskualifikasi dari DPC, tempat mereka telah diberikan kepada tim Indonesia Army Geniuses. Army Geniuses sebelumnya tersingkir setelah kalah tiebreak dengan tim Indonesia lain, Zero Two. Hukuman ini tentunya membuat Army Geniuses masih bisa melanjutkan permainannya di DPC 2021.
Sekadar informasi, Team Assault menjadi tim keempat yang didiskualifikasi dari DPC tahun ini. Tim pertama yang diskualifikasi ialah tim yang juga berasal dari Malaysia, VisDota2 pada 7 Januari. VisDota2 dilarang berpartisipasi di tahap kedua kualifikasi tertutup dan kualifikasi terbuka berikutnya untuk liga regional Asia Tenggara karena menggunakan pemain yang sebelumnya dilarang oleh Valve.
Di hari yang sama, tim kedua didiskualifikasi dari DPC, VirtusProPolar lantaran penggunaan stand-in yang tidak sah. Diskualifikasi ketiga diberikan kepada Jimmy “DeMon” Ho, yang bermain dengan tim Aristoteles, pada 10 Januari karena dugaan pelecehan seksual yang dilakukannya di turnamen sebelumnya.
DPC akan dimulai pada 18 Januari, dengan liga regional untuk Eropa, Asia Tenggara, CIS, Amerika Utara, dan Amerika Selatan akan berlangsung hingga 28 Februari. Sementara itu, Liga Regional China akan berlangsung hingga 14 Maret karena akan mengalami jeda di pertengahan musim untuk menyambut Tahun Baru Imlek, 12 Februari.