GAMEFINITY.ID, Jakarta – Setelah bertahun-tahun tidak menjadi sorotan, game PC dan konsol yang telah lama dikembangkan, Six Days in Fallujah direncanakan bakal dirilis pada tahun ini. Game berlatar Perang Irak, tepatnya Pertempuran Kedua Fallujah yang terjadi pada tahun 2004 ini dianggap rawan penggiringan opini dan isu politik.
Publisher Six Days in Fallujah, Victure menegaskan pihaknya tidak berusaha membuat “komentar politik” terkait Perang Irak dengan game yang akan datang tersebut. Game ini sendiri memang menceritakan perspektif pasukan Amerika yang memerangi Pemberontak Irak, serta perspektif dari anggota penduduk sipil kota.
Gameplay dari game FPS ini akan berisi 90 persen action, dengan 10 persen lainnya menceritakan alur cerita paralel di mana pemain mengambil peran sebagai penduduk Irak tidak bersenjata, yang mencoba mengeluarkan keluarganya dari kota.
“Bagi kami sebagai tim, ini benar-benar tentang membantu pemain memahami kompleksitas pertempuran perkotaan,” klaim CEO Victure, Peter Tamte dalam wawancara dengan Polygon.
“Ini tentang pengalaman individu yang sekarang ada karena keputusan politik. Dan kami ingin menunjukkan bagaimana pilihan yang dibuat oleh pembuat kebijakan memengaruhi pilihan yang perlu dibuat (seorang Marinir) di medan perang.
“Sama seperti (Marinir) yang tidak bisa menebak-nebak pilihan para pembuat kebijakan, kami tidak mencoba membuat komentar politik tentang apakah perang itu sendiri adalah ide yang baik atau buruk.”
Lebih dari 100 marinir, tentara, dan warga sipil Irak yang hadir selama Pertempuran Fallujah Kedua dikatakan telah berbagi kisah pribadi, foto, dan rekaman video mereka dengan tim pengembangan game tersebut.
Sementara game ini akan menyajikan cerita-cerita melalui rekaman wawancara dokumenter asli, Tamte mengatakan Six Days in Fallujah tidak membawa cerita penggunaan fosfor putih dan uranium oleh pasukan AS.
“Ada hal-hal yang memecah belah kita, mengalihkan perhatian orang dari kisah-kisah manusia yang dapat kita identifikasi. Saya tidak ingin hal-hal yang sensasional mengalihkan perhatian dari bagian-bagian pengalaman itu.”
Six Days in Fallujah awalnya dijadwalkan untuk diterbitkan oleh Konami lebih dari satu dekade yang lalu, tetapi penerbit menarik diri pada tahun 2009 karena sifat tema yang kontroversial dari game tersebut. Perang Irak bagaimanapun juga selalu menuai kontroversi dan mengundang kritik, termasuk dari veteran militer dan kelompok anti-perang.
“Hampir semua kemarahan yang saya dengar berasal dari orang-orang yang tidak berada di Fallujah. Dari pengalaman dan percakapan yang telah saya lakukan selama lebih dari 15 tahun demgan orang-orang di proyek ini, hampir semua ingin tahu apa yang terjadi di Fallujah.”