Short Anime with AI

Short Anime Rilisan Netflix Ini Dibuat Menggunakan AI

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Short Anime buatan WIT Studio yang dimana studio ini merilis anime pendek berjudul The Dog and The Boy, yang merupakan sebuah upaya kolaboratif bersama yang dimana dikerjakan dari basis pembuat Anime Netflix. Menariknya short anime ini dibuat dengan bantuan AI.

Animasi pendek yang menampilkan latar belakang ang dihasilkan oleh sebuah AI, yang diciptakan setelah manusia membuat konsep seni sebelum pada akhirnya kembali lagi kepada manusia.

Netflix mengatakan secara gamblang penggunaan AI adalah sebuah upaya untuk mengurangi kekurangan tenaga kerja di industri anime dan juga memuji latar belakang AI dan Human, tetapi tidak adanya yang menetukan siapa yang menggambar seni konsep awal dan sentuhan akhir ini.

Konsep ini sendiri terdengar menarik, animasi pendek yang dibuat dengan bantuan. Sayangnya perilisan short anime ini mendapatkan kritikan dan apresiasi yang dimana cukup berbentrokan, mengingat beberapa chase serupa dengan AI.

Baca juga: Daftar Anime Lawas yang Wajib Ditonton Setidaknya Sekali Saja

AI Art dan Artist dan Kontroversialnya

Sebagian besar saran dan kritik untuk The Dog and The Boy dapat dilihat di Twitter yang dimana reaksi yang cukup beragam tentang prospek kedepannya penggunaan AI untuk menggantikan artist.

Short Anime with AI

Short Anime with AI

Short Anime with AI

Salah satu musisi asal Inggris, DJ Fresh reply postingan tersebut dengan menanyakan apakah Netflix dan WIT Studio benar-benar mencari animator. DJ Fresh sendiri mengatakan bahwa banyak animator yang mencari pekerjaan.

Tentu akan banyak artis yang khawatir mengenai bagaimana hal ini akan mempengaruhi peran mereka dalam industri anime, karena sekarang karir mereka tampaknya dapat digantikan oleh AI.

Pro dan Kontra Industri dalam Penggunaan AI, dalam Short Anime Sekalipun

Penggunaan AI sendiri disinyalir sebagai cara untuk mengurangi kekurangannya animator dalam suatu studio dan proyek. Netflix dan studio lainnya juga mungkin mencari AI untuk menggantikan artist, karena dasarnya banyak animator yang menolak kerja karena gaji yang buruk.

Bahkan kasus seperti ini juga tidak jarang ketika outlet seperti New York Times membuat artikel yang membahas tarif sangat rendah yang dihadapi para animator.

Mengesampingkan aspek seni dalam karya yang dibuat oleh AI, menggunakan AI untuk menciptakan seni pada dasarnya salah, bahkan seorang seniman besar Hayao Miyazaki sangat mengecam penggunaan AI dalam presentasi.

Menurut Gfers apakah AI tidak dapat memiliki tempat dalam seni dan harus diserahkan kepada manusia atau diantara keduanya?

Update informasi menarik lainnya seputar game dan anime hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.