All posts by Camilla Anindita

5 Hero Mobile Legends Paling Laku di Turnamen M4

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Turnamen Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) tingkat dunia M4 World Championship telah usai. Tim asal Filipina, Echo Esports menjadi juaranya. Selama turnamen itu, para penonton disuguhkan kualitas para pemain setiap tim yang mewakili negaranya. Baik itu strategi, alur, hingga serangan yang dibangun. Hero setiap pemain juga menjadi salah satu pendobrak dan pembeda permainan.

Pemilihan hero Mobile Legends (ML) M4 memang sangat berpengaruh pada jalannya pertandingan. Tidak heran apabila banyak pro player memiliki hero ML favorit yang jadi jagoannya. Bahkan ada beberapa hero Mobile Legends yang selalu dipilih pro player. Berdasarkan laman resmi M4, ada lima hero ML yang paling laku dan sering digunakan saat turnamen M4 World Championship berlangsung.

  1. Fredrinn

Fredrinn Mobile Legends

Hero Fredrinn mempunyai dua role, yakni Tank dan Fighter. Hero ini cocok untuk digunakan dalam EXP Lane. Hero yang dirilis pada tahun 2022 ini sering digunakan pro player sebanyak 17 kali dalam M4 World Championship selama fase grup.

Baca juga: Tuntas Balas Dendam Echo Esports Juara M4 World Championship

Fredrinn digunakan RRQ Hoshi, RRQ Akira, RSG SG, Occupy Thrones, S11 Gaming, The Valley, dan Malvinas Gaming. Diketahui Fredrinn memiliki skill Pasif yang Bernama Crystalline Armor dengan skill 1 dan skill 2 yang Bernama Piercing Strike dan Brave Assault. Kemudian skill 3 dan Ultimate miliknya juga dikenal sebagai Energy Eruption dan Appraiser’s Wrath.

  1. Karrie

Karrie Mobile Legends

Hero Marksman ini dirilis pada tahun 2017. Karrie cocok sekali digunakan pada Gold Lane. Tercatat sebanyak 16 kali para player menggunakan hero ini di turnamen MLBB tingkat dunia M4 World Championship. Hero ini mempunyai banyak kemampuan. Ada Lightwheel Mark, Spinning Light Wheel, Phanton Step, dan Speedy Lightwheel.

  1. Yve

Yve Mobile Legends

Hero ini cocok digunakan pada Mid Lane dan memiliki role Mage. Hero ML ini dirilis pada tahun 2021. Yve sering digunakan 13 kali oleh para pemain dalam pertandingan fase grup M4 World Championship. Yve mempunyai skill Pasif bernama Galactic Power. Skill 1 dan 2 miliknya adalah Void Blast dan Void Crystal, sedangkan Ultimate Yve dikenal sebagai Real World Manipulation.

Selama turnamen M4 berlangsung, Yve digunakan oleh tim RRQ Hoshi, Onic Esports, The Valley, Echo, Blacklist International, Incendio Supremacy, Todak, MDH Esports, RSG SG, Burn X Flash, dan Malvinas Gaming.

  1. Valentina

Valentina Mobile Legends

Hero Mage ini dirilis pada tahun 2021 dan menjadi salah satu hero ML yang paling sering dipilih di turnamen tingkat dunia M4 World Championship. Valentina cocok digunakan di Mid Lane dan selalu dipilih sebanyak 11 kali. Valentina mempunyai kemampuan yang mencakup Primal Force, Shadow Strike, Arcane Shade, dan I Am You.

Baca juga: Guide Valentina Exp Lane, Tips Build dan Cara Bermainnya

Selama pertandingan di M4, Valentina telah digunakan Echo, Blacklist International, Onic Esports, RRQ Hoshi, RRQ Akira, RSG SG, Falcon Esports, Todak, MDH Esports, dan Occupy Thrones.

  1. Chou

Chou Mobile Legends

Hero Fighter yang dirilis pada tahun 2016 ini cocok digunakan di Gold Lane. Chou ini termasuk hero lama, tapi masih banyak pro player yang menggunakannya. Tercatat ada 11 kali. Chou memiliki skill Pasif Only Fast. Skill 1 dan 2 bernama Jeet Kune Do dan Shunpo, sedangkan skill Ultimate Bernama The Way of Dragon.

Pada turnamen MLBB tingkat dunia M4 World Championship, Chou digunakan RSG SG, Team HAQ, Malvinas Gaming, Occupy Thrones, Echo, S11 Gaming, RRQ Akira, dan MDH Esports.

Tuntas Balas Dendam Echo Esports Juara M4 World Championship

GAMEFINITY.ID, BekasiEcho Esports resmi menjadi juara turnamen Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) tingkat dunia M4 World Championship pada Minggu (15/1) di Tennis Indoor Senayan. Pada Grand Final M4, Echo Esports mengalahkan rekan senegaranya, Blacklist International dengan skor 4-0 tanpa balas.

Pada partai pamungkas ini Echo Esports menurunkan para pemain terbaiknya yakni Sanji, Sanford, Bennyqt, Karltzy, dan Yawi. Mereka sudah membuat Blacklist International sudah kesulitan mengembangkan permainannya.

Gim pertama langsung diamankan Echo dengan 13 point kill. Cukup jauh dari yang didapat Blaclist International, yang diperkuat Wise, Edward, OhMyV33nus, Hadji, dan Oheb. Mereka hanya mendapatkan empat point kill saja.

Baca jugaTerungkap Alasan Acil Lepas Estes Di M4

Lalu pada gim kedua, Sanji dari Echo melakukan serangan inisiasi. Melalui hero Pharsa, Sanju berhasil memecah konsentrasi para pemain Blacklist International.

Partner Sanji, Bennyqt memberi damage besar. Dengan hero Brody, dia menjadi penentu kemenangan setelah melakukan split push ke Main Turret. Ini terjadi saat para pemain Blacklist International sedang melakukan perebutan lord kedua.

Berlanjut ke gim ketiga, permainan kembali didominasi Echo. Kali ini Sanji kembali menjadi ujung tombak dan pembeda gim. Namun dengan hero yang berbeda, Gusion. Gim berakhir dengan margin 13 point kill. 3 poin kemenangan berada di tangan Echo.

Echo Esports Kendalikan Permainan

Pada gim keempat tidak ada perubahan. Blacklist International tidak bisa keluar dari permasalahannya dan semakin sulit mengembangkan permainan. Juara bertahan tersebut sudah ditekan sejak early game.

Sanford dengan hero Gloo sukses mengacak pertahanan Blacklist International. Dia juga menekan para pemain Blacklist International di area turret. Para pemain Blacklist terdesak dan gim keempat sudah pasti menjadi milik Echo sepenuhnya.

Baca juga: Kalah dari Echo, RRQ Hoshi Gagal ke Grand Final M4

Echo sendiri dari awal sudah melakukan blok terhadap hero andalan OhMyV33nus, Estes dari tim Blacklist. Selama empat gim, Estes selalu masuk dalam hero yang dilarang Echo untuk dimainkan.

Oleh karena itu skor 4-0 sudah ada di genggaman dan cukup buat Echo untuk membawa pulang gelar juara. Untuk Karltzy sendiri, gelar ini merupakan gelar keduanya dengan tim yang berbeda. Sebelumnya Karltzy sukses membawa Bren Esports membawa pulang trofi pada kejuaraan M2.

Ini juga merupakan ajang pembalasan Echo karena saat semifinal upper bracket Echo dikalahkan Blacklist International 2-3 hingga memaksa Echo untuk turun ke lower bracket. Namun di final Echo berhasil mengalahkan wakil Indonesia, RRQ Hoshi dengan skor 3-1 untuk lolos ke Grand Final M4.

Kartun dan Anime jadi Teman Masa Kecil, Apa Bedanya?

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Sejak kecil anak-anak selalu menonton film kartun. Saat era 1990-an hingga awal 2000-an kartun dan anime mendominasi dunia pertelevisian. Apalagi pada hari Minggu sejak jam 07.00–11.00 WIB beberapa stasiun televisi menyiarkan kartun dan anime. Mulai dari Doraemon, Detective Conan, Ninja Hattori, Pokemon, Naruto, Spongebob Squarepants, hingga Dragon Ball.

Setiap hari penuh dengan kartun dan anime di kala itu. Saat ini juga masih ada kartun dan anime namun tidak se-intens dulu kala. Ada kartun zaman dulu yang masih diputar lagi tapi ada juga kartun yang baru.

Mekipun begitu, kalian pernah sadar tidak sejak kapan anime dan kartun itu ada? Mengingat dari kecil sudah banyak kartun dan anime yang melalang buana dan seakan tidak ada habisnya.

Baca juga: Rekomendasi Anime Winter 2023 Yang Layak Untuk Ditonton

Sebelum menjawa pertanyaan tadi, kalian tahu tidak kalau kartun dan anime itu berbeda? Kebanyakan orang menganggap itu sama saja karena menghadirkan animasi karakter dan visual bergambar yang bagus. Namun sebenarnya ada perbedaannya.

Adanya Perbedaan yang Jarang Diketahui

Anime

Berdasarkan website resmi Universitas Sains dan Teknologi Komputer dijelaskan bahwa kartun dan anime memiliki perbedaan utama. Perbedaan tersebut dikatakan bahwa anime merupakan gaya animasi gambar Jepang. Sementara kartun sendiri adalah bentuk seni visual bergambar dua dimensi.

Ternyata anime itu merupakan sebuah singkatan dari kata animasi. Di Jepang, anime merujuk pada semua animasi. Jangankan di Jepang, orang-orang di seluruh dunia ketika mendengar kata anime secara khusus akan teringat dan merujuk animasi dari Jepang.

Animasi Jepang sudah ada sejak tahun 1917. Mayoritas orang-orang menyukai anime karena membaca buku komik Jepang atau yang kita kenal dengan sebutan manga. Dimulai dari tahun 1960-an anime karya Osamu Tezuka mempunyai ciri khas seni tersendiri yang kita kenal sekarang ini.

Berkat teknologi yang semakin maju, anime-anime mulai berubah dengan tampilan dan nuansa yang unik dan menarik. Grafiknya juga lebih cerah dan penuh warna. Karakternya semakin berkembang dan dinamis. Adapun alur cerita juga semakin beragam dan spektakuler.

Sementara kartun lebih kepada tayangan yang diselipkan humor. Bisa jadi itu humor satir atau humor keseharian yang sering kita temukan. Oleh karena itu, anime dipandang secara internasional selama lebih dari 30 tahun. Anime mulai populer di Amerika Serikat pada tahun 1990-an.

Karakteristik Anime Jepang

Selama ini karakter yang kita lihat itu pasti memiliki mata besar dan rambutnya berwarna cerah. Lalu gerakan tubuh serta respon emosional cenderung berlebihan. Kemungkinan seniman anime terpengaruh karakter kartun barat awal, seperti Betty Boop, Mickey Mouse, dan lainnya.

Perlu diketahui juga kalau anime Jepang ditentukan dari kelompok umur. Jadi ada anime yang bisa ditonton orang dewasa saja dan ada juga anime yang bisa ditonton untuk semua kalangan. Sementara kartun Amerika fokus untuk anak-anak saja.

Lalu anime Jepang selalu menyediakan alur cerita yang bagus, unik, dan temanya beragam. Mulai dari komedi, romansa, aksi, hingga fiksi. Sebagian besar anime juga selalu menampilkan budaya Jepang. Baik itu religi, alam, budaya, hingga sejarah.

Kalah dari Echo, RRQ Hoshi Gagal ke Grand Final M4

GAMEFINITY.ID, BekasiRRQ Hoshi, tim asal Indonesia gagal lolos ke Grand Final turnamen Mobile Legends:Bang-Bang (MLBB) tingkat dunia M4 World Championship setelah dikalahkan wakil Filipina, Echo dengan skor 1-3 pada Sabtu (14/1). Dengan ini usai sudah harapan melihat wakil Indonesia mengangkat piala turnamen Mobile Legends tingkat dunia. Tidak ada satupun wakil Indonesia yang mencapai Grand Final m4 World Championship tahun ini.

Sebelumnya RRQ Hoshi harus berhadapan dengan wakil Indonesia lainnya, Onic Esports di semifinal lower bracket. RRQ Hoshi menang meyakinkan dengan skor 3-0 untuk bisa melaju ke final lower bracket. Kemenangan ini berhasil dituntaskan RRQ Hoshi karena sebelumnya pada Grand Final MPL Indonesia Season 10, Onic Esports berhasil menundukkan RRQ dan jadi juara.

Baca juga: Mirko Prediksi Onic Esports Juarai M4 World Championship

Di samping itu, Echo turun kelas ke lower bracket karena kalah dari sesama tim Filipina lainnya, Blacklist International di semifinal upper bracket.

RRQ Hoshi dan Echo Tampil Ngotot

RRQ Hoshi dalam Final Lower Bracket

Pada saat final lower bracket, kedua tim tampil ngotot agar bisa meraih satu tempat di Grand Final dan bertemu Blacklist International. RRQ yang menurunkan Clayyy, R7, Skylar, Alberttt, dan Vyn bermain agresif pada early game di gim pertama agar bisa mengungguli tim Filipina, Echo Esports.

Di sisi lain Echo Esports yang diperkuat Sanji, Sanford, Bennyqt, Karltzy, dan Yawl mencoba mendominasi dengan team fight. Meskipun RRQ berhasil merebut seluruh turtle pada gim pertama. Pada akhirnya Echo berhasil menggempur pertahanan RRQ setelah mendapatkan lord terlebih dahulu. Poin didapat 1-0 pada gim pertama.

Gim kedua RRQ Hoshi bermain disiplin untuk mengejar ketertinggalan. Tim berjuluk “Raja dari Segala Raja” itu mendapatkan momentum saat Echo lengah dan salah langkah. Skor menjadi 1-1. Echo Esports merespons pada gim ketiga. Dengan permainan rapi dan juga lord yang sudah didapatkan, Echo melakukan triple kill untuk menghancurkan base RRQ Hoshi. Echo Esports memimpin kembali dengan angka 2-1.

Baca juga: Semifinal M4: Onic vs RRQ Hoshi Jadi Laga Terpanas

Wakil Filipina tersebut semakin agresif dan mengacak-acak pertahanan RRQ Hoshi di semua area. Pertahanan RRQ Hoshi rontok dan berhasil ditembus pada menit ke-18. Echo berhasil mengamankan gim keempat ini dengan skor 3-1. Hasil ini sudah menyingkirkan RRQ Hoshi dari perebutan juara.

Echo Esports selanjutkan ke babak Grand Final di hari Minggu (15/1) untuk berhadapan rekan senegaranya sekali lagi, Blacklist International, sang juara bertahan.

Semifinal M4: Onic vs RRQ Hoshi Jadi Laga Terpanas

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Dua wakil Indonesia, RRQ Hoshi dan Onic Esports bertemu di semifinal lower bracket dalam turnamen Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) tingkat dunia M4 World Championship pada Sabtu (14/1). Laga yang digelar di Tennis Indoor Senayan ini, Onic Esports berhasil mengalahkan The Valley dari Amerika Serikat dengan kemenangan 3-1. Sebelumnya RRQ Hoshi memulangkan Falcon, tim asal Myanmar dengan skor 3-2.

Tim Onic Esports, yang terdiri dari Sanz, Butsss, CW, Kairi, dan Kiboy sempat kewalahan melawan The Valley, yang diperkuat Hoon, Fwydchickn, Basic, Mobazane, dan Supershark.

Bahkan beberapa kali The Valley menutup celah dan mengatasi gempuran Onic Esports sehingga wakil Indonesia tersebut tidak dapat memaksimalkan tiga lord yang didapatkannya.

Baca juga: Coach ECHO Absenkan Roamer Ikonik Lawan RRQ Hoshi di Laga M4

Momentum didapatkan The Valley ketika lord terakhir mereka berevolusi. Dengan itu, The Valley menutup serangan mematikan pada menit ke-24. Skor 1-0 untuk kemenangan The Valley. Onic Esports pun membalas dengan bermain agresif sejak early game di gim kedua. Sanz cs berhasil mengatur tempo permainan di gim kedua ini.

The Valley pun mencoba untuk menyeimbangi permainan. Melalui tempo yang cepat dan mengandalkan hero milik Basic. Sayangya hero tersebut tidak bisa diandalkan lagi saat Onic berhasil membawa permainan memasuki late game. Tim asal Indonesia tersebut berhasil menyamakan kedudukan 1-1. Pada akhirnya mereka berhasil menghancurkan base The Valley.

Dominasi Onic Esports Antar Bertemu RRQ Hoshi

Onic Esports sempat kehilangan turtle pada early game di gim ketiga itu. Namun tim yang mempunyai julukan “Sang Raja Langit” bermain disiplin dan tidak terburu-buru dalam memulai dan menggempur serangan pada lawan.

Saat itu juga Onic Esports berhasil menemukan celah dan mengamankan dua lord. Sanz, pemain andalan dari Onic sukses melakukan triple kill untuk kemenangan match point 2-1.

Gim keempat kembali menjadi milik Onic Esports. Berbekal first blood yang didapatkan, tim warna dominan kuning tersebut mendominasi permainan secara menyeluruh. Tidak butuh waktu lama, Onic berhasil menumbangkan seluruh hero pemain The Valley pada menit ke-17 untuk kemenangan mutlak 3-1. Kemenangan ini pula membuat tim asal Amerika harus angkat kaki dari turnamen M4 World Championship.

Baca juga: Onic Esports Tersisih ke Lower Bracket M4, Susul RRQ

Semifinal Derbi Tim Indonesia Bakal Berlangsung Panas

RRQ Hoshi berteme Onic Esports

Berkat kemenangan ini pula, tim landak kuning berhadapan dengan RRQ Hoshi pada semifinal lower bracket. Semifinal ini dijadwalkan pada hari Sabtu, 14 Januari 2023 pukul 14.00 WIB.

Sebelumnya RRQ Hoshi menang secara dramatis saat melawan Falcon Esports dari Myanmar. Sempat unggul dua gim berturut-turut. Namun Falcon menang pada gim ketiga dan keempat. Pertandingan pamungkas ditentukan gim kelima. Di sini RRQ Hoshi menunjukkan kualitas terbaik dan dapat memulangkan Falcon dengan skor akhir 3-2.

Baca juga: Kiboy dengan Anti-Natalia Baloyskie di M4 World Championship

Pertemuan antar kedua wakil Indonesia ini layaknya pertandingan ulang pada Grand Final MPL Indonesia Season 10 pada Oktober 2022, di mana pertandingan tersebut dimenangkan oleh Onic Esports. Pertandingan semifinal “Sang Raja Langit” Onic Esports melawan “Raja dari Segala Raja” RRQ Hoshi kemungkinan bakal sengit dan panas.

CW dari Onic merasakan dilemma karena pastinya tidak ingin bertemu sesame tim Indonesia. Apalagi dukungan keduanya juga sangat besar. Di samping itu dua wakil Filipina yakni Echo dan Blacklist International bertarung untuk memperebutkan satu tempat di Grand Final yang akan berlangsung pada Minggu (15/1).

Onic Esports Tersisih ke Lower Bracket M4, Susul RRQ

GAMEFINITY.ID, BekasiOnic Esports, Wakil Indonesia kembali tumbang di turnamen Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) M4 World Championship. Setelah RRQ Hoshi, kali ini Onic Esports juga harus tersisih ke lower bracket. Keduanya harus tumbang sama-sama dari tim asal Filipina. RRQ Hoshi dikalahkan 2-3 dengan Blacklist International. Sementara Onic Esports harus tunduk dengan Echo dengan skor 1-3.

Tim Onic Esports menurunkan pemain-pemain terbaiknya pada laga yang digelar di Tennis Indoor Senayan. Ada CW, Butts, Sanz, Kairi, dan Kiboy. Namun mereka dibuat kesulitan oleh Echo yang diperkuat Sanji, Sanford, Bnnyqt, Kartzy, dan Yawl.

Keduanya memang tidak ada yang mendominasi pada early game. Sayangnya, set up matang dari Echo membuyarkan konsentrasi Onic Esports dan berhasil menumbangkan hero pemain tim yang didominasi warna kuning tersebut.

onic esports

Onic bisa bertahan selama 23 menit pada gim pertama. Mereka juga berhasil melawan balik meskipun hanya mempunyai 12 point kill berbanding terbalik dengan Echo yang mempunyai 18 point kill. Namun, tetap saja tim Indonesia tidak mampu menahan damage yang terlalu besar. Gim pertama berhasil dimenangkan Echo.

Pada gim kedua Onic bersiap untuk membalas kekalahan mereka di gim pertama. Onic bermain agresif sejak early game. Bahkan mereka mengamankan semua turtle yang ada. Meskipun tidak mendapatkan lord, tim Onic bisa menyamakan kedudukan 1-1.

Baca juga: Hasil M4: RRQ Hoshi Terhempas ke Lower Bracket

Echo Menguasai Pertandingan, Ketika Lawan Onic Esports

Sayangnya Echo berhasil menguasai permainan kembali pada gim ketiga. Kurang dari 12 menit, Echo melancarkan serangan team fight dan menundukkan Onic. Skor 2-1 utuk keunggulan Echo.

Tidak menyerah, Onic segera menguasai gim keempat. Mereka juga berhasil mendapatkan dua lord. Sayangnya, lord terakhir berhasil diamankan Echo. Malapetaka menghampiri tim Onic dan Echo sukses menurunkan Onic ke lower bracket.

Baca juga: ECHO Yawi Sebut ONIC Esport Sulit Dilawan

Dengan hasil yang diterima Onic Esports maupun RRQ Hoshi, memupuskan harapan penonton untuk menyaksikan All Indonesian Final tanggal 15 Januari 2023 nanti. Keduanya harus berjuang di lower bracket agar bisa lolos ke babak pamungkas tersebut.

Onic Esports sendiri berhadapan dengan The Valley dari Amerika. Sementara dua tim asal Filipina, Blacklist International dan Echo akan saling berhadapan untuk bisa mengamankan satu tempat di Grand Final. Uptade informasi terbaru seputar game, anime, musik, lifestyle, dan lainnya hanya di website gamefinity.id. Ikuti juga sosial media, Facebook, Twitter dan Instagram Gamefinity.