All posts by Camilla Anindita

Lupita Nyong’O Bakal Jadi Tiana di Film Live Action The Princess and The Frog?

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Film live action kembali dibuat. Kali ini giliran The Princess and The Frog, salah satu kartun klasik produksi Disney. Aktris Lupita Nyong’O dirumorkan akan menjadi Tiana dalam film live action ini.

Namun, diskusi mengenai proyek ini masih dalam rumor dan masih dalam tahap pengembangan. Mengingat ada banyak gerakan pemogokan yang dilakukan para penulis dan juga aktor serta pemotongan anggaran Disney, seperti yang dilansir disneyplusinformer.com.

Perilisan film ini juga belum dipastika dalam waktu dekat. Walaupun begitu, Disney tetap tertarik untuk memproduksi film-film live action di masa yang akan datang. Apalagi Disney meraih keuntungan $9,5 miliar di seluruh dunia sejak film Alice in Wonderland yang dirilis pada 2010 lalu.

Lupita Nyong’O Kandidat Terkuat Jadi Tiana di Film Live Action The Princess and The Frog

Lupita Nyong'o

Berdasarkan laman gamereactor.asia, Lupita Nyong’O menjadi kandidat terkuat untuk menjadi pemeran utama yakni Tiana di film live action The Princess and The Frog. Namun, sampai sekarang belum ada konfirmasi yang lebih lanjut lagi. Meskipun begitu, proyek Disney ini sudah beredar di media sosial.

Sebenarnya The Princess and The Frog sudah dirilis dalam bentuk film animasi musikal pada tahun 2009 lalu. Saat itu Tiana diperankan oleh Anika Noni Rose. Ia pun juga mengisi suara proyek animasi lainnya termasuk Ralph Breaks the Internet.

Nama Nyong’O sendiri memang sudah tidak asing di dunia perfilman Hollywood. Tercatat dirinya bermain sangat gemilang dalam film 12 Years of Slave arahan Steve McQueen dan film Us karya Jordan Peele. Dirinya juga terlibat dalam film karya Marvel Black Panther serta Black Panther: Wakanda Forever.

Belum lagi kolaborasinya dengan Disney juga baik dan kuat seperti menyumbangkan suaranya sebagai Maz Kanata pada film Star Wars: The Force Awakens (2015), Star Wars: The Last Jedi (2017), dan Star Wars: The Rise of Skywalker (2019). Aktris berusia 40 tahun tersebut juga remake film live action The Jungle Book karya Jon Favreau untuk menjadi pengisi suara karakter Raksha pada tahun 2016 lalu.

Baca juga: 

Asal Cerita The Princess and The Frog

Lupita nyong'o terkuat menjadi pemeran utama

Dikutip comingsoon.net, The Princess and The Frog sendiri merupakan film yang terinspirasi dari dongeng The Frog Prince karya Brothers Grimm serta novel karya E.D. Baker pada tahun 2002 lalu yang berjudul The Frog Princess.

Cerita ini berlatar di New Orleans yang mengisahkan seorang wanita muda bernama Tiana yang mempunyai mimpi untuk bisa membuka restoran sendiri. Namun, tanpa sengaja dirinya menjadi katak ketika mencium Pangeran Naveen. Hal itu dilakukannya agar bisa terbebas dari kutukan Shadow Man.

Selain film live action, Disney juga mempertimbangkan untuk membuat serial Tiana di Disney+ Hotstar usai mengalami beberapa kali penundaan. Nantinya serial ini menceritakan petualangan Putri Maldonia yang baru saja dinobatkan. Serial yang berlatar di New Orleans ini bakal tayang pada tahun 2024 mendatang.

Vini Jr Jadi Cover EA Sports FC Mobile Android dan iOS

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Game Electronics Arts (EA) Sports mengumukan kabar terbaru tentang cover dengan Vini Jr. Kabar tersebut ialah game EA Sports FC Mobile bakal meluncur untuk mobile dengan perangkat Android maupun iOS.

Peluncuran EA Sports FC Mobile ini bakal dijawalkan pada 26 September 2023 nanti di perangkat mobil berbasis Android dan iOS. Game ini menjadi pembaruan atau update gratis dari permainan FIFA Mobile.

Gameplay producer EA Sports Timo Mueller menjelaskan bahwa sebenarnya Indonesia sendiri sudah masuk ke dalam radar acara resmi EA Sports FC Mobile.

Untuk kalian yang sering memainkan FIFA Mobile, maka cukup mengupdate game tersebut dan langsung memainkannya. Namun, jika kalian adalah pemain baru maka harus unduh game FC Mobile terlebih dahulu melalui Google Play Store maupun Apple App Store saat peluncuran nanti.

Vini Jr Jadi Cover Game Baru EA Sport FC Mobile

Cover Vini Jr EA Sports

Dilansir laman Liputan6, tahun ini EA pun menunjuk bintang sepak bola asal Brasil yang saat ini membela Real Madrid, Vinicius Junior atau yang dikenal dengan Vini Jr. sementara, tahun lalu Kylian Mbappe, superstar dari PSG yang menjadi cover gamenya.

Baca juga: 

Vini Jr memang saat ini menjadi salah satu bintang lapangan yang sangat populer apalagi gaya bermainannya juga sangat kreatif dan lincah. Tidak heran Real Madrid paling menjanjikan dan berpotensi menjadi superstar selanjutnya di masa yang akan datang.

Nantinya pada game EA Sports FC Mobile, para pemain terutama penggemar Vini Jr bisa merasakan pengalaman tersendiri saat bermain sebagai dirinya. Hal itu disebabkan gaya permainannya sesuai dengan data permainan aslinya selama ini.

Pemain berusia 23 tahun tersebut mengungkapkan dirinya sangat senang bisa menjadi bagian dari EA Sports FC Mobile terlebih menjadi bintang sampul game tersebut. Dirinya juga menambahkan dengan adanya permainan ini bisa membuat banyak orang semakin antusias dan bergabung dalam merayakannya.

Kehadiran Permainan EA Sports FC Mobile

Cover Esports Vini jr

Berdasarkan duniaku.idntimes.com, permainan EA Sports FC Mobile hadir dengan banyak fitur yang mengalami peningkatan. Sebut saja, kecepatan permainan yang semakin dinamis hingga personalisasi pemain yang tinggi.

Tidak hanya itu saja, dalam game ini bisa membuat para pemain bisa mencetak gol-gol fantastis dan spektakuler dengan berbagai gaya. Entah itu dari tendangan penalti, tendangan bebas, sundulan, bahkan tendangan voli.

Baca juga: 

Ada banyak fitur yang ada di dalam game ini yakni:

  • True Player Personality di mana pemainnya bisa hidup saat menjadi terkenal di dunia
  • Dynamic Game Speed di mana kecepatan permainan seperti personalisasi dan atribut pemain menjadi paling dominan di permainan ini
  • Banyak sistem tembakan yang lebih diperbarui hingga bisa meninggalkan jejak
  • Ada banyak Impact Controls antara lain:
  • Knock On Dribble yang menjadikan pemain bisa melakukan dribble tercepat hingga batas maksimal
  • Hard Tackle yang bisa dilakukan sang pemain agar bisa memisahkan penyerang dengan bola dan menguasai pertahanan
  • Power Shoot yang dilepas pemain agar bisa menaklukkan penjaga gawang

Selain itu, ada juga fitur tambahan dari EA Sports FC Mobile seperti transfer market, mengganti bola, nomor punggung, hingga jersey pemain, serta bisa mengupdate wajah pemain.

Akhir Oktober, Taylor Swift Umumkan Album 1989 (Taylor’s Version)

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Penyanyi ternama asal Amerika Serikat Taylor Swift mengejutkan para penggemarnya. Ia mengumumkan akan merilis ulang album 1989 (Taylor’s Version). Abum ini adalah album re-recording atau rekam ulang usai kisruh penjualan enam album master pertamanya pada tahun 2019 lalu.

Swift mengumkan lewat akun Instagramnya, @taylorswift pada Kamis (10/8). Ia mengungkapkan album 1989 yang merupakan album pop penuh pertama ini menjadi momen paling favoritnya di antara album-album lawasnya. Ini semua kertika dirinya melakukan proses perekaman ulang.

Taylor Swift mengumumkan kabar gembira ini bersama foto dirinya dengan tone yang merupakan hasil kamera polaroid seperti tema asli dari album 1989 yang dirilis pada tahun 2014 lalu.

Album 1989 (Taylor’s Version) Dirilis Tepat 9 Tahun Perayaan Album 1989

Dilansir dari CNN Indonesia, album yang sudah memenangkan Album of the Year dari Grammy Awards 2016 ini  memperlihatkan sebagian wajah Swift dengan kaos bergambar burung camar. Namun untuk versi terbarunya, wajah Swift terlihat lebih jelas dan burung camar sebagai background utama album tersebut.

Baca juga: 

Lalu perilisan album 1989 (Taylor’s Version) ini bertepatan dengan album 1989 yang dirilis sembilan tahun lalu pada tanggal 27 Oktober 2014.

Pelantun Blank Space ini mengaku rekaman ulang album ini menjadi paling favorit yang pernah dia lakukan. Ada dugaan bahwa album ini berisi 21 lagu yang terdiri 16 lagu asli dari album 1989 yang direkam ulang serta lima lagu yang belum pernah dirilis (From The Vault).

1989 (Taylor’s Version) digarap Swift bersama Christopher Rowe dan Shellback. Sebelumnya, Rowe sudah bekerja sama dengan Swift untuk menggarap tiga album rilis ulang. Sementara Shellback dan Swift yang menggarap 1989 dulu. Swift juga menggandeng Shellback saat merilis Wildest Dreams (Taylor’s Version) pada bulan September 2021 lalu.

Penggemar Menantikan Album Rilis Ulang 1989 dan Reputation

Taylor Swift
Album Taylor Version

Swifties, sebutan para penggemar Taylor Swift sangat menyambut baik pengumuman Swift yang mengejutkan di media sosial. Meskipun terkejut, para penggemar sudah menduga bakal ada pengumuman album rilis ulang seiring dengan konsernya yang berlokasi di Los Angeles pada awal Agustus 2023 kemarin.

Baca juga: 

Swifties pun memang sudah menyiapkan diri untuk menyambut dua album pop rilis ulang penyanyi kelahiran tahun 1989 ini yakni 1989 (2014) dan Reputation (2017).

Berdasarkan laman Prambors, Swift memang melakukan rekaman ulang untuk enam album lamanya lantaran ada permasalahan dalam hak cipta miliknya. Untuk membedakannya, ada tambahan Taylor’s Version serta lagu-lagu miliknya yang belum pernah dirilis.

Seperti yang kita ketahui, penyanyi berkebangsaan Amerika ini sudah merilis tiga album rilis ulang Taylor’s Version yakni album Fearless, Red, dan Speak Now.

Film Barbie Sukses, Mattel akan Buat Film Polly Pocket

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Usai film Barbie sukses besar di box office global, CEO Mattel Ynon Kreiz ingin mengembangkan 14 proyek film baru lainnya berdasarkan mainan. Beberapa di antaranya ialah Polly Pocket, American Girl, Barney, dan Thomas and Friends.

Untuk proyek Barney, seperti yang diungkapkan Variety, bakal diangkat menjadi film live-action. Aktor Daniel Kaluuya akan digandeng sebagai produsernya. Nantinya film ini akan mengisahkan mengenai identitas dan pencarian sosok yang dicintai.

Film Barney digadang-digadang dikhususkan bagi  orang-orang yang merasa tidak dianggap sama sekali di dunia. Bos Mattel Film Robbie Brenner menjelaskan jika film ini bakal unik seperti Adaptation dan Being John Malkovich.

Tidak hanya itu, proyek lainnya yakni Polly Pocket bahkan sudah mempunyai pemeran utamanya sendiri. Siapakah pemeran utama yang berhasil digaet Mattel?

Baca juga: 

Lily Collins Digaet Mattel Jadi Pemeran Utama Polly Pocket

polly Pocket

Berdasarkan laman CNN Indonesia, dalam proyek Polly Pocket, Mattel berhasil menggandeng aktris Lily Collins yang menjadi pemeran utamanya. Lily Collins saat ini dikenal melalui serial Emily in Paris. Lily Collins sendiri mengonfirmasi langsung melalui postingan di Instagram miliknya, @lilyjcollins.

Selain Collins, aktis Lena Dunham juga masuk dalam proyek ini dan posisinya sebagai sutradara sekaligus penulis skenario. Bahkan Collins dikabarkan sudah membaca skenario yang ditulis Dunham dan memuji hasilnya.

Dunham berkata bahwa Polly Pocket berperan penting pada masa kecilnya. Ia memiliki keebbasan untuk bercerita sekaligus berimajinasi. Sementara Collins senang bisa mengambil proyek seakan mimpinya menjadi kenyataan. Dirinya tidak sabar untuk bisa terjun ke dunia pastel ini.

Baca juga: 

“Lily dan Lena merupakan kolaborasi yang luar biasa. Kami sangat senang dan bisa memproduksinya di masa yang akan datang,” puji Brenner.

Dalam keterangan pers yang diberitakan Cosmopiltan.co.id, film Polly Pocket ini nantinya bakal mengisahkan mengenai persahabatan seorang gadis dengan seorang perempuan lainnya namun berukuran mini-pocket.

Proyek Film Produksi Matel Lainnya

Barnie, Hot Wheels and Polly Pockets

Selain Polly Pocket, ada juga Hot Wheels yang nantinya dikabarkan bakal melirik JJ Abrams sebagai produsernya. Lalu Rock ‘Em Sock ‘Em Robots yang akan dibintangi Vin Diesel serta Tom Hanks akan membintangi Major Matt Mason.

Terkait film sekuel Barbie, sang CEO Mattel Ynon Kreiz mengisyarakatkan peluangnya masih terbuka lebar. Para petinggi Mattel berharap semesta Barbie bisa dibuka lebih luas lagi.

Bron Studios, yang Garap Joker dan The Idol Bangkrut

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Bron Studios, studio yang menggarap film Joker dan serial The Idol dikabarkan mengajukan permohonan bangkrut. Perusahaan keuangan asal Kanada tersebut, selain telibat dalam produksi film Joker dan serial The Idol, juga mengahsilkan proyek Licorice Pizza dan Judas and the Black Messiah.

Salah satu pendiri dan juga CEO Aaron L. Gilbret mengumumkan langsung kabar tersebut dalam pernyataan resminya. Ia menyatakan bahwa Bron tidak punya pilihan lagi selain mengambil keputusan bangkrut akibat kondisi keuangan, seperti yang dikutip Variety.

Permasalahan yang Melanda Bron Studios

Pemilik Bron Studios

Gilbert juga mengungkapkan bahwa pandemi covid-19 dan juga serangan dari WGA dan SAG-AFTRA yang membuat semuanya menjadi sulit untuk Bron. Segala permasalahan tersebut pada akhirnya tidak bisa terselesaikan dengan baik dan operasi perusahaan pun harus terhenti.

Baca juga: 

Dilansir CNN Indonesia, beberapa bulan terakhir pihak Bron juga membuat kesepakatan dengan Warner Bros dan juga Metro-Goldwyn-Mayer terkait pembayaran hingga tuntas.

Selain itu, Bron yang merupakan perusahaan induk dari Bron Digital serta Bron Studios juga mengajukan perlindungan kreditur pada Mahkamah Agung British Columbia yang berlokasi di Kanada, basis perusahaan Bron sendiri.

Pihak Bron mengajukan Chapter 15 di Amerika Serikat. Ini sesuatu yang lumrah untuk diajukan apabila kasusnya ternyata lebih dari satu negara.

“Terima kasih banyak yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada semua pihak yang sudah mendukung semua produksi dan bisnis kami yang begitu hebat dan luar biasa selama ini. Beberapa tahun terakhir memang sulit di sini, namun kesabaran akan terus berlangsung selama proses restrukturisasi,” demikian penutupan dari pernyataan Gilbert.

Baca juga: 

Bron Sudah Tidak Stabil dalam Beberapa Tahun Terakhir

Bron Studios

Bron sendiri sebernarnya sudah tidak stabil dalam beberapa tahun terakhir. Saat itu, pihaknya mengonfirmasinya bahwa mereka mengurangi dan merampingkan beberapa staf agar fokus pada bisnis intinya tetap berjalan. Dilansir dari laman gamereactor.asia, Pada tahun 2021 Bron dituntut $14,3 juta.

Padahal jika melihat sejarahnya, sejak berdiri pada tahun 2010 melalui laman resmi bronstudios.com, Bron Media sudah memproduksi banyak film dan serial yang bagus. Terbukti dengan lebih dari 125 proyek sudah diikutinya untuk menyalurkan biaya. Hasilnya mereka berhasil mengumpulkan 38 nominasi Oscar dengan enam piala sukses dibawa pulang.

Enam kemenangan Piala Oscar tersebut berhasil didapatkan dari Bombshell, Respect, Judas and the Black Messiah, Queen & Slim, dan Joker.

Mengalami Claustrophobia, Jangan Pernah Mainkan 5 Game Horor Ini

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Di antara kalian, ada yang mengalami claustrophobia? Untuk yang belum tahu, claustrophobia merupakan sejenis fobia atau ketakutan berlebihan terhadap benda atau semacam keadaan yang bisa menghambat kehidupan si penderita, seperti yang dikutip KBBI.

Jadi penderita claustrophobia tidak kuat untuk melihat atau berada di ruangan yang kecil, sempit, maupun tertutup. Ruangan tersebut tentu membuat si penderita tidak bisa bergerak secara bebas.

Biasanya game bertema horor selalu menempatkan berbagai jenis elemen horor. Salah satunya adalah latar atau ruangan yang sempit dan tertutup agar bisa memberikan nuansa ketakutan pada pemainnya.

Namun, bila kalian termasuk penderita fobia terhadap ruangan sempit dan tertutup, jangan pernah untuk memainkan beberapa game ini. Dilansir IDN Times, inilah beberapa game horor yang dimaksud, antara lain:

Baca juga: 

1.    Outlast

Claustrophobia
Game Outlast

Siapa sih yang tidak mau terjebak di rumah sakit jiwa terlebih pada malam hari? Tentu jika memainkan permainan Outlast, maka akan menjadi pengalaman yang akan pemain rasakan. Di rumah sakit jiwa ini ada pasien-pasien yang ternyata merupakan hasil eksperimen dari seorang dokter gila.

Dengan nuansa mencekam, pemain harus berlari dan juga bersembunyi dengan melewati lorong-lorong rumah sakit jiwa ini maupun sudut sempit yang gelap.

2.    Amnesia: The Bunker

claustrophobia
game amnesi the bunker

Amnesia: The Bunker berlatar saat Perang Dunia I yang menelan banyak korban jiwa. Sang pemain terjebak di sebuah bunker militer saat Perag Dunia I. Ancamannya bukan berasal dari tentara musuh ataupun senjata api, melainkan makhluk mengerikan.

Berbekal senjata revolver, si pemain harus menyelinap sekaligus bersembunyi di sudut-sudur bunker yang sempit, gelap, dan mengerikan.

Baca juga: 

3.    Five Nights at Freddy’s

Game Bukan untuk Claustrophobia

Permainan Five Nights at Freddy’s ini membuat sang pemain sebagai penjaga keamanan malam yang terjebak di sebuah restoran dengan animatronik yang mencekam dan juga mengerikan.

Ukuran kantor keamanan pun sangat kecil sehingga bila sang pemain menderita claustrophobia akan terasa sangat tidak nyaman. Ketika beralih ke CCTV lainnya, pemain bakal merasakan sesaknya ruangan tersebut gingga tidak ada tempat persembunyian sama sekali.

Baca juga: 

4.    Alien: Isolation

Game Bukan untuk Claustrophobia

Alien: Isolation dapat menerapkan semua elemen horor yang pernah ada. Akan tetapi, permainan ini membawa elemen yang membuat pemain bisa mengalami claustrophobia.

Dalam game ini, pemain bakal kesulitan mencari tempat persembunyian. Apalagi sang pemain dikejar Xenomorph yang ternyata dibuat lebih cerdas. Oleh karena itu, pemain akan selalu deg-degan ketika ingin mengelabui atau kabur dari mereka.

5.    Layers of Fear

Game Bukan untuk Claustrophobia

Terakhir, para penderita fobia ruangan sempit dan tertutup tidak boleh memainkan Layers of Fear. Mansion yang ada di game ini sangat terbatas dan membuat sang pemain akan sulit bersembunyi maupun berlari.

Game Layers of Fear ini ialah karta terbaru dari Bloober Team yang memang sudah dikenal sebagai pembuat game-game bertema horor.