All posts by Alit Putra

Hanya orang biasa yang suka sama gaming, enthusiast PC, dan fan berat sama seri Sherlock Holmes.

Seseorang Membuat Petisi Untuk Blokir Free Fire

GAMEFINITY.ID, Denpasar – Akhir akhir ini game battleroyale Free Fire tengah banyak diperbincangkan dikarenakan emote Push Up nya

Free Fire adalah sebuah game dengan genre battleroyale yang dikeluarkan oleh Garena International | Private Limited. Free Fire memiliki ranting umur 12+ (IARC 12+), yang berarti di game ini terdapat kekerasan sedang, dan In-App Purchase.

Beberapa waktu terakhir ini, Free Fire viral dikarenakan banyak “Bocah cilik” yang melakukan emote Push Up di tempat yang tidak tepat. Dikarenakan hal itu, nama Free Fire tercoreng (lagi). Banyak warganet Indonesia mencekam kelakuan tersebut.

Hingga pada akhirnya, seseorang Youtuber Fiki Amd, membuat petisi agar MUI dan Kominfo agar memblokir Free Fire dikarenakan emote Push Up tersebut meresahkan warga disaat sholat dan dapat membahayakan kesehatan yang menirunya (Seperti cidera patah tulang leher atau patah tulang lengan).

Fiki Amd merupakan seroang Youtuber terkenal akan konten PUBG Mobilenya, ia sering membuat konten tips & trick bermain PUBG Mobile, informasi update dari PUBG Mobile, berita seputaran PUBG Mobile, dan lain lain.

Isi dari petisi tersebut adalah sebuah himbauan untuk developper/publisher dari Free Fire agar:

  1. Merubah Rating di Playstore yang 12+ menjadi Dewasa 16+
  2. Menghapus Emote Push Up Tersebut
  3. Membuat sistem verifikasi Umur di Game Free Fire
  4. Memberikan peringatan di gamenya langsung.

Jika developper/publisher dari Free Fire tersebut tidak meneruti himbauan tersebut maka MUI dan Kominfo berhak turun tangan untuk menindak lanjuti permasalahan ini (dengan harapan untuk memblokir Free Fire).

Petisi yang dibuat ini hingga saat ini telah ditanda tangani lebih dari 82 Ribu orang dalam waktu kurang dari 24 Jam, yang menandakan bahwa banyak warganet yang setuju dengan tindakan ini.

Sepertinya para “Bocah cilik” melakukan gaya emote tersebut di tempat yang tidak tepat, dikarenakan kurangnya pantauan ataupun nasihat dari paran orang tua/dewasa terhadap anak anak dibawah umur/remaja dalam bermain game, dibandingkan melakukan petisi ini yang dapat menyebabkan pemblokiran game (dimana akan berdampak besar terhadap pemasukan dari developper Free Fire) lebih baik untuk menasihati dan memberitahu mana salah dan mana benar di dalam game.

Jadi, menurut kalian apakah game Free Fire ini layak untuk diblokir? atau lebih baik untuk menasihati para pemain yang masih dibawah umur saat bermain game ini?

 

 

Review The Bonfire Forsaken Lands

GAMEFINITY.ID, Denpasar – Dua hari yang lalu saya membuat preview dari The Bonfire: Forsaken Lands, dan pada artikel ini saya akan melakukan review the bonfire forsaken lands

Bagi yang malas membaca atau tidak punya waktu untuk membaca

Dengan harga yang diberikan termasuk sangat murah (setidaknya di regional Indonesia) cukup layak dibeli, tapi ini game bugnya banyak, repetitive, optimalisasi tidak terlalu bagus. Penulis menilai game ini 5.5/10 (buruk).

Gameplay

Game ini bertipe RPG Survival, dimana kalian diharuskan untuk bertahan selama mungkin atau bisa dikatakan hingga kalian mengalahkan bos utamanya. Kalian disini akan memanajemen para pengembara untuk melakukan tugasnya masing-masing seperti ada yang untuk mencari kayu, jadi prajurit, penjaga, dan lain sebagainya. Di game ini juga kalian harus memanajemen bahan-bahan seperti kayu, besi, kulit, makanan untuk membangun bangunan, membuat alat-alat, dan tentu saja untuk makan para pekerja kalian.

Sejujurnya tidak ada yang spesial dari gameplaynya, termasuk biasa aja. Cuma, menerut penulis ada rasa kurang dari gameplaynya. Misal, kita tidak bisa sesuka hati memberikan istirahat/tidur ke pekerja yang kelelahan ataupun memberi makan sebanyak atau semau kita ke suatu pekerja, jadi di awal bermain akan sedikit kebingungan dalam memanajemen energi (istirahat dan makan) pekerja.

Disamping itu, saya menemukan celah digame ini. Dimana jika kalian beberapa menit sebelum pergantian jam malam dan siang kalian bisa mengganti pekerja siang kalian ke pekerja malam kalian dan tiba tiba energi langsung balik lagi (istirahat cukup, makan cukup). Sehingga kalian tidak perlu menunggu jam siang lagi agar energi pekerja kalian balik.

Grafis yang okay

Karena ini termasuk 2D Platformer sehingga saya rasa grafis dimilikinya termasuk cukup, dengan artstyle minimalist landscape (yang penulis suka) membuat nilai lebih dari game ini walaupun sebenarnya menurut penulis tidak ada yg mencirikhas dari artstyle game ini. Penulis tidak bisa bilang grafis dari game ini memukau, namun tidak bisa juga bilang jelek, Cukup lah.

Astaga, Ini Sound Design Gimana?

Jelek. Maaf, separah itukah? ya!. Yang paling tidak saya suka adalah antara volume secara overal kecil tiba-tiba saja suara teriakan gembira dari pekerja yang ketika telah mengalahkan monster terdengar sangat keras dan suara teriakannya pun kurang “kedalamannya” atau bisa dibilang terlalu “buatan” suranya, kurang natural seandainya saja ada tombol untuk mematikan suara teriakan ini sudah pasti suara ini penulis matikan!.

Lalu secara overal kualitas music background, sound effect sentuhan, kurang rapih menurut penulis. Yang paling buruk nya, tidak ada opsi in-game untuk memperbesar atau memperkecil suara entah itu sound effect sentuhan, background music, ataupun suara teriakan pekerja tersebut. Dengan artstyle yang dibawa dan genre yang dibawa, sudah pasti sound effect di game ini sangat penting, dan sayangnya eksekusi mereka kurang bagus, dan secara overal jelek.

Bug Disana dan Disini

Seandainya game ini masih early access munkin saya tidak akan menilai terlalu keras game ini dari segi bug dan kestabilannya. Tapi sayang tidak, penulis mencoba kontak salah satu developer untuk menanyakan apakah game ini masih di kembangkan atau tidak namun belum dijawab. Berikut list bug yang penulis temui:

  • Pertama, tombol kembali di submenu pekerja tidak bekerja, sejujurnya ini sangat menjengkelkan dikarenakan untuk balik ke submenu sebelumnya penulis harus ke menu lainnya (bukan sub menu).
  • Kedua, Tombol Mute (sound effect ataupun background music) tidak bekerja. Tombul mute ini berada di resume game.
  • Ketiga menu 30FPS dan 60FPS tidak bekerja juga, tetap saja di lock di 30FPS (setidaknya di Xiaomi Redmi Note 5 Pro).
  • Keempat, tulisan terkadang keluar dari area tombol dan terkadang menjadi sulit dibaca.
  • Kelima, bukan bug sebenarnya ini tapi optimalisasi game ini termasuk buruk. Karena apa yang ada di tampilkan di layar tidak sekompleks dari game lain, sebut saja PUBGM ataupun Alto’s Oddesey.

Yang membuat nilai yang saya berikan untuk game ini anjlok ya sebagian besar dikarenakan bug ini. Bahkan beberapa bug tersebut bisa dikatakan sangat menyebalkan dan mengganggu ketika bermain!.

Story?

Tidak terlalu layak untuk ditulis, bahkan bisa saja saya anggap tidak ada story di game ini dikarenakan terlalu biasa saja. Begini, Kalian datang ke suatu tanah tanpa penghuni, membuat koloni, lalu pergi kesuatu tempat (penulis tidak ingin spoiler ini), lawan bos, selesa.

Kesimpulan

Menurut saya game ini masih layak untuk dibeli dikarenakan harganya, dan game ini lebih cocok untuk dimainkan bagi yang punya waktu luang yang sedikit (sekitar 10 menit) dan mengisi waktu luang tersebut dengan bermain game mobile, maka game ini cocok bagi mereka.

Bagi mereka yang mengharapkan bermain game ini layaknya game survival yang propper dan cerita yang menarik, kalian agak kecewa disini. Dikarenakan terlalu repetitive ditambah bug yang ada yang membuat memperburuk keadaan. oh dan mode Hardcorenya merupakan sentuhan yang manis.

Berkat Miners, Garansi GPU Dipangkas Hingga 90%

GAMEFINITY.ID, Denpasar – Krisis kartu grafis rupanya semakin menjadi jadi, berkat maraknya miners(sebutan orang/kelompok yang melakukan penambangan Bitcoin) yang membuat beberapa manufaktur mulai memangkas masa garansi kartu grafis mereka.

Salah satu manufaktur kartu grafis ternama, MSI. terkuak mulai untuk memangkas masa garansi kartu grafis mereka menjadi 6 bulan saja. Tidak main-main, dari yang awalnya memiliki garansi selama 36 bulan menjadi 6 bulan saja, atau sebesar 90%.

Pada awalnya, MSI memotong masa garansi ini hanya untuk kartu grafis yang dikhususkan untuk para miners, namun baru baru ini MSI menambah listnya ke ranah kartu grafis gaming mereka. Dengan total 19 GPU yang terkena potongan masa garansi. Berikut list kartu grafis tersebut:

Kejadian ini pertama kali terlihat di website resmi MSI di regional Rusia, apakah kejadian ini juga akan terjadi di regional lainnya, penulis tidak dapat meastikannya, dan penulis juga tidak dapat memastikan secara pasti apa penyebab utama manufaktur ini memangkas masa garansi sebanyak itu. Kemungkinan terbesarnya ada pada para miners dan jumlah stock yang berbedar.

Pasalnya, para miners menggunakan kartu grafis ini selama 24 jam sehari, dimana kartu grafis ini tidak di desain untuk kerja selama itu dalam sehari non-stop, penggunaan yang kasar ini dapat memperpendek umur kartu grafis sehingga para miners dapat melakukan perbaikan (atau penggantian kartu grafis yang baru) jikalau kartu grafis mereka rusak di masa garansinya.

Ditambah dengan jumlah stock yang sangat sedikit, membuat manufaktur tersebut kesulitan untuk mencari part untuk bahan perbaikan atau penggantian kartu grafis ditambah kesulitan untuk menutupi permintaan kartu grafis yang besar. Kemungkinan ini membuat manufaktur tersebut memotong garansi agar jumlah yang tersedia di pasaran bertambah. Namun tentu saja penulis itu menurut pandangan penulis.

Yang lebih parah, manufaktur lainnya, Gigabyte regional Rumanian baru saja merilis kartu grafis Gigabyte Nvidia CMP 30HX D6 G6 (gambar diatas)  dengan hanya memiliki garansi selama 90 Hari (3 bulan). Secara teknis CMP 30HX adalah Nvidia GTX 1660 Super yang tanpa video output dan ditujukan untuk para miners, tapi tetap saja, masa garansi selama 90 hari itu kelewatan batas wajar walaupun kartu grafis tersebut khusus untuk mining. Belum diketahui secara pasti apakah Gigabyte Romania akan mengikuti langkah seperti MSI Rusia.

Perlu diingat, masa garansi kartu grafis (ataupun barang elektronik) sewajarnya antara 12 bulan hingga 36 bulan sehingga masa garansi 6 bulan itu sangatlah tidak wajar dan terlalu cepat. Bayangkan saja kalian baru mendapatkan kartu grafis (setelah sulit mencarinya) namun terjadi masalah dalam waktu 7 bulan dan disaat yang bersamaan kalian tidak dapat klaim garansi dikarenakan sudah lewat masa garansi.

Semoga saja kejadian ini tidak terjadi di regional lain. Saran penulis sebelum kalian memberli kartu grafis disarankan untuk lihat masa garansi-nya telebih dahulu dan saran penulis untuk membeli kartu grafis yang garansinya lebih dari 2 tahun dalam kondisi baru.

Preview The Bonfire: Forsaken Lands

GAMEFINITY.ID, Denpasar – Akhir-akhir ini, game yang satu ini sering dijadidakan perbincangan dikarenakan developper dari game ini termasuk ramah terhadap warga Indonesia dan termasuk murah hati terhadap warga Indonesia, namun bagaimana kah dengan gamenya? inilah preview dari The Bonfire Forsaken Lands.

Impresi pertama penulis terhadap game ini adalah game ini cukup santai untuk dimainkan, artstyle dari game ini menganut ke arah “Minimalist Landscape” yang bertema musim salju. Artstyle dari game ini mengingatkan penulis ke game Alto’s Adventure dan artworks pertama kali penulis buat (psst, ada di Instagram penulis). Sejujurnya, itu bukan hal yang jelek menurut penulis.

Tadi sempat penulis katakan gameplay dari game ini termasuk cukup santai. Dikarenakan memang tidak terlalu banyak aksi didalam game ini dan tidak memerlukan banyak mikir dalam bermain game ini. Namun peru diingat, penulis baru saja bermain game ini beberapa jam saja, ada kemungkin pernyataan diatas akan berubah di saat review.

Jikalau kalian masuk ke dalam pengaturan game ini, di bagian pengaturan bahasa terdapat Bahasa Indonesia. Ada hal bagus dan tidaknya sebenarnya, hal bagusnya, ya menggunakan Bahasa Indonesia, tidaknya ya karena setidaknya ada penggunaan kata yang kurang tepat menurut penulis (akan dijelaskan di review).

Ketika penulis lihat di Playstore, game ini tidak termasuk ke dalam early access game. Perlu ditekankan disini, dikarenakan penulis menemukan beberapa bug yang cukup mengganggu disaat bermain game ini(akan diulas di artikel review).

Sepertinya untuk preview hanya itu yang bisa penulis sampaikan, tidak terlalu banyak memang, mengingat penulis baru saja bermain game ini dengan total gameplay kurang dari 5 jam. Oleh dikarena itu artikel ini dikatakan preview bukan review.

Reza Arap Sudah Resmi Putus Hubungan Dengan Morph Team!

Muhammad Reza Oktovian atau yang kerap dipanggil dengan nama Reza Arap merupakan salah satu Youtuber terkenal di Indonesia dikarenakan ia sering menuai hal-hal yang sensasional, bahkan ia memiliki sebuah tim esport yang bernama Morph Team.

Di saat ia melakukan livestream di akun Youtube pribadinya. Dengan mengejutkan ia memberikan pernyataan bahwa ia telah keluar dari Morph Team bersama salah satu temannya yang merupakan sama-sama pemilik dari Morph Team.

Lalu bagaimana nasib dari Morph Team selanjutnya ketika ia keluar?. Ketika Reza Arap diberikan pertanyaan ini, ia menjawab bahwa ia tidak mengambil pusing terhadap hal ini. Ia mengatakan bahwa Morph Team memiliki pengelola dan pemain yang berbeda.

Perlu diingat bahwa Morph Team merupakan bukanlah team esport yang kecil, Morph Team bahkan sudah terkenal di Asia bagian tenggara. Hal ini sangat disayangkan terjadi mengingat beberapa waktu yang lalu Morph Team baru saja membuat divisi team Valorant dan League of Legends: Wild Rift yang saat ini sedang mengikuti kompetisi. Belum ada penjelasan lebih lanjut terhadap kabar ini.

Johnny Sins Memulai Karir Gaming Livestream?

Johnny Sins atau yang kadang disebut dengan “Papa Johny”, siapa sangka ia melakukan live streaming gaming. Apakah ia akan memulai karir di streaming gaming selain karir bo**p?.

Pada beberapa waktu lalu, netizen Facebook dikagetkan dengan postingan dari seseorang yang akan terkenal di situs bo**p terkenal, yakni Por*nH*b. mengajak para netizen Facebook untuk bermain game dengan ia.

Bagaimana tidak kaget, tidak ada kejadian apapun, tiba-tiba seseorang aktor bo**p terkenal mengajak orang-orang untuk bermain game PUBGM bersamanya sekaligus ia melakukan live streaming gaming, dimana hal ini merupakan suatu hal yang jauh berbanding terbalik dengan “Pekerjaan” sehari-harinya dan suatu hal yang agak langka di dunia gaming.

Yang lebih mengejutkannya adalah, ini merupakan akun official Facebooknya bukan akun bodong atau semacamnya. Terlihat dari akun ini diikuti oleh lebih dari 800 ribu orang, dan Papa Johny juga melakukan live streaming dari akun ini.

Ternyata, ketika diusut terlebih dalam oleh penulis, selain dari “Pekerjaan” utamanya, Papa Johny aktif membuat konten dari “Pekerjaan” utamanya, memang Papa Johny sesekali mengupload konten gaming di akun Youtube nya. Terakhir kali Papa Johny mengupload gameplay ia bermain game SuperHot.

Papa Johny di akun Youtubenya, ia lebih aktif membuat konten terhadap vlog kesehari hariannya diluar “Pekerjaan” utamanya, membuat konten tips dan trick, dan beberapa lainnya. Akun Youtubenya telah di subscribe lebih dari 1,8 Juta orang.

Sepertinya, dilihat dari akun Youtubenya yang sangat jarang mengupload konten gaming, Papa Johny sepertinya tidak akan turun ke dalam dunia live streaming dalam waktu yang dekat. Namun ajakan bermain tersebut membuat warga Facebook terkejut dan tak jarang juga beberapa dari komentar tersebut dengan senang hati bermain bersama dengannya. Walaupun begitu, hal yang cukup unik juga jika Papa Johny ini jika terjun ke dunia gaming livestream.