GAMEFINITY.ID, Bandung – FIFA 23 menjadi salah satu game yang paling dinanti oleh penggemarnya. Terlebih, FIFA 23 juga menjadi judul terakhir FIFA buatan EA. Namun, ada sebuah kesalahan konyol yang terjadi di satu store di satu negara.
Ironisnya, kesalahan itu terjadi pada FIFA 23 Ultimate Edition beberapa minggu lalu. Kesalahan konyol itu telah memicu pemain berbondong-bondong membelinya dengan harga sangat murah, bahkan lebih murah daripada base game-nya.
Kesalahan Harga FIFA 23 Ultimate Edition di Epic Games Store di India
Di India, Epic Games Store mencatat harga FIFA 23 Ultimate Edition tidak seperti seharusnya. Seharusnya FIFA 23 Ultimate Edition berharga 4799 crore atau setara dengan 60 dolar AS. Namun, EA justru tanpa sengaja menetapkan 4,80 crore atau setara 6 sen di Amerika Serikat.
Harga murah itu memicu pemain di India berbondong-bondong mengunjungi Epic Games Store dan membeli FIFA 23 Ultimate Edition dengan harga sangat murah. Mengingat FIFA 23 Ultimate Edition memiliki berbagai bonus eksklusif seperti early access tiga hari sebelum perilisan resmi dan kumpulan item limited.
Ternyata bukan hanya pemain dari India. Kotaku mencatat ketika kabar tersebut tersebar, pemain dari negara lain berbondong-bondong menge-set akun Epic Games Store-nya agar dapat mengakses situs region India. Pada dasarnya, mereka ingin memanfaatkan kesalahan konyol itu agar dapat mendapat FIFA 23 dengan harga sangat murah!
Kurang lebih 15 menit setelah kabar itu tersebar, EA segera menarik FIFA 23 Ultimate Edition dari Epic Games Store dan mengganti harganya menjadi seperti semula. Beruntungnya, beberapa pemain sempat membelinya dengan diskon 99.98 persen dan dengan bangga membagikannya di Twitter.
Kabar Baik, EA Tidak Meminta Biaya Tambahan Bagi Pemain yang Telanjur Membelinya
“Beberapa minggu lalu, kami telah melakukan gol bunuh diri secara spektakuler saat kami tidak sengaja menawarkan harga pemesanan FIFA 23 di Epic Games Store dengan harga yang salah. Ini menjadi kesalahan kami dan kami ingin mengabarkan bahwa kami akan menghadiahkan seluruh pemesan yang telah membayar harga tersebut,” ucap EA melalui email pada IGN.
Setidaknya ini menunjukkan EA masih berbaik hati pada pemain yang telanjur membeli FIFA 23 Ultimate Edition seharga 6 sen. Mereka bahkan rela merugi untuk menghadiahkan pemainnya dengan tidak menambah biaya tambahan atau membatalkan pesanan.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, FIFA 23 dipastikan menjadi judul terakhir seri FIFA buatan EA. EA akan me-rebrand seri itu menjadi FIFA Sports FC, dengan judul pertamanya akan rilis tahun depan.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Sixtar Gate: STARTRAIL adalah rhythm game PC besutan Lyrebird Studio. Game ini pertama kali dirilis sebagai early access pada 6 November 2021 dan belum memasuki masa perilisan resmi. Game ini juga pertama kali rilis di mobile sebagai Sixtar Gate pada Januari 2021 dan tidak pernah mendapat update lagi setelah Mei 2021.
Lyrebird Studio sendiri merupakan studio milik Lyrebird Ferdinant, seorang illustrator yang sudah terkenal membuat BGA dan ilustrasi untuk beberapa rhythm game seperti Pump It Up, EZ2ON, dan Overrapid.
Pada April Mop 2022, Sixtar Gate: STARTRAIL juga sempat menarik perhatian menampilkan parodi gameplay berbagai rhythm game lain seperti Pump It Up, Dance Dance Revolution, DJMAX Respect, EZ2ON, dan Sound Voltex.
Sinopsis Sixtar Gate: STARTRAIL, Rhythm Game dengan Sistem Buka Tutup
Sixtar Gate: STARTRAIL merupakan rhythm game bertema perjalanan luar angkasa. Pemain nantinya akan didampingi oleh navigator Shii yang imut selama berada di dalam game untuk mengeksplorasi sistem Sixtar. Dalam adventure mode yang saat ini belum tersedia, pemain dapat menikmati cerita di balik Sixtar Gate: STARTRAIL.
GameplaySixtar Gate: STARTRAIL (9/10)
Sixtar Gate: STARTRAIL menawarkan pengalaman bermain rhythm game seperti biasa, yaitu berbagai note berjatuhan dan pemain harus menekan tombol sesuai penempatan masing-masing. Namun, rhythm game ini memiliki twist, yaitu sistem buka tutup sesuai dengan irama lagu. Sistem buka tutup tersebut memicu perubahan lane dari hanya empat key hingga lima key, begitupun sebaliknya.
Terdapat tiga mode dalam game ini. Mode pertama, Travel Mode, yaitu mode di mana pemain dapat bebas bermain solo dengan memilih lagu. Kedua, License Test yang diibaratkan sebagai dan course di kebanyakan rhythm game lain, di mana pemain dapat menguji sejauh mana skill mereka selama ini. Ketiga, Unity Quest, mode co-op di mana pemain dapat bermain bersama pemain lainnya. Sebenarnya masih ada satu mode lagi bernama Orbital Travelling yang mungkin akan menjadi adventure mode, namun saat ini belum tersedia.
Judgement dalam Sixtar Gate: STARTRAIL ini juga terbilang tidak biasa. Terdapat empat judgement, yaitu Blue Star untuk Perfect, White Star untuk Great, Yellow Star untuk Good, dan Red Star untuk Miss. Terdapat empat difficulty dengan nama bertema luar angkasa, Comet, Nova, Supernova, dan Quasar.
Sayangnya, game ini wajib dimainkan secara online. Jika pemain membuka game secara offline, setelah title screen akan force close.
Control (8/10)
Terdapat dua mode control di Sixtar Gate: STARTRAIL, Lunar Mode dan Solar Mode. Lunar Mode dapat dikatakan sebagai mode yang mendekati pengalaman rhythm game klasik, tetapi dapat berganti dari 4 keys menjadi 5 keys saat pintu buka tutup. Solar Mode menambah dua key berwarna merah panjang (ditekan menggunakan shift kiri dan kanan secara default, kebanyakan pemain menggunakan A dan J untuk key ini).
Untuk pemula mungkin akan lebih nyaman menggunakan control Lunar Mode terlebih dahulu. Menggunakan controlSolar Mode mungkin terasa tidak nyaman bagi sebagian pemain, apalagi jika bermain lagu ber-level tinggi.
Graphic (8/10)
UISixtar Gate: STARTRAIL ini dapat dikatakan penuh warna cerah. Ditambah lagi navigator Shii ditampilkan sebagai perempuan imut bergaya anime, sesuai dengan tema grafik pada game ini. Pada main menu juga, tentu akan mengingatkan dengan UI rhythm game di mobile.
Sixtar Gate: STARTRAIL juga memiliki kustomisasi visual yang bisa diubah oleh pemain sesuai selera. Mulai dari skin untuk note, gear, dan line hingga penempatan widget seperti combo dan high score target.
Beberapa lagu Sixtar Gate: STARTRAIL juga memiliki BGA atau MV. Sayangnya, BGA hanya tersedia pada beberapa lagu. Lagu original yang memiliki BGA hanya “Starting Point” karya LucaProject. Ini sangat disayangkan mengingat Lyrebird Ferdinant biasanya memproduksi BGA untuk beberapa lagu di rhythm game seperti Pump It Up.
Music (8/10)
Seperti biasa, musik menjadi perhatian utama jika berbicara tentang rhythm game. Sixtar Gate: STARTRAIL menghadirkan berbagai lagu yang sudah tidak asing bagi penggemar rhythm game seperti “Conflict” karya siromaru & cranky, “Life is PIANO” karya Junk, dan “Brain Power” karya NOMA. Lagu dari album musik doujin seperti “Strange Bar” karya Laur, “Shadow Call” karya WHITEFIST feat. Sennzai, dan “Crossing Delta” karya t+pazolite, ginkiha, dan Hommarju.
Sixtar Gate: STARTRAIL juga memiliki berbagai lagu original. Beberapa komposer yang sudah tidak asing bagi penggemar rhythm game juga menyumbangkan lagu untuk Sixtar Gate: STARTRAIL, di antaranya Sound Souler, KARUT, yomoha, dan Tatsh.
Namun, saat ini, lagu yang sudah familier seperti lagu dari kompetisi BMS (seperti kompetisi tahunan BMS of Fighters) dan album musik doujin justru paling menarik perhatian dibandingkan berbagai lagu original. Lagu original yang justru menjadi highlight adalah “Starting Point” (theme song dari Sixtar Gate: STARTRAIL) karya LucaProject, “Pasteloid” karya Sound Souler, dan “One Way Drive” karya KARUT. Sejauh ini, penulis merasa beberapa lagu original masih kalah menonjol jika dibandingkan dengan lagu lainnya.
Sixtar Gate: STARTRAIL juga berjanji akan menghadirkan lagu Vocaloid dan aransemen Touhou Project. Sejauh ini, mereka telah menambah enam lagu aransemen Touhou Project seperti “Cirno’s Perfect Math Class” karya ARM (IOSYS) dan “WARNINGxWARNINGxWARNING” karya Akatsuki Records.
Addictive (7/10)
Untuk sekarang, karena lagu yang bisa dikatakan relatif belum begitu banyak, apalagi banyak mengambil lagu yang sudah familier, penulis belum terlalu bisa mengatakan game ini sangat adiktif. Namun, bagi pemain yang sudah familier dengan berbagai lagu yang tersedia dan juga menyukai visual cerah dan imut, Sixtar Gate: STARTRAIL berpotensi untuk menjadi adiktif.
Dengan visual-nya yang berwarna, ditambah beberapa lagu yang cukup menarik meski masih terbilang sedikit, Sixtar Gate: STARTRAIL memiliki potensi menjadi rhythm game yang dapat menarik perhatian. Meski begitu, control di Solar Mode mungkin terasa tidak nyaman bagi beberapa pemain, namun beberapa justru akan menganggapnya sebagai tantangan tersendiri.
Untuk Sixtar Gate: STARTRAIL, penulis memberi total score 8.0.
Sixtar Gate: STARTRAIL bisa pemain unduh di Steam dengan harga Rp119999, cukup terjangkau untuk rhythm game di PC. DLC Flower & Destiny berisi 10 lagu tambahan juga tersedia dengan harga Rp78999.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Dr Disrespect telah terkenal sebagai streamer dan player berbagai game shooter battle royale seperti H1Z1 dan PUBG. Ia juga dikenal karena mengemukakan pendapat secara blak-blakan, apalagi jika berbicara tentang game. Baru-baru ini, ia berkomentar tentang Apex Legends, game battle royale buatan EA yang digandrungi pemain akhir-akhir ini.
Menurut Dr Disrespect, Apex Legends Tidak Akan Segera Mati
Dalam salah satu live stream terbarunya di YouTube, Dr Disrespect telah berkomentar tentang Apex Legends yang telah memasuki season 14. Komentar itu dipicu oleh salah satu penontonnya yang bertanya apakah game battle royale besutan EA dan Respawn Entertainment itu akan segera mati.
“Jelas-jelas tidak,” jawab Dr Disrespect dilansir dari Comicbook, “Kurasa mereka [EA dan Respawn Entertainment] punya formula yang … mereka terapkan, dan mereka juga punya satu tim pengembang hebat yang mengerjakannya. Game itu [Apex Legends] konsisten berubah. Dan secara harfiah, [Apex Legends] game battle royale terkompetitif. Maksudku, pasti.”
Dr Disrespect telah membandingkan dengan game battle royale lain seperti Call of Duty: Warzone dan Fortnite. Menurutnya, keduanya tidak mampu mendekati tingkat yang berhasil dicapai Apex Legends sebagai game battle royale terkompetitif. Ia juga menambah pemain harus mengandalkan berbagai skill dalam setiap matchApex Legends.
Dirinya juga mengakui bahwa Apex Legends memiliki pendekatan “sistematis” pada ranked experience tanpa membawa “wild engagements” bagi publik.
Komentarnya Tidak Selalu Positif
Namun, ia tidak selalu bertanggapan positif terhadap Apex Legends. Sebelumnya, streamer berusia 40 tahun itu telah mengkritik game itu karena pemainnya mampu menggunakan shield secara berlebihan. Ia juga mengakui Apex Legends tidak selalu menyenangkan untuk ditonton.
Dr Disrespect Juga Mengembangkan Game
Sementara itu, Dr Disrespect juga sedang mengembangkan game FPS-nya sendiri. Game-nya itu berjudul Deadrop dan dideskripsikan sebagai vertical extraction shooter.
Sayangnya, begitu cuplikan gameplay awalnya muncul, warganet berbondong-bondong mengkritik tidak sesuai ekspektasi dan sama sekali tidak terasah. Warganet mengingatkan klaim Dr Disrespect bahwa Deadrop akan mengalahkan Call of Duty: Modern Warfare 2 yang akan rilis Oktober ini.
Meski citranya yang menuai kontroversi, begitu pula game buatannya yang memicu kritik, Dr Disrespect masih menguatkan citranya sebagai salah satu streamer game terkenal di dunia.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Game baru berdasarkan franchise Avatar: The Last Airbender milik Nickelodeon tengah dalam pengembangan! Square Enix London Mobile dan Navigator Games turut bekerja sama dengan Nickelodeon untuk mengembangkan game Avatar tersebut. Tentunya ini tidak berkaitan dengan game besutan Ubisoft berjudul Avatar: Frontiers of Pandora yang berdasarkan franchise Avatar karya James Cameron.
Game Baru itu Berjudul Avatar: Generations
Game buatan Square Enix London Mobile dan Navigator Games itu akan berjudul Avatar: Generation dan bergenre open world adventure RPG. Tentu saja, game tersebut akan menjadi free-to-play.
Avatar: Generations akan mengampilkan karakter yang sudah tidak asing lagi bagi penggemar, seperti Aang, Katara, Sokka, Zuko, Toph, Suki, Momo, dan Appa. Game tersebut akan berfokus pada petualangan Aang dan teman-temannya, tampaknya sebagai retelling serial animasi Avatar: The Last Airbender. Square Enix London Mobile menyebutkan mereka telah menambah cerita baru yang akan memperluas dunia franchise Avatar: The Last Airbender.
Avatar: Generations menghadirkan battle berbasis squad dan juga adventure sequence unik di dalam game. Game tersebut juga menjanjikan customization mendalam pada setiap karakternya. Ditambah, pemain juga dapat merekrut berbagai karakter dan berkunjung beberapa tempat ikonik dalam di dunia open world.
Pada update mendatang, jalan cerita dari The Legend of Korra juga akan ditambah. Ditambah lagi, pemain dapat bermain sebagai karakter Avatar lain seperti Korra, Roku, dan Kiyoshi.
Bakal Di-Soft Launch di Empat Negara Bulan Ini!
Square Enix London Mobile juga mengumumkan Avatar: Generations akan di-soft launch terlebih dahulu di empat negara. Empat negara itu adalah Kanada, Swedia, Denmark, dan Afrika Selatan. Kemungkinan soft-launch akan diperluas ke negara lain dalam beberapa bulan ke depan.
Sayangnya Square Enix London Mobile dan Navigator Games sama sekali tidak menyebutkan waktu perilisan resminya. Kepala studio game mobile Square Enix Montreal, Patrick Naud, hanya berkata ia “tidak sabar ingin menyaksikan pemain mulai bermain tahun ini”. Belum diketahui apakah Avatar: Generations akan resmi diluncurkan tahun ini berdasarkan pernyataan tersebut.
Avatar: Generations akan hadir secara free-to-play di iOS dan Android. Kunjungi situs resminya untuk informasi yang akan datang.
GAMEFINITY.ID, Bandung – Akhir-akhir ini cukup banyak pemain Counter Strike: Global Offensive yang bermigrasi bermain Valorant. Tidak hanya sebagai streamer, tetapi juga pro player sekalipun. Salah satunya adalah Stewie2K yang telah terkenal sebagai “Smoke Criminal” di kalangan pemain Counter Strike: Global Offensive.
Keputusan ini kemungkinan akan menyusul Shroud yang juga berencana menjadi pro player Valorant setelah pensiun sebagai pro player Counter Strike: Global Offensive.
Sebelumnya Terlibat Sebuah Kontroversi
Dilansir dari Ginx.tv, Stewie2K sebelumnya mengumumkan telah “undur diri” dari esports Counter Strike: Global Offensive pada 28 Juli 2022. Ia justru akan berfokus pada pembuatan konten Counter Strike: Global Offensive dan Valorant untuk Evil Geniuses.
Pengumuman tersebut muncul setelah Stewie2K terlibat kontroversi dengan seorang mantan staf pelatih Evil Geniuses. Mantan staf pelatih itu mengklaim Stewie2K sebagai “tidak profesional. Stewie2K kemudian meminta maaf karena kontroversi tersebut.
Belum diketahui apakah kontroversi ini memicu Stewie2K untuk beralih sebagai kreator konten dan pro player Valorant. Tidak heran, akhir-akhir ini Stewie2K lebih sering melakukan streaming bermain Valorant.
Keputusannya untuk Menjadi Pro Player Valorant Diumumkan di Live Stream Twitch-nya
Pada 11 Agustus 2022, Stewie2K mengumumkan rencana untuk menjadi pro player Valorant melalui live stream-nya di Twitch. Ia juga mengungkap akan sering bermain game FPS buatan Riot Games itu demi berlatih dan mengembangkan skill-nya. Dengan begitu, ia akan bersiap untuk kompetisi Valorant yang resmi disponsori Riot Games pada 2023 mendatang.
Stewie2K telah dikenal sebagai “Smoke Criminal” karena penggunaan trik smoke push yang berani. Ia telah menjadi salah satu pro player Counter Strike: Global Offensive asal Amerika Utara yang ber-skill tinggi, menempati posisi kesembilan dalam game.
Ia terlibat sebagai anggota Cloud9 yang memenangkan ELEAGUE Major Boston 2018, dan juga Team Liquid yang berhasil menjadi juara Intel Grand Slam Season 2 pada 2019. Secara individu, Stewie2K berhasil memperoleh total penghasilan dari turnamen sebesar 1,2 juta dolar AS.
Dengan Stewie2K menjadi pro player Counter Strike: Global Offensive yang beralih ke Valorant, apakah tren ini akan berlanjut ke depannya?
GAMEFINITY.ID, Bandung – Penggemar franchise Harry Potter atau lebih tepatnya Potterheads kembali mendapat kabar buruk. Kali ini, game open world adventure berlatar di dunia franchise Harry Potter, Hogwarts Legacy, kembali mengalami penundaan.
Kali Kedua Mengalami Penundaan
Ini adalah kali kedua Hogwarts Legacy harus mengalami penundaan oleh Warner Bros. Games dan Avalanche Software. Sebelumnya, Hogwarts Legacy dijadwalkan rilis pada 2021. Saat pertama kali penundaannya, jadwal rilisnya berubah menjadi 2022. Cuplikan gameplayHogwarts Legacy kemudian diperkenalkan dalam acara PlayStation State of Play 18 Maret 2022 bersama dengan waktu perilisannya, akhir 2022.
Akhirnya, Warner Bros. Games dan Avalanche Software memutuskan untuk menunda perilisan Hogwarts Legacy lagi. Kali ini, mereka juga mengumumkan tanggal rilis pastinya, yaitu 10 Februari 2023. Tanggal tersebut berlaku hanya untuk versi PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, dan Xbox Series X|S. Sementara tanggal rilis untuk versi Nintendo Switch akan diumumkan nanti.
“Kami (tim pengembang) bersemangat untuk melihat kalian bermain, tetapi kami membutuhkan sedikit lebih banyak waktu untuk menyajikan pengalaman bermain terbaik,” ungkap Warner Bros. melalui akun Twitter resmi Hogwarts Legacy.
Sinopsis Hogwarts Legacy
Hogwarts Legacy mengambil latar waktu 100 tahun sebelum cerita seri novel dan film Harry Potter. Pemain akan berperan sebagai wizard atau witch sekaligus murid tahun kelima di Hogwarts, di mana mereka akan mengikuti segala aktivitas seperti belajar spell tingkat advanced, berinteraksi dengan teman, dan bersaing dengan sekelompok rival dan dark wizard.
Pemain nantinya bisa membuat karakter sendiri dengan kustomisasi. Tidak hanya itu, mereka juga bisa memilih house yang cocok.
Avalanche Software telah memastikan bahwa Hogwarts Legacy berupa game single-player. Berarti, tidak akan ada elemen multiplayer sama sekali. Microtransaction juga dipastikan tidak akan hadir.
J.K. Rowling Tidak Terlibat
Meski Hogwarts Legacy masih merupakan bagian dari franchise Harry Potter, Warner Bros. sendiri berkata bahwa kreator J.K. Rowling sama sekali terlibat dalam pembuatan game. Hal ini menyusul J.K. Rowling mengemukakan pernyataan anti-transgender yang kontroversial.
Tidak diketahui apakah kreator asli franchise Harry Potter itu akan mendapat royalti penjualan Hogwarts Legacy.
Hogwarts Legacy akan rilis 10 Februari 2023 di PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, dan Xbox Series X|S.
Informasi-informasi terbaru tentang dunia games dan eSport di Gamefinity. Mengisi ulang diamond ataupun item in game dengan mudah di Gamefinity.id