GAMEFINITY.ID, Bandung – Metal Gear dan zombie? Saat konsep itu akan terjadi dalam bentuk Metal Gear Survive, penggemar langsung mengecapnya sebagai ide buruk. Pasalnya, Metal Gear sudah identik dengan politik dan espionage, bukan zombie.
Metal Gear Survive sendiri telah dirilis 20 Februari 2018 di PC, PlayStation 4, dan Xbox One. Mulai dari pengumuman hingga perilisan, game ini telah mendapat berbagai backlash, terutama terkait dengan keputusan bisnis Konami sendiri.
Berawal dari Hengkangnya Hideo Kojima
Penggemar game besutan Konami, termasuk seri Metal Gear, tentu tidak asing lagi dengan Hideo Kojima. Kojima sendiri telah bergabung dengan Konami pada 1986. Satu tahun kemudian, ia memimpin pengembangan game Metal Gear pertama yang rilis pada 1987. Sejak saat itu, Metal Gear menjadi salah satu seri game tersukses Konami.
Kojima kemudian memproduseri setiap seri Metal Gear, termasuk entri Metal Gear Solid. Tetapi pada 2013, ia mengumumkan akan hengkang dari Konami setelah selesai mengembangkan Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Ia telah berkali-kali menyebutkan rencana itu, tetapi tidak seperti sebelumnya, ia tampak serius. Konami kemudian menghapus namanya dari promosi game itu. Lebih buruk lagi, Silent Hills, game horor besutannya, juga dibatalkan.
Pada 2015, Konami melakukan restrukturisasi besar-besaran dan mulai berfokus pada game mobile. Perubahan ini telah memicu kontroversi tidak hanya di dalam perusahaan, tetapi juga penggemar game besutannya.
Baca juga: Kisah Perjalanan Konami: Legenda yang Sekarang Dibenci
Begitu Kojima Productions diumumkan sebagai Developer of the Year di The Game Awards 2015, Kojima dikabarkan dilarang hadir atas tuntutan Konami. Alhasil, Kiefer Sutherland, pemeran Snake di Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, mewakilinya dalam menerima penghargaan itu. Kejadian ini memicu hujatan penggemar terhadap Konami.
Sampai saat ini, hengkangnya Kojima dari Konami masih saja memicu kontroversi. Sayangnya, kejadian itu bukanlah akhir penderitaan penggemar seri Metal Gear.
Trailer Metal Gear Survive Terungkap, Langsung Panen Dislike
Konami kemudian merilis trailer game Metal Gear Survive, entri Metal Gear selanjutnya. Sayangnya, penggemar beramai-ramai menghujat pengumuman tersebut. Kotaku mencatat trailer itu sudah mengumpulkan seribu like, dan 14 ribu dislike pada 19 September 2016.
Komentar dari penggemar pun beragam. Mulai dari menyatakan Metal Gear dan zombie tidak cocok hingga sampai menghujat keputusan Konami pada saat itu. Banyak dari penggemar merasa bahwa Metal Gear Survive telah mencemar nama baik seri Metal Gear.
Bahkan Kojima sendiri telah berkata Metal Gear dengan zombie akan menjadi hal aneh. Ia memutuskan untuk menjauh dari game besutan Konami itu dan berfokus pada Death Stranding.
Tanggapan Beragam Dari Kritikus, Masih Dibenci Pemain
Setelah rilis pada 20 Februari 2018, Metal Gear Survive mendapat respon beragam dari berbagai kritikus. Beberapa dari mereka berkata Metal Gear Survive secara mengejutkan cukup menyenangkan, beberapa lagi menganggap cerita dan karakternya hambar.
Tidak seperti kritikus, pemain masih menghujat Metal Gear Survive saat perilisannya. Banyak dari mereka menganggap game tersebut hanya mengikuti tren zombie dalam game, ditambah lagi microtransaction yang membuat frustrasi. Alhasil, Metal Gear Survive bukan lagi game stealth, genre yang menjadi ciri khas seri Metal Gear.
Penjualan Metal Gear Survive Mengecewakan, Sampai Tidak Masuk Laporan Keuangan Konami!
Dilansir dari VGChartz, Metal Gear Survive berhasil terjual sebanyak 103 ribu unit pada minggu pertama rilis. Setelah itu, Konami sama sekali tidak pernah menyebutkan total penjualan Metal Gear Survive dalam setiap laporan keuangannya. Hal ini mengejutkan mengingat mereka selalu menyebut entri Metal Gear dan game lain besutannya. Oleh karena itu, dipercaya bahwa Metal Gear Survive telah gagal di pasaran.
Metal Gear Survive menjadi titik rendah keserakahan Konami. Mereka telah memanfaatkan nama Metal Gear untuk membuat game zombie demi meraup keuntungan. Terlebih, kontroversi di balik hengkangnya Kojima juga masih menjadi pemicu kebencian penggemar.
Dengan backlash yang sudah terjadi separah ini, bisakah Konami kembali menarik para penggemarnya?