All posts by Dimas Galih Putrawan

A writer, gamer, content creator. My Gaming Account: Steam: dimaspettigrew Epic Games Store: PTGRW Xbox: PTGRW

The Sims 4 Kits: DLC yang Memicu Backlash

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sejak pertama kali diumumkan dan dirilis pada Maret 2021, kits di The Sims 4 memicu backlash bagi komunitasnya. Banyak dari penggemarnya mengkritik di berbagai media sosial dan forum bahwa pihak EA mengabaikan saran mereka.

The Sims 4 sendiri pertama kali dirilis pada 2014 dengan sambutan beragam. Kritikan dari penggemar meliputi kurangnya konten dan fitur yang telah hadir di seri pendahulunya, terutama The Sims 3. Pihak EA telah konsisten memperbaharui The Sims 4 dengan patch gratis dan DLC, terutama dalam menambah konten yang dirindukan penggemar. Ironisnya, kit menjadi salah satu dari elemen pembaharuannya.

Apa itu Kits di The Sims 4?

Kits merupakan DLC pack berukuran mini yang berisi item furnitur dan baju baru di The Sims 4. Biasanya, item yang masuk dalam sebuah kit mengikuti tema masing-masing. Di Indonesia, setiap kit dibanderol seharga Rp 69.000 di Origin dan Steam.

Tiga kits pertama yang muncul pada Maret 2021 adalah Bust the Dust, Country Kitchen, dan Throwback Fit. Sampai saat ini, terdapat 11 kit yang sudah dirilis. Kits terbarunya, Décor to the Max, rilis pada Maret lalu.

Meski lebih ekonomis daripada stuff pack, penggemar The Sims 4 berkali-kali mengkritik kebijakan adanya kit oleh EA. Kebanyakan dari mereka berkata EA hanya ingin memanfaatkan keuntungan lebih banyak tanpa memahami keinginan penggemar. Terlebih, kit tidak menawarkan sesuatu yang menambah dalam elemen gameplay seperti expansion pack dan game pack.

Baca juga: The Sims 4: My Wedding Stories Akhirnya Dapatkan Patch Bug Fixes!

Belum Kapok! EA Umumkan Dua Kits Baru

The Sims 4 Roadmap May-June 2022
Roadmap untuk The Sims 4 untuk Mei-Juni 2022 diumumkan!

Pada 3 Mei pukul 22.00 WIB, pihak EA dan Maxis merilis video teaser terbaru bersama dengan roadmap untuk dua bulan ke depan. Lagi-lagi, The Sims 4 akan kedatangan dua kits baru. Tagline atau kemungkinan judul untuk dua kit baru adalah Chic Night Out dan Cozy Night In. Beberapa penggemar tentu menyambut pengumuman ini dengan kekecewaan.

Pada roadmap yang sama, The Sims 4 juga akan kedatangan game pack baru. Tagline-nya adalah Go Wild. Berdasarkan cuplikan suara auman serigala saat bulan purnama, terdapat spekulasi dari pemain dan streamer bahwa werewolf akan menjadi tema game pack terbaru.

Sementara itu, EA juga berencana untuk menambah pronoun (kata ganti) yang bisa diedit pada The Sims 4.

Jika kits untuk The Sims 4 terus dirilis ke depannya, apakah EA benar-benar meraup keuntungan lebih?

Untuk update lebih lanjut tentang The Sims 4, pantau terus Gamefinity. Jangan lupa top up untuk games kesayangan kalian langsung di Gamefinity.id

Genshin Impact Versi Switch Masih dalam Pengembangan

GAMEFINITY.ID, BandungGenshin Impact telah menjadi salah satu game tersukses akhir-akhir ini. Game MMORPG open world buatan Hoyoverse itu tersedia sebagai game free to play di PC, mobile, PlayStation, dan Xbox.

Sejak perilisannya, Genshin Impact telah mendapat berbagai pujian dari pemain dan kritikus. Bahkan, mereka juga membandingkannya dengan The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

Genshin Impact for Switch
Genshin Impact versi Switch masih dalam pengembangan!

Genshin Impact versi Switch Masih Belum Rilis!

Sejauh ini pengguna Nintendo Switch belum dapat menikmati game berlatarkan dunia fantasi Tevyat itu. Sebelumnya, pihak MiHoYo (sekarang Hoyoverse sebagai pengembang versi global) merilis teaser pada 2020 bahwa Genshin Impact juga akan dirilis di Nintendo Switch bersama dengan PC, mobile, PlayStation, dan Xbox.

Namun, sejauh ini belum ada kabar lebih lanjut kapan pengguna Switch dapat menikmati game tersebut. Terlebih, Genshin Impact telah dirilis di layanan cloud Nvidia GeForce Now sebagai limited beta pada awal tahun ini. Karena hal ini, berbagai rumor bertebaran di media sosial. Terdapat kekhawatiran bahwa Hoyoverse mengurungkan niatnya untuk merilis Genshin Impact di Switch. Alasannya berupa masalah teknis dalam pengembangan. Terlebih, dilaporkan juga bahwa Hoyoverse kesulitan mengembangkannya karena hardware Switch.

Hoyoverse Bantah Rumor Genshin Impact Versi Switch Batal

Pengguna Switch tidak perlu khawatir! Pasalnya, pihak Hoyoverse mengeluarkan penyataan bahwa Genshin Impact versi Switch masih dalam proses pengembangan. Otomatis, mereka membantah rumor mereka tidak jadi merilisnya di Switch.

Baca juga: Update Genshin Impact Versi 2.7 Mengalami Penundaan

Hoyoverse mengeluarkan pernyataannya pada GoNintendo, “[Genshin Impact] versi Switch masih dalam proses pengembangan, dan kami akan mengeluarkan informasi lebih lanjut,”

Sayangnya, belum ada kepastian kapan versi Switch akan rilis. Semoga pihak Hoyoverse dapat menepati janjinya untuk merilis Genshin Impact untuk pengguna Switch nanti. Mungkin pemain harus beradaptasi dengan kontrol di Switch untuk bermain secara leluasa nanti.

Sementara itu, game buatan Hoyoverse itu masih konsisten mengeluarkan update konten terbarunya untuk memuaskan pemain. Meski begitu, Hoyoverse mengumumkan update versi 2.7 harus tertunda.

Untuk update terbaru Genshin Impact, pantau terus di Gamefinity!

Activision Blizzard Dituntut Kota New York!

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Activision Blizzard kembali mendapat masalah besar. Setelah dilanda kontroversi kekerasan seksual dan diskriminasi di tempat kerja, mereka mendapat satu lagi tuntutan hukum. Kali ini, pihak kota New York yang mengajukan gugatan hukum di Delaware pada 2 Mei 2022.

Penyebab Pihak Kota New York Menuntut Activision Blizzard

Activision Blizzard CEO

Pihak kota New York mengklaim CEO dari Activision Blizzard, Bobby Kotick, ingin mempercepat akuisisi perusahaan senilai 68.7 miliar dolar oleh Microsoft. Mereka juga menduga keras pihak Activision Blizzard ingin menghindari tanggung jawab, liabilitas, dan akuntabilitas dari berbagai kontroversi diskriminasi setelah merger selesai pada Maret 2023 mendatang.

Baca juga: Blizzard Umumkan Warcraft: Arclight Rumble untuk Mobile!

Kotick juga dituduh tidak layak menegosiasi perusahaannya dalam akuisisi oleh Microsoft. Tanggung jawab pribadi dan liabilitas terhadap lingkungan kerja perusahaan yang sudah rusak menjadi alasan utamanya.

Pihak New York juga ingin Activision Blizzard menunjukkan jejak rekam dokumen selama perbincangan akuisisi dengan Microsoft. Mereka percaya, dengan menjadikan dokumen-dokumen tersebut publik, Kotick dan dewan direksi dapat terekspos terhadap keterlibatan berbagai kontroversi tersebut. Sebelumnya, Activision Blizzard menolak mentah-mentah permintaan tersebut.

Kotick dikabarkan sudah tahu berbagai kasus pelecehan seksual dan diskriminasi di Activision Blizzard, tetapi sama sekali tidak melakukan apapun untuk melindungi korban atau mencegahnya merajalela. Justru, Kotick cenderung melindungi karyawan yang dituduh melakukan pelecehan. Tidak heran, perusahaan juga dituduh mengasuh budaya frat boy.

Activision Blizzard memberi pernyataan pada IGN bahwa mereka keberatan dengan tuduhan pihak kota New York. Mereka juga menyatakan siap untuk berargumen di pengadilan nanti. Pihak perusahaan juga menyatakan akan bekerja sama dengan Securities and Exchange Commission dalam penyelidikan masalah ketenagakerjaan dan masalah terkait. Sebelumnya, negara bagian California juga menuntut karena alasan yang sama.

Hari demi hari, tuntutan terhadap Activision Blizzard semakin bertambah. Baik dari kelompok maupun perorangan. Contoh lain, pada Maret lalu, perusahaan dituntut orangtua dari karyawan yang bunuh diri atas kematian yang salah.

Akankah reputasi perusahaan pembuat Call of Duty dan Warcraft itu semakin hancur? Nantikan terus update-nya dan informasi tentang game lainnya di Gamefinity.

Sudah Ditunggu, The Day Before Ditunda Rilisnya Hingga 2023

GAMEFINITY, Jakarta – The Day Before telah mencuri perhatian luar biasa semenjak pengumumannya. Game MMO survival open world itu saat ini menjadi game yang paling banyak di-wishlist pemain di Steam.

Sayangnya, harapan pemain untuk segera memainkannya terpaksa pupus untuk sementara. Pasalnya, Fntastic, selaku pengembangnya, mengumumkan The Day Before akan ditunda dari jadwal rilis awal 21 Juni 2022. Game tersebut justru akan rilis pada 1 Maret 2023 mendatang.

Pengembangan The Day Before Kini Menggunakan Unreal Engine 5

Penyebab penundaan perilisan The Day Before yang mengejutkan semua orang itu ternyata disebabkan pergantian game engine. Awalnya, Fntastic menggunakan Unreal Engine 4 dalam pengembangannya. Namun, mereka baru-baru ini merilis pernyataan bahwa mereka akan menggunakan Unreal Engine 5 yang lebih mutakhir. Mereka ingin memastikan pengalaman bermain The Day Before lebih fantastis.

Baca juga: Press Release: Unreal Engine 5 Kini Telah Tersedia!

Dengan menggunakan Unreal Engine 5, tidak diragukan lagi The Day Before akan lebih menakjubkan secara visual dan gameplay. Terlebih, Fntastic tidak ingin mengecewakan pemain yang sudah memasukkan The Day Before dalam wishlist. Mereka tentunya punya tanggung jawab besar untuk menjadikan game MMO ini imersif dan impresif.

The Day Before, Game MMO Survival dengan Elemen Zombie

The Day Before

Bagi pemain yang belum tahu, The Day Before adalah game MMO survival open world dengan elemen zombie. Game ini berlatarkan di Amerika Serikat pasca pandemi mematikan di mana zombie dan orang yang selamat saling membunuh demi makanan, senjata, dan bahkan mobil.

The Day Before mendapat julukan dari PC Gamer sebagai kombinasi antara DayZ, The Last of Us, dan The Division. Game ini juga memiliki elemen PvP dan PvE (player vs environment). Pemain dituntut untuk berkeliling jalan di Amerika sendirian atau bersama rekannya sambil bertahan hidup menghadapi para zombie dan pemain lawan lainnya.

The Day Before nantinya juga akan rilis untuk Xbox Series X dan S serta PlayStation 5 setelah PC.

Apakah pemain menjadi salah satu yang memasukkan game ini ke dalam wishlist di Steam? Nantikan perkembangan selanjutnya hanya di Gamefinity. Selain itu kalian bisa top up games kesayangan kalian langsung di Gamefinity.id

Merugi, Square Enix Jual Eidos-Montreal dan Crystal Dynamics

GAMEFINITY.ID, Bandung – Square Enix menjual tiga studio miliknya kepada Embracer Group. Ketiga studio itu adalah Eidos-Montreal, Crystal Dynamics, dan Square Enix Europe. Penjualan tersebut sudah termasuk hak kekayaan intelektual seperti Tomb Raider, Deus Ex, dan Thief. Embracer Group telah sepakat untuk membeli ketiga studio itu seharga 300 juta dolar.

Alasan Embracer Group Membeli Ketiga Studio Dari Square Enix

Embracer Group telah menilai berbagai kekayaan intelektual dan judul game, talenta kreatif kelas dunia, dan jam terbang luar biasa dari ketiga studio tersebut memicu untuk mengakuisisinya. Ketiga studio tersebut memiliki visi yang sama, yaitu membuat game berkualitas tinggi dan mengembangkan berbagai franchise game menjadi yang terbaik.

Sebelumnya, Embracer Group telah mengakuisisi Koch Media, Coffee Stain Holding, Saber Interactive, Gearbox Interactive, dan Asmodee. Perusahaan asal Swedia itu juga memiliki studio game THQ Nordic. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah melakukan ekspansi besar-besaran dengan mengakuisisi berbagai studio game.

Kesepakatan ini diharapkan selesai pada paruh kedua tahun fiskal Embracer Group 2022/2023 mendatang.

Kenapa Square Enix Menjual Tiga Studio Game-nya?

The Gamer melaporkan margin keuntungan Crystal Dynamics dan Eidos-Montreal jauh lebih rendah daripada studio lain milik Square Enix selama 2021. Crystal Dynamics memiliki margin keuntungan operasional sebanyak 3,6 persen, sedangkan Eidos-Montreal jauh lebih rendah dengan 0,65 persen. Secara keseluruhan, Square Enix memiliki keuntungan operasional sebanyak 14,2 persen.

Tidak heran, pihak Square Enix sering kecewa dengan performa game buatan Crystal Dynamics, Eidos-Montreal, dan Square Enix Europe. Ketiga studio itu sering memgembangkan game AAA beranggaran tinggi dan akhirnya tidak segera meraup keuntungan besar. Faktanya kebanyakan game AAA beranggaran mahal butuh beberapa tahun untuk meraih keuntungan.

Square Enix Deus Ex
Deus Ex: Mankind Divided raih angka penjualan awal cukup mengecewakan

Misalnya Shadow of the Tomb Raider yang rilis pada 2018 memiliki anggaran pengembangan dan pemasaran sekitar 110-135 juta dolar, menjadikannya salah satu judul game dengan anggaran tertinggi. Seri Tomb Raider itu terjual sebanyak sembilan juta unit dalam tiga tahun. Deus Ex: Mankind Divided yang rilis pada 2016 memiliki anggaran 70 juta dolar kanada dan angka penjualan awal cukup mengecewakan.

Baca juga: Game Tomb Raider Baru Akan Gunakan Unreal Engine 5

Karena hal ini, dapat dikatakan Square Enix sudah tidak ingin terlalu banyak berinvestasi pada judul game AAA beranggaran mahal.

Pihak Square Enix sendiri mengatakan mereka akan terus berinvestasi dalam pengembangan game secara efisien, termasuk dalam melibatkan blockchain, kecerdasan buatan, dan cloud dalam berbagai bisnis barunya mendatang.

Untuk update terbaru tentang game Square Enix dan gameslainnya pantau terus di Gamefinity.id. serta nikmati juga kemudahan top up games langsung di Gamefinity.id

Princess Connect! Re:Dive Kolaborasi dengan Re:Zero!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Tiga heroine utama Re:Zero -Starting Life in Another World- telah masuk ke Landosol di dunia Princess Connect! Re:Dive. Event kolaborasi ini sudah dimulai pada 2 Mei. Dalam event ini, pemain dapat menikmati event story dan mendapat Emilia, Rem, dan Ram sebagai playable character.

Patut diingat, event kolaborasi ini untuk versi global-nya yang dibesut Crunchyroll Games. Sebelumnya, event kolaborasi ini hadir di versi Jepang besutan Cygames pada Mei 2019 dengan rerun pada November 2020.

Event Story Terbaru Princess Connect! Re:Dive Versi Global – “Re:Zero -Sharing Lunch in Another World-

Princess Connect! Re:Dive Re:Zero Event Story
Nikmati event story di mana Emilia, Rem, dan Ram berinteraksi dengan tiga heroine Princess Connect! Re:Dive

Event story merupakan mode khas Princess Connect Re:Dive saat mengadakan event bulanan. Dalam event story ini, pemain dapat menikmati cerita ketiga heroine Re:Zero bertemu dengan tiga heroine game ini, Pecorine, Karyl, dan Kokkoro. Setiap chapter dari cerita harus di-unlock dengan menyelesaikan beberapa stage. Terdapat 15 stage difficulty normal dan 5 stage difficulty hard dengan reward berbeda-beda.

Sesuai tradisi story event game ini, terdapat tiga difficulty dalam mengalahkan boss, yaitu Normal, Hard, dan Very Hard. Boss difficulty Very Hard hanya dapat dikalahkan sekali sehari dengan reward yang cukup besar. Terdapat pula difficulty Special setelah pertama kali mengalahkan Boss difficulty Very Hard dengan reward lebih banyak.

Untuk mengalahkan boss, pemain harus membayar menggunakan boss tickets yang mereka dapat setelah menyelesaikan stage dan juga login bonus.

Princess Connect! Re:Dive Ram
Dapatkan karakter limited Ram setelah mengalahkan Boss difficulty Normal!

Setelah mengalahkan boss dengan difficulty Normal, pemain mendapat karakter Ram sebagai playable character. Patut diingat, karakter hanya bisa didapat selama event berlangsung dan tidak masuk dalam karakter permanent dalam Premium Gacha.

Event story ini hanya bisa diakses hingga 15 Mei mendatang.

Dapatkan Juga Karakter Limited Rem dan Emilia dalam Focus Gacha!

Rem hadir dalam Focus Gacha sebagai karakter limited!

Princess Connect! Re:Dive juga mengadakan dua event Focus Gacha. Pertama, player berkesempatan untuk mendapat karakter limited Rem dari Re:Zero pada tanggal 2 hingga 15 Mei. Karena karakter ini limited, Rem tidak akan masuk karakter permanent dalam Premium Gacha.

Princess Connect! Re:Dive Emilia
Emilia juga hadir sebagai karakter limited di Focus Gacha selanjutnya!

Selanjutnya, karakter limited Emilia akan hadir pada event Focus Gacha selanjutnya mulai 19 Mei hingga 1 Juni. Ditambah, Puck juga akan hadir sebagai kameo dalam salah satu skill-nya. Sama seperti Rem, Emilia juga tidak masuk karakter permanent dalam Premium Gacha.

Baca juga: Wah! Ada Event Kolaborasi Shadowverse dan Uma Musume: Pretty Derby

Untuk detail lebih lanjutnya, pemain bisa kunjungi laman resmi-nya di Crunchyroll. Nantikan juga kelanjutan main story Princess Connect Re:Dive bersama quest map baru, Area 25, pada 19 Mei mendatang.

Ingin tahu game apalagi yang berkolaborasi dengan franchise anime terkenal? Pantau terus Gamefinity.id. Selain itu kalian bisa top up langsung game kesayangan kalian di Gamefinity.id