All posts by Dimas Galih Putrawan

A writer, gamer, content creator. My Gaming Account: Steam: dimaspettigrew Epic Games Store: PTGRW Xbox: PTGRW

Google Podcasts Akan Dimatikan dan Digantikan YouTube Music

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah bertahan selama enam tahun, Google Podcasts akhirnya akan resmi dimatikan tahun depan. Google berencana mengalihkan akses podcast ke YouTube Music sehagai bagian dari transisi. Kabar ini tidak terlalu mengejutkan, pasalnya YouTube sudah meluncurkan fitur podcast pada April lalu, termasuk layanan streaming musiknya.

Jejak Google Podcasts Selama Enam Tahun Terakhir

Google Podcast

Google Podcasts pertama kali diluncurkan pada 2018 dan menawarkan akses podcast bagi pengguna secara gratis. Tahun berikutnya, versi web untuk iOS, Android, dan Windows resmi meluncur. Tahun 2020, Google menerapkan redesign untuk aplikasi menggunakan Material Theme.

Namun, statusnya mulai terancam pada Februari 2023. Saat itu, Google berencana untuk resmi menambah fitur podcast ke YouTube yang kemudian terwujud pada April lalu. Pasalnya, YouTube sering disebut-sebut sebagai platform populer bagi pendengar untuk mendengar atau menonton podcast. Bahkan platform penyedia podcast lain seperti Spotify dan Apple Podcasts saja disebut kalah.

YouTube Music Jadi Pengganti untuk Akses Podcast

YouTube Music podcasts

Melalui laman resmi YouTube, Google mengumumkan mereka berencana untuk mengekspansi fitur podcast ke seluruh dunia setelah pertama kali menyediakannya di Amerika Serikat. Alhasil, mereka akan mematikan Google Podcasts dan mengalihkannya pada layanan musik YouTube itu tahun depan.

Baca juga:

“Memasuki tahun 2024, kami akan menambah investasi dalam pengalaman [mendengarkan] podcast di YouTube Music – menjadikannya platform yang lebih baik bagi penggemar dan podcaster dengan kapabilitas eksklusif YouTube pada komunitas, penjelajahan, dan pergantian audio/visual. Pada tahun 2024, sebagai bagian dari proses ini, kami akan menghentikan Google Podcasts,” tulis tim YouTube.

Berdasarkan data dari Edison Research, mereka mengaku sekitar 23 persen pendengar podcast di YouTube di Amerika Serikat menyatakan YouTube sebagai layanan yang paling banyak dipakai; Sementara Google Podcasts hanya mampu mencapai 4 persen.

Google berjanji pihaknya akan membantu pengguna Google Podcasts untuk melakukan transisi ke fitur podcast di YouTube Music. Mereka berendana untuk menyediakan sebuah alat migrasi sederhana dan fitur untuk menambah RSS feed podcast ke library YouTube Music mereka, atau memindahkan langganan podcast ke aplikasi lain.

Dengan dimatikannya Google Podcasts, Apple Podcast menjadi satu-satunya aplikasi penyedia podcast besar yang sama sekali tidak menyediakan musik. Beberapa layanan streaming lain seperti Spotify dan Amazon Music menawarkan musik dan podcast dalam satu aplikasi.

Resmi! Collab Rainbow Six Siege x Halo sudah Dimulai!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah menjadi rumor bulan lalu, Ubisoft akhirnya resmi mengumumkan Rainbow Six Siege berkolaborasi dengan Halo! Kolaborasi keren itu sudah dimulai dengan tersedianya skin Master Chief untuk Sledge. Tentunya, kabar ini betul-betul menggembirakan bagi penggemar kedua franchise game FPS itu.

Kolaborasi Rainbow Six Siege x Halo

Akhir Agustus lalu, seorang leaker bernama Krobille mengunggah bocoran bahwa kedua franchise game FPS papan atas itu berkolaborasi. Pada akhirnya, kabar tersebut akurat saat Ubisoft sendiri mengumumkan secara resmi, sebuah kejutan yang mungkin sudah dinanti-nantikan.

Baca juga:

Ubisoft merilis trailer kolaborasi Rainbow Six Siege dan Halo. Trailer tersebut memperlihatkan karakter Sledge mengenakan armor Master Chief, karakter utama sekaligus ikon dari Halo.

Sledge sendiri merupakan karakter yang pertama kali muncul pada 2016 dan menjadi populer di kalangan penggemar. Ia bisa dibilang sebagai wajah dari Rainbow Six Siege berkat popularitasnya.

Elite Set untuk Sledge: Kostum Master Chief

Rainbow Six Siege x Halo Sledge Master Chief

Melalui laman resminya, Ubisoft sudah merilis Elite Set kolaborasi Halo di in-game store Rainbow Six Siege. Tentunya set tersebut sudah termasuk kostum yang terinspirasi dari armor Master Chief di Halo Infinite dan Spartan-117 headgear.

Tidak lengkap sampai di situ, terdapat pula sebuah skin gadget yang mengubah breaching hammer milik Sledge menjadi Banished Gravity Hammer. Ada juga skin senjata untuk M590A1 shotgun dan L825A2 assault rifle sebagai primary-nya dan P226 MK25 pistol sebagai secondary-nya.

Terakhir, pemain bisa memperoleh beberapa kartu operator, sebuah victory celebration, charm Cortana Chibi. Elite Set ini tentunya bisa dibeli di in-game store menggunakan R6 Credits.

Penggemar kedua game FPS itu sangat bersemangat untuk menantikan kolaborasi ini. Pasalnya, mereka bisa menikmati sebagian dariuniverse Halo dalam gameplay tactical di Rainbow Six Siege. Terlebih, kostum Master Chief membuat penampilan Sledge lebih fresh.

Rainbow Six Siege saat ini masih berada dalam year 8 season 3 yang berjudul Operation Heavy Mettle. Tampaknya Ubisoft masih konsisten mempertahankan game live service ini meski sudah akan memasuki tahun kesembilan.

Banishers: Ghost of New Eden Resmi Alami Penundaan

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah Alone in the Dark reboot, nasib serupa juga terjadi pada Banishers: Ghost of New Eden. Game besutan Don’t Nod dan Focus Entertainment itu harus mengalami penundaan dari jadwal rilis 7 November 2023 menjadi 13 Februari 2024. Alasannya? Terlalu banyak perilisan game besar lain pada bulan jadwal rilis awal.

Focus Entertainent dan Don’t Nod Umumkan Penundaan Hingga Februari 2024

Banishers Ghost of New Eden delayed

“Kami telah memutuskan menunda perilisan franchise baru ini selama tiga bulan, hal ini karena pasar game tengah mengalami siklus perilisan intens untuk judul AAA di PC dan konsol pada akhir tahun. Kami yakin bahwa perilisan komersial Banishers: Ghosts of New Eden selama periode yang tidak terlalu penuh akan bisa mendapat perhatian secara layak,” ungkap Don’t Nod dan Focus Entertainment dalam sebuah pernyataan resmi.

Alasan ini tidak jauh dari berbeda dengan Alone in the Dark reboot. Game horor besutan THQ Nordic itu alami penundaan dari akhir Oktober menjadi 16 Januari 2024. Alasan di balik penundaan tersebut tidak lain banyaknya game besar yang akan rilis pada Oktober. Sebut saja contohnya Alan Wake 2, Marvel’s Spider-Man 2, dan Super Mario Wonder.

Baca juga:

Game action RPG besutan Don’t Nod itu pertama kali diumumkan pada The Game Awards 2022. Detail selanjutnya pun terungkap saat Summer Game Fest 2023. Baru-baru ini, Focus Entertainment cukup gencar dalam mempromosikan game ini. Trailer terbaru, Gameplay Overview Trailer, memperlihatkan gameplay lebih detail. Hal ini cukup mengejutkan saat penggemar mendengar Focus Entertainment memilih menunda perilisannya.

Game Besar yang Rilis November 2023 Picu Penundaan Banishers: Ghost of New Eden

Tampaknya musim gugur ini akan penuh dengan perilisan game besar. November 2023 juga menjadi momen yang sangat besar bagi gamer karena banyaknya game AAA yang bermunculan.

Call of Duty: Modern Warfare 3 menjadi contoh terbesar yang akan rilis pada November 2023. Begitu pula dengan Persona 5 Tactica, spin-off dari Persona 5. Ditambah, masih ada Like a Dragon Gaiden, The Taos Principle 2, dan Tales of Arise: Beyond the Dawn DLC.

Meski kini akan rilis Februari ini, Banishers: Ghosts of New Eden tentu masih harus bersaing dengan game besar yang juga akan rilis bulan tersebut. Contohnya adalah Persona 3 Reload, Final Fantasy VII Rebirth, Granblue Fantasy Relink, dan Suicide Squad Kill the Justice League.

Banishers: Ghost of New Eden kini akan rilis pada 13 Februari 2024 di PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X|S.

Kolaborasi Free Fire dan Demon Slayer sudah Dimulai!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah lama dinanti penggemar, Free Fire akhirnya memulai kolaborasi dengan serial anime populer Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Event kolaborasi itu sudah dimulai semenjak 27 September 2023, tepat pada Free Fire’s Booyah Day, dan menghadirkan berbagai reward iberupa item eksklusif bertema Demon Slayer.

Deretan Item Menarik dari Collab Free Fire x Demon Slayer

Free Fire x Demon Slayer

Kolaborasi ini menghadirkan deretan reward item menarik yang bisa diperoleh, mulai dari kostum, aksesories, hingga bundle. Semuanya berdasarkan dari para tokoh utama di serial anime-nya, terutama Tanjiro Nezuko, Zenitsu, dan Inosuke. Pemain bisa tampil sebagai karakter favorit dari Demon Slayer saat gameplay.

Selain kostum dan aksesories, terdapat pula beberapa item eksklusif yang bisa diperoleh. Berbagai item tersebut antara lain topeng Haganezuka’s Swordsmith Village, Tanjiro Style Gloo Wall, Zenitsu Agatsuma Style Jeep skin dan Giyu Tomioka Style Pan. Terdapat pula Tanjiro Style Avatar, Banner, dan Backpack.

Jika ingin mengekspresikan diri sebagai penggemar sejati di Free Fire, terdapat emote dan arrival animation bertema Demon Slayer. Hal tersebut sudah termasuk water breathing, thunder breathing, dan beast breathing milik Tanjiro. Ketiganya menjadi emote yang bisa diperoleh.

Free Fire x Demon Slayer grand prize

Pemain juga bisa menyelesaikan misi dalam game untuk memperoleh beberapa dari reward tersebut, terutama Tanjiro Style Avatar dan Haganezuka Mask. Terlebih, terdapat Tengen’s Bundle sebagai grand prize selama event berlangsung.

Baca juga:

Berbagai Konten Lainnya

Sebagai bagian dari event kolaborasi, beberapa hal di Free Fire akan mengalami perubahan mengikuti tema Demon Slayer. Contohnya, beberapa fitur akan penuh dekorasi dengan art style Demon Slayer.

Pemain bisa mendapati objek yang mendapat makeover di sekitar map, mulai dari pesawat hingga vending machine. Dengan begitu, pemain bisa mengeksplorasi map untuk melihat-lihat dan bahkan melakukan selfie.

“Kolaborasi ini menandakan komitmen Garena untuk menghadirkan pengalaman menyenangkan dan tak terlupakan bagi pemainnya. Semenjak debutnya pada 2019, Demon Slayer: Kimetsu no Yaibu sudah memiliki fanbase global besar tidak hanya berkat kualitas animasi kelas atas dan cerita yang menarik, tetapi juga karakter-karakternya yang pantang menyeran dalam menegakkan keadilan,” tulis Garena melalui laman resminya.

Kolaborasi Free Fire dan Demon Slayer sudah berlangsung semenjak 27 September 2023. Event ini akan berakhir 25 Oktober mendatang.

MOBA Jump: Assemble Diumumkan, Mulai Closed Beta di Filipina

GAMEFINITY.ID, Bandung – Kabar baik untuk penggemar anime, terutama serial anime adaptasi dari serial manga Weekly Shonen Jump! DeNA resmi mengumumkan Jump: Assemble, sebuah game 5v5 MOBA untuk mobile yang merupakan hasil kolaborasi dengan Shueisha. Closed beta test-nya sudah dimulai di Filipina pada 26 September 2023, dengan rencana perilisan resmi perdana di Asia Tenggara dan Asia Timur (kecuali Jepang) tahun depan.

Jump: Assemble, Game MOBA ala Weekly Shonen Jump

Jump: Assemble

Jump: Assemble merupakan 5v5 MOBA (multiplayer online battle arena) yang menampilkan karakter dari serial anime dan manga dari majalah Weekly Shonen Jump. Pada awal perilisan sebagai closed beta, deretan karakter dari Dragon Ball, One Piece, Naruto, Blech, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba, Jujutsu Kaisen, Undead Unluck, Mashle, dan lainnya akan tersedia. DeNa beencana untuk menambah karakter baru tambahan dalam game

Semenjak closed beta test pertama kali digelar, game MOBA Weekly Shonen Jump itu sudah mencuri perhatian penggemar MOBA dan anime. Pastinya, cukup banyak penggemar di seluruh dunia tidak sabar untuk mencobanya jika game besutan DeNa itu rilis global kelak.

Jump: Assemble

DeNa pertama kali mengumumkan Jump: Assemble melalui laman resmi dan akun media sosialnya. Dalam laman resmi, terdapat visual kunci dan informasi lebih lanjut tentang game tersebut.

Baca juga:

Deretan Bonus saat Closed Beta Test

Dilansir dari IGN, pemain bisa meng-unlock sekaligus memilih untuk bermain sebagai Goku dari Dragon Ball, Monkey D. Luffy dari One Piece, dan Naruto Uzumaki dari Naruto saat log in untuk pertama kalinya.

Jump: Assemble Jump: Assemble

Ada juga daily log in bonus, di mana pemain berkesempatan untuk meng-unlock Sasuke Uchiha pada hari kedua dan Boa Hancock pada hari ketujuh. Ada juga karakter Minato Namikaze yang bisa didapat setelah menyelesaikan Beginner Warm-Up Challenge.

Jump: Assemble kini sudah memasuki closed beta test di Filipina mulai 26 September 2023 khusus pengguna iOS dan Android. Game MOBA tersebut juga direncanakan rilis di Asia Tenggara dan Asia Timur, termasuk Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Korea Selatan, dan China.

Starfield Guide Main Quest Kesembilan – Short Sighted

GAMEFINITY.ID, Bandung – Short Sighted merupakan main quest kesembilan Starfield. Quest ini tentu bisa dimulai setelah akhir dari Further Into the Unknown, tepat saat Vladimir meminta pemain untuk membantu upgrade The Eye. Tujuannya agar memberi dampak bagi Constellation dalam perburuan Artifact.

Quest ini cukup singkat dan tidak perlu menghadapi combat. Ini bisa menjadi break bagi pemain yang lelah dengan incaran space pirates dan Starborn di Starfield.

Pergi ke The Eye

Setelah berbicara dengan Vladimir, pemain harus menuju The Eye untuk memulai quest ini secara resmi. Saat tiba di sana, beberapa quest marker akan muncul. Tidak hanya itu, Sarah, Barrett, dan Sam juga sudah tiba melakukan pekerjaan masing-masing. Pemain harus bicara pada ketiganya untuk menyelesaikan quest ini.

Baca juga:

Bantu Kru untuk Perbaiki The Eye

Starfield Main Quest 9 Starfield Main Quest 9

Di ruangan Scanning Control, Barrett sedang mengerjakan sebuah computer module. Ia akan meminta pemain membantunya untuk meguji koneksi pada terminal terdekat. Lebih tepatnya, terminal tersebut tepat di sebelah kanannya. Gunakan Computer tersebut untuk menguji software. Pemain akan berhasil ping The Lodge dari The Eye.

Starfield Main Quest 9 Starfield Main Quest 9

Selanjutnya, temui Sarah yang berada di belakang Vladimir di ruangan yang sama. Ia akan meminta pemain untuk mengambilkan Wrench dari meja di sampingnya. Gunakan Wrench itu untuk membantunya.

Starfield Main Quest 9 Starfield Main Quest 9

Jika sudah selesai, hampiri Sam di bagian kanan kapal. Ia sedang memperbaiki panel. Pemain akan diminta untuk mengambilkan Welder di sebelah kirinya. Sama seperti sebelumnya, gunakan Welder untuk membantu Sam.

Terakhir, pemain harus menemui Andreja di Cafeteria, yang bisa ditemukan saat melewati ruangan di mana Sam dan Cora berada dan belok kanan. Ia akan meminta pemain untuk merakit beberapa bagian mekanik. Setelah itu, hubungkan pada scanner.

Kembali Bicara dengan Vladimir

Sayangnya, pemain mengetahui upaya perbaikan saat membantu Sarah dan Sam tidak berjalan mulus. Temui kembali Vladimir. Ia akan menyarankan pemain untuk mencari Artifact selagi kru sedang memperbaiki The Eye. Ini menjadi akhir dari quest Short Sighted di Starfield.

Setelah itu, pemain bisa memulai main quest kesepuluh, No Sudden Moves, tepat setelah menyelesaikan Short Sighted. Jika sudah siap, bicara kembali pada Vladimir.