All posts by Dimas Galih Putrawan

A writer, gamer, content creator. My Gaming Account: Steam: dimaspettigrew Epic Games Store: PTGRW Xbox: PTGRW

Tokyo Revengers: Tenjiiku Arc Tayang Perdana Oktober 2023

GAMEFINITY.ID, Bandung – Setelah season 2-nya berakhir pada April lalu, Tokyo Revengers akan kembali dengan season 3, Tenjiku Arc, musim gugur ini. Komite produksi sudah merilis trailer serta mengungkap ending theme song dari season terbaru tersebut. Seperti season sebelumnya, Tenjiku Arc akan tayang di Disney+ secara internasional.

Berawal dari serial manga karya Ken Wakui, adaptasi anime produksi Liden Films itu telah mengundang hype semenjak penayangan perdananya pada April 2021. Penggemar tampaknya tidak sabar untuk melihat tokoh utama Takemichi Hanagaki menyelamatkan Tachibana Hinata dengan kekuatan time travel.

Tokyo Revengers: Tenjiku Arc Jadi Kelanjutan dari Christmas Showdown

Sebuah trailer terbaru pun juga dirilis. Trailer terbaru itu menunjukkan beberapa sosok antagonis baru yang akan memanaskan cerita. Salah satu dari sosok antagonis itu adalah Izana Kurokawa yang diperkenalkan pada akhir season sebelumnya. Tentunya, Izana diperlihatkan beraksi dalam trailer itu.

Ditambah, Kakucho, anggota penting gang Tenjiku, juga muncul di trailer. Kehadiran Kakucho sudah pastikan akan memanaskan konflik.

Serial ini tetap dipimpin oleh sutradara Kouichi Hatsumi, dengan Yasuyuki Muto sebagai penulis naskah dan Satoki Iida sebagai sound director. Kengo Kawanishi dan Nobunaga Shimazaki menjadi tambahan baru dalam cast, masing-masing memerankan Naoya Kawata dan Izana Kurokawa.

Tenjiku Arc menjadi arc kelima dari serial anime dan manga ini. Sudah dipastikan season terbaru itu akan mengadaptas bab 122-188 dari manga-nya.

Baca juga:

Tayang Perdana 3 Oktober 2023

Tokyo Revengers Tenjiku Arc promotional

Tokyo Revengers: Tenjiku Arc dipastikan akan tayang perdana pada 3 Oktober 2023 di MBS, TV Tokyo, dan AT-X di Jepang. Sementara itu, Disney+ tetap akan menayangkan season terbarunya secara global, seperti season kedua.

Trailer terbaru ikut mengungkap ending theme song-nya. Band punk rock HEY-SMITH akan membawakan ending theme song itu berjudul Say My Name.

Serial manga Tokyo Revengers sendiri memang sudah berakhir pada November 2022 di Weekly Shonen Magazine. Meski begitu, spin-off-nya yang berjudul A Letter from Keisuke Baji sedang diserialisasikan di Magazine Pocket mulai akhir Juli 2022. Tampaknya spin-off tersebut memperluas universe-nya.

Tokyo Revengers: Tenjiku Arc akan tayang perdana pada 3 Oktober 2023.

Final Fantasy 14 Tidak Direncanakan Jadi Free-to-Play

GAMEFINITY.ID, Bandung – Sudah bukan lagi rahasia lagi bahwa Final Fantasy 14 menjadi judul MMORPG yang sukses besar bagi Square Enix dan masih sangat kokoh hingga sekarang. Meski awalnya gagal pada 2010, Naoki Yoshida selaku sutradara berhasil membawa game MMORPG itu dengan reboot A Realm Reborn pada 2013. Expansion kelimanya, Dawntrail, akan rilis musim panas 2024.

Walau sudah banyak MMORPG yang menjadi free-to-play, Square Enix memastikan game besutannya itu tidak akan mengambil langkah serupa. Secara teknis, pemain bisa mencoba game-nya gratis dengan free trial.

Final Fantasy 14 Akan Ekspansi Free Trial, Bukan Jadi Free-to-Play

Final Fantasy 14 not free-to-play

Naoki Yoshida telah berbicara pada Eurogamer tentang rencana Square Enix untuk mengekspansi free trial. Ia mengaku pihak publisher sama sekali tidak berencana menjadikan Final Fantasy sebagai free-to-play.

“Saya percaya free trial akan terus berekspansi, tapi kami tidak memiliki rencana untuk membuat client-nya gratis saat ini,” sebut Yoshida.

Ia menambah jumlah waktu dan dana yang telah diinvestasikan untuk expansion bisa balik modal dengan keuntungan dari penjualan expansion itu sendiri. Yoshida memastikan timnya akan terus berfokus membuat konten terbaik yang bisa dinikmati pemainnya sambil mempertimbangkan sisi bisnis terbaik.

Baca juga:

Apa Saja yang Akan Menjadi Bagian dari Ekspansi Free Trial?

Final Fantasy 14 online

Saat ini, Final Fantasy 14 menawarkan free trial pada pemain yang ingin mencobanya. Terdapat konten yang cukup banyak, termasuk gameplay minimal 60 jam jika pemain bisa menyelesaikan main story-nya. Akan tetapi, terdapat batasan hingga level 60.

Bertepatan dengan perilisan expansion Dawntrail pada musim panas 2024, konten di free trial juga akan diperluas. Pemain bisa mengakses expansion Stormblood dan level cap dinaikkan menjadi level 70. Update tersebut sekaligus memperbaharui grafik game-nya menjadi lebih mutakhir, menandakan perubahan visual pertamanya dalam 10 tahun. Ditambah, game MMORPG besutan Square Enix itu akan tersedia di Xbox Series X|S.

Untuk menikmati Final Fantasy 14 secara utuh, pemain harus membayar biaya berlangganan per bulannya. Patut diingat bahwa game MMORPG ini belum tersedia di Indonesia.

Eksklusivitas Xbox Buat Starfield Bagus, kata Todd Howard

GAMEFINITY.ID, Bandung – Todd Howard, direktur dan produser eksekutif Bethesda Game Studios, telah membeberkan keuntungan Starfield sebagai game eksklusif Xbox. Ia mengaku keuntungan dari eksklusivitas itu memacu timnya bisa membuat game sci-fi tersebut menjadi lebih baik dan berkualitas tinggi. Pernyataan itu sekaligus membungkam kritikan akan ketidaktersediaannya di PlayStation 5.

Todd Howard Sebut Ekslusivitas Xbox Pacu Starfield Jadi Game Lebih Baik

Starfield for Xbox

Dalam wawancaranya dengan BBC, sutradara di balik Skyrim dan Fallout 4 itu menyebutkan eksklusvitas pada satu konsol memacu timnya untuk fokus mengembangkan produk berkualitas tinggi. Ia juga menyebu game eksklusif untuk sebuah konsol masih bisa bersaing di industri meski banyak judul populer yang hadir secara cross-platform.

“Kamu tahu ini adalah hardware atau sesuatu yang dimainkan orang, jadi kemampuan untuk fokus pada sesuatu selalu berakhir dengan produk lebih baik. Kamu ingin orang-orang bisa mengaksesnya. Tapi bersama Xbox berarti ada kemudahan akses untuk kamu dan saya diberitahu kami mengharapkan banyak orang bermain saat peluncuran daripada semua yang kita lakukan sebelumnya dan itupun meski kesuksesan banyak game kami sebelumnya,” sebut Howard.

Akhirnya Jadi Game Besar Eksklusif Xbox yang Berhasil?

Starfield akhirnya pertama kali meluncur secara resmi pada 6 September 2023 setelah penantian panjang. Game sci-fi itu tersedia di PC dan Xbox Series X|S sekaligus menjadi gratis khusus pelanggan Xbox Game Pass. Banyak pihak menganggap game garapan Todd Howard itu sebagai game penting sekaligus penyelamat bagi Xbox.

Baca juga:

Howard juga membandingkan eksklusivitas game garapannya itu dengan The Legend of Zelda di Nintendo Switch. Ia berharap semua orang yang membicarakan Starfield akan terpikir tentang Xbox.

Sebelum Starfield, Xbox tampak kesulitan merebut hati penggemar dengan game eksklusifnya. Sederetan game first-party-nya seperti Halo Infinite dan Redfall menuai kekecewaan. Sementara PlayStation dan Nintendo masing-masing berhasil menawarkan jajaran game ekkslusifnya. PlayStation berjaya dengan God of War: Ragnarok dan Horizon: Forbidden West tahun lalu. Nintendo justru menambah kesuksesan mereka dengan The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom.

Selanjutnya, Bethesda tengah mempersiapkan game Indiana Jones besutan MachineGames yang menjadi eksklusif Xbox dan PC. Ditambah, masih belum diketahui apakah The Elder Scrolls VI akan mengikuti langkah serupa.

Segenre Starfield, Ini 5 Rekomendasi Game Open World Sci-Fi

GAMEFINITY.ID, Bandung – Starfield menjadi game sci-fi RPG yang sangat ambisius semenjak pengumumannya. Begitu rilis pada 6 September 2023, game open world besutan Bethesda Game Studios itu sukses memukau kritikus dan penggemar, mengundang hype yang sangat besar.

Jika melihat system requirements-nya untuk PC, terlihat game besutan Bethesda itu membutuhkan sistem yang sangat besar, termasuk di antaranya file space 125 GB dan wajib menggunakan SSD. Alternatifnya, penggemar hanya bisa memainkannya di konsol Xbox Series X|S dan layanan Xbox Cloud Gaming, namun keduanya masih belum tersedia di Indonesia secara resmi.

Gamefinity.id telah memilih 5 rekomendasi game open world sci-fi yang bisa menjadi alternatif Starfield. Daftar ini juga berlaku jika pemain benar-benar menyukai game sci-fi besutan Bethesda itu. Berikut adalah 5 game open world sci-fi yang segenre dengan Starfield. Patut diingat, cek system requirements sebelum membeli dan meng-install-nya.

No Man’s Sky

No Man's Sky Starfield recommendation

Memang mudah untuk membandingkan Starfield dan No Man’s Sky. Keduanya memiliki konsep serupa, game open world dengan banyak planet yang bisa dikunjungi. Meski No Man’s Sky terkenal dengan peluncurannya yang penuh bencana pada 2016, Hello Games sudah konsisten memperbaharui hingga menjadikan game-nya sesuai janji dan ambisi mereka pada penggemar.

No Man’s Sky berfokus sebagai game survival sambil memberikan kebebasan pada pemain untuk menjelajahi luar angkasa. Bahkan, pemain bisa menikmati secara co-op untuk bertualang bersama.

Baca juga:

The Outer Worlds

The Outer Worlds Starfield recommendation

Sama seperti Starfield, The Outer Worlds merupakan RPG berseting di luar angkasa. Dibesut oleh Obsidian Entertainment, game open world sci-fi ini sering sekali disebut sebagai “Fallout in space”. The Outer Worlds juga memberi kebebasan pada pemain dalam menikmati game-nya, mulai dari pembuatan karakter, hingga memilih berbagai pilihan yang berdampak pada akhir cerita.

Dunia dalam game besutan Obsidian Entertainment itu lebih kecil dan padat, dengan fokus karakter dan companion. Tetapi hal yang menonjol adalah humor dari black comedy agar pengalaman bermain menjadi menyenangkan.

Cyberpunk 2077

Cyberpunk 2077 Starfield recommendation

Sama halnya seperti No Man’s Sky, peluncuran Cyberpunk 2077 juga penuh bencana. Kabar baiknya CD Projekt Red berhasil membuat game open world RPG besutannya itu menjadi lebih bagus, menjadikannya salah satu game terpopuler saat ini.

Cerita dan dunia open world dari Cyberpunk 2077 sangat kaya dan penuh karakter menarik. Game ini mungkin tidak berlatar di luar angkasa, namun elemen futuristiknya dapat memuaskan pemain yang mengincar alternatif dari Starfield.

Baca juga:

Outer Wilds

Outer Wilds Starfield recommendation

Outer Wilds memiliki konsep yang unik. Alih-alih manusia, pemain berperan sebagai sosok spesies alien Hearthian muda yang memulai bertualang di sekitar tata surya tempat tinggalnya. Sang tokoh utama harus berjelajah menggunakan kapalnya, menemukan pada Heathian lain, dan membongkar rahasa sebuah peradaban kuno.

Meski tidak sebesar Starfield, pemain masih bisa menjelajahi setiap planet dengan ciri khas masing-masing dalam game. Terdapat tujuh planet, dua bulan, dua stasiun luar angkasa, komet, dan kapal luar angkasa besar. Meski terdengar jauh lebih kecil daripada Starfield, Outer Wilds menawarkan galaksi yang sangat kompleks.

Prey

Prey Starfield recommendation

Mungkin penggemar tidak terlalu terkejut jika Prey menjadi rekomendasi bagi pemain yang mengincar alternatif atau menyukai Starfield. Keduanya berasal dari Bethesda Softworks. Dibesut oleh Arkane, Prey menjadi satu lagi upaya terbesar bagi Bethesda menggarap genre sci-fi. Meski dianggap gagal secara komersial, game sci-fi ini mendapat pujian saat peluncurannya.

Prey berlatar di timeline alternatif di mana Space Race memicu umat manusia untuk menempati stasiun luar angkasa lebih awal dari perkiraan. Pemain berperan sebagai Morgan Yu, seorang manusia yang terjebak di kapal luar angkasa yang penuh dengan Typhon, sebuah spesies alien kejam. Tidak hanya menyatukan genre immersive sim, FPS, dan stealth, Prey memiliki cerita dan dunia open world berlatar di luar angkasa yang kaya.

Demikianlah pembahasan lima game open world sci-fi yang segenre dengan Starfield. Jangan lupa juga mampir ke Gamefinity Store dan dapatkan promo dan discount untuk setiap pembelian.

Serial Spin-off WandaVision Ganti Judul dan Jadwal Tayang

GAMEFINITY.ID, Bandung Spin-off WandaVision yang berfokus pada Agatha Harkness memiliki judul baru, yaitu Agatha: Darkhold Diaries. Di balik pergantian judul tersebut, Disney+ juga mengubah jadwal penayangannya. Alasan di balik penundaannya itu tidak lain adalah mogok kerja penulis WGA dan aktor SAG-AFTRA.

Judul Baru Spin-off WandaVision, Agatha: Darkhold Diaries

Wandavision spin-off Agatha Darkhold Diaries

Awalnya, Marvel memberi judul serial yang dibintangi Kathryn Hahn itu sebagai Agatha: House of Harkness. Serial tersebut kemudian pertama kali berganti nama sebagai Agatha: Coven of Chaos saat proses syuting dimulai pada November 2022 dan selesai sebelum mogok kerja SAG-AFTRA. Kini, judul pun kembali berganti menjadi Agatha; Darkhold Diaries.

Agatha Harkness pertama kali muncul di WandaVision sebagai sosok villain tersembunyi. Ia menjadi salah satu karakter favorit penggemar semenjak terungkap dengan cara musical number berjudul Agatha All Along. Lagu itu disambut baik dan mendapat nominasi Grammy Awards.

Sementara itu, Darkhold merupakan buku magis yang mencuci otak Wanda Maximoff atau Scarlet Witch, menjadikannya salah satu sosok villain di Doctor Strange in the Multiverse of Madness. Berdasarkan hal ini, mungkin saja Darkhold terkait dengan masa lalu Agatha sendiri.

Kathryn Hahn dipastikan akan kembali berperan sebagai Agatha. Debra Jo Rupp akan memerankan Sharon Davis, seorang penduduk Westview yang sempat terpaksa bermain di sitkom WandaVision. Audrey Plaza bergabung sebagai sosok villain Rio Vidal. Selain itu, deretan aktor terkenal yang juga tampil di serial itu di antaranya Sasheer Zamata, Joe Locke, dan Pattie LuPone.

Jadi Salah Satu Proyek Serial Marvel yang Alami Penundaan

Kabar buruknya, Agatha: Darkhold Diaries harus mengalami penundaan dari jadwal rilis awal tahun 2023. Menurut Variety, spin-off WandaVision itu itu dilaporkan akan tayang pada musim gugur 2024, tampaknya sekitar musim Halloween. Alasan itu tidak lain adalah mogok kerja SAG-AFTRA dan WGA.

Baca juga:

Sayangnya, kabar buruk dari Marvel tidak berhenti sampai sana. Beberapa proyek serial Marvel di Disney+ ikut bernasib sama. Echo, spin-off dari Hawkeye yang dijadwalkan untuk 29 November 2023, kini akan rilis semua episode sekaligus pada Januari 2024.

Serial animasi X-Men ’97 akan tayang pada awal 2024 dari jadwal awal musim gugur 2023, sementara What If…? season 2 akan tayang Desember, sekitar musim Natal. Daredevil: Begin Again, Wonder Man, dan Ironheart masih belum diketahui jadwal tayangnya.

Kabar baiknya, Loki season 2 tetap akan tayang perdana pada 6 Oktober 2023 sebagai serial MCU berikutnya di Disney+.

Game Indiana Jones Bethesda Akan Di-Tease Tahun Depan?

GAMEFINITY.ID, Bandung – Bethesda Softworks dan MachineGames pertama kali mengumumkan mereka tengah mengembangkan game Indiana Jones pada Januari 2021. Semenjak saat itu, kabar nasib game itu masih minim. Baru-baru ini, Todd Howard, direktur Bethesda Game Studios, memberi petunjuk bahwa kabar berikutnya dari game yang juga diproduserinya itu akan terungkap tahun depan.

Pertama Kali Diumumkan Pada 2021

Indiana Jones Bethesda Game

Bethesda pertama kali mengumumkan proyek berdasarkan IP Indiana Jones itu pada Januari 2021 sebagai bentuk kolaborasi dengan LucasFilm Games. MachineGames, pengembang asal Swedia yang terkenal dengan seri Wolfenstein versi modern, memimpin pengembangan. Todd Howard akan terlibat sebagai produser eksekutif.

Semenjak Zenimax Media, induk perusahaan Bethesda Softworks dan MachineGames, resmi diakuisisi Microsoft, game itu belum banyak terdengar kabarnya. Kabar terbaru terdengar saat persidangan FTC melawan Microsoft. Terungkap bahwa proyek MachineGames itu awalnya akan rilis di PlayStation 5 sebelum menjadi eksklusif di PC dan konsol Xbox sekaligus tersedia gratis khusus pelanggan Xbox Game Pass.

Baca juga:

Begini Informasi Terbaru tentang Game Indiana Jones Bethesda dari Todd Howard

Dalam wawancaranya dengan Esquire, Todd Howard memberi petunjuk tentang game Indiana Jones. Meski belum membocorkan begitu banyak, ia mengaku proyek game besutan MachineGames itu menjadi salah satu proyek yang tengah dikerjakan timnya. Proyek lainnya yang dimaksud adalah serial TV Fallout dan game The Elder Scrolls 6 VI.

Baca juga:

Howard mengaku dirinya tidak bisa membicarakan detail lebih lanjut. Ia berkata pada Esquire bahwa dirinya baru bisa membahasnya tahun depan.

“Aku penggemar besar Indiana Jones. IP itu bisa dibawa ke game dengan cara unik. Game-nya tentu saja tentang melakukan penjelajahan. Tentang dia,” ungkap Howard.

Howard sebelumnya mengajukan proyek berdasarkan IP tersebut pada LucasFilm pada 2009. Ia mengaku membuat game seperti itu menjadi salah satu dari bucket list-nya. Meski sempat mendapat penolakan, Disney, pemilik Lucasfilm sekarang, berminat pada pengajuannya.

Tampaknya detail terbaru tentang game Indiana Jones Bethesda akan mulai terungkap tahun depan. Howard memberi petunjuk akhir tahun lalu bahwa game itu merupakan mash-up berbagai genre berbeda.