All posts by Dimas Galih Putrawan

A writer, gamer, content creator. My Gaming Account: Steam: dimaspettigrew Epic Games Store: PTGRW Xbox: PTGRW

PUBG Mobile v2.8 Hadirkan Mode Baru Zombie’s Edge

GAMEFINITY.ID, Bandung – PUBG Mobile v2.8 sudah rilis dan mengundang antusiasme penggemar! Kali ini, terdapat mode baru bertajuk Zombie’s Edge yang lebih memacu adrenalin tidak seperti sebelumnya. Pemain bisa menghadapi zombie dan creature berbahaya lain sambil menguji skill survival-nya.

Ini bukan pertama kali bagi game besutan Krafton dan Level Infinite itu menghadirkan sebuah zombie mode. Sebelumnya, terdapat mode yang menampilkan zombie sebagai musuh, yaitu Zombie Survival.

Themed Mode Baru di PUBG Mobile v.2.8: Zombie’s Edge

PUBG Mobile v2.8 Zombies Edge

Zombie’s Edge menjadi mode baru yang tersedia di map Erangel, Livik, dan Miramar. Dalam mode ini, pemain harus bertahan hidup dari para zombie dan creature raksasa berbahaya lain.

Terdapat tiga jenis musuh yang harus dihadapi dalam mode ini, yaitu Mutant, Ripper, dan Berserker. Mutant akan berkeliaran secara bergerombol di zona infeksi dan tidak terlalu memicu ancaman bagi pemain. Ripper justru lebih lincah dan memiliki cakar tajam untuk menyerang seperti pembunuh darah tinggi.

Terakhir, Berserker merupakan raksasa yang kuat, tangan kanannya bisa berubah menjadi sebuah pedang tajam dan armor kuat. Ia akan menebas dengan jangkauan luas jika dalam versi pedang. Jika ia dalam bentuk armor, ia akan menerjang pemain. Keduanya tentu menjadi serangan berbahaya dan mematikan.

Menurut gameplay trailer, diceritakan sebuah meteorit misterius, Aerolith, menubruk Erangel. Sebuah energi dari meteorit itu menyebar di seluruh map, mengubahnya menjadi sebuah tanah penuh mutan. Lebih mengerikannya, Aeorlith siap untuk spawn Berserker raksasa yang akan menyerap para mutan di sekitar lab. Pemain harus mencari cara untuk mengalahkannya di Aerolith Lab.

Deretan Item Baru di Mode Zombie’s Edge

Jika berhasil mengalahkan para zombie, pemain bisa memperoleh berbagai item. Ripper dan Berserker akan menjatuhkan lebih banyak item daripada Mutant saat terkalahkan.

Salah satu item itu adalah Mutation Blade, sebuah pedang yang menambah agility. Begitu menggunakannya, pemain bisa memicu damage besar pada para zombie bbergerak lebih cepat.

Satu senjata baru lainnya berupa Mutation Gauntlet. Gauntlet itu bisa membantu pemain menyerang zombie dengan kekuatan besar. Attack Slam menjadi opsi untuk memicu damage besar, sementara Great Smash membuat pemain melompat setelah charge dan menghantam zombie dengan damage mematikan.

Baca juga:

Update Lainnya di v2.8

Sementara itu, terdapat senjata baru di PUBG Mobile untuk Classic Mode. Pertama, Dagger menjadi senjata melee terbaru yang sangat versatile. Senjata melee itu juga bisa digunakan di mode Zombie’s Edge.

v2.8 juga menambah Tactical Gunpower Tool. Alat inovatif itu akan pertama kali bisa diterapkan pada Crossbow. Saat menggunakannya, sebuah tembakan akan memicu delayed explosion setelah terkena target di radius sekitarnya.

Terakhir, PUBG Mobile menggelar kolaborasi dengan restoran cepat saji KFC pada 2 Oktober hingga 6 November mendatang. Restoran KFC akan muncul di map Erangel, Livik, Miramar, dan Nusa. Saat mengunjungi KFC, pemain bisa memesan item healing bertema KFC di self-ordering kiosk dalam game,

Itulah penjelasan tentang PUBG Mobile v2.8 yang sudah tersedia. Untuk detail lebih lanjut, kunjungi laman resminya.

Game Stray Dapat Film Animasi oleh Annapurna Animation

GAMEFINITY.ID, Bandung – Stray, game besutan BlueTwelve Studios dan Annapurna Interactive, telah berhasil memikat penggemar dan kritikus saat rilis tahun lalu. Kini, game cyberpunk adventure kucing itu akan diadaptasi menjadi film animasi oleh Annapurna Animation. Keputusan ini menyusul kesuksesan Nimona, film original Netflix, yang juga diproduksi oleh Annapurna Animation.

Adaptasi Film Stray Jadi salah Satu Rencana Proyek Annapurna Animation

Robert Baird, salah satu pemimpin Annapurna Animation, mengungkap beberapa rencana proyek pada Entertainment Weekly. Ia mengaku deretan proyek film itu menjadi langkah selanjutnya menyusul kesuksesan Nimona di Netflix. Salah satu proyek itu adalah adaptasi dari game Stray.

Game ini bercerita tentang hal yang membuat kita sebagai manusia, dan tidak ada manusia di dalamnya. [Game] ini sebuah buddy comedy tentang seekor kucing dan sebuah robot, dan ada dinamika riang. Ada elemen komedi melekat di dalamnya, tapi sama sekali tidak ada manusia di film ini. Saya rasa ini menjadi salah satu alasan game-nya luar biasa populer, kamu melihat dunia dalam perspektif seekor kucing lucu,” tutur Baird.

Baird mengaku game besutan BlueTwelve Studios itu memiliki elemen hopepunk, sebua hkonsept bahwa optimisme menjadi bentuk pertahanan. Dirinya berharap pihaknya bisa menjadikan adaptasi film itu sebagai film hopepunk pertama dan terhebat sepanjang masa.

Game-nya Sukses Memukau Kritikus dan Pemain

Stray game

Game besutan BlueTwelve Studios itu pertama kali menghebohkan netizen setelah reveal trailer pada tahun 2020 menjadi viral. Stray pertama kali meluncur di PC, PS4, dan PS5 pada Juli 2022. Versi Xbox One dan Xbox Series X|S-nya kemudian rilis 10 Agustus 2023.

Baca juga:

Game kucing itu telah mendapat pujian dari kritikus dan penggemar, terutama terhadap desain artistik dan tokoh utama kucing. Game cyberpunk itu mendapat deretan nominasi di ajang penghargaan bergengsi, memenangkan nominasi Best Independent Game dan Best Debut Indie Game di The Game Awards 2022.

Selain film adaptasi Stray, Annapurna Animation memiliki dua proyek lain, yaitu Foo dari Chris Wedge dan sebuah film garapan Nick Bruno, sutradara di balik Nimona.

Baru Debut, Riize Resmi Dikontrak RCA Records!

GAMEFINITY.ID, Bandung – Baru saja debut dengan lagu Get a Guitar, Riize resmi menandatangani kontrak dengan RCA Records, label rekaman milik Sony Music. Kerjasama antara boyband terbaru SM Entertainment dengan sebuah label rekaman asal Amerika Serikat ini terdengar tidak biasa di dunia K-pop. Bisa saja hal ini menunjukkan minat penggemar global sangat tinggi.

Riize Kerjasama dengan RCA Record untuk Promosi di Amerika Serikat

Riize RCA Records

Pengumuman kerjasama itu pertama kali diumumkan saat press conference pada 4 September 2023. Press conference tersebut sekaligus menjadi event bertajuk RIIZING DAY: RIIZE Premiere untuk merayakan debut sekaligus perilisan single perdana Get a Guitar.

Saat event, ketujuh anggota, Shotaro, Eunseok, Sungchan, Wonbin, Seunghan, Sohee and Anton bertemu penggemar dan press secara langsung untuk pertama kalinya. Tidak hanya itu, SM Entertainment mengumumkan bahwa boyband terbaru asuhannya tersebut sudah menandatangani kontrak dengan RCA Records untuk promosi di Amerika Serikat.

Baca juga:

“Riize membuka generasi baru K-pop. Kami terhormat bisa berkolaborasi dengan RCA dan kami tidak sabar untuk memcetak sejarah bersama,” tutur Jang Yoon Joong selaku Chief Business Officer SM Entertainment dilansir dari Soompi.

“Riize adalah artis yang sangat versatile. Kami secara tulus menyambut mereka sebagai bagian dari keluarga RCA, dan kami sangat senang bisa bekerja sama dengan sebuah tim luar biasa dari SM,” komentar John Fleckenstein selaku Chief Operating Officer RCA Records.

SM Entertainment memiliki pengalaman dalam menandatangani kerjasama dengan label rekaman di Amerika Serikat untuk grup asuhannya. Aespa sudah bermitra bersama Warner Records milik Warner Music Group, sementara SuperM, supergroup-nya, dibentuk berkat kerjasama Capitol Records milik Universal Music.

Sudah Capai Prestasi Membanggakan

Bahkan sebelum debut, Riize sudah mencapai deretan prestasi membanggakan. Akun Instagram mereka berhasil mencapai satu juta follower. Single album-nya yang juga berisi single pre-debut Memories mencapai angka 1 juta stock pre-order.

Pada 5 September, Get A Guitar sudah berada di posisi puncak chart iTunes Top Songs di tujuh negara, termasuk Malaysia, Filipina, Thailand, dan Uni Emirat Arab. Single tersebut juga mencapai top 10 di 19 negara lain seperti Jepang, Taiwan, Selandia Baru, dan Bulgaria.

Tampaknya Riize memiliki masa depan cerah berkat kesuksesan besar debutnya.

Alone in the Dark Reboot Ditunda hingga Januari 2024

GAMEFINITY.ID, Bandung – Alone in the Dark reboot terpaksa harus melewatkan momentum Halloween tahun ini, momen yang lazim dalam perilisan game bertema horor. THQ Nordic selaku publisher memilih untuk menunda perilisannya dari 25 Oktober 2023 hingga Januari 2024. Alasannya cukup sederhana, terlalu banyak persaingan dari game besar lain.

THQ Nordic Resmi Mengumumkan Penundaan hingga Januari 2024

THQ Nordic pertama kali mengabarkan keputusan penundaan Alone in the Dark reboot melalui Twitter resminya. Mereka mengunggah gambar dengan tulisan “JANUARY 16, 2024” sebagai tanggal rilis baru. Pihak publisher secara gamblang menjelaskan bulan Oktober ini menjadi momen persaingan ketat dari game besar baru lain.

Alone in the Dark reboot

“Kami bertujuan agar [game ini] tetap menjadi Alone in the Dark sebisa mungkin. Untuk menghormati ini, game horor spine-chilling ini sudah dijadwalkan ulang untuk siap mengeluarkan horornya pada 16 Januari 2024. Penundaan ini memiliki dua tujuan: tidak hanya agar memperkenankan kami untuk membuat pengalaman gaming sempurna secara cermat, tetapi juga agar memberi kesempatan untuk membenamkan pada perilisan [game] yang penuh pada Oktober,” ungkap THQ Nordic melalui press release.

Game Besar yang Rilis Oktober 2023 Membuat Alone in the Dark Reboot Tertunda

Jika memperhatikan jadwal perilisan pada Oktober 2023, terdapat beberapa game besar akan meluncur. Kedua contoh terdekat yang disebutkan THQ Nordic adalah Marvel’s Spider-Man 2 dan Alan Wake 2. Alan Wake 2 sendiri mengalami penundaan hingga 27 Oktober 2023, 10 hari dari jadwal sebelumnya. Sementara itu, Marvel’s Spider-Man dijadwalkan rilis pada 20 Oktober 2023.

Baca juga:

Belum lagi pada bulan jadwal perilisan Alone in the Dark reboot sebelumnya terdapat deretan game besar lain yang siap mencuri perhatian. Super Mario Bros. Wonder dijadwalkan meluncur pada 20 Oktober 2023, hari yang sama saat Marvel’s Spider-Man 2 rilis. Sonic Superstars akan rilis 17 Oktober, sementara Forza Motorsport siap rilis 10 Oktober. Awal Oktober masih ada Assassin’s Creed Mirage yang dijadwalkan rilis 5 Oktober.

Alone in the Dark reboot kini akan rilis 16 Januari 2024 di PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X|S.

One Piece Live Action Serial Nomor 1 Netflix di 86 Negara!

GAMEFINITY.ID, Bandung – One Piece live action ternyata sudah pecahkan sebuah rekor di Netflix! Serial live action yang diadaptasi manga populer karya Eiichiro Oda itu berhasil menduduki peringkat puncak sebagai serial terpopuler di Netflix saat ini. Saat debut weekend-nya, tercatat bahwa serial itu memuncaki chart serial terpopuler Netflix di 86 negara!

Berhasil Jadi Sensasi dan Mengundang Hype!

Semenjak tayang perdana pada 31 Agustus 2023, One Piece live action langsung menjadi sensasi bagi penonton Netflix dan netizen di media sosial. Keberhasilan mendapat gelar Certified Fresh dan rating 83 persen menjadi pertanda serial produksi Tomorrow Studios itu mendapat sambutan hangat. Audience score di Rotten Tomatoes pun lebih tinggi, yaitu 96 persen saat artikel ini ditulis.

One Piece live action broke Netflix record One Piece Live action Luffy Zoro and Nami

Setelah sebelumnya gagal dengan adaptasi live action dari anime berupa film Death Note dan serial Cowboy Bebop, Netflix akhirnya berhasil membalikkan keadaan. Keterlibatan langsung Eiichiro Oda dan jalan cerita yang mengikuti manga-nya dinilai sebagai kunci keberhasilan dalam menarik perhatian penggemar, baik lama dan baru. Kelima pemeran utamanya, Inaki Godoy, Emily Rudd, Mackenyu, Jacob Romero Gibson, dan Taz Skylar juga mendapat pujian dalam memerankan karakter masing-masing.

Baca juga:

One Piece Live Action Kalahkan Stranger Things dan Wednesday!

One Piece live action broke Stranger Things and Wednesday record

Sesuai dugaan, sambutan hangat dari kritikus dan penonton berdampak positif pada performa serial garapan Tomorrow Studios itu di Netflix. Menurut FlixPatrol, situs yang menyediakan data dari chart VOD dan streaming, tercatat One Piece live-action berhasil menduduki peringkat puncak di chart serial terpopuler di Netflix di 86 negara.

Keberhasilannya sebagai serial terpopuler layanan streaming raksasa itu di 86 negara ternyata juga membuahkan sebuah prestasi lain. One Piece live action berhasil menggusur Wednesday dan Stranger Things. Kedua serial original Netflix itu pernah berada di peringkat puncak serial terpopuler di 83 negara.

Meski sempat diremehkan mengingat track record Netflix dalam mengadaptasi anime dan manga dalam bentuk live action, serial One Piece ternyata berhasil menjadi sebuah standar baru bagi Hollywood. Mengingat popularitasnya yang masif, bukan tidak mungkin Netflix akan melanjutkannya ke season dua yang dipastikan mulai mengadaptasi Arabasta Saga.

One Piece Live Action: 5 Perbedaan Terbesar dari Anime-nya

GAMEFINITY.ID, Bandung One Piece live action ternyata berhasil memukau penggemar baik lama dan baru. Serial garapan Tomorrow Studios itu telah tayang perdana pada 31 Agustus 2023 di Netflix dengan season pertama berisi delapan episode. Tidak hanya penggemar, kritikus beramai-ramai memberi komentar positif, terutama terhadap alur cerita yang mengikuti manga dan akting pemerannya.

Season pertama mengadaptasi East Blue Saga, lebih spesifiknya hingga Arlong Park Arc. Jika dibandingkan, serial live action itu mencapai Arlong Park Arc dalam 8 episode, sementara serial anime-nya mencapai arc tersebut dalam 45 episode. Patut diingat bahwa serial anime-nya berdurasi 24 menit per episode, sementara serial live action berdurasi kurang lebih 50-60 menit.

Pihak produser tentu harus mempersingkat jalan cerita dengan membuat berbagai perubahan agar cukup untuk delapan episode, bahkan beberapa elemen yang sudah familiar justru tidak muncul dalam bentuk live action. Inilah mengapa terdapat berbagai perbedaan antara serial live action dan anime-nya. Berikut adalah perbedaan terbesar pada One Piece live action dari anime-nya.

Pertemuan Luffy dengan Anggota Kru Straw Hat Pirates di One Piece Live Action

One Piece live action vs anime Zoro introduction

Perbedaan terbesar yang mencolok dalam serial live-action terlihat pada setiap adegan perteman Luffy dan anggota krunya. Pertama, Luffy menyaksikan perkelahian antara Zoro dan Helmeppo di sebuah bar di Shells Town. Pertemuan antara Luffy dengan Nami juga berbeda, keduanya bertemu di tempat Morgan saat mengincar peta menuju Grand Line yang sama.

Sama halnya dengan Usopp dan Sanji. Usopp diceritakan bertemu Luffy yang mengagumi sebuah kapal besar milik Kaya, temannya. Kapal itu nantinya akan menjadi Going Merry yang ikonik. Sementara Sanji pertama kali bertemu kru Straw Hat Pirates (termasuk Luffy) bersantap di Baratie. Luffy kemudian terpaksa bekerja di Baratie karena tidak mampu membayar.

Beberapa Karakter Diperkenalkan Lebih Awal

One Piece live action vs anime Garp Mihawk Arlong

Selain setiap anggota Straw Hat Pirates, beberapa karakter lain juga diperkenalkan dengan cara berbeda, bahkan justru lebih awal. Garp menjadi contoh yang menjadi perhatian terbesar di One Piece live action. Tokoh kakek dari Luffy itu hadir saat eksekusi Roger dan menjadi mentor bagi Koby. Pertemuan dan pertempuran antara kakek dan cucu pertama kali diceritakan pada akhir episode 4.

Contoh terbesar lain terlihat pada episode 6. Arlong pertama kali muncul di episode tersebut dan diceritakan menyerang Baratie. Di anime-nya, Don Krieg menjadi sosok bajak laut yang bertanggung jawab di balik penyerangan Baratie. Namun, di live-action-nya, Don Krieg diperlihatkan sudah terkalahkan oleh Mihawk dan tidak pernah muncul lagi.

Beberapa Karakter dari East Blue Saga Absen di One Piece Live Action

One Piece live action vs anime Johnny and Yosaku

Mengingat season 1 dari One Piece live action hanya memiliki delapan episode, Eiichiro Oda selaku author memastikan beberapa karakter dari anime dan manga tidak muncul. Pasalnya, One Piece sudah memiliki begitu banyak karakter dari East Blue Saga. Alhasil, memunculkan semua karakter memang terlihat mustahil,

Johnny dan Yosaku, bounty hunter yang sebelumnya bekerja sama dengan Zoro, absen di live action. Hal yang sama juga terjadi pada Jango, anggota Black Cat Pirates dan tukang hipnotis. Beberapa karakter lain yang tidak muncul di live-action di antaranya Mohji, Momoo, Chouchou, dan Usopp’s Pirates (tiga sidekick Usopp yang masih anak-anak).

Baca juga:

Sirkus Buggy

One PIece live action vs anime Buggy

Secara mengejutkan, Buggy menjadi salah satu villain yang mendapat porsi lebih banyak dibandingkan anime dan manga. Di serial live-action, Buggy diceritakan memiliki circus dengan penduduk Orange Town sebagai penonton sekaligus sandera. Adegan ini sebenarnya sama sekali tidak ada di anime dan manga.

Pertarungan antara Straw Hat Pirates dan Buggy juga jauh berbeda. Benar, pertempuran tersebut berlatar di sirkus Buggy alih-alih di jalanan Orange Town. Buggy sama sekali tidak menangkap Luffy, Zoro, dan Nami seperti di anime dan manga.

Koby Muncul Lebih Sering

One Piece live action vs anime Koby

Perbedaan terbesar terakhir di One Piece live-action adalah banyaknya porsi kemunculan Koby. Semenjak Syrup Village Arc, Luffy dan Koby bertemu kembali dua kali, yaitu di Syrup Village dan Cocoyasi Village. Sementara di anime dan manga, Post-Enies Lobby Arc menjadi momen reuni bagi keduanya.

Itulah pembahasan lima perbedaan terbesar One Piece live action dari anime-nya. Perbedaan manakah yang mengejutkanmu?