All posts by Eko Setiyawan

Seorang casual gamer yang tertarik dengan hal-hal yg berkaitan dengan PC, konsol serta gaming hardware.

Klub Sepakbola Real Betis Umumkan Pemain Barunya dengan Video Parodi GTA

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Klub sepak bola Real Betis punya cara yang tidak biasa untuk mengumumkan pemain barunya. Alih-alih hanya memperkenalkan pemainnya di stadion, klub yang satu ini malah menggunakan video parodi yang terinspirasi dari game GTA.

Dalam video berjudul GTA: Real Betis Edition yang dibagikan di Twitter tersebut, striker Real Betis, Aitor Ruibal terlihat sedang menjalankan misi untuk mengirimkan jersey Real Betis kepada pemain barunya, Germán Pezzella. GTA disini bukan kependekan dari “Grand Theft Auto” yang kita kenal, melainkan diparodikan menjadi “Grand Transfer Announcement”.

Video tersebut dibuka dengan Aitor Ruibal yang berjalan menuju stadion Benito Villamarín, dimana mereka menirukan meme populer “Ah Sh*t, Here We Go Again” dari GTA San Andreas lengkap dengan gaya jalan ikoniknya. Namun, dalam video ini, Aitor Ruibal mengganti katanya menjadi “Oh boy, here we go again.”

Real Betis

Aitor Ruibal melanjutkan perjalannya ke stadion dengan naik skuter. Ketika sampai di sana, Rubial lalu menerima jersey Real Betis dan bertemu rekan setimnya, Guido Rodriguez, sebelum akhirnya memberikan jersey tersebut kepada Germán Pezzella. Di saat yang sama, muncul tulisan “MISSION PASSED – SIGNED” dengan font dan style yang sama dengan yang ada di GTA San Andreas.

Hingga kini, video tersebut telah ditonton sebanyak 2 juta kali. Namun, nyatanya Real Betis bukanlah yang pertama kali membuat video parodi GTA seperti ini. Sebelumnya, klub asal Polandia Wisła Płock telah membuat video serupa untuk memperpanjang kontrak salah satunya pemainnya yaitu Piotr Tomasik.

Bethesda Umumkan Skyrim Anniversary Edition, Kini Bisa Memancing

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Baru-baru ini, Bethesda mengumumkan edisi terbaru game Skyrim dengan nama Skyrim Anniversary Edition yang dihadirkan untuk memperingati 10 tahun rilisnya game Skyrim. Ini adalah edisi ketiga setelah Legendary Edition yang dirilis pada 2013 dan Special Edition pada 2016 yang lalu.

Diumumkan selama event QuakeCon 2021, Skyrim Anniversary Edition akan menghadirkan seluruh konten yang ada di Skyrim Special Edition, termasuk ekspansi Dawnguard, Hearthfire dan Dragonborn. Selain itu, lebih dari 500 konten dari Creation Club seperti quests, dungeons, bos baru, senjata, dan spell yang dibuat oleh Bethesda dan mod dari komunitas juga akan hadir dalam edisi ini.

Yang paling menarik, Skyrim Anniversary Edition akan menghadirkan mekanik memancing. Ya, kini alat pancing yang ada di Skyrim akan bisa berguna setelah sebelumnya hanya bisa diambil namun tidak bisa digunakan.

Skyrim Anniversary Edition

“Itu adalah sesuatu yang selalu ingin saya lakukan di Skyrim,” kata Ashley Cheng, managing director dari Bethesda Game Studios. “Anda tidak perlu menyelam ke dalam air dan membabi buta lagi. Anda sekarang dapat mengambil pancing, melakukan beberapa pencarian memancing. Ini adalah tambahan yang bagus untuk permainan, itu akan gratis untuk semua orang, dan itu benar-benar menambah imersif dunianya.”

Skyrim Anniversary Edition akan dirilis pada 11 November mendatang, tepat 10 tahun setelah game originalnya rilis. Walau Bethesda sudah diakuisi oleh Microsoft, edisi ini akan tetap hadir di PS4 dan PS5 dan tentunya di PC, Xbox One dan Xbox Series X/S. Untuk kalian yang sudah punya Skyrim Special Edition, kalian bisa mengupgradenya walau tidak gratis, namun free next-gen update tetap didapat bagi kalian pengguna konsol next-gen.

Call of Duty: Vanguard Bawa Kembali Perang Dunia II, Rilis 5 November Mendatang

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Setelah banyak muncul rumor mengenai game Call of Duty baru, akhirnya Sledgehammer Games dan Actvision mengonfirmasi bahwa Call of Duty: Vanguard akan menjadi seri terbaru dari franchise Call of Duty. Detail lebih lanjut mengenai Call of Duty: Vanguard tadi malam dibagikan melalui event Battle of Verdansk dalam game Call of Duty: Warzone.

Sama seperti game Call of Duty: WW2 buatan Sledgehammer Games sebelumnya, Call of Duty: Vanguard juga akan mengangkat tema Perang Dunia II. Dalam mode campaign, pemain akan ikut bertempur dengan sudut pandang empat tentara dari empat latar utama Perang Dunia II seperti Asia Pacific, North Africa, Western Front dan Eastern Front.

Keempat tentara tersebut adalah Sgt. Arthur Kingsley, Lt. Polina Petrova, Cpt. Wade Jackson dan lt. Lucas Riggs. Mereka akan membentuk pasukan khusus bernama Task Force One untuk melawan antagonis Heinrich Freisinger, Direktur Gestapo yang ingin menjaga partai Nazi tetap hidup menjelang akhir perang.

Call of Duty: Vanguard sendiri dikonfirmasi menggunakan versi upgrade dari engine yang digunakan pada Call of Duty Modern Warfare. Hal ini membuat grafis yang dihadirkan terlihat realistis dan memanjakan mata. Selain itu, engine ini membuat kinerjanya semakin optimal yang tentunya dapat meningkatkan pengalaman dalam bermain game yang satu ini.

Call of Duty: Vanguard

Untuk mode multiplayernya, Call of Duty: Vanguard akan menghadirkan 20 maps saat pertama kali dirilis, dimana 16 diantaranya adalah map inti. Selain itu, fitur seperti Gunsmith, Caliber system dan mode Champion Hill juga akan hadir dalam game ini. Mode Champion Hill sendiri merupakan versi update dari mode 2v2 Gunfight yang sebelumnya telah hadir di Call of Duty: Modern Warfare.

Menariknya, akan ada juga mode Zombies yang dikembangkan oleh Treyarch, developer Black Ops: Cold War. Mode Zombies dalam Call of Duty: Vanguard ini akan terhubung dengan cerita yang sebelumnya terdapat di mode Zombies game Call of Duty: Black Ops: Cold War.

Call of Duty: Vanguard

Kehadiran Call of Duty: Vanguard juga berdampak pada game Call of Duty: Warzone. Rencananya, map dari Call of Duty: Vanguard akan dihadirkan ke Call of Duty: Warzone dengan pengembangan dari Raven Software. Raven Software juga akan membawa sistem anti-cheat baru ke Warzone ketika map tersebut diluncurkan akhir tahun ini.

Game Call of Duty: Vanguard sendiri rencananya akan rilis pada 5 November mendatang di PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, dan PC lengkap dengan dukungan cross play, cross progression dan cross gen di semua platform.

Lies of P, Game Pinokio Rasa Dark Souls Lengkap dengan Konsep Berbohong

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Lies of P, game action souls-like yang diadaptasi dari dongeng anak-anak Pinokio ini memang terdengar sangat unik. Kalian mungkin tak asing dengan dongeng Pinokio, si boneka kayu yang hidungnya akan terus memanjang ketika dia berbohong. Walau terinspirasi dari dongeng anak-anak, nyatanya nuansa yang dihadirkan sama sekali tidak kekanak-kanakan.

Seperti yang tertulis di atas, game ini merupakan game action souls-like layaknya Dark Souls yang terkenal dengan kesusahannya. Bersetting di kota yang kelam dan gelap bernama Krat, kalian akan bermain sebagai Pinocchio, sebuah boneka mekanik yang ditugaskan untuk mencari Mr. Geppetto untuk mengungkapkan seluruh misteri yang ada.

Lies of P

Sempat diperkenalkan bulan Mei yang lalu, Round8 Studio, developer dari game ini akhirnya meluncurkan laman Steam beberapa waktu yang lalu. Menariknya, konsep berbohong dari dongeng Pinokio juga akan hadir dalam game Lies of P ini. Namun, berbeda dengan dongeng aslinya, semakin Pinocchio berbohong, maka dia akan semakin menjadi manusia. Hal ini tentunya memiliki dampak negatif dan positifnya tersendiri dalam permainan. Mengingat Pinocchio sendiri merupakan sebuah boneka, maka jika semakin jadi manusia, dia tidak akan bisa bongkar pasang tubuhnya lagi.

Dengan hadirnya game ini, maka semakin menambah variasi game souls-like yang biasanya identik dengan game karya FromSoftware saja. Game Lies of P sendiri direncanakan akan rilis di PC, PlayStation 5, Xbox Series X dan Google Stadia pada tahun 2023 mendatang. Patut kita tunggu kehadirannya.

Maki Kaji, Bapak Permainan Sudoku Meninggal di Usia 69 Tahun

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Maki Kaji, orang yang mempopulerkan permainan Sudoku dan dikenal sebagai Bapak Permainan Sudoku ini meninggal pada 10 Agustus yang lalu di usia 69 tahun karena kanker empedu yang dideritanya. Kabar duka ini disampaikan oleh perusahaan majalah teka-tekinya, Nikoli Co., pada Selasa (17/8) kemarin.

Walaupun Maki Kaji bukan pencipta langsung permainan sudoku, namun dia berjasa karena menciptakan nama Sudoku dan mempopulerkan permainan tersebut.

Maki Kaji menyempurnakan permainan teka-teki angka yang telah ada sebelumnya dan menamainya menjadi Sudoku. Sudoku sendiri adalah kependekan dari Suji wa Dokushin ni Kagiru, yang berarti “angka harus tetap tunggal”. Karena dianggap terlalu panjang, nama ini kemudian disingkat menjadi Sudoku seperti yang kita kenal sekarang ini.

Sudoku

“Kaji-san datang dengan nama Sudoku dan dicintai oleh penggemar puzzle dari seluruh dunia. Kami berterima kasih dari lubuk hati kami atas perlindungan yang telah Anda tunjukkan sepanjang hidupnya,” kata perusahaan majalah teka-tekinya, Nikoli Co.

Sebelum menjadi Sudoku, variasi teka-teki angka ini telah muncul di surat kabar Prancis pada abad ke-19, namun menghilang saat terjadinya Perang Dunia I. Sudoku modern diciptakan oleh arsitek Amerika, Howard Garns, dengan nama Number Place dan sempat dimuat di majalah Dell Pencil Puzzles and Word Games edisi Mei 1979.

Kaji mendirikan perusahaan majalah teka-tekinya, Nikoli pada tahun 1980 dan mulai menerbitkan Sudoku empat tahun kemudian. Hal ini membuat Sudoku menjadi sangat populer di Jepang. Baru pada tahun 2004, Sudoku mulai populer di luar Jepang setelah seorang asal Selandia Baru bernama Wayne Gould yang membeli buku Sudoku dan membuatnya menjadi sebuah software komputer. Tak sampai situ, Wayne Gould kemudian menperkenalkan Sudoku kepada majalah Inggris, The Times, yang akhirnya memuat permainan tersebut di majalahnya.

Sudoku

Sejak saat itu, permainan Sudoku menjadi sangat populer di dunia. Walau sudah populer, Kaji terus membuat dan menerbitkan permainan Sudoku di majalahnya. Dia mengundurkan diri sebagai kepala perusahaannya pada Juli yang lalu karena sakit hingga pada akhirnya meninggal pada 10 Agustus yang lalu.

“Saya tidak ingin hanya dikenal menjadi the godfather of sudoku, saya ingin menyebarkan kesenangan teka-teki sampai saya dikenal sebagai orang yang mendirikan genre teka-teki di Jepang,” kata Maji Kaji.

Intel Arc, Brand GPU Gaming dari Intel yang Siap Saingi GeForce dan Radeon

GAMEFINITY.ID, Purworejo – Intel akhirnya mengumumkan brand untuk high-performance GPU mereka yaitu Intel Arc. Branding Intel Arc ini sendiri akan mencakup hardware, software dan services hingga beberapa generasi kedepan.

Generasi pertama dari Intel Arc akan menggunakan codename Alchemist, yang mana akan mulai tersedia di desktop maupun laptop pada awal tahun 2022 mendatang. Intel juga telah mengumumkan codename untuk beberapa generasi selanjutnya seperti Battlemage, Celestial dan Druid.

Intel Arc Alchemist sendiri akan menggunakan arsitektur Xe-HPG, yang mana merupakan hasil kombinasi dari arsitektur Xe LP, HP dan HPC. Intel mengatakan arsitektur Xe-HPG ini akan memberikan scalability dan compute efficiency dengan advanced graphics features yang ditujukan untuk para gamer dan content creator.

Intel Arc Alchemist juga akan mendukung hardware-based ray tracing, mesh shading, variable rate shading, video upscaling serta dukungan penuh DirectX 12 Ultimate. Yang menarik, GPU ini juga akan mendukung AI Accelerated Super Sampling seperti DLSS milik Nvidia. Walaupun Intel belum menyebut nama teknologinya, namun Intel nampaknya memang sudah menyiapkannya untuk bersaing dengan DLSS milik Nvidia dan FSR milik AMD.

Intel Arc

Saat ini Intel memang belum mengungkapkan performa GPU Intel Arc Alchemist secara spesifik. Namun, mereka telah meluncurkan video teaser yang menunjukkan GPU ini dapat menjalankan dengan lancar beberapa game AAA seperti Crysis Remastered Trilogy dan Metro Exodus (sepertinya dengan ray tracing on). Intel sendiri berencana untuk membagikan detail lebih lanjut mengenai GPU Intel Arc ini dalam beberapa bulan mendatang.

Dengan diumumkannya brand Intel Arc ini, praktis memang Intel akan mulai bersaing dengan AMD dan Nvidia dalam jajaran GPU gaming dan high-performance. Kita lihat saja bagaimana kompetisi dari ketiga perusahaan tersebut mengingat saat ini masih dalam kondisi GPU shortage.