GAMEFINITY, CIREBON – Sejak pandemi datang, kebanyakan pekerjaan, sekolah yaitu daring dan kegiatan lainya lebih banyak di lakukan secara online dan di dalam rumah. Tak menutup kemungkinan anak-anak lebih sering menatap layar handphone atau komputer, kebanyakan anak-anak lebih memilih memainkan game online bersama temanya untuk menghilangkan suntuk dan bosan di dalam rumah.
Tetapi, lama kelamaan pun memainkan game online berakhir jadi kecanduan. Sebenarnya kecanduan game online bisa dialamai siapa saja, orang dewasa, remaja maupun anak-anak. Masalah kecanduan game online ini tidak bisa kita abaikan saja karena akan berakibat buruk kedepanya.
Kementerian kesehatan menjelaskan bahwa kecanduan game online itu adalah gangguan mental yang ditandai dengan dorongan untuk memaikan game online terus-menerus hingga melupakan dan tidak memperdulikan aktivitas lainya seperti tugas sekolah.
Ini lah cara menghentikan anak agar tidak kecanduan game online
1. Batasi Waktu yang Wajar Anak dalam Bermain Game
Disini para orang tua harus tegas dalam menangani anak yang sudah kecanduan game online. Katakan pada anak boleh bermain game hanya satu jam pada hari sekolah. Sedangkan untuk hari libur perbolehkan ia bermain game dua hingga tiga jam total.
Selain itu, ketika saat bersekolah daring, pastikan anak hanya menggunakan handphone untuk keperluan sekolah tanpa membuka hal lain seperti Youtube atau game online.
Dalam tahap ini anda harus mempersiapkan diri dari efek tantrum. Efek tantrum adalah ledakan emosi. Bisa berupa menangis, menjerit, melempar atau membanting benda-benda disekitar anak. Bisa dibilang ini momen tersulit dalam memutus kecanduan game online pada anak.
2. Berikan Game Sebagai Reward dalam Sesuatu yang sudah dicapai Anak
Anda bisa membiasakan anak untuk bermain game saat ia mendapatkan nilai yang bagus, mendapatkan rangking di sekolah atau bisa juga saat ia sudah menyelesaikan tugasnya dalam pekerjaan rumah sesuai kesepakatan yang dibuat. Jika si anak melanggar peraturan, tegaskan ia hanya boleh bermain game pada saat hari libur saja atau kurangi jamnya.
3. Kenalkan Kegiatan lain yang lebih Menyenangkan
Agar perhatian anak teralihkan dan untuk mengurangi obsesi terhadap game online, coba mengenalkan anak pada kegiatan lain. Misalnya membaca buku, musik, melukis, berenang, atau bermain bola. Atau ajak anak untuk bersepeda dan berlari. Dan pada akhirnya hubungan orang tua dan anak akan lebih dekat.
4. Letakkan Gadged di tempat yang Terlihat
Jangan biarkan handphone berada di dalam kamarnya, letakkan handphone di tempat yang sekiranya bisa dilihat semua orang dirumah. Misalnya di ruang keluarga.
Dengan begitu si anak akan sadar bahwa ia selalu berada dalam pengawasan, anda juga bisa lebih muda melihat dan mengingatkannya.
5. Jangan bermain Gadget saat bersama Anak
Ini adalah hal terpenting, Sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik pada anak. Jika merasa bosan saat menemani anak, sebaiknya hindari menggunakan gadget untuk bermain game, bersosial media atau hanya buka saja karena akan berdampak pada anak.
Jika cara-cara diatas tidak berhasil jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater dan psikolog anak untuk mendapatkan penanganan yang terbaik.