All posts by Fajar Arifin

Fajar Arifin a.k.a Wa Brontok, bapac yang aktif bermain gim asal anak dan istri sudah tidur ini masih tetap setia bekerja di industri gim sejak tahun 2015. Di Gamefinity, Fajar berperan sebagai tukang ketik yang menyajikan informasi seputar gim dan Esports. Kalau kamu suka konten dari Fajar, yuk sawer dia melalui link berikut saweria.co/gamefinity

Jadwal Steam Sale Akhir Tahun Bocor, Catat Tanggalnya!

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Di akhir tahun ini, Steam tentunya masih menyimpan beberapa event diskon game yang wajib gamers ikuti. Sebab, event ini merupakan waktu yang tepat bagi gamers untuk membeli game yang sudah lama mandek di wishlist kamu.

Menjelang akhir tahun 2020 ini, tercatat ada 3 event diskon game yang akan berjalan di platform Steam. Antara lain Steam Halloween Sale, Steam Autumn Sale, dan Steam Winter Sale. Steam sendiri masih belum memberikan informasi terkait jadwal ketiga event diskon tersebut. Meski begitu, sebuah akun twitter anonim bernama @SteamDB sudah membocorkan jadwal selengkapnya.

Berikut ini jadwal lengkap Steam Sale akhir tahun 2020 berdasarkan informasi yang diungkapkan oleh SteamDB:

  • Steam Halloween Sale: October 29 – November 2
  • Steam Autumn Sale: November 25 – December 1
  • Steam Winter Sale: December 22 – January 5

Meskipun hanya bocoran saja, namun ada baiknya bukan kita sudah persiapkan Wallet dari sekarang?

Pandangan dan Harapan Para Pemain Debutan di Panasnya Kompetisi MDL Season 2!

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Perkembangan esports yang sangat cepat membuat setiap tim berlomba- lomba membentuk tim esports terbaik di berbagai divisi. Memasuki ranah esports Indonesia sejak tahun 2017 lalu, Moonton Indonesia membawa warna tersendiri dengan gim Mobile Legends: Bang Bang.

Apalagi Moonton kerap memecahkan rekor jumlah penonton dengan jajaran turnamen resminya seperti MPL Invitational pada bulan Juli lalu serta Grand Final MPL ID Season 5 yang ditonton secara langsung
dengan lebih dari 1 juta penonton. Alhasil, Moonton melakukan langkah inisiatif guna membawa ranah esports agar lebih kompetitif di gim Mobile Legends: Bang Bang dengan menghadirkan talenta-talenta baru lewat gelaran Mobile Legends Development League (MDL) yang kini menyentuh musim keduanya.

Sebanyak 11 tim dihadirkan yang mana 3 di antaranya datang melalui jalur kualifikasi. Panasnya persaingan di MDL Season 2 juga tidak kalah dibandingkan MPL ID Season 6 yang dibanjiri oleh para pemain bintang. Meski demikian, para talenta atau pemain baru di gelaran MDL Season 2 tidak hanya membawa pemain berpengalaman, namun juga para debutan atau pemain yang baru mencicipi persaingan di ajang MDL Indonesia.

Fauzianska “Ranger Emas” Ramadhan atau yang kerap disapa Oji memberikan beberapa poin mengenai keseruan di MDL Indonesia serta rasa percaya diri para pemain baru yang datang mewarnai persaingan.

“MDL Indonesia sih menurut saya menjadi ide brilian dari Moonton. Kenapa? Karena untuk menjaga ekosistem esportsnya tetap berjalan, mereka turut terjun langsung menghasilkan para calon pemain bintang. Keseruan di turnamennya juga ga kalah dengan MPL Indonesia. Contoh pada musim lalu kita lihat, Victim Esports yang notabene merupakan tim di luar undangan franchise MPL mampu menjadi juara MDL Season 1. Impactnya bagi Victim Esports bisa dilihat, dua pemainnya mampu bermain dan mengundang tim-tim top MPL Indonesia untuk merekrutnya sebagai amunisi baru, seperti RENBO di Bigetron Alpha dan S A N Z di ONIC Esports,” jelas Oji.

“Tidak hanya itu, bagi para tim franchise MPL yang bisa tukar pemain dari MDL juga menjadi ajang unjuk gigi. Satu contoh lagi yaitu si kembar MAXXX dan MATT dari Bigetron Bravo di MDL yang promosi langsung membela tim senior di MPL Indonesia bersama Bigetron Alpha. Tentu sah kalau kita bilang MDL Indonesia merupakan ajang pengembangan bakat para talenta Mobile Legends: Bang Bang di masa yang akan datang, salut!” tutup Oji.

Pemain debutan sendiri tersebar di hampir semua tim baik itu XcN BKB, SIREN Esports, EVOS Esports, Alter Ego X, dan masih banyak lainnya. Beberapa debutan berbagi cerita mengenai gelaran MDL Indonesia yang dimulai dari Carrot atau pemain dengan nama Vony yang membela XcN BKB. Sang pemain berbagi cerita mengenai MDL Indonesia serta manfaatnya bagi talenta esports muda.

“Menurut saya, MDL merupakan turnamen kasta kedua yang diikuti oleh delapan tim franchise MPL serta 3 tim kualifikasi yang bisa unjuk gigi, termasuk XcN BKB. Di turnamen resmi dari Moonton kali ini saya sangat antusias untuk bertanding membela XcN BKB,” ujarnya.

Pemain tersebut mengatakan bahwa tidak benar bila tim MDL lemah dan tidak sekuat tim-tim MPL.

“Tidak benar ya, kesulitan untuk bertanding di MDL Season 2 di kisaran angka 7 sampai 10, tim-tim yang bertanding sama kuatnya. Sebagai debutan MDL saya juga senang bisa bersaing dengan para pemain hebat,” jelas pemain dengan nama Vony tersebut.

Pemain debutan Siren Esports, Thomas “SamoHt” juga memberikan pendapatnya mengenai gelaran MDL Indonesia.

“Menurut saya MDL merupakan laga kasta kedua dari Moonton yang memang tujuannya mencari bibit unggul untuk liga utamanya yaitu MPL. Keunikan di MDL Indonesia sendiri sebagai ajang pencarian bakat pemain-pemain baru yang memang belum mendapatkan sorotan di ranah esports Indonesia. Dan saya rasa langkah Moonton membuat MDL memang tepat. Mencari talenta-talenta esports baru memang tidak mudah, namun Moonton berani untuk terjun langsung,” jelas SamoHt.

Pemain tersebut juga memiliki harapan di ajang MDL Season 2 dan perbandingannya bila disandingkan dengan MPL.

“Saya ingin menuju ke liga utama yaitu MPL pasca gelaran MDL Season 2 usai. Kesulitan antara MDL dan MPL sendiri berbeda di masing-masing liga. Ada gaya bermain yang khas sehingga jika ditanya kesulitan maka semuanya sulit,” tutup SamoHt.

Memang para debutan memiliki tekanan tersendiri di gelaran MDL Season 2, apalagi di gelaran bergengsi resmi dari Moonton. Banyak tim-tim kuat yang bertanding dan tidak jarang menghasilkan jebolan-jebolan ke liga MPL melalui ajang MDL. Cerita dari SamoHt dan Carrot merupakan segelintir pandangan dan harapan sebagai pemain yang baru menginjakkan kakinya di ajang resmi milik Moonton, yaitu MDL Season 2.

Akhir Tahun 2020, Newzoo Perkirakan Akan Ada 2.5 Milyar Pemain Game Mobile di Dunia

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Tidak bisa dipungkiri memang jika game mobile memang sedang menjadi tren. Tumbuh pesatnya olahraga elektronik atau Esports juga tidak lepas dari perkembangan industri game mobile yang semakin maju. Sebab kini, game kompetitif multiplayer sudah bisa dimainkan dengan mudah melalui smartphone saja.

Berdasarkan data dari Newzoo, di akhir tahun 2020 ini diperkirakan akan ada 2.5 Milyar pemain game mobile di dunia. Angka tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah pengguna smartphone di tahun 2020 yang angkanya mencapai 3.5 miliar pengguna. Sementara itu, pendapatan dari game mobile di tahun 2023 diperkirakan bisa melampaui 100 Milyar Dollar Amerika Serikat. Seperti yang dilansir GAMEFINITY.ID dari laman Pocketgamer (2/10/2020).

Selain dari sisi industri gamenya sendiri, teknologi jaringan internet 5G pun masih dalam perkembangan. Meskipun saat ini pengembangan teknologi internet cepat tersebut masih terhalang karena adanya wabah virus corona. Targetnya, di akhir tahun 2020 ini diharapkan ada kurang lebih 200 juta smartphone yang bisa menikmati teknologi 5G.

Adanya teknologi 5G tersebut berdampak langsung ke industri game. Khususnya cloud gaming yang memang membutuhkan koneksi internet cepat. Newzoo mengungkapkan jika cloud gaming kemungkinan mampu menghasilkan revenue skitar 585 juta Dollar Amerika Serikat di tahun ini.

Navi Umumkan Divisi PUBG Mobile

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Bagi para penggemar Esports, Natus Vincere atau yang lebih dikenal dengan Navi pastinya bukanlah nama yang asing lagi bagi kalian semua. Tim Esports yang berhasil mencetak talenta-talenta berbakat seperti S1mple, Dendi, Pupey, dan sederet bintang lainnya ini mengumumkan jika mereka akan mulai membuat divisi baru untuk bersaing di kancah turnamen PUBG Mobile.

Seperti yang dilansir GAMEFINITY.ID dari laman resmi Navi (2/10/2020), divisi PUBG Mobile di Navi ini akan di manajeri oleh Alexander “Glory” Manoi. Untuk pemain yang bakal mengisi divisi ini adalah Dmyrto “OldBoy” Bui yang namanya mungkin sudah tidak asing lagi di kancah turnamen PUBG Mobile. Sebab, di tahun 2019 lalu OldBoy bersama dengan timnya berhasil menjadi pemenang di turnamen PUBG Mobile Star Challenge World Cup. Sebuah turnamen PUBG Mobile yang cukup bergengsi.

Terkait pembukaan divisi PUBG Mobile, Aleksey “xaoc” Kucherov selaku COO dari Natus Vincere mengaku jika pihaknya sudah lama mengawasi kancah Esports PUBG Mobile. Ia juga mengaku sangat senang bisa bergabung dengan komunitas PUBG Mobile yang mampu menyatukan para pemain dari seluruh dunia. Dan ia juga mengaku siap mendukung dan mengembangkan Esports game PUBG Mobile.

Dalam waktu dekat, Navi bakal meluncurkan nama roster lengkap dari divisi PUBG Mobile selain OldBoy. Well, mari kita tunggu kabar selanjutnya guys!

Menang Gugatan, Peretas Nintendo Switch Bakal Didenda 2 Juta Dollar

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Nintendo memang tidak main-main dengan para peretas yang sudah berhasil membobol keamanan Nintendo Switch. Tidak hanya ke hackernya saja, Nintendo juga menuntut beberapa toko yang menyediakan jasa peretasan Nintendo Switch. Salah satunya adalah Uberschips.

Meski awalnya terlihat menutupi kesalahannya, pada akhirnya Uberschips dilarang untuk menjual alat hacking Nintendo Switch. Perangkat-perangkat hacking tersebut harus dimusnahkan dan Uberschips harus membayar ganti rugi sebesar 2 juta Dollar kepada Nintendo. Seperti yang dilansir GAMEFINITY.ID dari laman Gamerant (2/10/2020).

Tak hanya kepada toko yang menjual alat hacking saja, Nintendo juga menuntut grup peretas bernama Team Xecuter. Kelompok ini merupakan tim pengembang yang memungkinkan game Nintendo Switch bisa memainkan game-game bajakan. Alat hacking yang berhasil mereka ciptakan bernama SX Core dan SX Lite chip.

Di Indonesia sendiri, baik SX Core dan SX Lite dijual bebas di pasaran. Berdasarakan penulusuran tim GAMEFINITY.ID, kedua alat hacking tersebut dijual dengan harga berkisar Rp. 650.000.

Terlalu Banyak yang Klaim, Giveaway Overwatch Oleh Tim Boston Uprising Dibatalkan

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Giveaway merupakan salah satu cara yang dilakukan baik para media, influencer ataupun tim Esports untuk meningkatkan enggagement mereka dengan usernya. Jadi wajar saja jika event giveaway seringkali membludak karena banyak user yang tertarik dengan hadiah yang diberikan. Hal tersebut dialami oleh salah satu tim Esports bernama Boston Uprising.

Belum lama ini, Boston Uprising menjalankan event giveaway berhadiah game Overwatch melalui sebuah form yang harus diisi oleh para penggemarnya. Namun tidak disangka, event giveaway tersebut membludak bahkan sang penyelenggara memutuskan untuk menghentikan event tersebut meskipun promosinya baru dimulai.

Seperti yang dilansir GAMEFINITY.ID dari laman Pcgamesn (1/10/2020), event giveaway ini tadinya diperuntukkan hanya untuk fans kecil mereka. Namun diluar dugaan, ternyata ada banyak sekali gamers yang ingin mengklaim game Overwatch gratis dari event tersebut. Matthew Shiflet selaku Community Manager dari Boston Uprising mengatakan jika niat dari event ini adalah ingin memberikan player-player baru yang belum memiliki game Overwatch. Namun sayang event ini justru dimanfaatkan oleh para gamers yang mengedepankan ego dan tidak mau berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Di shop Battlenet, game Overwatch sendiri dibandrol dari harga USD 19.99 untuk Standart Edition dan USD 39.99 untuk Legendary Edition. Well, bagaimana menurut kalian atas kasus ini guys?