All posts by Fajar Arifin

Fajar Arifin a.k.a Wa Brontok, bapac yang aktif bermain gim asal anak dan istri sudah tidur ini masih tetap setia bekerja di industri gim sejak tahun 2015. Di Gamefinity, Fajar berperan sebagai tukang ketik yang menyajikan informasi seputar gim dan Esports. Kalau kamu suka konten dari Fajar, yuk sawer dia melalui link berikut saweria.co/gamefinity

Rayakan Ulang Tahun ke-4, Moonton: Kami Siapkan Banyak Hiburan Online dan Hadiah untuk Semua

GAMEFINITY.ID, Jakarta – “Game On, Party On” begitulah slogan dari acara Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) 515 eParty 2020. Tagline yang dapat diartikan menjadi “Ayo Bermain dan Berpesta” itu merupakan ajakan bagi para gamer di Indonesia untuk ikut merayakan ulang tahun gim mobile Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) yang ke-4 di Indonesia. Moonton Indonesia, sebagai perusahaan pengembang dan penerbit gim MLBB mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan banyak hadiah dan rangkaian acara menarik untuk MLBB 515 eParty 2020 yang akan dimulai pada 11 April – 31 Mei 2020 nanti

“Konsep yang diambil memang eParty atau online party keputusan ini kita ambil sesuai dengan arahan pemerintah untuk #DiRumahAja. Kami percaya, di masa-masa ini sangat penting untuk tidak panik. MLBB hadir sebagai salah satu sarana hiburan bagi masyarakat Indonesia, dan tentu saja melalui MLBB 515 eParty 2020 ini kami mau mengajak masyarakat untuk tetap sehat, di rumah aja, dan tetap bersenang-senang bersama”, jelas Aswin Atonie, Brand Director Moonton Indonesia.

Soal hadiah, Moonton telah menyiapkan banyak hadiah menarik di setiap harinya selama periode MLBB 515 eParty 2020 berlangsung bagi para pemain baik melalui in-game maupun media social Instagram, Facebook, maupun Youtube MLBB Indonesia. Melalui periode ini Moonton ingin mengajak para pemain untuk bernostalgia ke 4 tahun yang lalu ketika MLBB masuk ke Indonesia untuk pertama kalinya dan mengukir sejarah industry eSport di Indonesia melalui MLBB Southeast Asian Cup (MSC).

Aswin juga menambahkan bahwa puncak acara MLBB 515 All Star eParty adalah pada tanggal 16 Mei 2020, di mana MLBB 515 All Star Party 2020 akan diadakan secara online. Menurutnya, acara ini diadakan untuk memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pemain, komunitas, influencer, bahkan tim profesional dan mitra serta pemerintah yang telah menyambut MLBB dengan baik di Indonesia.

“Tahun 2019 lalu kami sudah mengadakan MLBB All Star Indonesia untuk pertama kalinya di Tennis Indoor Senayan Jakarta. Acara yang bertabur bintang; baik dari Pro Player, para influencer di industry gaming, dan bahkan sampai bintang seperti Atta Halilintar pun turut meramaikan acara tersebut. Tahun ini walaupun dilaksanakan secara online, Moonton telah menyiapkan rangkaian acara yang jauh lebih menarik dan mengundang bintang-bintang kenamaan Indonesia untuk merayakan ulang tahun MLBB di Indonesia”, jelas Aswin.

Tahun ini, Moonton Indonesia juga akan mengajak para penggemar untuk memilih 12 pemain yang akan menjadi MLBB All Star Indonesia melalui voting, dan juga menjadi saksi penghargaan bagi tim eSports yang bertanding dalam MLBB Professional League (MPL) serta influencer di bidang game di Indonesia.

Penasaran siapa bintang yang akan hadir dalam perayaan MLBB 515 eParty 2020? Kamu mau lihat pertandingan MLBB All Star yang luar biasa serta mendapatkan hadiah setiap harinya dari MLBB? Ayo catat tanggalnya dan terus mainkan Mobile Legends: Bang Bang dari 11 April – 31 Mei 2020. Pastikan log in setiap hari ya!!

Pengaruh Sistem Kompetisi Berbentuk Liga ke Ekosistem Esports

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Setelah 4 pekan pertandingan babak Regular Season PMPL ID 2020 Season 1 (6-29 Maret 2020) dan babak Grand Final yang digelar pada tanggal 3-5 April 2020, Bigetron RA akhirnya dinobatkan jadi sang juara; berkat performa gemilang mereka yang sangat konsisten sepanjang musim.

Berikut adalah hasil akhir perolehan poin 3 tim teratas di hari ketiga babak Grand Final, beserta hadiah yang berhak mereka dapatkan:

  • Juara 1: Bigetron RA – 233 poin/4 Chicken Dinner/87 Kill – US$20.000 (sekitar Rp330,5 juta) – Berhak melaju ke PMWL 2020 dan PMPL SEA Finals 2020
  • Juara 2: MORPH Team – 192 poin/2 Chicken Dinner/73 Kill – US$14.000 (sekitar Rp231 juta) – Berhak melaju ke PMPL SEA Finals 2020
  • Juara 3: ONIC Esports – 173 poin/2 Chicken Dinner/75 Kill – US$7.0000 (sekitar Rp115 juta) – Berhak melaju ke PMPL SEA Finals 2020

PMPL ID 2020 S1 yang menyuguhkan total hadiah sebesar US$150 ribu (sekitar Rp2,2 miliar) ini adalah sistem liga pertama yang digelar resmi oleh Tencent untuk PUBG Mobile di Indonesia. Biasanya, sebelum ada PMPL, format turnamen lebih sering digunakan untuk ajang-ajang kompetitif PUBG Mobile di Indonesia. Karena itulah, mungkin jadi muncul sejumlah pertanyaan tentang sistem liga dan pengaruhnya untuk ekosistem esports PUBG Mobile. Kenapa baru ada sekarang? Negara-negara mana lagi yang punya PMPL selain Indonesia? Apakah ada kulminasi dari liga-liga tadi di tingkat dunia?

Bagaimana hubungannya dengan turnamen internasional PUBG Mobile yang sudah lebih dulu ada, seperti PMCO? Terakhir, yang tak kalah penting, apakah sebenarnya pengaruh dari sistem kompetisi berbentuk liga ini ke ekosistem esports?

Agung Chaniago, Indonesia Esports Manager PUBG Mobile, memberikan jawabannya. Ajang kompetitif berbentuk liga sebenarnya sudah ada sejak ekosistem esports PUBG Mobile muncul namun di tingkat Asia Tenggara. Saat ini, pertumbuhan esports sudah begitu pesat – khususnya di Indonesia.

“Jadi, kami membuat liga di Indonesia karena kami ingin menjaga ekosistem esports dari tingkat paling bawah sampai paling atas. Liga ini juga jadi cara kami untuk menunjukkan bahwa siapapun bisa jadi bintang di PUBG Mobile.”

Selain di Indonesia, PMPL juga ada di Malaysia-Singapura, Thailand, Taiwan, Asia Selatan, dan Amerika. 3 tim teratas dari masing-masing negara di Asia Tenggara akan diundang lagi untuk bertanding kembali di tingkat yang lebih tinggi, yaitu PMPL SEA Finals 2020. 2 tim teratas dari ajang tersebut akan bertanding di tingkat dunia.

Lalu apa bedanya dengan PMCO? PMCO merupakan turnamen yang dijadikan jalur ke tingkat internasional buat negara-negara yang tidak memiliki PMPL. Saat ini ada PMCO untuk kawasan Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Agung pun menutup perbincangan dengan menjelaskan pengaruh sistem liga ke ekosistem esports secara keseluruhan. Menurutnya, dampak dari liga ini sangat baik karena sistemnya terbuka tidak hanya untuk tim profesional, tapi juga untuk tim semi-profesional.

“Semua pemain PUBG Mobile bisa mengejar mimpinya untuk turut bertarung di PMPL Indonesia 2020 Season 2 karena kami juga membuka kesempatan seadil-adilnya lewat babak kualifikasi. Relevansinya ke tim-tim profesional juga lebih positif lagi karena setiap tim-tim besar jadi memiliki divisi PUBG mobile agar bisa bergabung dengan liga kami dan menjadi juara di Indonesia ataupun di dunia.” Kata Agung.

Selain perwakilan dari Tencent tadi, Agustian Hwang, CEO Mineski Global Indonesia (yang juga jadi event organizer untuk PMPL ID 2020 Season 1) dan Edwin Chia, CEO Bigetron Esports turut berbagi pandangan mereka tentang ajang kompetitif berbentuk liga.

Dari sisi penonton, jika melihat esports sebagai bentuk entertainment, Agus mengatakan bahwa sistem liga akan lebih memuaskan penonton karena tidak cuma dari segi kompetisinya saja tetapi juga dari banyak cerita dan konten yang bisa dinikmati.

Edwin juga mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, sistem liga jauh lebih baik karena ada banyak cerita yang terjadi selama masa pertandingan. Misalnya, seperti bentuk rivalry antar tim akan lebih mudah terbangun dengan sendirinya dibanding dengan sistem turnamen yang bisa saja berakhir dalam waktu 2 hari. Dari sisi performa tim, sistem liga juga mampu menjadi indikator yang lebih baik karena ada lebih banyak pertandingan yang harus dijalani dalam durasi yang lebih lama. Sedangkan di format turnamen, sebuah tim bisa saja jadi juara jika beruntung di selama turnamen berjalan.

Itu tadi dari sisi esports sebagai tontonan. Lalu bagaimana dari sisi bisnis? Sistem seperti apakah yang lebih menguntungkan bagi sponsor kompetisi?

“Untuk perspektif bisnis, saya kira sponsor lebih yakin dalam mendukung sistem liga. Dibanding dengan sistem turnamen yang kompetisinya bisa saja berakhir dalam 2 hari, eksposur yang didapat untuk brand tentu tidak akan sebaik yang bisa ditawarkan sistem liga yang bisa berjalan setidaknya dalam waktu 1 bulan. Durasi yang lebih panjang ini juga memudahkan para sponsor untuk merancang campaign yang berjalan beriringan bersama liga tersebut.” Terang Edwin yang merintis Bigetron Esports sejak 2017.

Agus memiliki pendapat yang sedikit berbeda dalam perspektif ini. Menurutnya, perspektif bisnis ini lebih sulit digeneralisir mengingat setiap perusahaan / sponsor punya tujuan dan kondisi yang berbeda. Untuk streaming platform, misalnya, sistem liga akan lebih baik karena dapat menghasilkan jam tayang yang lebih banyak. Sedangkan untuk sponsor yang menggunakan marketing budget, mereka lebih sensitif dengan timeline kompetisi.

Bagaimana jika pengaruhnya dilihat dari sisi tim peserta (untuk Bigetron) dan event organizer (untuk Mineski)? Apakah kekurangan dari sistem liga? Agus dan Mineski yang sudah menangani berbagai kompetisi, baik di Indonesia ataupun di tingkat internasional, mengatakan bahwa kesulitan dari sistem liga adalah mencari tempat / venue yang bisa digunakan untuk jangka waktu panjang. Sedangkan dari sisi peserta, Edwin mengungkap bahwa sistem liga lebih banyak menguras stamina para pemainnya. Para pemain yang bertanding di sistem liga harus memberikan 80% waktunya setiap pekan untuk fokus berkompetisi. Hal ini berarti mereka jadi punya waktu luang yang lebih sedikit.

Sumber daya yang harus dikeluarkan oleh manajemen dalam mendukung para pemainnya juga lebih banyak. Walaupun, memang, tim jadi punya lebih banyak konten untuk diproduksi menjadi keuntungan besar dari sistem liga. Terakhir, bagaimana sebenarnya dampak dari sistem kompetisi ini ke ekosistem esports secara keseluruhan?

Edwin pun berkata, “Tentu sangat positif. Sistem liga akan memperpanjang umur gim yang nantinya juga berdampak pada umur ekosistem esports-nya. Tim dan sponsor pun akan lebih yakin dan percaya diri investasi ke gim yang punya rencana jangka panjang.”

Di sisi lain, Agus juga menambahkan tentang pentingnya dua sistem kompetisi. “Sistem kompetisi baik liga ataupun turnamen itu sama baiknya. Menurut saya, sistem turnamen lebih terbuka dan memberikan lebih banyak kejutan karena juaranya bisa ditentukan oleh tim mana yang bisa mendapatkan momentum selama kompetisi berjalan. Sedangkan sistem liga lebih membutuhkan konsistensi untuk jadi juara. Bagi saya, baik sistem liga dan turnamen tetap penting untuk dijalankan kedua-duanya. Misalnya di sepak bola dalam satu musim selalu ada liga profesional yang diselingi oleh sistem turnamen. Keduanya memiliki keunggulan dan fungsinya masing-masing dalam memelihara ekosistem secara keseluruhan.” Tutup Agus.

Bigetron RA Sabet Gelar Juara PMPL 2020

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Bigetron Red Aliens telah berhasil membuktikan diri sebagai tim profesional PUBG Mobile profesional terbaik di Indonesia. Turnamen yang berjalan selama lebih dari satu bulan telah ditutup oleh performa gemilang Bigetron Red Aliens yang memperoleh 233 poin dalam 4 Chicken Dinner dan 87 kill. Kemenangan ini mengantarkan mereka atas hadiah utama sebesar 20.000 USD dan kesempatan untuk menjadi wakil negara Indonesia di ajang PUBG Mobile World League 2020.

“Selamat kepada Tim Bigetron Red Aliens yang berhasil menjadi juara PUBG Mobile Pro League 2020. Kami punya harapan tinggi atas kualitas talenta yang sangat baik dari perwakilan Indonesia. Hal ini menjadi bukti semakin kuatnya perkembangan industri maupun talenta eSports di Indonesia, dan PUBG Mobile ingin ikut serta membantu, mengantar, serta menyorot nama Indonesia di kancah eSports internasional. Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada 15 tim lainnya yang telah menyajikan pertandingan PUBG Mobile terbaik kepada para penggemar setia. Kesempatan masih terbuka lebar bagi tim di posisi 1, 2, dan 3 untuk kembali berjuang di PUBG Mobile Southeast Asia Final 2020 Season 1. Persiapkan dan manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya sebab persaingan tidak semakin mudah melainkan semakin ketat dengan tim-tim terbaik dari seluruh wilayah Asia Tenggara.” ujar Gaga Li, Direktur eSports PUBG Mobile untuk Asia Tenggara.

Turnamen PUBG Mobile Pro League 2020 berhasil memenuhi ekspektasi seluruh pecinta eSport PUBG Mobile dengan menyajikan pertandingan yang begitu sengit di tingkat kompetisi level tertinggi di Indonesia. Pada hari pertama, The Pillars Slayer berhasil memuncaki klasemen sementara dengan total perolehan 79 poin dari 2 Chicken Dinner dan 29 kill, diikuti oleh Bigetron Red Aliens dengan perolehan 69 poin dari 1 Chicken Dinner dan 22 kill.

Permulaan yang kurang panas dapat dibayar dengan lunas oleh Bigetron Red Aliens di hari kedua setelah menambah 2 Chicken Dinner yang mendorong total poin menjadi 146 dan 52 kill, menarik The Pillars Slayer ke posisi kedua dengan total perolehan 138 poin dan 47 kill. Sampai hari kedua, setiap tim masih memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi juara PMPL 2020, terlihat dari posisi klasemen yang sangat dinamis dan selalu berubah-ubah di setiap rondenya.

Seakan membalas dendam atas performa yang kurang optimal di hari pertama, Bigetron Red Aliens mampu melanjutkan trend positif di hari ketiga. Pada akhirnya Bigetron Red Aliens berhasil mengungguli 15 tim lainnya dan membawa pulang trofi PMPL 2020 dengan 233 poin dari 4 Chicken Dinner dan 87 kill. Hal ini tidak lepas dari kerjasama yang baik dan konsisten oleh Zuxxy, Luxxy, Ryzen, dan Microboy.

Morph Team harus rela mengakui keunggulan Bigetron Red Aliens setelah gagal menambah perolehan poin di babak-babak krusial, meski demikian Morph Team berhak atas hadiah sebesar 14.000 USD setelah mencatat pencapaian yang baik di posisi kedua dengan perolehan 192 poin dan 73 kill dalam 2 Chicken Dinner. Di posisi 3 ditempati oleh ONIC eSports yang memberikan kejutan dan berhasil memanfaatkan di momen-momen krusial sehingga menyusul The Pillars Slayer dengan perolehan 173 poin dan 75 kill dalam2 Chicken Dinner. ONIC eSports berhak atas hadiah sebesar 7.000 USD dan ke-3 tim yang berada di posisi 1, 2, dan 3 akan kembali melanjutkan perjuangan mereka di PMPL SEA Finals 2020 S1 demi menjadi wakil tambahan dari Indonesia di ajang PUBG Mobile World League 2020.

Bersamaan dengan berakhirnya turnamen PMPL 2020, PUBG Mobile telah mencatat jumlah viewers live streaming yang fantastis. Jumlah penonton terbanyak ada pada hari terakhir dan ketiga dari turnamen PMPL, dengan 155.300 penonton tercatat menyaksikan jalannya Grand Final selama 3 hari melalui akun Facebook PUBG Mobile. Antusiasme yang tinggi telah ditunjukkan oleh para penggemar PUBG Mobile di seluruh Indonesia. Dalam mempersiapkan dan memastikan kualitas tayangan terbaik bagi para penggemar PUBG Mobile, Tencent berkolaborasi dengan Facebook Gaming sebagai partner resmi platform live stream untuk menyajikan pertandingan Grand Final PMPL.

Laga Grand Final PUBG Mobile Pro League 2020 Segera Dimulai

GAMEFINITY.ID, Jakarta –  Turnamen PUBG Mobile Pro League paling terkemuka di Indonesia telah memasuki babak Grand Final setelah 72 ronde pertandingan di babak Regular Season. Dengan tema utama “Be The One” 16 tim PUBG Mobile terbaik di Indonesia bersaing untuk memperebutkan prize pool lebih dari 1  juta USD dan menjadi wakil Indonesia di ajang PUBG Mobile Pro League Southeast Asia Finals 2020 Season 1 & PUBG Mobile World League. Babak Grand Final akan dilangsungkan pada tanggal 3-5 April dan para penggemar eSports dapat menyaksikan pertandingan eSports PUBG Mobile terbaik yang diiringi dengan lagu tema “Be The One” hasil kolaborasi Tencent dengan Band Arah di live stream channel Facebook Gaming PUBG Mobile Indonesia @PUBG Mobile.

“Selamat kepada 16 tim yang telah lolos ke babak Grand Final. Keberhasilan lolos pada tahap ini sudah menjadi pencapaian yang sangat luar biasa sebagaimana PUBG Mobile Pro League adalah ajang pencarian tim terbaik dari yang terbaik di wilayah Asia Tenggara. Pada babak Regular Season, para penggemar eSports sudah dimanjakan dengan sajian pertandingan PUBG Mobile di level tertinggi. Tentunya Indonesia memiliki misi tertinggi untuk menjadi juara dunia setelah prestasi gemilang Bigetron Red Aliens di tahun 2019. Kami yakin Indonesia memiliki talenta-talenta eSports yang dibutuhkan untuk menjadi tim PUBG Mobile terbaik di dunia,” ujar Oliver Ye, Direktur Marketing PUBG Mobile untuk Asia Tenggara.

Babak Grand Final PUBG Mobile Pro League 2020 akan diadakan secara online dan ditayangkan melalui live stream dikarenakan alasan kesehatan dan keselamatan para pemain, staf, dan tentunya para penggemar di tengah maraknya wabah COVID-19. Langkah ini diambil sebagai tindakan antisipasi dan pencegahan persebaran lebih lanjut COVID-19. Hal ini sesuai dengan arahan pihak pemerintah untuk menghindari kegiatan berkumpul dalam jumlah banyak yang dapat disebabkan oleh antusiasme tinggi penggemar eSports PUBG Mobile.

Bigetron Red Aliens memiliki kesempatan besar untuk melanjutkan tren positif mereka setelah penampilan yang dominan pada babak Regular Season. Bigetron Red Aliens memuncaki klasemen dengan perolehan 1251 poin, 519 kill, dan 19 Chicken Dinner, terpaut 445 poin dengan tim yang menduduki posisi kedua yaitu Aura dengan perolehan 806 poin, 373 kill, dan 8 Chicken Dinner.

Tim pendatang baru Red Rocket Cosmic juga diharapkan dapat memberikan ancaman dan perlawan sengit kepada tim-tim papan atas setelah performa baik mereka dalam mengumpulkan 794 poin, 336 kill, dan 9 Chicken Dinner. Pengalaman yang masih muda membuat Red Rocket Cosmic dapat bermain lepas karena mereka tidak diharapkan atas suatu ekspektasi, namun talenta mereka patut menjadi perhatian dan patut diawasi oleh tim-tim papan atas karena mereka siap menjadi pesaing baru yang menjegal langkah mereka.

Babak Grand Final yang berlangsung selama 3 hari ini akan menjadi penentuan tim terbaik di Indonesia dan melanjutkan perjuangan membawa Indonesia ke kancah internasional. Tiga tim yang menempati peringkat 1, 2, dan 3 akan menjadi wakil Indonesia dengan melanjutkan perjuangan di ajang PUBG Mobile Pro League Southeast Asia Finals 2020 Season 1, bersaing dengan tim internasional lainnya di wilayah Asia Tenggara. Sementara untuk sang juara pertama PMPL Indonesia 2020 Season 1 Indonesia juga mendapatkan slot langsung untuk bertanding ke PUBG Mobile World League 2020 Season 1.

PUBG Mobile Pro League juga mengadakan kampanye yang mengajak seluruh penggemar eSports dan masyarakat Indonesia untuk membantu pekerja medis yang selama ini telah berjasa melayani pasien COVID-19. PUBG Mobile akan mendonasikan sejumlah dana kepada UNICEF Indonesia agar memberikan bantuan APD untuk rumah sakit rujukan pemerintah dalam penanganan COVID-19 yang mengalami kekurangan APD.

Selama 3 hari periode babak Grand Final berlangsung, jumlah penonton dari live stream akan dihitung dan setiap kelipatan 30 ribu penonton, PUBG Mobile akan mendonasikan hingga Rp100.000.000,- kepada UNICEF Indonesia. Donasi ini akan menjadi kontribusi para penggemar eSports dalam membantu penanganan COVID-19 di Indonesia.

Untuk memeriahkan kampanye ini, PMPL mengajak para penggemar PUBG Mobile melalui para tim profesional, pemain, dan caster untuk memposting foto dengan konsep memegang panci, menggunakan tagar #ChickenDinnerDiRumah, #bantudarirumah, dan menonton live stream Grand Final PUBG Mobile Pro League sehingga menambah jumlah donasi hand sanitizer. Penggunaan panci sendiri adalah elemen ikonik dalam PUBG Mobile yang menjadi senjata para pemain.

Selain untuk membantu memeriahkan dan mengajak masyarakat untuk beramai-ramai meningkatkan jumlah donasi hand sanitizer, kampanye ini menjadi dukungan dan sarana sosialisasi kepada seluruh penggemar PUBG Mobile dan seluruh masyarakat Indonesia untuk melawan dan memerangi persebaran COVID-19 semudah dengan diam di rumah dan mengimplementasikan praktik social distancing.

MEGAXUS Resmi Luncurkan Game MOBA Legends of Kingdoms di Android dan iOS

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Di penghujung bulan Maret ini, para pecinta game MOBA di tanah air kembali mendapatkan angin segar, karena pada hari itu game Legend of Kingdoms (atau disingkat “LOKI”), resmi diluncurkan oleh PT Megaxus Infotech (26/03). Legend of Kingdoms adalah sebuah mobile game yang mengusung genre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA), di mana 10 orang pemain yang dibagi menjadi 2 tim akan mengadu strategi dan skill untuk memenangkan pertempuran pada map yang terbagi menjadi 3 jalur. Bukan rahasia lagi, game kompetitif multiplayer seperti ini merupakan kesukaan para gamers dan pecinta E-sport di tanah air.

Lantas apa yang membedakan game Legend of Kingdoms dengan game MOBA lainnya? Di game Legend of Kingdoms, pemain bisa memainkan lebih dari 50 hero legendaris dari era Tiga Kerajaan yang berasal dari negeri China, seperti Liu Bei, Guan Yu, Zhang Fei, Zhao Yun, Cao Cao, Lu Bu. Para hero ini terbagi menjadi 6 tipe, yaitu: Warrior, Tank, Assassin, Mage, Marksman dan Support. Setiap tipe hero ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, sehingga membutuhkan strategi, item, dan cara bermain yang berbeda. Serunya lagi, tersedia banyak pilihan skin yang membuat hero-hero tersebut tampil lebih keren dan mencolok di medan perang.

Selain itu Legend of Kingdoms memiliki fitur-fitur yang tidak ditemukan pada game mobile MOBA lain yang sudah beredar saat ini, seperti fitur Ward dan Sentry – yang digunakan untuk mendeteksi musuh yang bersembunyi pada lokasi tertentu pada map, serta fitur Courier – yang berguna untuk membawakan item atau equipment yang dibeli oleh pemain dari markas ke lokasi hero. Untuk pilihan mode permainan, Legend of Kingdoms memiliki banyak mode, di antaranya: 5 Vs 5, Rank Match, Unlimited Firepower 5 Vs 5, 1 Vs 1, Single Way, dan Human Vs AI. Ada juga fitur Talent, yaitu skill tambahan yang bisa dipilih oleh pemain sebelum pertempuran, fitur Rune yang memberikan status tambahan untuk hero, fitur Legion di mana pemain bisa berkumpul dan bermain bersama sebagai suatu clan, dan masih banyak fitur lainnya. Dengan semua keunggulan ini, Legend of Kingdoms menjanjikan sensasi bermain dan keseruan yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Sebelum resmi diluncurkan, game ini telah melalui masa pra-registrasi dari tanggal 26 November 2019 sampai dengan 25 Maret 2020, yang berhasil mengumpulkan lebih dari 250.000 gamers yang melakukan pra-registrasi, kemudian dilanjutkan dengan Beta Test yang berlangsung dari tanggal 17 Maret 2020 sampai dengan 23 Maret 2020.

“Kami sangat senang dengan antusiasme gamers dalam menyambut game ini dari sejak masa Pra-registrasi maupun Beta Test. Kami harap kehadiran Legend of Kingdoms dapat memenuhi harapan para gamers di tanah air akan sebuah game MOBA yang fresh dan berkualitas dunia,” tutur Bambang Budiman, Senior Content Manager Megaxus. “Ke depannya, kami juga berencana untuk mengadakan kompetisi E-sport untuk game Legend of Kingdoms, dimulai dari kompetisi berskala nasional. Kami yakin ke depannya kompetisi E-sport akan terus berkembang dan memberikan pertumbuhan positif,” ujar Bambang.

Dalam beberapa tahun belakangan kompetisi E-sport terus mengalami peningkatan. Menurut Newzoo, penyedia market intelligence untuk games, E-sport, dan mobile, pada 2019 kompetisi E-sport menarik 443 juta orang di dunia, naik 12% dibanding 2018. Laporan Global E-Sport Market menyatakan pada 2020 pendapatan E-sport di dunia akan mencapai US$1,1 miliar dan jumlah audience akan naik menjadi 495 juta orang dengan pasar utama berada di India, Brazil, dan Asia Tenggara.

Informasi lebih lanjut mengenai Legend of Kingdoms bisa dilihat pada:

Website resmi Legend of Kingdoms: https://kingdoms.duniapp.com/
Google Play Store: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.megaxus.legendofkingdoms
Apple App Store: https://apps.apple.com/id/app/legend-of-kingdoms/id1474769068

Review Two Point Hospital

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Menurut penulis, game manajemen simulator merupakan game yang cukup adiktif dan benar-benar menjadi time killer. Salah satu game yang paling penulis ingat saat ini adalah Theme Hospital. Yap, game manajemen simulator rumah sakit yang dulu sempat populer di zaman Playstation 1. Nah kini, game serupa akhirnya muncul untuk platform konsol next gen Playstation 4 dengan judul yang berbeda, yakni Two Point Hospital. Tentu saja penulis sangat antusias untuk mencoba game yang diterbitkan oleh Sega dan Electonic Arts ini.

Gameplay (9/10)

Di game ini, kamu akan berperan sebagai pemilik rumah sakit yang ditugaskan untuk mengembangkan bisnis sekaligus menyembuhkan para pasien. Pengembangan bisnis pun beragam. Mulai dari pengadaan fasilitas alat kesehatan, tenaga medis, hingga menjaga mood baik dari pasien maupun para tenaga medis itu sendiri.

Di awal game, pemain akan diberi modal uang sebesar USD 200.000. Uang tersebut bisa kamu gunakan untuk membeli berbagai barang dan jasa. Seperti pembuatan farmasi, dan ruang kedokteran lainnya beserta tenaga medis. Pemain juga akan dituntut untuk mendekorasi rumah sakit tersebut agar mood dari pasien tetap terjaga. Pemain juga harus pintar-pintar dalam memilih SDM agar kepuasan dan tingkat kesembuhan dari setiap pasien baik.

Setiap SDM yang ingin di rekrut memiliki skill tambahan yang berbeda beda. Seperti diagnosa penyakit lebih cepat dan masih banyak yang lainnya. Tentunya, SDM yang memiliki skill tambahan ini dibandrol dengan harga yang cukup mahal dibanding SDM lainnya.

Dalam mengembangkan bisnis rumah sakit, kamu juga akan dipandu dengan tutorial yang cukup lengkap. Serta, ada beberapa list pekerjaan yang harus kamu lakukan. Seperti membuat ruang bedah, membuat farmasi, atau mendekorasi rumah sakit untuk menjaga mood para pekerja dan juga pasien. Beberapa item tertentu juga masih belum bisa kamu beli. Seperti televisi dan segala macam fasilitas lainnya. Kamu harus sabar dan terus menaikan level agar item-item tersebut dibuka dan dapat digunakan.

Grafis (7/10)

Untuk soal kualitas grafis menurut penulis sudah cukup baik meskipun masih terlihat klasik. Namun hal ini bukan jadi masalah, karena kekuatan dari game ini merupakan gameplay yang mampu membawa nostalgia para pemainnya hadir di konsol generasi terbaru.

Di game ini kamu juga akan dimanjakan dengan berbagai alat kesehatan dengan desain modern dan juga unik. Ini salah satu faktor yang membuat penulis betah untuk memainkan game ini.

Kontrol (8/10)

Kontrol dari game ini juga cukup mudah. Penulis tidak menemukan kesulitan sama sekali dan benar-benar merasakan nostalgia bermain game Theme Hospital di konsol Playstation 1 baik dalam menggerakan cursor, mengubah point of view, dan masih banyak kontrol lainnya.

Adiktif (9/10)

Hingga saat ini, penulis masih sangat ingat dengan gameplay legendaris yang dibawakan oleh game ini. Sehingga tentu saja, gameplay dan berbagai elemen dari game ini sangatlah adiktif. Pemain akan terus terpacu untuk untuk memainkan game ini demi menjadikan rumah sakit terbaik dan menyembuhkan para pasien. Dan tentu making money jangan dilupakan juga ya.

Kesimpulan

Game ini merupakan game yang mampu membawa kembali nostalgia para gamers di era 2000an. Penulis rasa, game ini merupakan gerbang bagi para gamers untuk mencoba game-game simulator khususnya manajemen. Di era tersebut, memang cukup banyak genre game-game simulator manajemen seperti ini. Salah satunya adalah game Sim City 2000. Namun menurut penulis, game tersebut cukup kompleks sehingga cukup sulit untuk dimainkan. Sangat berbeda dengan game Theme Hospital atau yang kini menjadi Two Point Hospital.

Dengan berbagai keseruan dan nostalgia yang dibawa oleh game ini, GAMEFINITY.ID dengan senang hati memberikan nilai review 8.25 dari 10 untuk game yang satu ini.