All posts by Madddpsy

Just a person who is looking for who he is

Serba-Serbi Kolaborasi Destiny Child dengan Guilty Gear Strive yang Menarik untuk Dibahas

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Guilty Gear Strive merupakan salah satu game Fighting yang dirilis pada Juni 2021 dan dikembangkan juga diterbitkan oleh satu studio yaitu Arc System Works. Guilty Gear Strive merupakan seri ketujuh dari seri Guilty Gear, dan juga yang ke-25 dari keseluruhan secara global.

Baca Juga : Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Kolaborasi Destiny Child dengan Guilty Gear Strive yang Menarik untuk Dibahas

Guilty Gear Strive hadir untuk beberapa platform gaming seperti PlayStation 4, PlayStation 5, dan Windows, kemudian menyusul untuk Arcade Jepang pada Juli 2021. Rencananya, Guilty Gear Strive akan dirilis di XBOX One dan XBOX Series X/S pada awal 2023.

Destiny Child x Guilty Gear Strive
Guilty Gear Strive – Kolaborasi Destiny Child x Guilty Gear Strive yang Menarik

Pada kali ini, Destiny Child berkesempatan melakukan kolaborasi dengan Guilty Gear Strive. Kolaborasi ini menghadirkan beberapa karakter, latar, hingga alur cerita baru untuk game Destiny Child yang tengah berkolaborasi dengan Guilty Gear Strive.

Serba-Serbi Destiny Child x Guilty Gear Strive

Destiny Child x Guilty Gear Strive
New Characters Destiny Child – Kolaborasi Destiny Child x Guilty Gear Strive yang Menarik

Pada kali ini penulis akan membahas beberapa karakter menarik yang siap meluncur pada tanggal mainnya di Destiny Child. Ada 3 karakter dari Guilty Gear Strive yang akan hadir di Destiny Child, serta merta pihak Destiny Child memberikan gambaran dari karakter tersebut. karakter tersebut antara lain seperti :

  • Sol Badguy yang disuarakan oleh Jouji Nakata
  • Milia Rage yang disuarakan oleh Yuki Sumimoto
  • Ramlethal Valentine yang disuarakan oleh Megumi Han

Guilty Gear dikenal dengan estetika bergaya anime yang berat, dengan entri terbarunya yang membuat visual 2D menggunakan aset 3D dimulai dari Guilty Gear XRD, yang kemudian  menjadi base bagi beberapa fighting game bergaya anime lainnya, seperti Dragon Ball Fighter Z, dan Granblue Fantasy Versus!.

Guilty Gear Series mengikuti Sol Badguy dalam perjalanannya mengalahkan “That Man”. Seorang individualis yang menghasut perang salib, perang ratusan tahun antara manusia dan Gears. Gears merupakan monster yang diciptakan sang villain dalam sebuah eksperimen yang salah.

Destiny Child dan Guilty Gear Strive akan dilaksanakan selama 5 hari di tanggal 13 Oktober 2022 hingga 17 Oktober 2022.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Rune Factory Series merupakan salah satu game besutan Marvelous. Rune Factory sendiri merupakan Spin-Off dari Harvest Moon. Rune Factory pertama kali dirilis pada Agustus 2006 oleh Marvelous. Game ini kini dapat dimainkan di Windows, Nintendo DS, Nintendo Switch, Nintendo 3DS, PlayStation 3, PlayStation 4, Wii, dan XBOX One.

Sinopsis Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory 3 membawakan alur cerita yang bermula dari suatu hari dimana jatuhnya seorang anak halfhuman dari atas langit atau langit dan apapun itu. Jatuh didepan pekarangan toko bunga milik seorang gadis bernama Shara. Shara kemudain membantu sang anak itu untuk terus hidup dan bahkan memberikannya tempat tinggal di kota Sharancee.

Pada kesempatannya tersebut, Micah ingin membalas perbuatan baik Shara dan turut serta mengusut masalah yang sedang dialami Sharancee Town.

Baca Juga : Fullmetal Alchemist Dual Sympathy, Preman MAL di Nintendo DS

Gameplay (10/10)

Review Rune factory
Gameplay – Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory Series memiliki mekanisme gameplay seperti game simulasi Slice of Life. Rune Factory ini mirip seperti Harvest Moon, mengingat terinspirasi dari Harvest Moon. Hal ini didasarkan atas judul serta penerbitnya, Marvelous yang merupakan penerbit dari Harvest Moon.

Rune Factory Series memiliki beberapa judul atau seri yang telah hadir cukup lama. Beberapa seri dari Rune Factory seperti Rune Factory: A Fantasy Harvest Moon, Rune Factory 2, Rune Factory 3, dan banyak lagi.

Hadir dengan mekanisme dan konsep seperti Harvest Moon, hanya saja Rune Factory Series ini adalah Harvest Moon yang berlatar didunia fantasi. Pada kali penulis akan membahas Rune Factory 3: A Fantasy Harvest Moon yang merupakan seri ketiga dan dapat dimainkan di Nintendo DS.

Pada Rune Factory 3, pemain dapat bertani/berkebun, bersosialisai, bertarung, hingga menikah dan memiliki anak, setidaknya pada seri ini pemain dapat memiliki maksimal 3 anak. Hal yang membuat Rune Factory memiliki perbedaan yang cukup jauh dengan Harvest Moon terletak pada sistem Battle yang diusung oleh Rune Factory, serta merta sistem statistik karakter layaknya game ActionRPG.

Rune Factory 3 hadir dengan cukup kompleks, mengingat pada seri pertamanya yang terbilang punya alur yang sedikit singkat karena hanya tersedia beberapa karakter penduduk saja. Rune Factory setidaknya memiliki karakter penduduk yang cukup banyak dan hampir 80% karakter wanita disini dapat dinikahi.

Jika di Harvest Moon, karakter NPC atau penduduk terkesan pasif, tapi tidak dengan Rune Factory 3. Terkadang pemain akan melihat penduduk yang berlarian kesana kemari serta terkadang membawa item ditangannya. Karena Rune Factory 3 berlatar didunia fantasi, jadi tidak heran jika ada karakter setengah monster, bahkan karakter sendiri adalah setengah monster.

Graphic (9/10)

Review Rune factory
Graphic – Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory 3 setidaknya hadir dengan visual yang lebih baik dari seri pendahulunya. Memiliki visual yang cukup menarik dengan sentuhan vibes dan pewarnaan yang juga menarik. Setidaknya Rune Factory series sendiri memiliki tingkat detail latar bahkan environment yang sangat baik.

Selain itu juga, Rune Factory 3 tampil dengan sudut pandang 3/4 views dengan jangkauan pandangan yang cukup baik. Penggambaran karakter yang terbilang cukup baik juga, walau hadir dengan gaya semi-pixel.

Control (9/10)

Memiliki kontrol yang mungkin cukup membingungkan untuk pertama kali memainkannya, terlebih jika bermain menggunakan emulator di PC. Walaupun begitu, Rune Factory 3 tetap membawa mekanisme kontrol yang tidak jauh berbeda dengan Harvest Moon.

Pemain dapat menggunakan D-Pad untuk menggerakan karakter dan kontrol sebelah kanan yang memiliki fungsi utama dalam kegiatan sehari-hari. Intinya tidak jauh berbeda dengan Harvest Moon.

Addictive (9/10)

Review Rune factory
Addictive – Rune Factory Series, Spin-Off Harvest Moon dari Marvelous

Rune Factory series sendiri terkenal akan alur cerita yang dibawakan dengan cukup baik. Walau kebanyakan alur cerita di beberapa series-nya merupakan hasil milking dari series sebelumnya, tetapi alur cerita tersebut dikemas dengan cukup baik dan terasa fresh.

Rune Factory 3 sendiri menjadi salah satu series dari Rune Factory yang punya alur dan konsep yang cukup kompleks, hal ini didasarkan dari banyaknya karakter serta cut-scene tiap karakter itu. Rune Factory 3 mengusung cerita dimana ada seorang half-human yang jatuh dari langit, sebut saja Micah.

Music (8/10)

Rune Factory Series sendiri hadir dengan konsp musik atau suara yang cukup unik dan terbilang jarang, teidak terkecuali dengan Rune Factory 3. Memiliki konsep musik yang cukup lengkap dan jadi satu kesatuan dalam Rune Factory.

Memiliki latar musik yang keren dengan nuansa dunia fantasi abad pertengahan. Turut hadirkan sound effect yang keren dan menacing, bahkan ketika tidak bertarung sekalipun.

Selain itu, game ini menghadirkan voice action ketika pemain sedang berdialog dengan NPC. Walau voice-nya terkesan cringe dan aneh, namun ini jadi nilai lebih juga untuk Rune Factory.

Kelebihan

Memiliki visual dengan detail yang cukup baik dan memukau. Rune Factory 3 juag terkesan ringan jika ingin memainkan di emulator, apabila tidak memiliki konsol Nintendo DS.

Tampil dengan alur cerita yang kompleks dan sangat menunjukan arti dari game RPG itu sendiri. Karakter yang melimpah, serta event yang terbilang cukup menjengkelkan karena terkadang tidak dapat di skip.

Kekurangan

Sedikit kekurangan Rune Factory 3 yang dapat penulis sampaikan kali ini. Pada segi voice karakternya, terbilang cukup mengganggu dan aneh untuk beberapa pemain. Namun hal ini mungkin ditujukan agar pemain dapat mengetahui bagaimana voice dari seseorang yang berkarakter seperti ini, misalnya Raven yang merupakan gadis pendiam, dengan nada suara yang cukup ketus.

Untuk Rune Factory Series, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9.

Sekian Review Rune Factory Series yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Beberapa Shader Menawan yang Ringan di Minecraft PE

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Shader merupakan salah satu fitur atau kustomisasi yang diperbolehkan oleh Mojang dalam penggunaanya. Kini telah banyak shaders yang menarik dan memiliki tampilan yang beragam. Salah satu shader yang ikonik adalah BSL dan SEUS, dua shader ini cukup populer pertama kali hadir untuk Minecraft.

Shader Menawan yang Ringan di Minecraft PE

Shader sendiri merupakan mod atau modifikasi grafis yang mengubah tampilan map atau world Minecraft dalam urusan texture, pencahayaan, dan banyak aspek lainnya yang tentunya menjadikan lebih realistis. Berikut beberapa shader realistis ringan yang penulis rekomendasikan untuk Minecraft PE atau Mobile.

Baca Juga : Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Monster Online

SEUS PE

Realistic Shaders MCPE
SEUS PE – Beberapa Shader Menawan yang Ringan di Minecraft PE

Menjadi salah satu shader yang penulis rekomendasikan kali ini. SEUS Shaders atau SEUS PE merupakan salah satu shaders yang mendapatkan porting ataupun kompresi untuk menyesuaikan kemampuan perangkat Mobile. Pada awalnya SEUS Shader hadir untuk Minecraft PC atau di Windows, namun kini telah tersedia dalam varian Mobile-nya.

SEUS PE merupakan versi ringan dari SEUS yang hadir di PC. Maka dari itu tentunya ada sedikit penyesuaian dalam pembawaan dari aspek visual yang sedikit direndahkan, tetapi masih menghadirkan visual yang cukup baik untuk SEUS PE.

memiliki sedikit peningkatan visual yang baik seperti hadir dengan tekstur Nether dan langit yang lebih halus, serta refleksi dari sinar matahari dan bulan yang ditampilkan dengan cukup baik juga. SEUS PE Shader pertama kali dibuat oleh pemilik akun Twitter dengan nama Gabriel Paixao.

ZEBRA Shaders

Realistic Shaders MCPE
ZEBRA Shaders – Beberapa Shader Menawan yang Ringan di Minecraft PE

Salah satu shader yang penulis juga sarankan. Shader ini atau tepatnya ZEBRA Shaders merupakan shaders yang menarik dalam segi visual dan mampu berjalan di Mobile dengan spesifikasi yang ada ditengah-tengah.

ZEBRA Shaders menjadi paket Shader satu set yang hadir untuk Android dengan spek rendah. Hadir dengan tampilan yang cukup memukau dan mampu membuat crafter nyaman dan ingin terus mengeksplor dunia di Minecraft. ZEBRA Shaders dipublikasikan oleh Youtuber Minecraft asal Indonesia dengan nama Channel HyraZero.

Hadir dengan komposisi warna yang baik, saturasi yang pas dan nyaman dilihat. Memiliki sisi berbeda dari SEUS PE, ZEBRA Shaders hadir dengan lighting ataupun highlight yang setidaknya tidak terlalu mempersulit pandangan pemain.

Memiliki pemandangan langit siang yang polos dengan sedikit gradient, dan langit malam yang berlatar polos dengan taburan bintang-bintang yang keren. Terkadang langit berwarna merah ketika senja dan fajar.

EVO Shaders

Realistic Shaders MCPE
EVO Shaders – Beberapa Shader Menawan yang Ringan di Minecraft PE

Salah satu shader yang cukup populer dikalangan para crafter didunia. EVO Shaders menjadi satu dari sekian banyak shaders yang penulis rekomendasikan. Shader yang dibawakan dengan mekanisme setup yang sedikit rumit dan bergantung dari setting perangkat milik pengguna.

EVO Shaders merupakan salah satu shader realistis yang menarik. Memiliki vibes kelabu namun dengan kontrast dan highlight yang mirip-mirip dengan SEUS. Pada kali ini penulis membahas EVO Shaders V1.3. EVO Shaders di publikasikan oleh akun bernama TRXDev pada April 2021.

Memiliki tampilan yang ciamik , lighting yang baik, beserta beberapa visual yang keren salah satunya seperti fog dan refleksi dari cahaya terhadap permukaan air. Pada saat sore, pencahayaan lebih menekankan pada pewarnaan dan bayangan dari medan, bukan berarti tidak memberikan kesan vibes senja pada umumnya, namun EVO Shaders menampilkan dengan tampilan yang sederhana namun memukau.

BUN Shaders V2

Realistic Shaders MCPE
BUN V2 – Beberapa Shader Menawan yang Ringan di Minecraft PE

Yang terakhir adalah BUN Shaders V2. Shader yang tampil dengan visual yang cukup unik ini telah memikat banyak pemain untuk menggunakannya. Memiliki konfigurasi yang ramah kepada perangkat rendah.

BUN Shaders V2 memiliki tampilan yang unik serta pewarnaan yang estetik. Bagaimana tidak, BUN Shaders V2 menekankan pada nada warna atau tone colour yang cenderung terkesan Pinky, sedikit mendekati untuk versi Minecraft Java dengan sedikit keringanannya.

Refleksi yang diberikan oleh permukaan air terbilang cukup baik dan terkesan realistis. Memiliki cloud dan langit cerah dengan kesan Pinky tone map yang estetik. Lighting yang cukup baik ketika tampil dalam waktu tertentu, salah satunya ketika senja dan fajar mendatang. Pada ssat itu langit memiliki nada warna yang cenderung merah muda condong ke oranye.

Sekian rekomendasi shaders dari penulis. Shaders diatas merupakan shaders pilihan penulis yang sebelumnya telah penulis coba dengan perangkat spesifikasi rendah.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Tradewinds 2, Berdagang, Berlayar, Bertarung, Lalu Apa Lagi?

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Tradewinds 2 merupakan salah satu game RPG yang masih mengusung konsep barter atau trading didalamnya. Tradewinds 2 dirilis pada April 2005 oleh Sandlot Games. Game ini kini dapat dimainkan di platform Microsoft Windows, iOS, Windows Mobile, Java, dan Palm OS.

Sinopsis Tradewinds 2, Berdagang, Berlayar, Bertarung, Lalu Apa Lagi?

Berawal di dunia pada era keemasan bajak laut. Dunia dimana bajak laut bukan menjadi sebuah ancaman lagi, melainkan formalitas saja. Tanpa disadari bajak laut yang haus akan pertempuran kembali bermunculan dan banyak menimbulkan masalah yang sedikit kompleks.

Russsell Van Gregor seorang pelaut muda yang mewarisi jiwa sang ayah. Hingga pada suatu hari dirinya mendapati ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas seorang anak untuk terakhir kalinya, dirinya tidak mampu melakukan pemakaman yang layak untuk ibu.

Setelah insiden yang membuat dirinya semakin kuat, tidak lama Russell muda naik pangkat dan memimpin sebuah kapal miliknya sendiri yang berlayar mengarungi Samudera.

Baca Juga : Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Monster Online

Gameplay (9/10)

Review Tradewinds 2
Gameplay – Tradewinds 2, Berdagang, Berlayar, Bertarung, Lalu Apa Lagi?

Tradewinds 2 mengusung gameplay kurang lebih seperti game RPG pada umumnya. Dimana pemain dipersilahkan memilih salah satu dari kelima bajak laut yang masing-masingnya punya alur cerita sendiri. Walaupun memiliki alur cerita sendiri, namun tetap Tradewinds 2 menjadikan sebagai gameplay yang satu, tetap dan tidak berubah baik dari mekanisme atau aspek lainnya.

Setidaknya ada lima karakter yang dapat dipilih salah satunya dalam memulai petualangan. Beberapa karakternya seperti Russell Van Gregor, Ignacio Verdugo, Christine McGowan, Adia Azul, dan Sebastian LaRoche.

Karakter-karakter tersebut memiliki latar belakang yang berbeda beserta tempat summon pemain pertama kali. Seperti Russel Van Gregor yang dimana dirinya merupakan anak dari orang miskin, dia merupakan orang asli dari wilayah Great Cayman.

Hadir dengan gameplay dimana pemain akan berlayar keliling daerah atau pelabuhan, kemudian mengambil sebuah misi dengan reward yang beragam. Kebanyakan misi dapat diambil di tiap ruangan pemerintah di wilayah tersebut. sesuai dengan namanya, pemain juga dapat melakukan jual beli barang kargo dari wilayah satu ke wilayah lainnya demi mencakup untung yang sebanyak-banyaknya.

Graphic (8/10)

Review Tradewinds 2
Graphic – Tradewinds 2, Berdagang, Berlayar, Bertarung, Lalu Apa Lagi?

Untuk visual-nya sendiri, Tradewinds 2 hadirkan tampilan yang lebih baik dari beberapa series lainnya. Hadir dengan visual yang terkesan smoothy dalam urusan penggambaran maupun pemilihan warna.

Visual pada Tradewinds 2 cenderung tidak terlalu mencolok, tidak seperti pada seri Tradewinds 3 dan lainnya. Pergerakana yang biasa juga sudah terlihat lebih baik. Ada juga setidaknya Tradewinds 2 hadir dengan setting-an grafis yang terdiri atas Low, Medium, dan High.

Control (9/10)

Tradewinds 2 sebagai game yang hadir untuk platform Windows atau tepatnya di PC memiliki kontrol yang terbilang minim atau tepatnya simpel. Menggunakan mekanisme kontrol sebatas penggerak Mouse dan beberapa button pada keyboard.

Kontrol Mouse hanya mengandalkan LeftClick saja, sedangkan untuk keyboard umumnya sebatas mengandalkan number pad saja untuk melakukan input angka atau nominal suatu item.

Addictive (9/10)

Review Tradewinds 2
Addictive – Tradewinds 2, Berdagang, Berlayar, Bertarung, Lalu Apa Lagi?

Sebagai game RPG yang sedikit memberikan vibes Action, Trdewinds 2 memiliki tingkat adiktif yang cukup baik. Hadir dengan kompleks, baik dalam aspek world building, quest, karakter, hingga difficulty yang terkesan acak.

Terkadang dalam satu kali perjalanan, pemain dapat menemukan setidaknya satu kali pertempuran kapal di sepanjang perjalanan. Satu dari sekian banyak yang dapat membuat jengkel pemain sekaligus menarik adalah tembakan meriam yang kebanyakan miss.

Music (8/10)

Sebagai game RPG Adventure, Tradewinds 2 memiliki latar musik yang menarik. Menggunakan latar musik yang bersifat sama disetiap kondisi. Latar musik dibedakan dari 2 kondisi yaitu, pertarungan dan gameplay biasa.

Latar musiknya sendiri hanya sebatas instrumental yang cukup khas dengan latar dunia kolonial. Untuk sound effect kurang lebih dapat diperhatikan ketika suara dentuman meriam saling beradu.

Kelebihan

Hadir dengan visual yang menarik, karakter yang penuh dengan latar belakang, dan sistem jual beli yang cukup rumit dan memerlukan sedikitnya perhitungan yang baik.

Menghadirkan banyak sekali port atau wilayah yang seiring waktu akan bertambah sepanjang jalan permainan.

Kekurangan

Sedikit kekurangan pada Tradewinds 2. Sering sekali penulis mendapatkan kondisi yang cukup menjengkelkan. Kondisi dimana banyaknya Miss Ball dari sekian banyaknya letupan meriam yang diluncurkan.

Setidaknya ada sebuah kapal yang mampu menampung jumlah meriam sebanyak sepuluh, dan hanya 5 meriam saja yang mampu tepat sasaran. Sedikit kekurangan bawaan sistem game ataupun kemampuan kapal tersebut.

Untuk Tradewinds 2, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,6.

Sekian Review Tradewinds 2 yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Monster Online

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Digimon World: Re Digitize merupakan salah satu seri Digimon yang membawakan unsur RPG dalam permainannya. Digimon World: Re Digitize dirilis pada Juli 2012 diterbitkan oleh Bandai Namco Entertainment. Game ini dapat dimainkan di platform PlayStation Portable dan Nintendo 3DS.

Sinopsis Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Monster Online

Bermula dari seorang anak berumur 16 tahun bernama Taiga. Taiga sendiri tanpa sengaja masuk kedalam dunia atau lebih tepatnya dibawa ke dunia digital Digmon.

Pada dasarnya dunia tersebut adalah dunia yang berbentuk layaknya game online atau VRMMORPG. Di dunia ini, Taiga dituntut untuk mengurus Digimon dari Baby hingga Ultimate Digimon.

Baca Juga : Coromon, Pokemon Emerald-nya Mobile yang Nggak Kalah Keren

Gameplay (9/10)

Review Digimon World: Re Digitize
Gameplay – Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Digital Monster

Digimon World: Re Digitize merupakan salah satu series Digimon yang sedikit berbeda dengan beberapa Digimon lainnya. Pada dasarnya, kebanyakan game Digimon merupakan tipe game battle PVP dengan sudut pandang dan mekanisme yang variatif.

Salah satu game RPG dari series Digimon yang cukup berbeda. Jika kebanyakan Digimon merupakan battle game murni seperti di Digimon Rumble Arena series, melainkan Digimon World: Re Digitize ini hadir dengan gameplay bergaya RPG OpenWorld. RPG yang memunginkan pemain melakukan kustomisasi pada Digimon yang tidak hanya sebatas pada atribut statistik, melainkan dapat melakukan kustomisasi yang lebih variatif dari itu.

Pemain akan memerankan seorang anak laki-laki bernama Taiga yang kedepannya akan diberikan nama sesuai dengan selera pemain. Kemudian akan ada seekor Digimon bernama Agumon yang kedepannya juga akan mendapatkan nama dari pemain.

Pemain di tuntut untuk mengembangkan Digimon miliknya, dari memberi makan hingga kebutuhan lain yang menyangkut taraf hidup Digimon sendiri. Walaupun memiliki gameplay yang terlihat friendly, namun tetap Digimon World: Re Digitize tetap menghadirkan scene fungsi pertarungan.

Pemain juga dapat merekrut Digimon lain untuk menjaga atau menempati kota maupun menjadi tim tarung dari tim pasukan Digimon Taiga.

Graphic (9/10)

Review Digimon World: Re Digitize
Graphic – Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Digital Monster

Hadir dengan kualitas visual yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Digimon World: Re Digitize hadirkan visual yang ramai dan lebih baik dari beberapa seri Digimon lainnya. Turut menghadirkan beberapa aspek yang menjadi poin penentu visual dari Digimon World: Re Digitize.

Memiliki penggambaran, pewarnaan, gesture yang lebih dari cukup. Penggambaran pada Digimon World: Re Digitize yang lebih baik, setidaknya baik pada visual karakter saat interaksi maupun tidak.

Kembali hadir dengan VFX yang sudah lebih dari cukup untuk game sejenis dari tahun rilis tersebut. Hal ini menjadikan daya tarik tersendiri untuk Digimon World: Re Digitize yang dalam pertarungan maupun tidaknya menggunakan sudut pandang yang terkesan bebas atau lebih terlihat seperti TPP yang dapat berotasi 360 derajat.

Control (9/10)

Hadir dengan beberapa kontrol yang tidak terlalu rumit, namun sedikit kurang dalam aspek kali ini. Setidaknya ada beberapa kontrol atau button yang menganggur di Digimon World: Re Digitize. Pada kali ini penulis akan sedikit menjelaskan beberapa kontrol umum pada Digimon World: Re Digitize.

Pertama ada kontrol eksekusi inti, yang terletak pada keempat button di kanan perangkat. Tombol Bulat berfungsi sebagai pengeksekusi perintah yang berarti “iya”. Untuk tombol Segitiga memiliki fungsi sebagai kontrol untuk membuka halaman menu, halaman menu yang berisi beberapa submenu maupun fitur seperti, Digivice. Pada halaman ini, ketika pemain menekan tombol R, maka akan muncul tampilan map yang lebih rinci.

Kontrol X sendiri memiliki fungsi yang berkebalikan dengan tombol Bulat. Dan yang terakhir ada L dan R yang berfungsi melakukan rotasi secara horizontal, dan ada D-pad yang memiliki fungsi untuk mengatur posisi kamera.

Addictive (10/10)

Review Digimon World: Re Digitize
Addictive – Digimon World: Re Digitize, Menjadi Pengasuh Digital Monster

Memiliki sedikit kompleks yang cukup menarik dan sangat mudah dipahami oleh pemain baru yang bahkan baru terjun saat itu. Digimon World: Re Digitize selain menghadirkan berbagai macam Digital Monster, game ini juga turut hadirkan beberapa informasi rinci perihal Digimon pemain.

Statistik yang menunjukkan seberapa kemampuan mereka, bahkan hal sepele seperti berat dan umur. Hal ini menjadi salah satu aspek yang menarik dari game ini, selain itu juga alur cerita yang dikemas dengan cukup baik.

Music (8/10)

Untuk musik pada game ini, Digimon World: Re Digitize cukup menarik, hadirkan latar musik yang lebih dari cukup, selain itu jga hadir dengan sound effect yang lumayan untuk ukuran game monster. Ada juga voice action karakter para tamer ataupun non-tamer.

Kelebihan

Hadir dengan gaya open world yang terkadang saking luasnya, mampu membuat pemain awam pusing dengan map yang cukup berputar-putar, inilah yang jadi keunggulan Digimon World: Re Digitize.

Selain itu juga hadir dengan visual yang bukan kaleng untuk ukuran di perangkat PlayStation Portable. Hanya saja game ini ada sedikit kekurangan yang mengganggu. Kekurangan ini akan dibahas pada aspek dibawah.

Kekurangan

Sedikit kekurangan pada Digimon World: Re Digitize adalah terletak pada minimnya voice action tiap karakter. Bahkan penyajian voice action yang cukup monoton ketika bertarung. Sangat jarang dapat menemukan voice selain pada dialog yang begitu-begitu saja.

Untuk Digimon World: Re Digitize, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9.

Sekian Review Digimon World: Re Digitize yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Arcade Game kini banyak dicari oleh para pemain yang ingin dan mampu berjalan di perangkat mereka dengan sentuhan nuansa yang nyata seperti mereka memainkan di platform game tersebut masing-masing.

Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Kali ini penulis akan memberikan beberapa rekomendasi Arcade game yang cukup ikonik pada masanya, bahkan hingga saat ini. Berikut Arcade game ikonik yang kini dapat berjalan di Emulator.

Baca Juga : JoJo’s Bizarre Adventure, Arcade Game yang Kini Tetap Eksis

King of Fighters

Arcade Game
King of Fighters – Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Merupakan salah satu game Arcade rekomendasi penulis. King of Fighters atau lengkapnya adalah The King of Fighters merupakan game Battle Action yang cukup populer diawal kehadiran mesin Arcade kala itu.

Sebuah Arcade yang memiliki konsep awal merupakan Battle Side-Scrolling beat ‘em up. Hal ini berubah konsep sampai ketika SNK selaku pengembang dan penerbit mengubah menjadi game Fighting yang mengambil sub-judul milik Fatal fury.

Salah satu series yang cukup populer dimaraknya mesin Aecade Ding-dong adalah The King of Fighters ’94. Series ini sekaligus menjadi series pembuka untuk judul The King of Fighters dimasa depan.

The King of Fighters pertama kali rilis pada Agustus 1994 oleh SNK, Eolith, BrezzaSoft, Noise Factory, serta beberapa penerbit yang tidak hanya satu. The King of Fighters series hingga sampai ini dapat berjalan diseluruh platform yang mendukung game arsitektur 32-bit

Metal Slug

Arcade Game
Metal Slug – Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Metal Slug series menjadi salah satu game Arcade rekomendasi pemain selanjutnya. Game bergaya Run and Gun ini masih termasuk produk milik SNK, perusahaan yang turut mengembangkan The King of Fighters.

Game Arcade bertema Run and Gun, bukan Hit and Run ini mengusung gameplay yang hampir sama setiap beberapa generasi kedepannya. Sebuah game action persfective Third Person ini mengusung metode Side-Scrolling bergaya platformer.

Salah satu series yang populer ada pada masa keemasan PlayStation, tepatnya pada era PlayStation, dan PlayStation 2. Game ini termasuk cukup diminati berkat gameplay-nya yang ringan dan tidak pernah sama sekalipun menghadirkan sebuah alur cerita. Sebuah game yang murni benar-benar game Arcade.

Metal Slug pertama kali dirilis pada April 1996 oleh SNK dan beberapa developer lainnya, salah satunya adalah Nazca Corp. game ini kini dapat dimainkan di hampir semua platformer, seperti PlayStation Series, Windows, bahkan Mobile.

Pepsiman

Arcade Game
Pepsiman – Arcade Game Ikonik yang Kini Dapat Berjalan di Emulator

Salah satu game action yang dirilis di Jepang dengan Main Character bernuansa Amerika, kurang lebih sepperti itu. Pepsiman sendiri menjadi salah satu game yang populer pada zaman PlayStation 1. Menjadi game SinglePlayer yang pelopori game Hit and Run seperti Subway Surfers, Temple Run, dan banyak lagi.

Pepsiman sendiri merupakan hasil kerja sama 2 oknum negara yang dimana Kotaro Uchikoshi selaku penulis yang menciptakan 3D Model untuk game Pepsiman, dan publisher Amerika yang mencari-cari usaha untuk memperleh hak terbit di Amerika Serikat.

Sebuah game dimana ada superhero yang diskenal dengan Pepsiman yang meneyelamatkan orang-orang yang alami dehidrasi, dengan memberikan sekaleng minuman Pepsi. Menggunakan sudut pandang orang ketiga, yang dimana sang Pepsiman berlari lurus sembari menghindari obstacle didepannya disertai beberapa scene slowmotion yang keren.

Pepsiman dirilis pada Maret 1999 oleh studio KID dan Hisayoshi Ichikawa sebagai produser. Game ini dapat dimainkan di platform PlayStation. Jika pembaca sekalian ingin memainkannya kembail, pemain dapat memainkannya menggunakan bantuan perangkat lunak berbasis emulasi.

Beberapa pengembang indie kini telah banyak hadirkan emulator yang dapat menjalankan sistem platform tertentu. Beberapanya dapat menjalankan sistem operasi secara multi dan hanya ada yang bersifat single. Beberapa emulator tersebut seperti PSX, PCSX, PPSSPP, RetroArch, dan Citra.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.