All posts by Madddpsy

Just a person who is looking for who he is

War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – War Robots merupakan salah satu Action PVP bertema Non-Human yang dapat dimainkan di Mobile.

War Robots dirilis pada April 2014 oleh Pixonic. Game ini tersedia dan dapat dimainkan di platform seperti Android, iOS, GeForce Now, Microsoft Windows, Game Room, SteamOS, Fire OS.

Sinopsis War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

Bermula dimasa depan, dimana hampir semua aspek menggunakan AI sebagai penggerak. AI yang hampir digunakan diseluruh aspek, salah satunya berupa penggunaan AI sebagai pilot robot raksasa.

Robot raksasa yang menjadi mesin tempur, demi menggapai tujuan tiap negara masing-masing. Salah satu tujuan pertempuran ini adalah kemenangan sebagai pemilik pleton tempur terkuat.

Gameplay (8/10)

Review War Robots
Gameplay – War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

War Robots sendiri memiliki mekanisme gameplay yang cukup menarik. War Robots membawakan mekanisme gameplay Player Vs Player atau biasa dikenal dengan Multiplayer. Dibawakan dengan metode PVP Online yang terdiri atas 2 tim yang saling bertarung.

Hadir dengan gaya PVP bukan berarti permainan akan berjalan secara satu lawan satu atau biasa dikenal one-by-one. Dala game ini, pemain akan bertarung dalam sebuah tim yang melawan tim lainnya. Setidaknya, dalam satu tim terdiri atas 6 player pertim dan saling bertarung hingga penghabisan robot para player hingga waktu tertentu.

Baca juga: Acer Kembali Guncang Pasar Laptop Gaming

Memiliki mode umum diawal permainan yaitu Domination. Domination sendiri merupakan gamemode yang terdiri atas 12 player yang dibagi 2 tim untuk saling bertarung hingga penghabisan armada robot ataupun batas waktu telah habis.

War Robots memiliki banyak jenis robot petarung, salah satu robot yang sangat umum adalah Cossack yang memiliki kecepatan mumpuni, namun rentang terhadap launcher musuh. Setiap robot memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Beberapa robot dapat melompat, namun tidak memiliki launcher dan sebaliknya.

Dalam War Robots, pemain dapat membawa armada dalam pertempuran, yang dimana armada robot tersebut berisikan beberapa robot yang cukup variatif untuk dibawa bertempur. Ketika robot satu telah hancur, pemain dapat memilih robot yang tersisa.

Graphic (8/10)

Review War Robots
Graphic – War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

War Robots sebagai game PVP yang menarik, turut hadirkan visual yang menggugah. Sebagai game mecha, War Robots memiliki visual dan tingkat detail yang cukup tinggi. Tingkat detail dan visualisasi ini dapat disesuaikan di pengaturan.

Sangat disayangkan, War Robots pada updatean terbaru kini, memiliki visual yang cukup payah untuk ukuran pengaturan visual paling rendah, tidak seperti awal-awal rilisnya War Robots yang memiliki penyesuaian visual yang sangat lebih baik dari yang sekarang.

Untuk settingan terendah pada visual War Robots memang terlihat cukup buruk dan kaku, namun jika pemain merupakan penikmat game untuk mengoleksi item atau robot  dalam game, hal ini tidak terlalu berpengaruh dari visualisasi yang ampas dalam pengaturan.

Control (9/10)

Review War Robots
Control – War Robots, PVP Non-Human dengan Gameplay Lebih Cepat

War Robots sebagai game action PVP turut menghadirkan kontrol yang beragam. Memiliki kontrol yang variatif dan berbeda-beda tergantung dari unit robot yang digunakan.

Beberapa kontrol umum yang selalu ada pada tiap jenis robot apapun itu seperti, analog penggerak dan kontrol tembak. Ada juga kontrol eksekusi khusus seperti jump, hingga menggunakan secondary weapon pada robot tertentu.

Addictive (7/10)

Sebagai game action PVP, sudah seharusnya War Robots memiliki tingkat keadiktifan yang cukup baik sebagai game multiplayer. Sayangnya hal ini tidak memungkinkan akibat beberapa hal yang mengurangi nilai tersebut.

War Robots sebagai game multiplayer kompetitif hanya menghadirkan single-mode pada awal permainan yaitu, Domination. Domination sendiri menjadi mode yang cukup monoton di akhir permainan dan untuk permainan selanjutnya dijangka waktu yang lama.

Music (8/10)

War Robots memiliki fungsi suara pada gamenya. Terdiri atas background music atau BGM dan sound effect sebagai pelengkap.

Sama dengan kebanyakan game action lainnya, aspek ini disesuaikan dengan tema, genre dan latar dalam permainan War Robots sendiri.

Kelebihan

War Robots memiliki mekanisme maupun gameplay yang cukup menarik sebagai game PVP. Selain itu hadir dengan beragam fitur dan fungsi yang cukup keren, bahkan mampu menjadi nilai tambah untuk game ini.

Hadir dengan berbagai macam fungsi yang salah satunya adalah jenis dan jumlah robot yang terbilang cukup banyak.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang dapat penulis sampaikan untuk War Robots, dan berharap dapat menjadi acuan untuk update mendatang.

War Robots sebagai PVP yang cukup kompleks ini memiliki kekurangan yang cukup parah pada visualisasi pengaturan yang diberikan. Kustomisasi satu ini terasa semakin buruk daripada pertama kali War Robots rilis.

Untuk War Robots, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8.

Sekian Review War Robots yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Natsume, Game Company yang Terkenal Berkat Slice of Life-nya

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Natsume Inc. merupakan nama dari dua penerbit game asal Jepang yaitu, Natsume-Atari dan Natsume Inc. Dulunya dua perusahaan ini merupakan perusahaan yang sama tetapi sekarang benar-benar terpisah dengan nama yang sama.

Sebuah perusahaan yang didirikan di Jepang pada 28 Oktober 1987, sebut saja dengan Natsume Co., Ltd. Tidak lama selang beberapa tahun, pada tahun 1988 Natsume mendirikan perusahaan pada divisi Amerika yang diberi nama Natsume Inc.

Ditahun 1995 Natsume Inc. Resmi berpisah atau melepaskan diri dari Natsume Co., Ltd. Dan menjadi perusahaan game yang independen, dengan mempertahankan nama Natsume di perusahaan pada negara masing-masing.

Natsume Corporation
Natsume-Atari – Natsume, Game Company yang Terkenal Berkat Slice of Life-nya

Natsume Co., Ltd. kemudian mengubah nama perusahaannya menjadi Natsume-Atari sehabis merger dengan anak perusahaan Atari di tahun 2013. Ditahun 2013 juga Natsume Inc. yang merupakan perusahaan Amerika meresmikan divisi Jepang dengan nama Natsume Inc. tanpa koneksi dengan perusahaan inti sebelumnya.

Baca Juga : Syn Sophia, Pengembang Virtual Wrestling Pertama di Dunia

Natsume Dalam Produksi Game di Asia dan Amerika

Natsume-Atari ini berada di Shinjuku, Tokyo, Jepang dan lebih dikenal dalam pengembangan game-game berlisensi dan Mobile. Selain itu juga, Natsume Inc. yang berlokasi di California lebih dikenal dengan terbitannya pada game-game bergenre dan berorientasi pada kehidupan, friendly, dan slice of life, seperti Harvest Moon dan Reel Fishing.

Selama beberapa waktu di era NES dan SNES, Natsume Co Ltd mengembangkan banyak judul game yang kebanyakannya dilisensikan, salah satunya seperti Power Rangers. Natsume Inc juga menerbitkan banyak judul, seperti SCAT, Wild Guns, ataupun Shadow of The Ninja.

Mayoritas produk Natsume Co Ltd adalah video game yang dikembangkan untuk publisher lainnya. Publisher yang merupakan klien terbesarnya selama bertahun-tahun termasuk Imagineer, THQ, Taito, bahkan Bandai sekalipun. Kebanyakan game Natsume Co Ltd adalah merupakan sub-kontraktor, terkadang menjadi pengembang dengan produk original Natsume Co Ltd, ataupun game kembangan untuk porting antar platform.

Independensi Dalam Beberapa Tahun Terakhir

Hingga akhir 2014, Natsume Inc banyak menerbitkan game yang terkenal sampai saat ini seperti, Story of Seasons di Amerika Utara. Salah satu game terakhir dalam series Harvest Moon adalah Harvest Moon: A New Beinning yang hadir di Nintendo 3DS.

Developer seri Marvelous AQL menjadi bagian pada game Story of Seasons ke Amerika Utara yang bercabang di Amerika Serikat, kemudian Xseed Games memutus hubungan dengan Natsume pada 2015.

Natsume Corporation
Harvest Moon – Natsume, Game Company yang Terkenal Berkat Slice of Life-nya

Hal ini menjadi sebab Natsume merilis game sendiri yang kita kenal hingga sekarang. Sebuah game yang menjadi referensi banyak game-game bertani dengan orientasi slice of life yaitu, Harvest Moon Series. Sebuah series untuk Nintendo 3DS yang dimulai dengan Harvest Moon: The Lost Valley (2014) dan berlanjut dengan Harvest Moon: Seeds of Memories dan Harvest Moon: Skytree Village (2016).

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Syn Sophia, Pengembang Virtual Wrestling Pertama di Dunia

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Syn Sophia, Inc. atau dalam bahasa Jepang-nya Kabushiki Gaisha Shin Sofia merupakan studio pengembangan indie video game yang berlokasi di Kichijoji, Tokyo, Jepang. Syn Sophia didirikan pada 19 Juni 1995, dan menjadi terkenal berkat video game gulat yang cukup populer.

Syn Sophia merupakan salah satu studio pengembang indie video game yang sering berganti-ganti nama, sebelumnya Syn Sophia bernama AKI Corporation dan The Man Breeze.

Studio ini menjadi salah satu studio yang terkenal dan mengenalkan video game gulat virtual pertama yang populer di akhir 1990 dan awal pertengahan tahun 2000-an, yang berawal dari rilisnya Virtual Pro-Wrestling di tahun 1996. Menjadi judul pertama dalam seri Virtual Pro Wrestling.

Baca Juga : SONY, Sang Pemenang Perang Besar Dunia Konsol

Karir Emas di Dunia Gulat Virtual

Pada awalnya, Syn Sophia yang masih bernama The Man Breeze merilis game gulat virtual di tahun 1996. Pengambilan ikut serta perusahaan di World Championship Wrestling terbukti sukses diakhir tahun 1990-an dengan keberhasilan merilis beberapa game, puncaknya pada WCW/nWo Revenge untuk Nintendo 64.

Syn Sophia
WCW/nWo Revenge – Syn Sophia, Developer Virtual Pro Wrestling Pertama di Dunia

Hal ini mengakibatkan Word Wrestling Federation memutus hubungan kontrak 12 tahun dengan Acclaim Entertainment dan bermitra kepada THQ/AKI pada 1999. Hal ini menjadi awalan yang manis dan berakhir dengan rilisnya WWF No Mercy.

Perubahan Nama Beserta Produk Syn Sophia

Perusahaan sebelumnya yang merilis banyak game bertema gulat mengganti namanya pada 1 April 2007 menjadi Syn Sophia, Inc. Menjadi awal rilisnya genre game yang cukup jauh berbeda dari genre sebelumnya, Syn Sophia mengembangkan game pertama dengan nama Ganbaru Watashi no Kakei Diary untuk Nintendo DS di tahun 2007.

Syn Sophia
Ganbaru Watashi no Kakei Diary – Syn Sophia, Developer Virtual Pro Wrestling Pertama di Dunia

Namun, mereka masih menggunakan nama sebelum Syn Sophia di beberapa game mendatang hingga 2008 dengan merilis Style Savvy untuk Nintendo DS, dan Ready 2 Rumble: Revolution yang dikembangkan dengan atas nama AKI Corporation USA.

Produk Cross-Genre Atas Nama Syn Sophia

Sebelum Syn Sophia berganti nama dari AKI dan The Man Breeze, studio ini terfokus pada permainan gulat virtual yang salah satunya seperti Def Jam Series dan Virtual Pro-Wrestling. Namun setelah berganti nama menjadi Syn Sophia, studio ini berfokus pada game dengan tema yang cenderung Girly dan game yang interaktif seperti Ganbaru Watashi no Kakei Diary di 2007.

Hal ini menjadi langkah awal Syn Sophia yang berkecimpung di dunia video game idol, serta memulai debutnya bersama dengan Takara Tomy. Salah satu karya hasil debut bersama Takara Tomy dalam seri idol ada pada game, Pretty Rhythm Series.

Syn Sophia
Pretty Rhythm – Syn Sophia, Developer Virtual Pro Wrestling Pertama di Dunia

Salah satu seri dari Pretty Rhythm pertama Syn Sophia dan Takara Tomy yang berjudul, Pretty Rhythm: Dear My Future yang dirilis pada 2012 bersamaan dengan Style Savvy: Trendsetter untuk Nintendo.

Selain pada perilisan game idol, Syn Sophia juga sempat mengembangkan game bertema action dengan judul Dragon Quest: The Adventure of Dai-Xross Blade di 2020 untuk platform Arcade.

Syn Sophia mengembangkan beberapa game idol dalam kurun waktu yang cukup lama, dengan permulaan pada tahun 2007 hingga 2021. Kebanyakan game idol ini merupakan entri pada seri Pretty Rhythm dan  hanya bergerak pada bidang platform sebatas Nintendo, Arcade, dan PlayStation yang walau hanya ada beberapa saja.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

CyberConnect2, Daftar Game Cross-Platform Hasil Kolaborasi

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – CyberConnect2 merupakan salah satu Developer game asal Jepang yang terkenal akan garapan pada serial hack dan adaptasi game mereka yang bersumber dari animasi Jepang atau Anime. Dikenal juga karena karyanya pada serial Little Tail Bronx yang dimana salah satunya adalah Little Tail Concerto.

Berdiri pada 16 Februari 1996, CyberConnect2 juga bermarkas di Fukuoka, Jepang dan Hiroshi Matsuyama sebagai Presiden sekaligus CEO CyberConnect2. Menjadi salah satu studio yang sempat ikut serta dalam pengembangan Final Fantasy VII Remake, namun berakhir dengan tidak menyenangkan.

Sebagai pengembangan game yang kini terkenal bukan hanya karena .hack series saja, CyberConnect2 lebih dikenal dengan pengadaptasi animasi Jepang. Bagaimana tidak, beberapa game-game kembangan CyberConnect2 berupa game hasil adaptasi dari serial Anime. Salah satu franchise terkenal yang pernah dikerjakan oleh CyberConnect2 adalah franchise Naruto.

Baca Juga : CyberConnect2, Developer Game Pengadaptasi Bersumber dari Anime

CyberConnect2, Daftar Game Cross-Platform Hasil Kolaborasi

Beberapa game kembangan dan hasil kolaborasi CyberConnect2 merupakan game Cross-Platform. Cross-Platform yang berarti game tersebut tersedia dan dapat dimainkan diberbagai platform berbeda. Berikut beberapa game Cross-Platform kembangan CyberConnect2 yang cukup worth untuk pemain mainkan.

Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm Revolution

Cross-Platform CyberConnect2
Narutimate Revolution – Game Cross-Platform Hasil Kolaborasi dengan CyberConnect2

Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm Revolution atau lebih dikenal di Jepang dengan Naruto Shippuden: Narutimate Storm Revolution merupakan video game hasil kembangan CyberConnect2 yang kemudian diterbitkan secara berkala oleh Bandai Namco Games. Series ini masuk pada kategori sub-series di Naruto Ultimate Ninja.

Mengambil sumber dari Anime dan Manga dengan judul yang sama milik Masashi Kishimoto. Narutimate Storm Revolution dirilis pada September 2014 di Jepang, dan rilis berkala untuk wilayah luar Jepang. Hadir dalam bentuk video game berbasis di PlayStation 3, Xbox 360, dan Windows.

Menjadi salah satu video game dari Naruto series yang hadir dengan mekanisme pertarungan yang sedikit berbeda. Pemain dapat membentuk sebuah tim berdasarkan kemampuan karakter. Video game ini juga turut menghadirkan mode turnamen dengan format Battle Royale.

Final Fantasy VII G-Bike

Cross-Platform CyberConnect2
Final Fantasy VII GBike – Game Cross-Platform Hasil Kolaborasi dengan CyberConnect2

Menjadi salah satu game kembangan CyberConnect2 yang dapat dimainkan di Mobile, Android. Final Fantasy VII G-Bike merupakan game yang hadir di Mobile dan IOS. Game yang diambil berdasarkan pada franchise Final Fantasy VII milik Square Enix.

Sedikit berbeda dengan Final Fantasy Series lainnya, Final Fantasy VII G-Bike mengusung genre game balap dengan tanpa menghilangkan kesan dan pengalaman RPG di dalamnya.

Dalam series ini, pemain akan mengendalikan sang tokoh utama, Cloud Strife yang mengendarai sepeda motor, melawan musuh dengan senjata Low-Range dan sihir, hingga mendapatkan bantuan dari karakter Final Fantasy VII lainnya.

Final Fantasy VII G-Bike dikembangkan oleh CyberConnect2 dan diterbitkan oleh Square Enix untuk IOS dan Android. Game ini dirilis pada 30 Oktober 2014 sampai Desember 2015.

JoJo Bizarre Adventure: Eyes of Heaven

Cross-Platform CyberConnect2
JoJo Eyes of Heaven – Game Cross-Platform Hasil Kolaborasi dengan CyberConnect2

JoJo Bizarre Adventure: Eyes of Heaven atau JoJo no Kimyou na Bouken: Aizu Obu Hebun adalah game Action yang hadir di PlayStation 3 dan PlayStation 4, dikembangkan oleh CyberConnect2 dan Bandai Namco sebagai penerbit.

Mengambil adaptasi berdasarkan serial manga berjudul sama JoJo’s Bizarre Adventure oleh Hirohiko Araki. Seri Eyes of Heaven sendiri merupakan game seri kedua yang sama-sama digarap oleh CyberConnect2. Sebelumnya juga CyberConnect2 pernah mengembangkan JoJo Bizarre Adventure: All Star Battle pada 2013.

JoJo’s Bizarre Adventure: Eyes of Heaven dirilis awal pada Desember 2015 di Jepang, dan berangsur rilis global selang satu tahun. Game ini dapat dimainkan di PlayStation 3 dan PlayStation 4.

Mungkin telah banyak game hasil adaptasi kembangan CyberConnect2, namun kebanyakan merupakan berasal dari platform non-handheld atau sejenisnya seperti Mobile. Diharapkan kedepannya CyberConnect2 dapat terus memberikan kontribusi kepada industri dunia Mobile.

Update informasi menarik lainnya seputar game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – Bad 2 Bad Series atau yang akan diulas kali ini Bad 2 Bad Extinction, merupakan Action-Tactical bertema Survival dengan kesan yang cukup dalam. Game ini atau tepatnya series Extinction dirilis pada Maret 2019 oleh DAWINSTONE yang merilis Milicola. Bad 2 Bad Extinction dapat dimainkan di Mobile.

Baca Juga : Review Milicola, Shooting Game dengan Sentuhan bergaya Chibi

Sinopsis Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Awal kisah bermula dari sekumpulan ras manusia yang di sebut dengan Tailless Legion yang meluncurkan satu rudal yang tentunya punya dampak lebih buruk daripada mengubah Suriah menjadi neraka. Efek lain dari ledakan nuklir ini adalah munculnya virus yang mengubah hewan biologis menjadi zombie yang disebut dengan Wilders.

Pasukan dari masing-masing negara bertempur demi menahan segerombolan pasukan Wilders yang telah menyebar ke pelosok negara. Salah satu pasukan tertentu mencari peluncur AABM (Anti-Animal Biologic Missile) guna menghentikan kebrutalan Tailless Legion.

Gameplay (8/10)

Review Bad 2 Bad Series
Gameplay – Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Bad 2 Bad Series merupakan salah satu game Action-Tactial yang dapat dimainkan di Mobile. Karena Bad 2 Bad Series memiliki 2 series yaitu, Bad 2 Bad: Delta dan Bad 2 Bad: Extinction, maka penulis akan mengulas series kedua dari Bad 2 Bad yaitu, Bad 2 Bad Extinction.

Bad 2 Bad Extinction memiliki gameplay yang tidak jauh berbeda dari series sebelumnya, Bad 2 Bad Delta. Bad 2 Bad Delta yang merupakan sekuel dari Bad 2 Bad Extinction ini hadir sedikit lebih sederhana daripada Bad 2 Bad Extinction.

Bad 2 Bad Extinction dibawakan dengan mekanisme gameplay yang dimana pemain diharuskan memusnahkan para Wilders, pemberontak, dan sebagainya dari tiap Area. Masing-masing area memiliki tingkat persentase musnahnya  populasi Wilders atau semacamnya.

Setidaknya ada 8 area dengan fokus misi berbeda, dan beberapa diantaranya dapat dimainkan secara offline. Area yang dapat dimainkan secara offline seperti, zona hijau, zona biru, zona kuning, zona orange, dan zona merah, dan dibedakan dari level area dari hijau yang termudah hingga merah yang berlevel 5.

Dalam menjalankan misi tentunya pemain tidak akan sendiri, walaupun pada awalnya pemain hanya menjalankan operasi menggunakan satu personel yaitu half-race panda bernama Pan. Pemain dapat menambah personel hingga 5 beserta 1 Support non-human. Personel lain didapatkan dari membeli dengan gold, berlian, bahkan hanya dengan menyelesaikan persentase pemusnahan populasi suatu area tertentu.

Graphic (9/10)

Review bad 2 Bad Series
Graphic – Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Bad 2 Bad Extinction memiliki visual yang setidaknya lebih baik dari Bad 2 Bad Delta, mengingat bahwa Bad 2 Bad Delta hadir menjadi series pertama dengan visual yang cukup simpel dan tidak terlalu menghadirkan detail objek, karakter, hingga latar.

Bad 2 Bad Extinction sendiri hadir dengan visual yang memiliki nuansa peperangan, dan salah satu nuansa tersebut diambil berdasarkan latar wilayah geografis Asia Tengah. Hal ini terbukti berdasarkan alur cerita hingga skenario yang menunjukkan tampilan beberapa karakter berbau Asia Tengah seperti, Khaled yang menolong Pan.

Kebanyakan game kembangan DAWINSTONE menggunakan sudut pandang 3/4 View sebagai persfektif yang digunakan, tanpa terkecuali dengan Bad 2 Bad Extincion.

Control (9/10)

Review Bad 2 Bad Series
Control – Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Hadir dengan kontrol yang mudah dan tidak memnuhi area layar game. Bad 2 Bad Extinction didominasi dengan kontrol eksekusi bergerak dan menyerang dengan serangan spesial tertentu. Beberapa kontrol yang dihadirkan seperti rolling depan dan belakang, reload, granat leased, launcher, hingga Air drop call.

Untuk kontrol gerak sendiri, Bad 2Bad Extinction dibawakan bukan tanpa analog, melainkan dengan fungsi seret pada layar atau touchscreen untuk menggerakkan pasukan. Kontrol menembak sendiri dilakukan dengan otomatis, yang berarti tidak ada tombol menembak didalam game ini.

Addictive (7/10)

Review Bad 2 Bad Series
Addictive – Bad 2 Bad Series, Kepunahan Massal Akibat Kebrutalan Manusia

Bad 2 Bad Extinction sendiri yang merupakan game Action-Tactical sangat berfokus pada perlengkapan pasukan, senjata, supporter, dan pemusnahan para left side. Jadi bukan tidak mungkin kalau Bad 2 Bad Extinction sangat menekankan pada upgradde pasukan bersenjata yang sulitnya bukan main.

Selain grinding yang menyulitkan, Bad 2 Bad Extinction tetap worth dimainkan, namun sedikit sulit untuk mencapai persentase diatas 15%. 15% pemusnahan saja memakan waktu cukup lama, apalagi jika ingin mendapatkan anggota personel dengan persyaratan 50% pemusnahan tertentu.

Music (9/10)

Sebagai game Action-Tactical bertema peperangan, Bad 2 Bad Extinction tidaklah terlewati dari aspek musiknya. Mengusung unsur musik berupa latar musik dan sound effect yang keren.

Untuk latar musiknya sendiri, Bad 2 Bad Extinction hanya mengandalkan irama instrumental bergaya perang dunia atau mission operation. Hampir menggunakan latar musik sama dan merata di zona manapun.

Untuk sound effect sendiri, Bad 2 Bad sebagai Action-Tactical tentunya memiliki aspek suara satu ini. Menghadirkan dentuman, rentetan, ledakan, hingga sound effect dari beberapa sebab akibat lainnya.

Kelebihan

Memiliki tampilan berupa visual penggambaran dan environment yang dibawakan pad Bad 2 Bad Extinction dengan cukup baik. Hadir dengan alur cerita berupa skenario yang penuh dengan plot, serta kehadiran banyak karakter-karakter multi-race yang turut ikut bertarung dalam Bad 2 Bad Extinction.

Kekurangan

Sedikit kekurangan yang umumnya dikeluhkan oleh banyak para pemain. Ya benar, salah satu kekurangan yang terlihat diawal permainan ialah jam terbang permainan dan grinding yang cukup sulit.

Untuk karakter sendiri, pemain minimal memiliki 2000 gold untuk memiliki satu karakter yang paling murah. Kemudian jam permainan maupun pergerakan yang cukup lambat, kekurangan ini juga menjadi pendukung kenapa senjata di Bad 2 Bad Extinction hampir semuanya selalu mempunyai respon yang lambat dan jeda yang tidak seharusnya.

Untuk Bad 2 Bad Series, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 8,4.

Sekian Review Bad 2 Bad Series yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

GAMEFINITY.ID, Bandar Lampung – The Way Home  atau The Way Home: Pixel Roguelike merupakan salah satu RPG Roguelike bergaya Hack and Slash yangg ada di Mobile. Game ini dirilis pada Desember 2021 oleh Concode Corp. The Way Home pernah mendapatkan penghargaan sebagai pemenang Indie Games Festival 2021. Game ini dapat dimainkan di Mobile, Android.

Baca Juga : Review Funny Fighters, Bomberman Tapi Ini Battle Royale

Sinopsis The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

Berkisah pada 2 dunia yang sama dan tumpang tindih tanpa adanya interaksi satu sama lainnya. Salah satu dunia yang mengalami tumpang tindih itu, ada 2 orang anak bernama Kevin dan Cheese.

Dalam petualangannya mencari jalan dan memecahkan misteri di dunia yang terlupakan ini, Cheese yang merupakan half-race antara manusia dengan kucing. Cheese memulai petualangannya disini demi mengembalikan dunia dari petaka ini.

Gameplay (9/10)

Review The Way Home
Gameplay – The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

The Way Home merupakan game RPG Roguelike bergaya Hack and Slash yang dapat dimainkan di Mobile. Game yang menekankan pada petualangan dua karakter, dengan 1 karakter inti sebagai pusat.

The Way Home menjadi salah satu game RPG yang diusung dengan gaya Roguelike. Sebuah game RPG yang berpusat pada petualangan 2 sahabat, dengan si kucing bernama Cheese. Dalam petualangannya di dunia yang terlupakan.

Mengusung gameplay dengan mekanisme game Roguelike bersistem level stage. Walaupun hadir dengan gaya Roguelike, The Way Home memiliki alur cerita yang menarik dan konsep maupun fitur fungsi dalam game yang tidak kalah menarik dengan game Roguelike lainnya.

Pemain akan berperan sebagai seekor kucing yang berpetualang didunia yang terlupakan. Lebih tepatnya lagi, pemain akan berpetualang didalam sebuah dungeon yang terdiri atas 7 lantai yang tentunya idaklah mudah, karena pemain diharuskan mengalahkan para monster yang terinfeksi karena efek sihir si yang terlupakan pada stage pertama, dan akan bertemu dengan salah satu Boss stage yang terlupakan juga.

Dalam The Way Home, pemain dapat menggunakan berbagai macam skill dan panah. Skill dan progress skill itu akan tereset ketika pemain mati, dan petualangan diulang dari stage terakhir dimainkan.

Selain bertarung, pemain juga dapat membangun dan menciptakan sebuah alat-alat yang nantinya akan menjadi pendukung petualangan sang kucing. Alat tersebut dapat ditemui di tempat pertama kali pemain respawn, dengan ada kevin disana.

Graphic (10/10)

The Way Home
Graphic – The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

The Way Home menjadi RPG Roguelike yang dibawakan dengan visual bergaya pixel, baik pada karakter, objek, bangunan, hingga latar tempat dalam permainan. Hampir semua aspek dalam game berbentuk pixel dengan resolusi bit yang lebih baik.

Game ini dibawakan dengan cara permainan portrait dan menggunakan sudut pandang kamera Top-Down yang cenderung mengarah ke 3/4 view. Jadi dapat dibayangkan bagaimana cara pandangan kamera pada The Way Home.

The Way Home sendiri punya kustomisasi visual yang tentunya dapat diubah tergantung keinginan pemain, salah satunya seperti shadow, ketinggian POV, bahkan set up resolusi lainnya.

Control (9/10)

Sebagai RPG Roguelike dan Hack and Slash, The Way Home memiliki mekanisme kontrol yang rumit, begitulah kata player yang berpikiran kalau game Roguelike punya kontrol yang rumit, tapi pemikiran ini akhirnya di pecahkan oleh The Way Home.

Pada dasarnya tidak seperti kebanyakan RPG Roguelike lainnya, The Way Home mengusung mekanisme kontrol yang cukup sederhana. Sebuah kontrol yang hanya mengeksekusi permainan dengan dua cara.

The Way Home menggunakan 2 tipe kontrol eksekusi dan kebanyakan hanya menggunakan 1 kontrol untuk garis besarnya. The Way Home menggunakan kontrol berupa analog dan tap, namun analog lebih dominan di dalam game ini daripada kontrol tap sendiri.

Untuk metode serangan akan dilakukan secara otomatis, selagi game dapat mendeteksi musuh dari jarak-jarak tertentu.

Addictive (10/10)

Review The Way Home
Addictive – The Way Home, Ketika Tujuan Terakhir adalah Kembali Kerumah

Menjadi salah satu RPG Mobile santai yang cukup menyenangkan. The Way Home sendiri memiliki lingkup kenyamanan bermain dan kesulitannya sendiri.

Untuk kali pertama bermain, mungkin pemain akan kalah saat di pertengahan lantai. Hingga pada saatnya pemain akan mengerti mekanisme dan pergerakan dari berbagai macam musuh, hingga tidak akan mengurangi nilai Health Point sama sekali sebelum bertemu Boss stage.

Terlihat mudah tapi tidak semudah yang diperkirakan. Sangatlah cukup sulit untuk mempertahankan bar Helath Point sampai Boss stage, terlebih lagi sangatlah sulit bahkan mustahil untuk me-restore Health Point.

Music (9/10)

The Way Home sendiri memiliki fungsi musik yang dibagi atas dua unsur yaitu, latar musik dan Sound effect. The Way Home sendiri memiliki latar musik atau yang akan kita sebut kedepannya dengan BGM dan Sound effect yang cukup menacing.

Hadir dengan BGM yang menarik dan variatif. The Way Home pada setiap lantai, stage, hingga medan iklim memiliki BGM yang berbeda-beda tergantung dari latar permainan dan kondisinya sendiri.

Selain BGM, ada juga Sound effect sebagai pelengkap yang turut meramaikan The Way Home. Sound effect yang cukup variatif juga. Sound effect yang bisa berasal dari arah pertarungan ataupun monster-monster terlupakan yang musnah dan akan bangkit lagi.

Kelebihan

Sebagai game RPG dengan mekanisme ganda yaitu Roguelike dan Hack and Slash, The Way Home cukuplah berbeda dari kebanyakan game lainnya. Dari hampir kebanyakan game Roguelike, mungkin The Way Home diusung dengan alur cerita yang kompleks namun straight.

Menghadirkan visual yang nyaman dimata dan ringan untuk perangkat. The Way Home sendiri cukup ringan untuk dimainkan di perangkat berkemampuan rendah, bahkan ada kustomisasi visual untuk lebih meringankan gameplay The Way Home.

Kekurangan

Sedikit sulit untuk menemukan kelemahan dari The Way Home sendiri, terkecuali dari tingkat kesulitan yang dialami penulis saat pertama kali memainkan dan melawan Boss stage.

The Way Home merupakan RPG yang memiliki alur ceritanya sendiri, tentunya game ini tidak luput dari konsep dialog interaktifnya. Sayangnya, terakdang pemain dapat merasa bosan dengan dialog yang tidak bisa di percepat, skip, ataupun ditiadakan. Jadi mau tidak mau pemain harus menunggu panjangnya dialog yang terkadang menjengkelkan dan tidak dapat di percepat.

Untuk The Way Home, Total Score yang dapat penulis berikan adalah 9,4.

Sekian Review The Way Home yang dapat penulis sampaikan.

Update informasi menarik lainnya seputar review game hanya di Gamefinity. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.