All posts by F N

Video game player and RPG enthusiast.

7 Rekomendasi Game Mobile Dengan Cita Rasa Game PC dan Konsol

GAMEFINITY.ID, Kota Bandung — Anda hanya memiliki smartphone, namun ingin juga merasakan kualitas video games Konsol dan PC? Jangan khawatir, karena kini sudah ada beberapa video games dengan desain pengalaman bermain yang baik di mobile, baik berbentuk port secara langsung maupun game original mobile tanpa micro-transaction dan gameplay yang menyenangkan.

Penasaran apa saja? Jika anda tertarik, silahkan simak artikel ini lebih lanjut.

7. Life is Strange

Tanggal Rilis : 30 Januari 2015 (PC/Konsol)
Harga : Gratis, 129rb (Full Version)

Jika anda senang video games dengan beragam pilihan dan konsekuensi, Life is Strange bisa menjadi game yang wajib anda coba. Game ini terdiri dari 5 episode yang bisa anda mainkan secara gratis hingga berbayar.

Life is Strange memiliki cerita yang menarik untuk diikuti. Anda juga bisa melakukan rewind waktu yang akan mempengaruhi masa lalu, sekarang, dan masa depan. Dengan melakukan rewind, anda bisa melihat pengaruh dari suatu tindakan berbeda yang anda lakukan terhadap alur cerita.

6. Pascal’s Wager

 

Tanggal Rilis : 25 Juni 2020 (Android)
Harga : 99rb

Pernahkah anda membayangkan game souls-like di mobile? Walaupun sebelumnya sudah ada beberapa, namun sejauh ini Pascal’s Wager yang paling cocok dalam merepresentasikan souls-like mobile.

Combat yang game ini miliki seru dan menantang. Atmospherenya pun cukup mencekam dan berhasil membuat suasana keputus-asaan yang menjadi salah satu ciri dari game soulsborne. Jika anda seorang pemain yang sangat senang dengan tantangan, anda bisa mencoba game satu ini di smartphone anda.

5. Grid Autosport

https://youtu.be/iBRRD3cRMqk

Tanggal Rilis : 24 Juni, 2014 (PC/Konsol)
Harga : 189rb

Senang dengan game bergenre racing? Grid Autosport bisa menjadi pilihan anda. Game ini berasal dari PC yang kemudian dilakukan porting pada device mobile secara langsung.

Dibanding racing games lainnya yang ada di mobile, sejauh ini Grid Autosport yang berhasil memberi kesan serius, premium, dan mendekati sim-racing dengan kontrol yang lebih menantang.

4. Forgotten Memories

 

Tanggal Rilis : 28 Oktober 2019 (Android)
Harga : 71rb

Jika anda pernah mendengar atau bermain game horror Silent Hill, game mobile ini memiliki beberapa kemiripan dengannya. Forgotten Memories merupakan game dengan tema psychological survival horror dengan sudut pandang orang ketiga.

Walaupun desain yang tidak terlalu horror layaknya urban asia, game ini cukup membawa atmosfir mencekam yang mampu membuatmu ciut dan depresi.

3. Stardew Valley

 

Tanggal Rilis : 26 Februari 2016 (PC)
Harga : 70rb

Stardew Valley merupakan game simulasi terbaik yang pernah ada di PC, Konsol, maupun Mobile. Dalam game ini, anda akan menjadi seseorang yang tinggal di desa dan membangun sebuah tanah pertanian sesuai dengan impianmu.

Selain memiliki pixel art yang menarik, anda bisa melakukan banyak hal seru layaknya game simulasi pada umumnya seperti mengurus hewan ternak, mendekorasi tanah pertanian, bahkan hingga menikah dan membangun keluarga.

2. Dead Cells

https://youtu.be/KTEYM5d61IA

Tanggal Rilis : 7 Agustus 2018 (PC/Konsol)
Harga : 49rb

“Mati dan belajar, kemudian ulang” merupakan slogan yang cocok untuk mendeskripsikan ini. Sama dengan Pascal’s Wager, Dead Cells bisa membuat sebagian player marah dan kesal karena tingkat kesulitannya yang tinggi.

Layaknya Pascal’s Wager, Dead Cells juga bisa menjadi pilihan yang cocok bagi anda yang senang dengan tantangan. Bedanya, game ini menerapkan gameplay bergenre roguelike dengan sudut pandang kamera dua dimensi.

1. Thronebreaker

Tanggal Rilis : 23 Oktober 2018 (PC)
Harga : Gratis, 149rb (Full Version)

Merupakan game yang berasal dari franchise RPG barat ternama, The Witcher. Game ini mengusung konsep petualangan single-player dari GWENT : The Witcher Card Game. Tak hanya itu, Thronebreaker juga kaya akan pilihan dengan konsekuensi yang berbeda.

Jika anda senang mengikuti cerita, anda akan menyukai game satu ini. Anda akan hanyut bertualang dalam dimensi The Witcher dengan pembawaan ceritanya yang menarik, seperti membaca novel, tapi anda bisa merasakannya.

0. Trials of Mana Remake

 

Tanggal Rilis : 24 April 2020 (PC/Konsol)
Harga :

Sebagai bonus, esok hari pasar mobile akan kedatangan game RPG PC/Konsol baru, yakni Trials of Mana. Game ini menawarkan gameplay yang tak kalah seru dibanding game lainnya. Apalagi bagi anda yang mementingkan grafis, Trials of Mana bisa dikatakan memiliki visualisasi yang cukup memanjakan mata.

Jadi, game apa yang menurutmu menarik untuk dimainkan?

Potion Permit, Game RPG Ahli Kimia Terbaru Buatan Studio Indonesia

GAMEFINITY.ID, Kota Bandung — Dalam dunia RPG, healer merupakan salah satu pekerjaan yang paling dihindari oleh banyak pemain. Mayoritas cenderung memilih pekerjaan yang berkesan tangguh bagi karakter ketika healer justru dipandang sebagai pekerjaan yang lemah.

Namun salah satu perusahaan indie dari Indonesia bernama MassHive Media justru membuat sebuah video game RPG dengan sudut pandang yang berbeda. Namanya adalah Potion Permit, game yang akan membuatmu menjadi seorang ahli kimia dan menyembuhkan masyarakat sekitar yang terkena penyakit.

Plot Overview

Kota Moonbury selalu menutup diri dari perkembangan teknologi dan mempertahankan pengobatan tradisional. Hingga suatu saat, anak dari walikota Moonbury terjatuh sakit. Walikota sudah memanggil seluruh dokter yang ada, namun tak ada satupun yang berhasil menyembuhkan anaknya. Oleh karena itu, sang walikota terpaksa untuk mencari ahli kimia dari luar kota demi proses penyembuhan anaknya.

Asosiasi Medis kemudian mengirim salah satu ahli kimia terpercaya yang ditugaskan untuk menyembuhkan anak dari sang walikota dan meyakinkan masyarakat kota tentang pengobatan modern. Anda akan ditantang untuk mendapatkan kepercayaan sekaligus mengajari mereka ketika mereka terjatuh sakit dalam game RPG simulasi satu ini.

Fitur Menarik

Game ini menawarkan segudang fitur layaknya game simulasi pada umumnya. Fokus utama dalam game ini adalah anda diharuskan untuk mengurus sekitar 30 penduduk yang rentan terjatuh sakit dan meminta bantuanmu. Ketika anda membantu mereka, anda akan mendiagnosa gejala penyakit dan berusaha untuk mencari obat yang manjur untuk menjalani proses penyembuhan.

Setelah anda menentukan ramuan yang ingin digunakan, anda perlu mencari bahan ramuan tersebut dengan mengelilingi dunia. Beberapa alat akan membantu perjalanan anda seperti hammer, axe, dan sickles yang digunakan untuk memungut bahan ramuan maupun aksi menyerang.

Namun, eksplorasi untuk memungut bahan ramuan tidak akan selamanya berjalan dengan baik. Dalam suatu kondisi, anda perlu menjadikan alat anda sebagai senjata dan melawan monster. Sebagai ahli kimia, anda juga bisa meracik ramuan untuk memperkuat karakter maupun memberi penyakit kepada monster.

Ketika bahan ramuan sudah ditemukan, maka anda perlu untuk meraciknya menjadi obat, vitamin, dan lainnya. Anda akan meracik resep obat dalam sebuah cerek. Seiring bertambahnya pengalaman anda, banyak resep level tinggi dengan bahan yang variatif diperlukan.

Anda juga bisa menjadi lebih dekat dengan penduduk kota. Ketika pasien sembuh, maka reputasi kepada anda akan meningkat sehingga membuat mereka menjadi lebih terbuka. Bahkan anda bisa saja menjadi sangat dekat dengan beberapa penduduk kota.

Uniknya, membangun dan melakukan ekspansi kota merupakan hal yang memungkinkan dalam Potion Permit. Semakin baik hubungan anda dengan masyarakat akan memberikan anda izin untuk meningkatkan kualitas bangunan publik dan memperluas area sekitar. Bahkan anda juga bisa mendekorasi ruangan dan rumah anda sesuai keinginan anda.

Selain fitur-fitur yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi fitur yang menarik. Anda bisa memancing, memiliki pengikut setia, ataupun menghabiskan waktu untuk relaksasi dan menikmati pemandangan Moonbury yang mempesona.

Potion Permit diperkirakan akan rilis pada tahun 2021 pada platform PC, PS4, Xbox One, MacOS, dan Nintendo Switch. Jika anda tertarik, anda bisa mengikuti perkembangan informasi terbaru melalui akun Twitter resmi mereka disini.

Review Sausage Man, Battle Royale Tapi Kok Sosis?

GAMEFINITY.ID, Kota Bandung — Akhir-akhir ini, komunitas game mobile sedang diramaikan oleh game Battle Royale baru berama Sausage Man. Bagaimana tidak, game ini menawarkan desain yang unik dan menggemaskan sehingga berhasil membuatnya menjadi pusat perhatian para kalangan gamer mobile. Bahkan, game ini kini menduduki peringkat pertama dalam action games yang paling diminati di play store, hebat bukan?

Tak hanya desainnya yang menarik, Sausage Man juga menawarkan beragam hal lainnya yang tak patut untuk diremehkan. Walaupun hanya game dengan perombakan berbentuk sosis, game ini pun cukup seru untuk dimainkan. Penasaran bagaimana keseruannya? Mari simak ulasan ini lebih lanjut.

Overview

Sausage Man merupakan game bergenre Battle Royale dari Xd Entertainment Pte Ltd yang dirilis pada tanggal 26 Juni 2021. Anda bersama player lainnya akan berkompetisi dalam sebuah arena untuk menjadi “sosis” yang paling imut, nakal, dan terbaik.

Namun berbeda dengan battle royale lainnya, Sausage Man mengusung konsep dengan desain karakter sosis dan environment cartoonist sehingga membuatnya menjadi lebih menggemaskan, family friendly, dan cocok untuk dimainkan oleh semua kalangan.

Grafis (7/10)

Berbeda dengan PUBG Mobile dan banyak kompetitor lainnya, Sausage Man lebih mengambil visualisasi bersifat cartoonist dibanding realistis yang mampu memprovokasi emosi pemain menjadi lebih ceria dan enjoy dalam bermain.

Sayangnya, texture terkesan tidak konsisten sehingga texture di sebagian area nampak tidak sedap dipandang mata. Bahkan sempat membuat saya berpikir, “Apakah GPU ada masalah dalam rendering texture? Oh, ternyata memang begini kualitas texturenya”. Walaupun demikian, setidaknya low-polygon textures ini mampu meringankan kinerja device sehingga game ini terasa menjadi lebih ringan.

Gameplay (9/10)

Sausage Man menawarkan gameplay yang cukup seru dan cocok untuk mengisi waktu luang anda. Sama dengan Battle Royale lainnya, game ini memiliki tujuan untuk melakukan looting dan bertahan menjadi yang terakhir dengan cara menembaki dan menjatuhkan lawan.

Ada beberapa mode yang bisa anda mainkan, yaitu Classic Mode, Arcade Party : Quick Party, dan Arcade Party : 8v8 Team Battle. Classic Mode merupakan mode utama yang ditawarkan dalam game ini, yaitu Battle Royale. Sementara Arcade Party lebih terasa cepat karena jumlah party yang lebih sedikit dan jangkauan area yang lebih sempit membuatnya menjadi lebih “arcade”.

Game ini memiliki beragam fitur yang unik untuk meningkatkan kesan dan pengalaman bermain anda. Sebut saja anda bisa menaiki bola, memakan jamur untuk membuat sosis menjadi raksasa, dan beberapa fitur kocak lainnya. Lucunya, anda juga bisa mengangkat atau menculik sosis mungil yang telah anda jatuhkan sebelumnya.

Dengan penambahan fitur yang menarik, anda dijamin takkan kalah terhibur dengan game satu ini.

Optimalisasi (8/10)

Tenang saja, game ini cukup ringan untuk dimainkan di smartphone anda. Bahkan smartphone kelas menengah kebawah pun bisa memainkan game ini tanpa ada kendala berarti dengan stabil 30 FPS hingga mencapai 60 FPS hingga match selesai.

Sausage Man menyediakan 3 settingan grafis, yaitu Kualitas Grafis, Screen Resolution, dan FPS Cap. Anda bisa mengatur sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan anda.

Kustomisasi (9/10)

Salah satu hal yang menarik, game ini menawarkan kostumisasi yang detail. Anda bisa mendapatkan mendapatkan set kostum maupun terpisah dari lootbox. Dengan meningkatnya rank dan season pass anda bisa mendapatkan beragam kosmetik yang membuat penampilan sosis anda menjadi lebih menarik.

Selain merubah penampilan sosis anda, Sausage Man juga menyediakan fitur kostumisasi Party Card layaknya game Apex Legends. Dalam Party Card, anda bisa memamerkan sejumlah data statistik bermain, seperti jumlah kill, kemenangan, termasuk juga achievements yang telah diraih. Ditambah, anda juga bisa merubah pose dan background Party Card yang ingin anda perlihatkan kepada orang lain.

Control (8/10)

Control dalam Sausage Man mengikuti standar Battle Royale pada umumnya, sehingga tidak ada yang terlalu menarik. Cukup responsive dan tidak ada masalah yang terlalu mengganggu pengalaman dalam bermain. Default control layout masih mudah untuk diikuti, terutama jika anda terbiasa dengan permainan Battle Royale di mobile.

Anda juga bisa mengatur control sesuai kenyamanan bermain. Baik dari sensitivitas maupun control layout. Selain melakukan aiming dengan sentuhan layar, game ini juga menyediakan fitur Gyroscope yang memudahkan pengalaman bermain bagi sebagian player.

Adiktif (9/10)

Sausage Man tak kalah seru dan adiktif dibanding Battle Royale Mobile lainnya. Dengan gameplay yang menarik dan desain yang menggemaskan, anda akan menikmati waktu bermain game ini dan membuat harimu lebih ceria. Akan lebih seru jika anda bermain bersama keluarga, teman, maupun pasangan anda.

Selain point diatas, tasks dalam Sausage Man juga cukup rewarding sehingga membuat player berambisi untuk meluangkan waktu dan menyelesaikannya. Saya sendiri bahkan sempat termotivasi untuk bermain lebih lama untuk menyelesaikan task yang ditawarkan.

Kesimpulan

Walaupun secara garis besar Sausage Man memiliki kesamaan mekanisme dengan Battle Royale lainnya, pembawaan desain yang ceria membuat game ini sangat cocok bagi anda untuk bersenang ria sendiri maupun bersama orang lain. Beragam fitur yang kocak dan seru juga menjadi point penting yang ditawarkan oleh Sausage Man.

Sebagai penutup, maka penulis beri nilai overall sebesar 8.5 untuk Sausage Man.

Final Fantasy XVI : Setelah Absen Sekian Lama, Proses Pengembangan Sejauh Mana?

GAMEFINITY.ID, Kota Bandung — Banyak gamer telah lama menunggu kabar pengembangan terbaru dari Final Fantasy XVI. Sebagian dari mereka berharap bahwa Final Fantasy XVI hadir dalam acara E3 2021, namun hal tersebut tidak pernah terjadi sehingga membuat banyak fans merasa kecewa.

『FFXVI』のシナリオはほぼFIXしている状況で、現在はボイスを収録中。それも英語ボイス収録の終盤になっているとのこと。

Hingga akhirnya, dalam salah satu sesi acara Final Fantasy XIV: The 7th 14-Hour Broadcast antara Naoki Yoshida (Yoshi-P), Yosuke Sato, dan Yoko Taro, Yoshi-P menyebutkan bahwa pengembangan skenario dan perekaman voice-acting Final Fantasy XVI sudah hampir selesai, termasuk untuk versi bahasa inggris. Sayangnya, Yoshi-P mengabarkan bahwa kemungkinan besar Final Fantasy XVI tidak akan hadir dalam presentasi acara Tokyo Game Show 2021 mendatang.

つぎの情報展開については、「つぎのTGSもなんとかって思ってましたけど、間に合わないです。たぶん」

Sebagai informasi tambahan, tim kreatif dibalik Final Fantasy XIV yang dipimpin oleh Yoshi-P juga ikut mengembangkan Final Fantasy XVI, game single-player dari judul utama Final Fantasy selanjutnya. Beliau merupakan producer dan director dalam projek Final Fantasy XIV, sekaligus mengambil tanggung jawab sebagai producer Final Fantasy XVI.

Mengingat mulusnya proses pengembangan Final Fantasy XIV dibawah naungan Yoshi-P, maka penulis yakin bahwa pengembangan Final Fantasy XVI juga akan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan.

Terima kasih kepada Famitsu yang telah menyediakan rekap pembahasan sehingga penulis mampu menulis artikel ini lebih lanjut. Anda bisa membaca rekap pembahasan secara lebih lengkap disini.

Mungkinkah Game AAA Hadir di Mobile di Masa Mendatang?

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dalam beberapa bulan terakhir, pasar mobile telah dihadiri oleh beberapa franchise video games ternama. Sebut saja seperti Apex Legends Mobile yang sedang berada dalam tahap beta test saat ini. Disisi lain, salah satu franchise JRPG seperti Ni No Kuni pun mulai ikut meramaikan pasar mobile. Hal tersebut tentu menjadi sinyal positif bahwa kini industri gaming mobile sudah mulai diperhatikan oleh perusahaan besar.

Semakin tinggi prospek pasar dan berkembangnya teknologi, tentu standar penilaian dari player pun ikut meningkat. Banyak player yang sudah mulai bosan dengan standar industri mobile gaming sekarang, sehingga mereka mulai mengharapkan inovasi terbaru dari perusahaan industri kreatif untuk lebih mewarnai pasar mobile. Salah satu harapan besar mereka adalah munculnya game berkelas AAA untuk hadir di platform mereka. Namun, apakah mungkin hal tersebut bisa terjadi? Untuk mencari tahu jawabannya, mari simak artikel ini lebih lanjut.

Warning : Tulisan ini berdasarkan sudut pandang penulis dan murni sebagai opini yang masih bisa dikembangkan dan dibantahkan.

Latar Belakang

Tulisan ini dipicu oleh kebiasaan penulis yang senang berdiskusi dalam komunitas video games, salah satunya komunitas platform mobile. Banyak dari mereka mengeluh akan kualitas video games mobile yang semakin mundur dari waktu ke waktu. Dari masa kejayaannya Gameloft, hingga saat ini, yakni Tencent.

Kini, mereka berpikir bahwa perusahaan lebih mementingkan video games sederhana (less development cost) yang menguntungkan dibanding mengeluarkan banyak budget untuk mengembangkan game berkualitas. Keluhan tersebut sering saya temukan berulang kali. Oleh karena itu, penulis berharap tulisan ini mampu membuka pikiran bersama agar memandang permasalahan ini dengan perspektif yang lebih luas dan terbuka.

Pengertian AAA

Sebelum mengulas lebih jauh, alangkah baiknya kita memahami definisi dari AAA terlebih dahulu. Game AAA bisa dibilang sebagai sebuah klasifikasi yang dikhususkan untuk sebuah video game dengan budget pengembangan yang tinggi. Biasanya game AAA diproduksi oleh perusahaan seperti Square Enix, Electronic Arts, Rockstar Games, dan perusahaan raksasa industri gaming lainnya.

Game AAA biasanya menghabiskan budget di skala 50 juta USD hingga ratusan juta USD. Seperti contohnya The Witcher 3 yang dirilis oleh CD Projekt Red yang dikabarkan telah memakan budget sebanyak US$81 dalam kurun waktu tiga tahun setengah. Hal tersebut tentu menunjukkan betapa sulitnya untuk membuat video games dengan standar AAA.

Maka muncul pertanyaan, mungkinkah para developer mobile membuat game dengan standar tersebut? Sebelum lanjut ke topik lebih dalam, mari kita lihat keadaan di lapangan terlebih dahulu…

Kondisi Pasar Sekarang

Berdasarkan yang saya amati, pasar mobile saat ini cenderung lebih sering mendaur ulang produk lain dan memolesnya dengan lapisan baru agar terlihat lebih menarik dan unik. Namun faktanya, feel yang saya dapatkan tidak jauh berbeda ketika saya mencoba saingan produk tersebut. Hal tersebut tentu justru membuat saya jenuh dan tidak tertarik untuk eksplorasi lebih dalam.

Katakan saja untuk Battle Royale yang menjadi tren industri gaming di platform mobile. Para perusahaan terus memasarkan gamenya dengan genre ini, kemudian membuat sedikit perubahan sehingga menimbulkan kesan, “serupa namun tak sama”. Seperti contohnya adalah perusahaan Netease yang telah menerbitkan video games bergenre battle royale untuk kesekian kalinya. Mereka menawarkan gameplay yang sama, namun memiliki polesan yang berbeda. Player tinggal memilih mana polesan yang lebih harmonis dengan keinginan mereka.

Disisi lain, industri MMORPG Korea dan China yang terus berulang membuat produk yang serupa. Pada dasarnya, game mereka berkesan umum, biasa saja, dan cenderung membosankan. Namun, mereka tetap mampu menarik konsumen melalui beragam kosmetik dan grafis yang menawan.

Disamping semua hal yang saya paparkan diatas, ada satu hal penting yang saya rasa wajib untuk disebutkan sebagai ciri khas industri mobile. Yup, apalagi selain sistem yang dipenuhi dengan micro-transaction. Player mobile lebih memilih video games gratis ketimbang berbayar. Sehingga salah satu strategi perusahaan untuk bertahan ialah dengan menambahkan konten menarik di dalam gamenya sebagai micro-transaction yang bisa dibeli oleh player.

Karakteristik Player

Kini hampir semua orang memegang smartphone, baik dari generasi tua maupun muda. Dengan keadaan demikian, mudah saja bagi seseorang untuk mendapatkan atau bermain game selama Ia memiliki smartphone yang memadai. Mereka kini tak harus memiliki PC maupun konsol untuk menikmati video games.

Pengamatan saya menunjukkan bahwa banyak pemain game mobile lebih menyukai gameplay yang sederhana seperti MOBA, Battle Royale, dan sejenisnya. Alasannya, player akan lebih dimudahkan untuk beradaptasi untuk menguasai game yang Ia mainkan. Selain hal tersebut, Tidak semua player mobile ingin mengeluarkan dana mereka untuk membeli controller tambahan, jadi peran virtual controller sangat krusial bagi mereka. Mereka lebih menyukai virtual controller sederhana dalam layar mereka.

Hal lainnya yang saya amati adalah kondisi finansial mereka yang berbeda. Mereka bisa lebih menghemat keuangan ketimbang harus membeli perangkat PC maupun konsol. Game dalam HP pun banyak yang bisa dinikmati secara gratis. Disisi lain, game premium yang ada dalam pasar mobile relatif lebih murah dibanding dengan platform lainnya. Hal tersebut tentu membentuk pola pikir pemain untuk lebih memilih menghemat dan mengeluarkan uang untuk kepentingan lainnya.

Namun jangan salah, banyak juga player mobile yang rela menghabiskan banyak uangnya untuk melakukan top-up dalam game gratis demi kosmetik maupun persaingan. Mereka akan lebih mudah ditarik melalui model bisnis. penawaran micro-transaction dibanding dari full payment untuk menikmati pengalaman bermain mereka. Bisa dibilang, “perlahan namun pasti akan menguntungkan perusahaan”.

Banyak player mobile tergoda dengan gacha yang menggantungkan nasib. Semakin mereka rugi, maka semakin pula dorongan hawa nafsu untuk mendapatkan hasil apa yang mereka inginkan. Katakan saja anda diberi penawaran spesial untuk mendapatkan karakter eksklusif pada periode tertentu. Namun syaratnya, anda harus mengeluarkan biaya dan menggantungkanny kepada keberuntungan dan nasib. Apabila takdir tidak berpihak pada anda, tentu anda akan merasa dirugikan. Namun hal tersebut justru mampu membuatmu ketagihan sampai anda benar-benar mendapatkan apa yang diinginkan.

Keuntungan Perusahaan

Dalam perspektif bisnis perusahaan, keuntungan merupakan hal yang sangat penting bagi mereka. Mereka butuh uang untuk terus bertahan dan mendanai karyawan kerja mereka. Sehingga mereka benar-benar memastikan bahwa sebelum mereka mengembangkan dan memasarkan sebuah produk, produk tersebut diinginkan oleh pasar dan mampu menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang.

Secara garis besar, perusahaan mobile mengikuti kemauan dari kebanyakan player yang ada di pasarnya. Mereka harus memahami betul karakteristik pasar yang sedang mereka geluti. Dengan demikian, maka akan terjadi hubungan timbal balik yang saling menguntungkan bagi perusahaan maupun konsumen.

Jadi, Apa Mungkin?

Hal tersebut sangat memungkinan. Perusahaan bisa saja mengeluarkan dana lebih banyak untuk mengembangkan video games yang lebih berkualitas. Namun sayangnya, apa yang dikembangkan belum tentu sesuai dengan budaya yang melekat dalam diri pemain game mobile.

Dengan biaya pengembangan yang lebih tinggi, tentu dibutuhkan umpan balik yang lebih cepat dan besar peningkatannya. Penjualan produk dengan harga tinggi menjadi salah satu hal yang paling dihindari oleh pemain game mobile. Anggap saja suatu game dibanderol dengan harga sebesar 500 ribu rupiah. Banyak pemain game mobile tentu akan menganggapnya terlalu mahal, padahal harga tersebut sudah menjadi harga standar atau bahkan murah bagi penjualan video games “biaya pengembangan tinggi” bila dipasarkan di platform yang berbeda.

Google Stadia, salah satu platform cloud gaming service terkemuka

Apalagi, kini sudah tersedia cloud gaming service yang membiarkanmu memainkan game Triple-A hanya dengan modal internet yang stabil dan cepat. Tentu jalan ini lebih aman dan menghemat biaya developer daripada harus membuat port atau produk baru dengan biaya tinggi yang belum tentu laku di pasaran.

Mungkin saja, developer dan publisher besar bisa membuat versi remaster dari produk lama mereka di platform mobile. Selain lebih menghemat biaya pengembangan, cara ini terbukti bisa menarik konsumen seperti yang telah dilakukan oleh Square Enix.

Anda sebaiknya menurunkan ekspektasi anda akan hadirnya game AAA di pasar mobile. Namun tentu hal tersebut tidak membuat pasar mobile menjadi segmen yang bisa diremehkan. Mereka punya value tersendiri yang berbeda dengan platform lainnya.

Jadi, game seperti apa nih yang menurut anda layak hadir di platform mobile? Let me know!

Square Enix Umumkan Final Fantasy Origin, Game Tergelap Sepanjang Sejarah Final Fantasy?

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Square Enix mengumumkan game Final Fantasy terbaru dalam presentasinya di acara E3 2021, yakni Stranger of Paradise : Final Fantasy Origin. Game ini akan dikembangkan oleh pengembang Team Ninja bersama Koei Tecmo dan dijadwalkan untuk rilis di tahun 2022 pada platform PS4, PS5, Xbox Series X|S, Xbox One, dan PC.

Seperti yang telah dirumorkan sebelumnya, Final Fantasy Origin akan menggunakan sistem pertempuran action hack and slash dengan nuansa dunia yang terasa lebih gelap dari sebelumnya. Dalam game ini, anda akan mempermainkan peran sebagai Warriors of Light bernama Jack bersama rekannya, Ash dan Jed yang bertujuan untuk mengalahkan Chaos.

Selain memperkenalkan tokoh utama dari Final Fantasy Origin, teasernya pun menunjukkan akan kehadiran main villain Final Fantasy pertama, yaitu Garland. Kini Ia hadir dengan desain baru yang tidak kalah keren dari sebelumnya.

Kabar gembiranya, mulai hari ini pengguna PS5 sudah bisa mencicipi demo dari Final Fantasy Origin hingga tanggal 24 Juni 2021. Demo nya berlokasi di Chaos Shrine dan akan memberimu kesempatan untuk mencoba beragam elemen penting dari game tersebut.

Jika anda tertarik untuk memainkan gamenya, anda mulai bisa mencoba versi demo PS5nya sekarang juga.