All posts by Gamefinity Warrior

Remaster, Tren yang Kian Menjamur pada Industri Video Game

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Game Remaster memang bukanlah sesuatu hal yang baru dalam industri video game. Namun dalam beberapa tahun belakangan ini semakin banyak developer atau publisher yang lebih memilih me-Remaster game-game lawas dibandingkan membuat game yang baru.

Tren Remaster maupun Remake menimbulkan reaksi pro dan kontra bagi para Gamers. Di satu sisi Gamers berpendapat bahwa Remaster membuat game-game lawas lebih mudah untuk dimainkan di Platform modern. Kemudian di sisi yang lain, Gamers mengkritik tren Remaster menimbulkan rasa malas bagi para developer dalam menciptakan game baru.

Lantas mengapa tren Remaster semakin diminati para developer dibandingkan meracik IP baru? Berikut ini alasannya.

Proses Remaster Lebih Mudah

Remastering game-game lawas jauh lebih mudah dibandingkan membuat game baru dari awal. Proses membuat game baru membutuhkan biaya, waktu dan tenaga yang jauh lebih banyak. Mulai dari research, desain grafis, coding, dan lain-lain. Sedangkan Remaster hanya membutuhkan source code dari game lama yang kemudian di-port ke dalam engine yang lebih baru. Meskipun proses tersebut terkadang cukup sulit namun setidaknya jauh lebih mudah daripada membuat game dari nol.

Remaster Lebih Laku di Pasaran

Game-game Remaster ternyata cukup laku keras di pasaran. Kebanyakan gamers memilih game Remaster karena ingin bernostalgia bermain game yang mereka mainkan di masa lalu. Kita bisa mengambil contoh Resident Evil 4 HD yang sangat diminati oleh gamers dengan alasan ingin merasakan nostalgia masa kecil mereka bermain RE4 di Playstation 2.

Membuat Game Baru Sangat Beresiko

Seiring berkembangan industri game yang berjalan dengan sangat cepat, standarisasi dan ekspektasi para gamers terhadap game baru di era modern ini juga meningkat. Para developer maupun publisher merasa kesulitan dalam memenuhi keinginan dan ekspektasi konsumen mereka yang semakin tinggi. Seperti contoh kasus Cyberpunk 2077 kemarin yang banyak dikritik karena kurang memenuhi standar game modern saat ini. Padahal development dari Cyberpunk 2077 sendiri membutuhkan waktu kurang lebih 8 tahun dan masih belum dapat memenuhi ekspektasi para Gamers. Melihat dari kasus tersebut para developer lebih memilih jalan yang lebih aman yaitu Remaster.

Menjaga Kualitas Game Lama

Banyak sekali game-game lawas yang sebenarnya sangat bagus namun sulit dimainkan di platform yang ada di era modern saat ini. Dengan me-Remaster game-game lawas tersebut, gamers dapat menikmati game tersebut dengan mudah di platform modern. Selain itu Remastering menjaga game lawas berkualitas agar tidak hilang seiring berkembangnya teknologi dan industri game.

Itu tadi alasan mengapa para developer lebih memilih Remastering game-game lama. Meskipun Remastering cukup penting dalam menjaga game agar tidak lenyap dimakan waktu, namun para developer juga harus ingat bahwa gamers juga membutuhkan game-game baru agar tidak merasa bosan dan terus menjaga perkembangan industri video game.

Jadi apakah kalian setuju dengan tren Remaster ini atau tidak?

Hasil Group Stage Dota 2 Singapore Major, Penuh Kejutan!

GAMEFINITY.ID, Jakarta – ONE Esports Singapore Major kali ini kembali mendatangkan kejutan. Setelah kemarin kita dikagetkan oleh tereliminasinya Nigma, kini fans Dota 2 kembali dikejutkan oleh tereliminasinya Alliance dan Thunder Predator yang memuncaki klasemen Group Stage.

Performa Thunder Predator dalam Major ini memang sulit untuk dipercaya. Pasalnya tidak ada yang menyangka bahwa sang kuda hitam dari Peru Thunder Predator memperoleh 5 kemenangan, 2 kali seri tanpa kalah sekalipun.

Di Group Stage, Leostyle dan rekannya berhasil mengalahkan tim-tim raksasa seperti Alliance, PSG.LGD dan Team Liquid. Namun ujian sebenarnya dari Thunder Predator akan datang pada babak Play-off dimana mereka harus menghadapi sang kandidat terkuat Team Secret.

Sementara itu, Alliance harus pulang berkat performa yang buruk pada Singapore Major kali ini. Mereka hanya mampu mengemas 4 kali seri dan 3 kali kekalahan tanpa kemenangan satupun. Performa buruk Alliance di major ini cukup mengherankan karena mereka berhasil memperoleh juara 2 pada DPC EU 2021 kemarin mengalahkan Nigma dan OG.

Hasil akhir klasemen Group Stage akan menentukan posisi mereka di babak Play-off. Tiga tim teratas yaitu Thunder Predator, PSG.LGD dan Vici Gaming akan menempati Upper Bracket, sedangkan 4 tim lainnya yaitu Quincy Crew, Team Liquid, Team Aster dan Neon Esports harus menunggu di Lower Bracket.

Di Upper Bracket, Thunder Predator akan melawan favorit juara Team Secret, lalu Vici Gaming akan menghadapi Invictus Gaming dalam Derby CN, kemudian PSG.LGD akan menjamu Virtus.Pro.

Tim yang kalah di Upper Bracket akan menghadapi tim yang ada di Lower Bracket. Dan tim yang kalah di Lower Bracket akan tereliminasi dari Singapore Major.

Jangan Kelewatan! Ini Dia Daftar Game Rilis April 2021

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Setelah kita disuguhkan berbagai macam game-game terbaik di bulan Maret seperti Monster Hunter Rise, Kingdom Hearts PC Port, dan lain-lain, saatnya kita menyambut game-game baru yang akan rilis pada bulan April 2021.

Banyak sekali game yang patut kalian tunggu di bulan April nanti. Mulai dari Nier Replicant, Outriders, MotoGP 21, dan game-game lain yang tentunya seru untuk dimainkan.

Langsung saja ini dia daftar game yang keluar pada April 2021 beserta tanggal rilisnya.

 

1 April 2021

  • Outriders (Windows, PS4, PS5, XBO, Xbox One X, Stadia)
  • Resident Evil 7 : Biohazard (Stadia)

6 April 2021

  • Lost Words : Beyond the Page (Windows, Switch, PS4, XBO)
  • Oddworld : Soulstorm (Windows, PS4, PS5)
  • Star Wars : Republic Commando (Switch, PS4)

8 April 2021

  • Island (Nintendo Switch)

10 April 2021

  • The Legend of Heroes : Trails of Cold Steel IV (Windows, Switch)

13 April 2021

  • Poison Control (Switch, PS4)

15 April 2021

  • SaGa Frontier Remastered (Windows, Switch, PS4, iOS, Android)
  • Shadow Man Remastered (Windows)

20 April 2021

  • MLB The Show 21 (PS4, PS5, XBO, Xbox One X)

22 April 2021

  • Atelier Mysterious Trilogy Deluxe Pack (Windows, Switch, PS4)
  • MotoGP 21 (Windows, Switch, PS4, PS5, XBO, Xbox One X, Stadia)
  • ScourgeBringer (PS4, PSVita)
  • Wonder Boy : Asha in Monster World (Windows, Switch, PS4)
  • Wraith : The Oblivion – Afterlife (Windows, Android)
  • Humankind (Windows, Stadia)

23 April 2021

  • Judgement (PS5, Xbox One X, Stadia)
  • Nier Replicant ver.1.22474487139…, (Windows, PS4, XBO)

27 April 2021

  • Death end re;Quest (Switch)

29 April 2021

  • Total War : Rome Remastered (Windows, Mac, Linux)

30 April 2021

  • New Pokemon Snap (Switch)
  • Returnal (PS5)
  • Terminator : Resistance Enhanced (PS5)
  • R-Type Final 2 (Windows, Switch, PS4, XBO, Xbox One X)

 

Itu dia game-game yang bakal rilis di bulan April nanti, menarik bukan? Untuk tanggal rilis dapat berubah sewaktu-waktu atas kebijakan dari developer atau publisher. Jadi apakah kalian siap merogoh kocek untuk membeli game-game tersebut?

Hasil Sementara ONE Esports Singapore Major 2021, Nigma, T1 dan Gambit Tereliminasi

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Major pertama DPC Season 2021 kali ini menimbulkan kejutan. Pasalnya Nigma, salah satu kandidat terkuat tereliminasi di Wild Card Stage setelah gagal mencetak satupun kemenangan. Dua tim lain yang harus pulang ialah T1 yang hanya dapat meraih satu kemenangan dan AS Monaco Gambit yang kalah melawan Team Liquid dalam Tiebreaker penentuan peringkat ketiga.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan Nigma harus tereliminasi ialah absennya Offlaner mereka Mind_Control yang tidak bisa mengikuti Singapore Major 2021 dikarenakan terpapar virus COVID-19. Sebagai gantinya, sang Coach rmN- menggantikan peran Mind_Control sebagai Offlaner. Tanpa adanya Mind_Control performa Nigma sangat kurang optimal dan mereka terpaksa hanya mencetak satu kali seri dan 4 kali kekalahan.

Sementara itu T1 yang diperkuat oleh dua pemain Indonesia yakni Xepher dan Whitemon juga harus pulang. Tereliminasinya T1 juga cukup mengejutkan para fans dikarenakan T1 telah menghabiskan banyak usaha dalam merekrut Wonderkid asal Thailand 23savage. 23savage sendiri bergabung dengan T1  setelah usainya DPC SEA 2021 menggantikan JacKyy.

AS Monaco Gambit juga harus terpaksa pulang setelah harus bertekuk lutut melawan Team Liquid dalam penentuan peringkat ketiga Wild Card Stage. Meskipun tereliminasi, performa Gambit tidak terlalu mengecewakan. Dalam Wild Card Stage, Gambit mencetak 3 kemenangan dan 2 kekalahan.

 

Kemudian tiga tim lainnya yang berhasil lolos yaitu PSG.LGD, Vici Gaming dan Team Liquid berhak maju ke dalam Group Stage menyusul 5 tim yang telah berada di Group Stage lewat jalur DPC Region. Setelah melewati Group Stage, 7 tim yang bertahan harus menghadapi 5 tim terkuat yang menunggu di Play-off Stage. Keempat tim tersebut ialah Team Secret, Evil Geniuses, Fnatic, Virtus.pro, dan Invictus Gaming.

 

Dota : Dragons Blood, Upaya Terbesar Valve Untuk Membangkitkan Dota 2

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sudah menjadi rahasia umum bahwa kepopuleran Dota 2 menurun seiring waktu berjalan. Komunitas yang toxic, mekanik game yang terlalu sulit dan maraknya kasus smurfing menjadi alasan utama mengapa sangat sedikit pemain baru yang ingin mencoba Dota 2. Bahkan para pemain lama pun perlahan berhenti bermain Dota 2 dengan alasan yang sama.

Kemudian dibandingkan kompetitornya seperti League of Legends atau Mobile Legends, Dota 2 sangat minim akan pemasaran dan promosi. Berbeda dengan League of Legends yang berani menggandeng streamer dan content creator atau menciptakan berbagai macam promotional video seperti MV K/DA, teknik pemasaran Dota 2 dianggap lebih berfokus untuk mempertahankan pemain lama mereka dibanding mendatangkan para pemain baru dengan memberikan event-event tahunan seperti Diretide, TI Battle Pass, dan lain-lain. Alhasil, banyak gamers yang tidak tertarik dengan Dota 2 bahkan beberapa tidak mengetahui tentang adanya Dota 2 sama sekali.

Belajar dari dua kesalahan tersebut, Valve akhirnya memutuskan untuk merombak Dota 2 agar menarik para pemain baru sekaligus mempertahankan pemain lama. Kemudian pada awal Maret 2021 komunitas Dota 2 dikejutkan dengan pengumuman tentang serial animasi Netflix yang mengadaptasi Dota 2, yaitu Dota : Dragon’s Blood. Pengumuman ini disambut dengan antusias bukan hanya dari komunitas Dota 2 saja, namun para gamers yang belum pernah mencoba Dota 2.

Usai perilisan, Dota : Dragon’s Blood menuai pujian dari berbagai pihak. Mulai dari komunitas Dota 2, gamers mainstream, dan media mainstream seperti IGN yang sebelumnya jarang memuat berita tentang Dota 2. Dari kesuksesan Dota : Dragon’s Blood, subreddit Dota 2 mulai kebanjiran post tentang para pemain baru yang ingin mencoba Dota 2.

Strategi Valve dalam menarik para pemain baru tidak hanya berhenti di situ. Pada 25 Maret 2021 tepat pada perilisan Dota : Dragon’s Blood, Valve mengumumkan bahwa pada update Dota 2 yang akan datang, mereka akan menghadirkan berbagai macam fitur baru untuk menyambut para pemain baru.

Dalam update tersebut, Valve menciptakan sistem tutorial dan fitur baru yang lebih lengkap dan lebih ramah bagi pemain baru. Dalam hal ini Valve menggandeng para content creator Dota 2 seperti SirActionSlacks- yang lebih paham tentang bagaimana menghadirkan tutorial yang baik untuk para pemain baru.

Selanjutnya Valve memutuskan untuk memberantas akun-akun smurf yang sangat meresahkan baik pemain baru maupun pemain lama. Bagi para pemain yang bertemu akun yang diduga akun smurf, kini pemain dapat melaporkan akun tersebut kemudian Valve akan menindaklanjuti laporan tersebut dan memberikan hukuman yang berat bagi akun yang terbukti smurfing. Valve berharap pemberantasan smurf ini akan memberikan pengalaman Dota 2 yang lebih positif bagi pemain baru dan pemain lama.

Lewat langkah-langkah revolusioner tersebut di tahun 2021 ini Valve sangat berharap mengembalikan kepopuleran Dota 2 seperti pada tahun 2014-2016 yang lalu dimana playerbase aktif Dota 2 mencapai 1.2 juta pemain, 2 kali lipat dibandingkan playerbase aktif pada tahun ini.

Jadi menurut kalian apakah di tahun 2021 Dota 2 akan kembali berjaya ataukah sebaliknya?

AirConsole Resmi Masuk Pasar Indonesia bersama Melon Indonesia

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Melon Indonesia yang merupakan anak perusahaan Telkom Indonesia resmi mengumumkan kerjasama barunya dengan AirConsole untuk memberikan experience gaming yang baru kepada jutaan pemain gim rumahan.

Dengan adanya peraturan mengenai pembatasan sosial karena pandemi Covid-19 ini membuat adanya peningkatan jutaan orang Indonesia yang beraktivitas di rumah. AirConsole memberikan solusi untuk mereka agar bisa melupakan tentang pembatasan sosial dan menciptakan rasa kebahagiaan.

Terdapat lebih dari 170 gim multiplayer lokal di dalam AirConsole, sehingga pengguna bisa menghabiskan waktu untuk bersaing dengan teman dan keluarga. Terdapat gim kasual di dalam platform AirConsole, di mana gim tersebut merupakan genre terbaik yang bisa dimainkan dengan peraturan multiplayer. Dengan adanya AirConsole ini memungkinkan para gamer dan non-gamer untuk bisa menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama-sama di TV. Pengguna dapat langsung menikmati dengan cara mengunduh aplikasi seluler AirConsole di smartphone masing-masing untuk digunakan sebagai gamepad. Selain itu, tidak ada perangkat keras tambahan yang diperlukan. Saat ini khusus untuk pelanggan IndiHome Gamer sudah dapat langsung menikmati layanan AirConsole Hero hanya dengan melakukan akses melalui jaringan IndiHome Gamer. Secara bertahap Melon juga akan mendistribusikan ke channel lain di seluruh Indonesia.

“Untuk mendukung ekosistem gim di tanah air tentu saja kami dari Melon Indonesia terus berusaha memberikan pengalaman dan hiburan yang menarik untuk semua pelanggan terlebih di masa pandemi ini sebagai alternatif hiburan di rumah”. ujar Dedi Suherman selaku CEO PT Melon Indonesia.

“AirConsole dengan senang hati mengumumkan kemitraan lain di Indonesia bersama dengan Melon, yang merupakan bagian dari Telkom Indonesia. Hal ini merupakan upaya kami untuk menghadirkan gim di setiap ruang keluarga.” ungkap Anthony Cliquot selaku COO dan Kepala Pengembangan Kemitraan Strategis di AirConsole.

“Bersama Melon, kita yakin bahwa kami akan memberikan lebih banyak kegembiraan untuk semua orang rumah di Indonesia, karena permainan kami memiliki koneksi luas! Kami juga bersemangat untuk menerbitkan gim dari pengembang lokal dengan bantuan baru dari mitra kami.” tambahnya.

Melon Indonesia dan AirConsole bersama-sama bertujuan untuk membuat platform gim yang sepenuhnya tersedia dalam Bahasa Indonesia, sehingga akan membuat pengalaman bermain menjadi lebih menyenangkan dan sebisa mungkin mudah diakses oleh pengguna. Karena AirConsole juga terbuka untuk platform dan menawarkan kesempatan untuk menerbitkan gim, kemungkinan kedepannya akan ada banyak gim baru yang ditambahkan ke katalog dari pengembang gim lokal.