All posts by Mitha Melanie Putri

WhatsApp dan Any.do Hadirkan Fitur Kolaborasi

GAMEFINITY.ID, PARIAMAN – WhatsApp lakukan kolaborasi dengan perangkat lunak Any.do dengan menghadirkan fitur utama yang akan semakin mempermudah penggunanya. Kerja sama ini membawa gagasan baru untuk membangun manajemen tugas dan diskusi tim melalui aplikasi obrolan.

Any.do sendiri adalah aplikasi yang difungsikan untuk membantu para pengguna mengatur jadwal hariannya dengan membuat daftar hari dan bulan sesuai kalender. Sementara WhatsApp, merupakan aplikasi berkirim pesan yang sudah sangat dipercaya oleh banyak orang di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Baca juga:

Fitur Kolaborasi WhatsApp dan Any.do

Whatsapp and any.do

Pemberitahuan kerja sama WhatsApp telah diumumkan langsung melalui kanal YouTube Any.do belum lama ini. Di sana dijelaskan bahwa akan ada tambahan chatbot ke dalam versi desktop aplikasi berkirim pesan tersebut.

Fitur ini memungkinkan penggunanya lebih cepat dalam pembuatan, penetapan, dan pengingat tugas. Selain itu, para penggunanya juga bisa melakukan percakapan ketika mengerjakan tugas bersama orang-orang.

Sedangkan untuk versi aplikasinya, menurut penuturan pendiri Any.do, Omer Perchik sedang dalam pengerjaan. Jadi nantinya, tidak hanya lewat desktop, pengguna juga bisa meanfaatkan fitur integrasi ini lewat smartphone masing-masing.

Baca juga:

Adapun versi desktop yang diluncurkan ini dapat mendukung pengguna Windows dan Mac. Begitu juga untuk pengguna website bisa langsung memanfaatkan fitur kolaborasi dua perangkat lunak ini.

Kehadiran fitur baru tersebut memperluas integrasi Any.do yang sudah ada sejak lama untuk berfokus pada daftar tugas pribadi. Kemudian, pengaturan notifikasi dapat disesuaikan untuk hanya memberi peringatan di dalam WhatsApp atau perangkat lunak Any.do.

Baca juga:

Membuat Pengguna Lebih Produktif

Integrasi seperti ini dalam WhatsApp dapat membuat tingkat keakraban pengguna dan orang-orang menjadi lebih erat. Kolaborasi ini juga memperluas fungsi dari aplikasi tersebut yang semula sebagai pengirim pesan menjadi alat kerja yang cukup penting.

Fitur yang berfokus pada produktivitas dari Any.do ini muncul setelah WhatsApp menambahkan metode resmi untuk membuat aplikasi obrolan lebih mudah digunakan untuk kolaborasi dan berbagi dengan cepat.

Tahun lalu WhatsApp menambahkan kemampuan untuk mengirim pesan kepada diri sendiri , yang dapat digunakan bersamaan dengan dukungan multiperangkat layanan untuk berbagi tautan atau catatan dengan cepat antara ponsel dan komputer Anda.

Mengenal Karakter Hana dan Maquia, Ibu Tangguh dalam Anime

GAMEFINITY.ID, PARIAMAN – Hana dan Maquia adalah karakter ibu tunggal dari dua judul anime yang berbeda. Mereka disebut sebagai ibu tangguh lantaran kesuksesannya merawat dan membesarkan anak seorang diri tanpa hadirnya sosok suami.

Hana dari anime berjudul Ookami Komodo no Ame to Yuki atau yang lebih populer dikenal dengan Wolf Children. Sedangkan Maquia adalah ibu tunggal dari anime Maquia: When the Promised Flower Blooms.

Kedua anime tersebut sukses membuat penontonnya berderai air mata dengan kisah sedih dan haru dari perjuangan seorang ibu yang begitu tangguh serta sangat menyayangi anak-anaknya.

Baca juga:

Hana dan Maquia Pertama Kali Menyandang Status Ibu

Hana dan Maquia

Hana dan Maquia melewati perjalanan hidup yang berbeda untuk menjadi seorang ibu dari anak-anak mereka. Jika Hana adalah sosok ibu kandung dengan dua orang anak, maka Maquia adalah ibu yang mengangkat seorang anak yang ditemukannya di tengah hutan.

Namun, keduanya sama-sama merawat dan membersarkan anak mereka dengan penuh kasih hingga tak peduli akan rintangan besar yang ada di depan mata.

Dalam anime movie berjudul Wolf Children tersebut, Hana diceritakan sebagai mahasiswi yang jatuh cinta pada seorang pria misterius. Hubungan mereka terus terjalin hingga laki-laki tersebut mengungkap jati diri sebenarnya yang tak lain adalah manusia serigala.

Baca juga:

Berbeda dengan Maquia, dalam filmnya yang bertajuk Maquia: When the Promised Flower Blooms, dia merupakan seorang Renato. Perempuan dengan penampilan seperti anak SD ini berasal dari ras yang dikenal dapat hidup hingga ratusan tahun.

Hal itu membuat penampilannya lambat mengalami penuaan, sehingga ketika usia dewasa perawakannya masih terlihat seperti anak remaja. Desa tempat tinggal Maquia yang diserang kelompok ras lolf akhirnya membuat perempuan tersebut harus kabur untuk menyelamatkan diri.

Dalam perjalanannya, dia menemukan keluarga pengemis yang sudah tewas karena diserang kelompok tak dikenal. Di antara orang-orang yang bergeletakan, Maquia menemukan jasad seorang ibu yang memeluk erat bayi laki-lakinya yang masih hidup.

Dari sanalah, muncul rasa iba sekaligus penasaran pada sosok mungil yang membuat Maquia tidak tega untuk meninggalkannya sendirian. Akhirnya, bayi laki-laki tersebut diputuskan untuk dirawat oleh dirinya.

Baca juga:

Perpisahan Mengharukan

Hana dan Maquia mengalami perpisahan yang begitu mengharukan. Meski sudah berjuang membersarkan anak-anaknya, namun pada akhirnya mereka berdua harus rela melepasnya juga.

Dua anak serigala yang sangat dilindungi Hana agar tak tersentuh orang asing pada akhirnya tumbuh besar dan harus memilih jalan hidup mereka masing-masing. Hal itu membuat ibu tunggal tersebut kembali hidup seorang diri melihat kedua anaknya yang telah beranjak besar.

Sementara itu, Maquia yang telah sukses merawat anak angkatnya hingga dewasa juga harus mengalami perpisahan yang serupa. Anak laki-lakinya akhirnya memilih pergi dan menemukan keluarga baru bersama perempuan yang dinikahinya.

Baca juga:

Namun, di akhir hayat si anak yang diperlihatkan sudah menjadi kakek tua, Maquia akhirnya mendapat kesempatan untuk bertemu kembali dengannya. Pada momen tersebut, tak sedikit penonton yang dibuat berderaian air mata.

Kisah perjuangan ibu tunggal seperti Hana dan Maquia ini tampaknya sangat sayang untuk dilewatkan. Keduanya sama-sama sukses membuat penontonnya menangis haru dengan hubungan ibu dan anak yang begitu erat.

5 Film Arbani Yasiz, Aktor Roman Picisan yang Jadi Dilan

GAMEFINITY.ID, PARIAMAN Arbani Yasiz, aktor tampan yang terkenal lewat perannya sebagai Roman Picisan hadir menyapa penggemar dengan film baru yang akan dibintanginya. Bertajuk Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995, pria 28 tahun ini akan memerankan tokoh utama pria yang bernama Dilan.

Tokoh Dilan, pada dua sekuel sebelumnya dibawakan oleh aktor muda populer, Iqbal Ramadhan. Karena suatu alasan, dia tak lagi kembali ke layar lebar memainkan perannya sebagai ketua geng motor tersebut dan akhirnya digantikan oleh Arbani Yasiz.

Baca juga:

5 Film Arbani Yasiz Sebelum Jadi Dilan

Sebelum memantapkan diri berperan menjadi Dilan, tokoh yang dicintai banyak remaja perempuan ini, Arbani Yasiz telah lebih dulu dikenal sebagai Roman Picisan. Dalam judul film dan sinetron yang sama, karakter tersebut juga telah melekat kuat pada dirinya.

Namun, selain tokoh yang jago puisi tersebut, aktor tampan ini juga telah memainkan banyak peran dalam beberapa judul film hingga serial web sebagai berikut:

1. Ranah 3 Warna sebagai Alif Fikri

Film Arbani Yasiz

Arbani Yasiz belum lama ini bermain peran sebagai Alif Fikri, tokoh utama dalam film Ranah 3 Warna. Film yang diangkat dari nover berjudul sama karangan Ahmad Fuadi tersebut menceritakan tentang seorang pemuda berkuliah di negeri orang dengan sekelumit kisah hidupnya.

Mulai dari perjuangannya sebagai lulusan pondok pesantren yang sempat kesulitan mendaftar ke universitas, kematian sang ayah hingga cerita cinta segitiga yang menyayat hati. Semuanya menempa seorang Alif Fikri menjadi sosok yang kuat dan tabah.

Baca juga:

2. Ustad Milenial sebagai Ahmad

Film Arbani Yasiz

Selain film layar lebar, aktor yang pernah dipasangkan dengan Adinda Azani ini juga cukup sering bermain di web series. Salah satu serial web dengan karakter yang melekat pada dirinya adalah Ustad Milenial.

Di sini, Arbani menunjukkan sisi religius yang membuat dirinya sangat diidolakan sebagai ustad muda lulusan pesantren. Namun, lagi-lagi cerita cinta bersegi yang rumit hadir sebagai salah satu konflik dalam perjalanannya.

3. Cinta di Balik Awan sebagai Razi

Film Arbani Yasiz

Sebelum dirilis menjadi serial web, Cinta di Balik Awan telah lebih dulu digarap sebagai film pendek karya Umay Shahab. Di sini, Arbani Yasiz yang mulanya merupakan seorang fotografer majalah beralih profesi sebagai paparazi karena kebutuhan hidup.

4. Empat Sekawan Sebelum Terbalik sebagai Idoy

Film ini mengisahkan empat sekawan yang mengejar mimpinya saat sama-sama merantau ke Jakarta. Tokoh Idoy memiliki latar belakang sebagai tamatan SMA yang sangat ingin masuk ABRI namun ternyata tidak bisa lulus tes.

Pada akhirnya dia hanya bisa menggarap sepetak sawah karena juga tak mampu jika harus menyambung pendidikan ke tingkat universitas.

5. Roman Picisan sebagai Roman

Film Arbani Yasiz

Sebelum dibuatkan film layar lebarnya, Roman Picisan telah lebih dulu menyapa penonton lewat sinetron. Berbeda dengan filmnya, di sini lebih fokus pada kisah percintaan Roman dan Wulan ketika masih duduk di bangku SMA.

Arbani Yasiz sudah sangat sering melanglang buana memerankan banyak jenis karakter di setiap judul film, sinetron hingga serial web yang pernah dibintanginya. Oleh karena itu, kemampuan aktingnya sudah tidak perlu diragukan lagi.