All posts by Thomas Rizal

Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!

Usai Ledek Mobile Gamers, Dr DisRespect Ditantang Adu Call of Duty Mobile dengan Taruhan Rp1,4 Miliar

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dr DisRespect baru-baru ini kembali memicu kontroversi lewat cuitannya di Twitter. Dirinya menyindir para gamer di platform Mobile yang dianggap bukan sebagai “gamer sungguhan”. Akibatnya, Dr Disrespect langsung menerima banyak hujatan dari warganet, khususnya para gamers mobile. Dirinya ditantang beradu Call of Duty Mobile untuk benar-benar membuktikan “keseriusan” dirinya sebagai gamer.

Gamer bernama Ferg tak lama setelah cuitan Dr DisRespect lalu mengirimkan tantangan untuk sang streamer kontroversial. Tak tanggung-tanggung, Ferg menantang Dr DisRespect 1 lawan 1 di CODM dengan taruhan senilai 100.000 USD atau sekitar Rp1,4 miliar.

“Setelah mengolok-olok para gamer seluler, Dr Disrespect ditantang 1vs1 oleh dengan tantangan 100.000 USD. Jika benar-benar diterima, ini akan menjadi salah satu pertandingan game 1v1 terbesar yang pernah terjadi dalam dunia game,” cuit Jake Lucky (@JakeSucky), 27 November 2020

Dr DisRespect diperbolehkan bermain lewat PC gaming yang ia punya, yang sebelumnya diklaim berharga ratusan ribu dolar. Sementara Ferg akan menggunakan devicenya. Selain itu, ia juga akan mematikan fitur assist. Sampai saat ini belum ada tanggapan dari Dr DisRespect. Kini tantangan ini menjadi salah satu perbincangan oleh pemain mobile dan juga fans Doc.

Demi Pemainnya Punya Rating Lebih Baik, Agen Pemain Rela Suap Pengembang FM21

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Jika sebelumnya agen dari Zlatan Ibrahimovic, Mino Raiola ingin melakukan gugatan hukum terhadap EA Sports lantaran telah menggunakan citra kliennya untuk game FIFA 21, situasi sebaliknya justru terjadi untuk game Football Manager 21 (FM21). Miles Jacobson, Studio Director dari Sports Interactive (SI), pengembang dari serial game Football Manager mengatakan, pihaknya pernah ditawari suap dari agen pemain supaya klien mereka memiliki rating lebih baik.

Berbicara dalam acara The Football Manager Show, podcast dari The Athletic, Miles Jacobson mengakui hal itu dialaminya berkali-kali. Walau begitu, dirinya mengaku telah menolak sogokan itu dengan tegas.

“Saya pernah mendapat tawaran dari seorang agen yang mencoba menyuap. Sekarang orang itu tidak pernah menanyakannya lagi, karena dia tahu saya bukan orang yang bisa disuap. Ini adalah fakta bahwa begitu banyak klub menggunakan data kami sehingga orang ingin direpresentasikan secara positif dalam permainan.”

Jacobson mencium aroma bisnis di balik tawaran suap ini. Kemungkinan, pemain yang memiliki peringkat yang lebih tinggi tentunya akan memudahkan para agen untuk mengamankan transfer sang klien ke klub besar. Ujung-ujungnya, harapannya adalah sang pemain akan mendapat biaya transfer yang lebih tinggi dan para agen akan mendapat keuntungan dari proses transfer itu.

Jacobson juga mengklaim, beberapa pemain pernah mengirim pesan kepadanya tentang statistik atau atribut mereka dalam game, meskipun selalu dengan kata “lol” di akhir pesan.

Football Manager sendiri memang memiliki reputasi sebagai game yang kerap dijadikan referensi untuk menggali bakat baru di dunia sepak bola. Jacobson menyebut, Andre Villas-Boas sebagai manajer profesional pertama yang mengakui secara terbuka telah menggunakan game FM untuk mencari pemain. Sebelumnya, manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho juga kedapatan sebagai pemain dari game Football Manager. Hal ini ditemukan dalam serial dokumenter Amazon, All or Nothing: Tottenham Hotspur.

Main FIFA 21, Bocah 14 Tahun Ini Punya Rekor 210 Kali Kemenangan Beruntun

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sebagian pemain FIFA 21 mungkin akan senang apabila bisa memenangi 5 pertandingan secara beruntun. Namun angka itu bukan apa-apa jika dibandingkan dengan rekor milik bocah 14 tahun asal Denmark, Anders Vejrgang. Seperti diberitakan oleh Sportbible, Anders Vejrgang itu kini memiliki rekor kemenangan beruntun di FIFA Ultimate Team (FUT) sebanyak 210 kemenangan.

Anders Vejrgang, pemain FIFA untuk RB Leipzig yang rutin melakukan streaming ke 55.000 pengikutnya di kanal Twitch-nya, membanggakan rekor yang luar biasa itu. Dirinya kerap mempertontonkan aksinya ketika menghancurkan lawan dari kiri, kanan dan tengah tanpa merasakan kekalahan.

YouTuber FIFA, Boras Legend telah mengupas gaya bermain dan taktik Anders dalam beraksi. Anders disebut sebagai raja dari step over dan andal dalam menggunakan gerakan skill yang memberi efek frustasi bagi para lawannya. Anders saat ini berambisi mengejar rekor 240-0.

Lantaran usianya baru 14 tahun, Anders belum bisa berlaga secara profesional karena aturan EA menetapkan pemain minimal harus berusia 16 tahun. Namun, dengan skill yang dimilikinya, rasanya ketika dirinya sudah cukup umur Anders bakal menjadi salah satu raja Esports di game olahraga yang satu ini.

Sebelumnya, pemain FIFA lainnya yang mampu mempertontonkan skill memukau adalah Harry Hesketh. YouTuber ini berhasil mengumpulkan kemenangan di FUT tanpa menggunakan tombol sprint. Dengan mengandalkan Olivier Giroud sebagai striker, Hesketh unggul 4-0 pada FUT Draft tanpa pernah menekan tombol R2.

Riset Sony Temukan Pemain PS4 Lebih Banyak Bermain Offline Ketimbang Online

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Riset internal yang dilakukan Sony Interactive Entertainment dan didistribusikan ke pengembang pada 2019 menemukan, saat ini masih banyak gamers PS4 yang menghabiskan lebih banyak waktu bermain offline daripada online. Seperti dikutip dari Vice, Sony mengklaim bahwa “single player berkembang pesat”.

Sony juga menemukan banyak pemain yang berkomitmen pada game berbasis cerita. Ini menjadi peluang tersendiri dalam mengembangkan game-game di konsol generasi berikutnya, PlayStation 5. Penelitian yang dilakukan oleh Sony juga menyoroti beberapa masalah yang dihadapi pemainnya dengan game single player. Temuan ini nampaknya berpengaruh dalam pembuatan fitur Aktivitas baru PlayStation 5.

Sony mencantumkan empat masalah utama yang dilaporkan para pemain:

  1. Tidak tahu berapa lama mereka harus mencapai tujuan dalam game
  2. Jumlah waktu yang diperlukan untuk menemukan solusi dalam video bantuan online
  3. Cara terlibat secara sosial tanpa menemui spoiler
  4. Melupakan apa yang mereka lakukan terakhir kali mereka bermain dan berusaha untuk melanjutkan kembali

Sony mengatakan fitur Aktivitas PS5 telah dirancang untuk “menghilangkan hambatan gameplay”. Ini memungkinkan pengguna untuk melompat langsung ke level atau tantangan tertentu, menyarankan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya, dan menawarkan petunjuk cara melanjutkan game apabila pemain menemui hambatan, semua tanpa perlu meninggalkan game.

Ambisi Juara RRQ dan EVOS di FFCS 2020 Pupus, Diduga Akibat Aliansi Tim Thailand

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Turnamen Esports Free Fire Continental Series (FFCS) 2020 memang telah berakhir, Minggu (29/11/2020). Walau begitu, cerita terkait turnamen berhadiah total 300.000 USD atau sekitar Rp4,2 miliar itu masih berlanjut. Pasalnya, kontroversi menyelimuti kemenangan tim Thailand, EXP Esports. Diduga sang juara melakukan aliansi dengan tim senegaranya, King of Gamers Club yang menjadi runner up turnamen.

Sementara itu, dua tim asal Indonesia, RRQ Hades dan EVOS Esports harus puas di posisi tiga dan empat. Ambisi juara dua tim Merah Putih itu harus pupus, diduga lantara tim Thailand melakukan aliansi. Seperti diketahui, Free Fire sebagai game battle royale memang mewajibkan para pemain melindungi dirinya sendiri dan skuadnya. Dengan melakukan aliansi, tentunya akan lebih mudah dalam melindungi squad dan menghabisi lawannya untuk memenangi pertandingan.

Para pemain FF biasanya melakukan aliansi jika memang diperlukan untuk menghabisi lawan. Apabila didalam permainan ranked, rasanya hal itu sah-sah saja dilakukan. Tapi dalam suatu turnamen resmi, praktik tersebut bisa dianggap sebuah kecurangan dan melanggar sportivitas.

Apalagi kedua tim asal Indonesia, RRQ dan EVOS justru dikenal sebagai “musuh bebuyutan”. Ketika RRQ dan EVOS seolah melakukan “perang saudara”, kedua tim asal Gajah Putih justru melakukan kerjasama. Hal ini secara gamblang dapat dilihat dari video pertandingan. Misalnya di ronde ketiga dan keempat, ketika kedua tim Thailand ini justru tidak saling bunuh, meski keduanya memiliki jarak berdekatan. Sebaliknya, mereka justru terlihat kompak dalam menghabisi lawan-lawan dari negara lainnya.

Sampai saat ini belum ada keterangan lebih lanjut tentang aliansi Free Fire yang dilakukan oleh kedua tim Thailand itu. Namun, kemenangan Thailand di FFCS 2020 diduga akibat permainan yang tidak jujur. Netizen dan penggemar Esports di tanah air pun berharap, agar turnamen sekelas FFCS 2020 seharusnya memiliki aturan dan sanksi yang tegas terhadap praktik-praktik aliansi seperti yang dilakukan EXP dan King, kalau perlu melakukan diskualifikasi hingga larangan bertanding di turnamen resmi lainnya.

Universal Studio Jepang Ajak Pengunjung Main Mario Kart AR di Super Nintendo World

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Universal Studios Japan (USJ) di Osaka mengatakan akan membuka area atraksi baru berdasarkan seri game populer Nintendo, Super Mario Bros. Taman hiburan ini akan dibuka pada 4 Februari 2021. Dikutip dari VGC, Selasa (1/12/2020), area bertajuk Super Nintendo World itu akan menampilkan atraksi augmented reality (AR), termasuk wahana taman hiburan Mario Kart interaktif pertama di dunia, diresmikan ke media pada hari yang sama.

Wahana dengan nama “Mario Kart: Koopa’s Challenge!” ini memungkinkan pengunjung dapat naik dan memakai kacamata AR saat berada di kendaraan 4-seater, ditemani Mario dan saudara kembarnya, Luigi. Mereka bisa melempar cangkang penyu seperti di video game dan menjungkirbalikkan mobil lawan seperti layaknya di game.

“Pengunjung dapat bergabung dengan karakter favorit mereka untuk menikmati suasan augmented reality (AR), mengarahkan jalan mereka melalui Kerajaan Jamur, melempar cangkang ke Koopalings, ketika mereka berlomba hingga finis,” kata Eksekutif Produser atraksi Mario Kart: Koopa’s Challenge, Thomas Geraghty.

Atraksi tersebut terletak di sebuah bangunan yang mereproduksi kastil yang dihuni oleh musuh Mario Bowser, atau Raja Koopa. Ada juga atraksi “Yoshi Adventure” di area baru yang memungkinkan pengunjung menunggangi dinosaurus cilik dari seri Mario dan mencari telur sambil melihat peta.

Pembukaan area baru ini semula dijadwalkan pada Juli lalu, tetapi harus didorong ke musim semi 2021 karena COVID-19. Namun, sekarang tanggal itu dimajukan sedikit lebih awal pada bulan Februari. USJ sendiri telah mengurangi jumlah pengunjung menjadi sekitar setengah dari kapasitasnya untuk mencegah penyebaran virus. Taman hiburan itu juga akan membatasi masuk ke area baru.