All posts by Thomas Rizal

Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!

Ratusan Pesepak Bola Pertimbangkan Lakukan Tuntutan Hukum Kepada EA Akibat FIFA 21

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Setelah bintang AC Milan Zlatan Ibrahimovic mempertanyakan hak EA Sports untuk menggunakan citranya dalam game FIFA 21, kini ratusan pesepak bola lainnya disebut akan melakukan gugatan hukum kepada EA. Hal ini diklaim oleh agen Ibrahimovic, Mino Raiola. Kepada The Telegraph, Raiola menyebut sekitar 300 pemain sekarang sedang mempertimbangkan tindakan hukum atas penggunaan citra mereka dalam game.

“Kami tidak menyerang kualitas EA Sports, melainkan sistem. Sistemnya salah dan itu adalah perjuangan yang dilakukan Zlatan untuk semua pemain. Apa yang akan terjadi? Kami akan berjuang sampai ada kejelasan dan kami akan membawa pertarungan ini ke pengadilan.”

Selain Ibra, Raiola sendiri menjadi manajer dari sejumlah bintang. Salah satunya adalah striker Borussia Dortmund, Erling Braut Haaland. Mino Raiola mempertanyakan klaim EA yang mengaku telah mendapatkan hak kontrak untuk memasukkan citra dan kemiripan semua pemain dalam game setelah mendapatkan kesepakatan dengan liga, klub, dan pemain individu.

“Ini seperti Anda menjual rumah saya tetapi itu bukan milik Anda. Yang membuat saya kesal adalah bahwa EA Sports mengetahui hal ini sejak lama dan mereka harus berhenti menyembunyikan hal itu.”

Agen dari bintang-bintang sepak bola sekelas Paul Pogba, Henrikh Mkhitaryan, Marco Verratti, Gianluigi Donnarumma, Matthijs de Ligt, dan Mario Balotelli itu juga menuntut tanggung jawab dari FIFPro, selaku organisasi pesepak bola profesional.

“Pertanyaannya sangat sederhana. FIFA dan Fifpro mendapatkan keuntungan dari hak yang dibeli dengan senang hati oleh EA Sports, tetapi mereka membeli hak yang tidak mereka miliki. Hak gambar individu pemain tidak ada pada FIFA, FIFPro atau AC Milan (klub). Mereka adalah milik pemain itu sendiri.”

Penjualan Avengers Lambat, Square Enix Akui Belum Balik Modal

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Square Enix telah mengonfirmasi bahwa penjualan awal game Marvel’s Avengers masih lambat yang mengakibatkan game dengan modal hampir 190 juta USD atau sekitar Rp2,4 triliun itu belum menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Bulan ini divisi Game HD dari perusahaan Jepang itu membukukan kerugian operasional sekitar 7 miliar yen atau sekitar Rp948 miliar untuk tiga bulan yang berakhir pada 30 September, yang dikaitkan dengan peluncuran Avengers.

Dalam dokumen keuangan baru yang diterbitkan dalam bahasa Inggris pada hari Rabu (25/11/2020), presiden Square Enix Yosuke Matsuda mengonfirmasi bahwa live service game tidak dapat menutup biaya pengembangannya selama bulan peluncurannya.

“Sub-segmen HD Games membukukan kerugian operasional karena penjualan awal Marvel’s Avengers lebih rendah dari yang kami perkirakan dan tidak dapat sepenuhnya mengimbangi amortisasi biaya pengembangan game. Selain amortisasi biaya pengembangan game tersebut, faktor penting lainnya yang terkait dengan judul tersebut adalah fakta bahwa kami melakukan kampanye iklan besar-besaran pada saat peluncurannya untuk menutupi penundaan akibat COVID-19 pandemi,” kata presiden Square Enix, Yosuke Matsuda.

Sebelumnya, seorang analis yang berbasis di Jepang mengklaim bahwa Square Enix menghabiskan biaya hampir 190 juta USD untuk produksi dan pemasaran Avengers, tetapi game tersebut hanya terjual sekitar tiga juta kopi. Avengers dirilis untuk PS4, Xbox One, PC, dan Stadia pada 4 September. Selain masalah teknis, kurangnya konten pasca peluncuran, termasuk penundaan ekspansi yang direncanakan dan versi game berikutnya, berkontribusi pada berkurangnya jumlah pemain dari game.

Square Enix berharap dapat menebus penjualan yang lambat dengan menawarkan konten tambahan yang cukup. Minggu lalu dipastikan bahwa pahlawan baru pertama Marvel’s Avengers, Kate Bishop yang semula dijadwalkan diluncurkan pada bulan Oktober, akan dirilis pada 8 Desember.

“Pada semester kedua tahun fiskal, kami berharap dapat menutupi penjualan awal yang lambat dengan menawarkan konten tambahan yang cukup untuk meningkatkan penjualan kami,” kata Matsuda.

Bos Sony: Semua PS5 Sudah Terjual Habis

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Tingginya antusiasme penggemar PlayStation mengakibatkan PlayStation 5 menjadi barang langka, meski telah diluncurkan secara global pada November ini. Presiden dan CEO Sony Interactive Entertainment (SIE), Jim Ryan turut mengakui pihaknya memang kesulitan memenuhi permintaan pasar yang benar-benar tinggi.

“Semuanya terjual habis, benar-benar ludes terjual. Sekarang saya lebih banyak menghabiskan waktu berupaya meningkatkan pasokan untuk memenuhi permintaan,” kata Jim Ryan dalam sebuah wawancara dengan media Rusia, dikutip dari GamesRadar.

Ryan mengatakan bahwa pandemi COVID-19 sebenarnya bukan penyebab dari kelangkaan PS5. Dirinya mengklaim PS5 tetap akan ludes sekalipun meluncur di keadaan normal. Faktor di balik PS5 yang langka disebutnya bukan masalah produksi.Walau begitu, Ryan mengakui pandemi tetap membawa dampak tidak langsung terhadap proses produksi PS5. Ryan mengaku terkendala dengan pembatasan perjalanan yang diterapkan oleh sejumlah negara.

“Kami harus memantau proses persiapan manufaktur lewat kamera secara remote. Bayangkan harus melakukan itu untuk perangkat yang dibuat secara presisi seperti PS5.”

Sementara itu, PlayStation 5 sendiri baru akan dijual di Indonesia pada 22 Januari 2021 dengan harga yang direkomendasikan senilai Rp 7,3 juta untuk versi digital dan Rp 8,8 juta untuk versi reguler dengan drive Blu-ray. Sesi pre-order mulai dibuka pada 18 Desember.

Garena Siapkan 3.000 Diamond untuk Penemu Bug di Free Fire Advanced Server

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sempat ditutup untuk sementara waktu, server percobaan Free Fire Advanced Server bakal kembali dibuka untuk para pemain. Hal ini diketahui berdasarkan informasi yang diunggah akun resmi media sosial Garena Free Fire, seperti Facebook dan Instagram.

Postingan di akun resmi medsos FF tidak mengumbar kapan sebenarnya server yang berguna untuk menjajal aneka fitur dan kostum/senjata Free Fire terbaru ini bisa dimainkan. Pemain mulai bisa mengunduh file APK game yang terpisah dengan server resmi tersebut mulai Kamis, (26/11/2020) di situs https://ff-advance.ff.garena.com/.

Saat ini, FF Advanced Server hanya bisa dijajal di perangkat Android, belum iOS. Selain membuka pendaftaran server uji coba, Garena juga menggelar program bug bounty alias perburuan error di FF Advanced Server dengan iming-iming hadiah hingga 3.000 Diamond (mata uang di dalam game).

Ada beberapa syarat, dimana Diamond hanya diberikan kepada para bug hunter, alias pemain FF Advanced Server yang menemukan bug di dalam game dan melaporkannya. Pemain sendiri bisa melaporkan bug yang mereka temukan, berikut dengan rincian informasi dan screenshot sebagai barang bukti, dengan meng-klik tombol “Lapor Bug” atau “Bug Report” di situs berikut agar bisa ditinjau oleh Garena.

Apabila telah usai ditinjau dan bug tersebut ternyata bersifat “major” alias berpengaruh besar pada jalannya permainan, maka satu orang pemain yang menemukannya bakal mendapatkan 3.000 Diamond. Garena juga bakal memberikan 2.000 Diamond kepada dua orang pemburu bug, serta 1.000 Diamond kepada tiga orang penemu bug yang tidak terlalu fatal tapi tetap berdampak pada permainan.

Untuk para penemu error yang tidak mempengaruhi jalannya game, Garena masih menyediakan “hadiah hiburan” sebesar 100 Diamond. Agar bisa mendapatkan Diamond ini, pemain harus mendaftar terlebih dahulu agar bisa mendapatkan kode akses dan bisa bermain di FF Advanced Server.

Untuk mendaftar di FF Advanced Server, survivors dapat mengunjungi situs https://ff-advance.ff.garena.com/. Lalu mulai proses pendaftaran melalui akun Facebook dengan meng-klik tombol :Login Facebook”. Apabila belum punya akun Facebook, pemain bisa membuatnya di tautan berikut.

Setelah berhasil menghubungkan akun Facebook, isi data diri, seperti nama lengkap, alamat e-mail, serta nomor telepon, di formulir yang telah disediakan. Lalu, klik tombol “Gabung Sekarang!” atau “Join Now!”. Beberapa saat kemudian akan tampil laman unduhan aplikasi FF Advance Server. Klik tombol “Download APK”. Apabila telah selesai diunduh, pasang (install) file APK tersebut di smartphone Android dan lakukan login menggunakan kode akses yang bisa didapatkan melalui e-mail yang didaftarkan tadi.

Studi Kaspersky, Anak-Anak Lebih Pemarah Gara-Gara Main Game

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sebuah studi kaspersky yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber global, Kaspersky menunjukkan bahwa empat dari 10 orang tua dari Asia Tenggara percaya bahwa anak-anak mereka menjadi lebih pemarah dari biasanya akibat bermain game. Stephan Neumeier, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky menyebutkan, saat ini para orang tua membesarkan anak-anak yang tergolong digital natives, yang berarti anak-anak yang terlahir dengan perangkat digital, dan internet.

“Kesenjangan generasi tersebut sering menyebabkan miskomunikasi dan skenario ini umum terjadi ketika seorang anak mengetahui lebih banyak tren dan trik online daripada sang ibu atau ayah,” kata Stephan.

Studi Kaspersky

Dalam studi yang berjudul “More Connected Than Ever Before: How We Build Our Digital Comfort Zones”, survei terbaru pada 760 responden di Asia Pasifik mengonfirmasi bahwa anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu online karena situasi pandemi COVID-19. Stephan menyebut ketakutan orang tua terhadap kebiasaan anak-anak bermain game online terkadang cukup objektif dan juga sedikit berlebihan. Walau begitu, melarang anak bermain game bukanlah keputusan tepat karena anak-anak disebut akan merasa diperlakukan tidak adil.

“Seperti banyak situasi lainnya, pelarangan bukanlah suatu pilihan. Orang tua tidak boleh melarang aktivitas anak dalam video game, tetapi secara efektif mengontrolnya, menggunakan perangkat lunak khusus dan pengaturan perangkat, serta berkomunikasi dengan anak dalam menjelaskan aturannya.”

Orang tua bisa melarang kegiatan sang anak main game online jika anak memiliki kecenderungan yang merugikan kesehatan misalnya ada gangguan penglihatan dan mengganggu postur tubuh. Perilaku agresif seorang anak tidak didorong oleh video game yang mereka mainkan, tetapi oleh alasan lebih luas.

“Misalkan Anda tidak menunjukkan video game pada Anak sama sekali, tapi mereka akan tetap berkompetisi kung fu dengan teman-temannya, menembak musuh yang tak terlihat dengan busur, pistol, peluncur granat atau peledak. Baik anak laki-laki maupun perempuan melakukan ini, meskipun diyakini bahwa bermain peperangan adalah hak prerogatif anak laki-laki,” ujar Stephan menjelaskan.

Kaspersky menyarankan agar para orang tua menggunakan peringkat usia (rating) dalam video games. Untuk mencegah anak main game yang tidak sesuai dengan usianya, orang tua perlu menggunakan perangkat lunak untuk membatasi kemampuan peluncuran game atau konten apapun yang didasarkan pada peringkat usia.

“Ingatlah bahwa peringkat usia bahkan mengalami penyimpangan kecil, jika cukup yakin bahwa game dengan peringkat 12+ itu bagus, mengapa tidak menginstalnya untuk putra Anda yang berusia sepuluh tahun?. Hal terpenting adalah selalu ingat bahwa setiap kali mencoba membatasi akses anak ke permainan, pertama-tama Anda perlu berbicara dengan mereka dan menjelaskan mengapa tindakan tersebut penting dilakukan.”

PUBG Mobile Siapkan Hadiah Total Rp198 Miliar untuk Turnamen Global Championship 2021

GAMEFINITY.ID, Jakarta – PUBG Mobile menyiapkan turnamen Esports baru disertai jumlah hadiah terbesar dalam sejarah permainan mobile untuk tahun 2021. Kompetisi Esports terbesar di dunia bertajuk PUBG Mobile Global Championship (PMGC) akan menjadi event utama tahun depan, dengan total hadiah mencapai 14 juta USD atau sekitar Rp198 miliar.

PUBG Mobile tahun ini telah berhasil memecahkan rekor untuk jumlah penonton dan jumlah tim yang berkompetisi. Tak heran apabila di program kompetisi tahun depan PUBG Mobile akan menawarkan lebih banyak pemain untuk bergabung. Pada 2021, PUBG Mobile juga akan memperkenalkan tujuh wilayah regional PUBG MOBILE Pro League (PMPL) antara lain di CIS, Turki, Eropa Barat, Arab, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Brasil, untuk melengkapi kompetisi yang saat ini ada di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

“2020 menjadi tahun yang sangat istimewa bagi kami, namun ini baru permulaan. Kami masih punya ambisi besar untuk menjadi Esports terbesar, peningkatan besar juga kami tunjukkan dalam total hadiah dan menambah perwakilan total regional yang kami perkirakan meningkat di tahun 2021,” kata Direktur PUBG MOBILE Global Esports, James Yang.

Ekosistem Esports PUBG Mobile telah dibangun pada 2018 dan di tahun 2020 PMPL serta PUBG Mobile Club Open (PMCO) telah sukses mendukung semua tingkat mulai dari amatir, semi-pro hingga profesional di berbagai negara dan regional. Esports PUBG Mobile telah ditonton lebih dari 100 juta jam penayangan di tahun 2020 sejauh ini, lebih dari satu juta penonton menonton secara bersamaan PUBG Mobile World League (PMWL) pada Agustus lalu.

Adapun lebih dari 120.000 tim mendaftar untuk berkompetisi mendapatkan hadiah utama pada tahun ini sebesar 5 juta USD atau sekitar Rp70,7 miliar. Tahun depan, PUBG Mobile berencana membangun studio tambahan di sejumlah lokasi, dengan yang pertama akan dibangun di Katowice, Polandia, bermitra dengan ESL.