All posts by Thomas Rizal

Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!

Dituding Ibrahimovic Gunakan Wajah dan Namanya Tanpa Izin, Ini Penjelasan EA dan FIFPro

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic menuding EA Sports telah meraup keuntungan dengan menggunakan nama dan wajahnya dalam game FIFA 21 tanpa persetujuan dirinya. Hal ini direspon oleh penyerang pinjaman Tottenham Hotspur dari Real Madrid, Gareth Bale yang mendukung adanya penyelidikan. Terkait hal ini, FIFPro dan EA memiliki penjelasannya untuk menjawab tudingan Ibra.

Sekadar informasi, FIFPro merupakan organisasi pesepak bola profesional. Organisasi itu menaungi para pesepak bola profesional di seluruh dunia, dengan total 65 asosiasi anggota di seluruh dunia. Dalam laman resminya, FIFPro mencantumkan prinsip-prinsip resmi yang memuat pernyataan berbunyi, “Nama, citra, dan penampilan seorang pemain hanya dapat digunakan dengan izin yang bersangkutan, yang diberikan secara cuma-cuma.”

Ibrahimovic mengklaim dirinya tidak memiliki hubungan apapun dengan FIFPro, namun nyatanya ia masuk dalam FIFPro World XI pada 2013 dan pada tahun berikutnya ia hadir di Zurich untuk menerima penghargaan itu pada seremoni Ballon d’Or.

Sementara itu, untuk serial game FIFA, Ibrahimovic dan Bale telah beberapa kali tampil di game tersebut. Bale bahkan pernah berada pada sampul FIFA 14 bersama bintang Barcelona Lionel Messi. Pada awal 2020, EA Sports selaku produsen gim FIFA mengumumkan kerja sama eksklusif dengan klub Ibrahimovic, AC Milan. Sementara itu Bale memiliki tim Esports-nya sendiri, Ellevens Esports, yang telah ambil bagian dalam kompetisi-kompetisi FIFA.

“EA Sports FIFA merupakan video gim sepak bola terkemuka di dunia, dan untuk menciptakan pengalaman otentik, selama bertahun-tahun kami bekerja dengan sejumlah liga, sejumlah tim, dan talenta individual untuk mengamankan hak-hak para pemain untuk dimasukkan ke dalam gim kami,” dikutip dari EA Sports dalam pernyataannya kepada BBC Sports Wales.

Selanjutnya EA Sports menyatakan bahwa salah satu kerja sama itu dijalin dengan FIFPro, yang bermitra dengan sejumlah pemegang lisensi untuk menegosiasikan kesepakatan-kesepakatan yang menguntungkan para pemain dan organisasi. FIFPro menegosiasikan kesepakatan untuk menjual hak nama dan citra atas nama nama negara anggota dan para pemain. Di negara-negara yang bukan anggota, FIFPro dapat melakukan kesepakatan khusus dengan pemain, klub, atau liga-liganya.

Sebagai contoh, klub-klub Liga Inggris menjual hak lisensi mereka untuk video gim secara kolektif, sedangkan klub-klub Liga Italia tidak seperti itu. Sehingga dapat terjadi kerja sama eksklusif dengan klub Ibrahimovic, Milan, sedangkan di sisi lain juara bertahan Liga Italia Juventus tidak masuk dalam gim FIFA 21 karena telah bekerja sama dengan gim kompetitor, Pro Evolution Soccer.

Seri-seri gim FIFA merupakan salah satu video gim paling populer di seluruh dunia. Pada 2018, mereka menjual lebih dari 260 kopi. Pada edisi terkininya, FIFA 21, gim itu menampilkan lebih dari 7.000 pemain, 700 tim, dan akses berlisensi resmi untuk memainkan sejumlah kompetisi papan atas seperti Liga Inggris dan Liga Champions.

Fitur Baru dan Harga Football Manager 2021 di PC, Android, dan iOS

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sega resmi merilis game olahraga terbaru, Football Manager 2021. Game simulasi manajer sepak bola ini tersedia untuk platform PC (Steam), Android, dan iOS. Sama seperti serial sebelumnya, di FM21 pemain akan berperan sebagai pelatih yang ditugaskan untuk mengelola tim profesional. Terdapat lebih dari 2.500 klub dari 50 negara yang dapat dipilih dan dikelola oleh pemain.

Ada beberapa fitur baru yang dapat dinikmati di FM21. Salah satu pembaruannya adalah menu tampilan (user interface) yang memungkinkan pemain untuk langsung memilih taktik secara cepat. Pada menu ini, pengguna dapat memilih beragam macam taktik yang tersedia mulai dari tiki-taka, gegenpress, dan masih banyak lagi. Pemain juga akan mendapati rangkaian tabel yang memuat penjelasan taktik secara detail.

Football Manager 2021 juga kedatangan fitur Gestures baru, yakni fitur yang menampilkan ekspresi dan gerakan yang mewakili emosi pemain. Adapun fitur gestur tubuh ini memiliki beberapa gerakan, salah satunya adalah gerakan menendang botol ketika pemain sedang marah.

Fitur Expected Goal (xG) juga menjadi yang pertama hadir pada Football Manager 2021. Sesuai dengan namanya, fitur ini mampu memprediksi sinergi tim dan melakukan kalkulasi tingkat keberhasilan tim yang dibuat pemain. Bukan cuma dari sisi gameplay, Football Manager 2021 juga mengalami peningkatan dari sektor grafis, yang kini terlihat lebih realistis dibanding versi sebelumnya.

Sementara untuk harga, Football Manager 2021 dijual dalam dua harga yang berbeda. Untuk versi PC (Windows dan Mac), game ini dijual di platform Steam dengan banderol harga Rp490.000. Sementara pada Google Play Store (Android) dan App Store (iOS), Football Manager 2021 bisa diunduh dengan membayar harga Rp150.000.

Penjelasan Post Credit Scene Spider-Man: Miles Morales, Potensi 3 Musuh di Sekuel Berikutnya?

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sudah berhasil menamatkan main story dari Marvel’s Spider-Man: Miles Morales? Jika sudah, maka gamers akan menemukan adegan setelah kredit alias post credit scene setelah ending game. Adegan ini kemungkinan membahas potensi sekuel berikutnya dari game Spider-Man. Lantas apa yang terjadi? Peringatan spoiler, jika gamers sudah menamatkan Miles Morales, silakan lanjut membaca artikel ini. Jika belum, ada baiknya jika gamers menamatkan main story terlebih dahulu guna menghindari bocoran dari plot game.

Spider-Man: Miles Morales adalah follow up dari Marvel’s Spider-Man (2018). Jika di game sebelumnya menceritakan Peter Parker sebagai Spider-Man, maka sesuai namanya, di game ini akan berfokus pada Miles Morales yang juga digigit oleh laba-laba genetika yang membuat dirinya memiliki kekuatan super layaknya laba-laba. Setelah mendapatkan pelatihan dari Peter, Miles kini siap menjadi penjaga kota New York. Dirinya juga mendapatkan kekuatan Venom Strike, yang membuat Miles mampu menyalurkan energi bio-electrik dan berkamuflase (menghilang).

Setelah berhasil menyelamatkan New York dari kehancuran akibat perang antara Underground dan Roxxon, post credit scene membawa para gamers ke sudut pandang seseorang yang terbangun dalam tabung percobaan di sebuah laboratorium. Terdengar pula latar radio yang menceritakan bahwa ibu Miles, Rio Morales berhasil terpilih sebagai dewan kota.

Jika gamers telah memainkan game Spider-Man pertama, pasti langsung mengenal bahwa orang yang di dalam tabung berisi cairan hijau itu ialah Harry Osborn, sahabat Peter Parker yang memiliki penyakit Oshtoran Syndrome dan harus menjalani pengobatan eksperimental dan kontroversial, Devil’s Breath. Kembali ke post credit Miles Morales, dapat terlihat pula simbiot-simbiot hitam layaknya yang dimiliki Venom seperti hidup menggeliat.

Ayah Harry, Norman Osborn yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota New York dan antagonis utama dalam game, lalu masuk ke laboratorium tersebut. Norman meminta peneliti utama, Curt Connors untuk melepaskan Harry. Curt sempat memperingatkan tentang “potensi bahaya” apabila melepaskan Harry, namun Norman tetap memaksa hal itu untuk segera dilakukan. Adegan berakhir dengan Norman menatap Harry yang terbelit simbiot di dalam tabung berisi cairan hijau itu.

Dari post credit scene tersebut, gamers bisa menebak kira-kira siapa yang bakal dihadapi Spider-Man apabila ada sekuel game berikutnya. Jika mengikuti versi komik, kita mengetahui Harry akan menjadi Green Goblin dan menjadi salah satu musuh bebuyutan dari Peter Parker. Walau begitu, dengan kehadiran simbiot maka fans dapat berspekulasi akan kemunculan Venom di game berikutnya.

Selain itu, Curt Connors sendiri nantinya akan menjadi Lizard seperti yang diceritakan dalam film The Amazing Spider-Man (2012). Bisa jadi, dalam game berikutnya Peter ataupun Miles sudah harus berhadapan dengan kadal jadi-jadian itu. Mengingat game ini mendapat sambutan yang baik dari para gamers, belum lagi masih banyaknya ruang untuk di eksplorasi di Spider-Universe, maka Insomniac Games sepertinya akan membuat serial ketiga dari game. Menarik untuk dinanti apakah ketiga villain ini akan muncul dalam game berikutnya.

Marvel’s Spider-Man: Miles Morales telah dirilis pada 12 November 2020. Game ini juga menjadi launch title dari konsol generasi berikutnya PlayStation 5 dan juga dirilis untuk PlayStation 4. Dalam review yang dibuat GAMEFINITY.ID, Marvel’s Spider-Man: Miles Morales menjadi salah satu game di tahun 2020 yang berhasil memenuhi ekspektasi para gamers, meski playthrough dari game ini relatif singkat ketimbang game pendahulunya.

Ibrahimovic Semprot EA Karena Gunakan Nama dan Wajahnya di FIFA 21

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Pemain sepak bola dari klub AC Milan, Zlatan Ibrahimovic mengecam habis EA Sports yang disebut memakai nama dan wajahnya dalam game FIFA 21 tanpa izinnya. Melalui akun Twitter-nya @Ibra_official, pada Senin (23/11/2020) Ibra meluapkan emosinya kepada pembuat game FIFA 21 itu dan meminta diadakannya investigasi.

“Siapa yang mengizinkan FIFA EA Sport untuk menggunakan nama dan wajah saya? @FIFPro? Saya tidak sadar untuk menjadi anggota Fifpro pun jika saya menjadi anggota, saya ditempatkan di sana tanpa sepengetahuan saya dan melalui manuver yang aneh. Dan yang pasti saya tidak pernah mengizinkan @FIFAcom atau Fifpro untuk menghasilkan uang menggunakan saya.”

“Seseorang mengeruk keuntungan dengan nama dan wajah saya tanpa kesepakatan apa pun selama ini. Waktunya investigasi.”

Cuitan pria kebangsaan Swedia itu mendapat komentar dari pemain pinjaman Tottenham Hotspur dari Real Madrid, Gareth Bale beberapa saat kemudian. Melalui akun Twitter @GarethBale11, pemain tim nasional Wales itu menulis, “@Ibra_official Menarik… apa itu @FIFPro? #TimeToInvestigate.”

Sekadar informasi, Fifpro sendiri adalah persatuan pemain seluruh dunia. Walau mengklaim dirinya tidak menjadi anggota Fifpro, Ibra pernah terpilih masuk dalam FIFpro World XI pada 2013 dan hadir untuk menerima penghargaannya pada acara FIFA Ballon d’Or di Zurich pada Januari 2014. Sementara Bale juga pernah masuk dalam salah satu tim cadangan FIFpro World XI dan memiliki tim Esports FIFA sendiri.

Perlu diingat pula, awal tahun ini EA Sports mengumumkan kemitraan eksklusif multi-tahunan dengan AC Milan dan rival sekota mereka, Inter Milan, yang dimulai dengan peluncuran FIFA 21 pada Oktober tahun ini. Kesepakatan itu membuat kedua raksasa Serie-A itu tampil secara eksklusif di FIFA 21.

Dengan demikian, game ini menawarkan akses yang mencakup semuanya mulai dari para pemain, perlengkapan tim, tempat latihan dan stadion Rossoneri serta Nerazzurri. Hal ini termasuk Zlatan Ibrahimovic, pemain yang menjalani periode kedua bersama Milan pada Desember 2019.

Lain halnya dengan Milan, klub Italia lainnya AS Roma tidak bisa tampil resmi di FIFA 21 karena mereka telah menandatangani kemitraan eksklusif dengan Konami, pembuat seri game Pro Evolution Soccer (PES). Barcelona, Juventus, dan Arsenal juga termasuk di antara beberapa klub yang telah membuat kesepakatan dengan Konami dalam beberapa tahun terakhir.

Buka-Bukaan Antimage Soal Alasan Pindah dari ONIC ke EVOS: Ada Masalah Internal

GAMEFINITY.ID, Jakarta – EVOS Esports akhirnya memperkenalkan tiga player baru menjelang turnamen MPL Invitational, yakni Antimage, LJ, dan Luminaire. Namun, ada kontroversi yang mewarnai kepindahan Antimage. Sebagaimana diketahui, pemain bernama lengkap Maxhill Leonardo adalah salah satu bagian dari para ‘kage’ ONIC Esports yang sempat meraih treble winner Mobile Legends pada tahun 2019 lalu, bersama Udil, Psychoo, Drian, dan Sasa.

Namun, para kage akhirnya satu persatu mengalami perpecahan. Dimulai dari Udil yang hengkang ke Alter Ego, Antimage ke EVOS, bahkan Psychoo juga dirumorkan hijrah ke RRQ di bursa transfer musim ini. Banyak yang menyimpulkan jika Antimage adalah sebab di balik perpecahan itu. Pelatih EVOS, Zeys menyatakan tidak memikirkan kontroversi yang membelit Antimage sebelum memboyongnya ke tim.

Kemudian, dalam sesi konferensi pers EVOS Legend, Antimage membenarkan jika ada masalah internal di tim ONIC Esports yang membuatnya memutuskan keluar. Hal inilah yang membuat dirinya meninggalkan titel tertinggi sebagai Kage.

“Sebenarnya sih awalnya mungkin di ONIC tuh ada masalah internal, aku nggak bisa bilang, makanya aku ingin mencari suasana baru. Dengan suasana baru ini, aku yakin pasti bisa menang di turnamen-turnamen berikutnya. Di EVOS ini banyak player veteran yang aku pandang banget, jadi masuk EVOS itu merupakan sebuah privilege buat aku,” tutur Antimage.

Namun, saat pernyataan Antimage diunggah ulang ke laman Instagram, banyak kritik yang diterima Antimage. Netizen menuding dirinya memilih kabur dibandingkan menyelesaikan masalahnya bersama tim ONIC Esports. Meski demikian, terlepas dari kontroversi yang membelit Antimage, sosok pemuda berkacamata itu merupakan salah satu pro player paling ditakuti di scene kompetitif Mobile Legends di Indonesia.

Game Mobile Tomb Raider Reloaded Siap Diluncurkan 2021

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Square Enix merilis trailer pendek teaser game mobile Tomb Raider Reloaded yang rencananya akan dirilis pada 2021. Game ini menjadi kemunculan Lara Croft pertama kalinya sejak terakhir muncul di Shadow of the Tomb Raider (2018). Masuk ke game mobile, game bergenre free-to-play action arcade ini terlihat mengambil animasi yang lebih lucu dan fantastis.

Dalam teaser terlihat Lara akan kembali menghadapi laba-laba raksasa dan menghindari jebakan panah. Muncul pula pasukan dinosaurus dan golem sebagai musuh yang harus dihadapi. Game ini sekaligus menandakan 25 tahun kehadiran Tomb Raider, sejak pertama kali muncul di tahun 1996.

Tomb Raider Reloaded masih dalam proses pengembangan oleh Emerald City Games (G.I. Joe: War on Cobra) dan tim mobile Square Enix London. Sejauh ini, belum ada detail lebih lanjut yang diungkap, namun melihat tampilan animasi dalam game rasanya Tomb Raider Reloaded ini akan mengambil nuansa yang lebih “cerah” ketimbang game terakhirnya.

Lara Croft sendiri sebelumnya telah muncul di game mobile puzzle Lara Croft Go (2015) dan game action-runner Tomb Raider: Relic Run (2015). Serial terakhir dari game Tomb Raider, Shadow of the Tomb Raider telah merilis DLC pack terakhir pada April 2019. Game terakhir ini menjadi penutup dari reboot trilogi Tomb Raider dalam Crytal Dynamics.