All posts by Thomas Rizal

Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!

Ulasan Awal PS5: Dianggap Terlalu Besar, Nyaris Tanpa Loading

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Konsol game teranyar dari Sony, PlayStation 5 bakal dirilis ke publik mulai Kamis (12/11/2020). Sejumlah media internasional mendapat kesempatan untuk menjajal lebih awal konsol generasi berikutnya tersebut. GAMEFINITY.ID mencoba untuk merangkum ulasan dari The Verge dan Tech Radar, yang membahas mengenai beragam kelebihan dan kekurangan dari PS5 saat ditinjau untuk pertama kalinya.

Baik The Verge maupun Tech Radar kompak mengomentari ukuran fisik PS5 yang dinilai terlalu besar untuk konsol game saat ini. Sekadar informasi, PS5 yang memiliki panjang 26 cm, tinggi 39 cm, lebar 10,4 cm memang tercatat sebagai konsol terbesar yang pernah dirilis Sony. PS5 memiliki bobot sekitar 4,5 kg.

Ukuran yang relatif “bongsor” ini dianggap bakal menyulitkan gamers, khususnya yang tidak terlalu memiliki ruang dalam rumah guna menempatkan PS5. Desain PS5 yang diklaim menyerupai segi lima, terbilang inovatif ketimbang konsol pada umumnya yang berbentuk “kotak” dengan sudut-sudut kaku dan simetris.

Sisi-sisi konsol tersebut ditutupi panel plastik berwarna putih yang memiliki desain melengkung. Panel putih ini bisa dicopot guna mengakses slot ekspansi SSD yang berada di baliknya. Walau begitu, Sony telah mengonfirmasi saat peluncuran nanti aksesori SSD tambahan storage belum akan tersedia. Dengan demikian, gamers harus cermat dalam mengalokasikan internal storage yang hanya bisa digunakan sekitar 667 GB dari total kapasitas 825 GB.

PlayStation 5/The Verge

Di bagian tengah, terdapat panel berwarna hitam yang berfungsi memuat saluran ventilasi udara, port USB-A, port USB-C, port Ethernet, dan port HDMI 2.1 di bagian belakang. Untuk versi standar, bagian depan akan memiliki disk drive Blu-ray untuk versi standar. Sama seperti pendahulunya, PS5 bisa diletakkan secara horisontal atau vertikal. Sony juga menyediakan dudukan plastik hitam berbentuk bundar untuk penempatan konsol.

Jika ukuran yang terlalu besar dianggap sebagai kekurangan dari PS5, salah satu kelebihan yang paling dirasakan adalah waktu muat alias loading yang sangat cepat. Hal ini disebabkan karena menggunakan media penyimpanan PS5 berbasis SSD, bukan HDD seperti di PS4.

TheVerge mengatakan game Marvel’s Spider-Man: Miles Morales bisa dimuat dalam waktu hanya perlu 17 detik. Sebagai pembanding, waktu loading Miles Morales di PS4 mencapai 1 menit 27 detik, alias nyaris 5 kali nya dari loading di PS5. Judul-judul game lain secara umum juga mencatat waktu loading yang lebih singkat, seperti Final Fantasy VII Remake yang bisa dimuat dalam waktu 35 detik, Death Stranding 54 detik, serta Genshin Impact 59 detik.

PS5 juga menggunakan AMD Zen 2 (octa-core) berkecepatan 3,5 GHz, RAM 16 GB, serta pengolah grafis AMD RDNA 2 dengan 36 compute units (CUs) dan daya komputasi sebesar 10,28 teraflops. Kemampuan hardware PS5 memungkinkan perangkat menjalankan aneka game yang mendukung resolusi dan frame rate tinggi, yaitu 8K (60fps) dan 4K (120fps).

Untuk kualitas grafis, tentu saja disebut lebih bagus dibandingkan PS4. PS5 juga mendukung teknologi ray-tracing untuk menampilkan efek pencahayaan dan pantulan obyek, dengan demikian gamers dapat mendapat kesan lebih realistis saat bermain. Keunggulan lainnya mesin PS5 tidak bising, walaupun menghasilkan tenaga yang besar.

The Verge juga memuji kontroller PS5 yang disebut DualSense. Beberapa fitur-fitur baru seperti haptic feedback dan adaptive triggers memberi efek sensasi lebih nyata untuk meningkatkan pengalaman bermain game. The Verge mencoba menjajal DualSense saat memainkan game bundling Astro’s Playroom. Haptic feedback bisa menghasilkan getaran ringan di sisi kiri atau kanan aksesori tersebut, mengikuti pijakan kaki karakter yang sedang dimainkan.

Kemudian, speaker yang tersemat di controller juga bakal memberikan sensasi suara bervariasi apabila pengguna berjalan di permukaan berbeda, misalnya ketika melewati jalan aspal, pasir, bersalju, dan lain sebagainya.

DualSense/The Verge

Adaptive triggers sendiri merupakan tombol L1/L2 dan R1/R2 yang ditemui di controller PlayStation pada umumnya. Namun, di PS5, tombol tersebut bisa memberikan feedback berbeda tergantung intensitas penekanan. Misalnya ketika menembakkan busur panah, pengguna bisa menekan tombol trigger dengan kuat untuk melancarkan serangan yang kuat pula. Sebaliknya, pengguna bisa menekan tombol tersebut dengan perlahan agar tembakan tidak terlampau kencang atau keras.

Baik The Verge maupun Tech Radar sama-sama berkesimpulan PS5 berhasil membawa sejumlah peningkatan yang signifikan dibanding pendahulunya. Peningkatan utama tentu saja terlihat dari kinerja yang jauh meningkat, seperti waktu loading game yang terpangkas hingga menjadi hanya hitungan detik dan dukungan resolusi hingga 8K 60 fps dan 4k 120 fps. Kedua situs juga memuji DualSense dan tampilan antarmuka (UI) yang disebut lebih sederhana dan indah.

Sony PlayStation 5 secara resmi akan diluncurkan pada 12 November di Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Sementara di beberapa negara lainnya, PS5 baru rilis sepakan kemudian atau 19 November. Belum dipastikan pula apakah Indonesia termasuk dari kategori “negara lainnya” tersebut.

Update 1.1 PUBG Mobile, Lightweight Installation Hingga Metro Royale

GAMEFINITY.ID, Jakarta – PUBG Mobile mengeluarkan patch update terbarunya, 1.1 yang dirilis pada Selasa (10/11/2020). Salah satu pembaharuan dalam patch kali ini adalah Lightweight Installation Function dan mode Metro Royale. Fitur Lightweight Installation akan mereduksi ukuran file PUBG Mobile hingga 70 persen, dengan tetap menjamin pengalaman permainan yang sama sebagaimana yang didapatkan oleh pemain yang memainkan versi standar.

Seperti dikonfirmasi PUBG Mobile melalui akun twitter resminya @PUBGMOBILE, Lightweight Installation Function bisa mereduksi ukuran file game dari 1,9 GB menjadi 610 MB. Selain dengan berkurangnya ukuran game, fungsi ini juga menjanjikan pengalaman bermain yang lebih smooth, dengan optimalisasi kecepatan download dan update game.

Lightweight Installation Function menyediakan opsi bagi para gamers dalam menyimpan data, mengunduh, ataupun menghapus data game PUBG Mobile. Bagian yang bisa diatur sendiri oleh gamers misalnya terkait map, gameplay, fitur-fitur lainnya, dan sebagainya.

Sementara Metro Metro Royale merupakan mode permainan terbaru yang merupakan hasil kolaborasi PUBG Mobile dengan Metro Exodus, game bergenre FPS bertemakan horror post apocalyptic. Gamers akan berhadapan dengan monster-monster mutant yang bermutasi akibat efek radiasi perang nuklir. Ditambah lagi ancaman kualitas udara yang memburuk akibat radiasi yang membuat kesulitan menjadi meningkat.

Pemain juga dibekali beragam persenjataan baru. Berbeda dengan mode Classic battle royale dimana pemain harus melakukan looting untuk bisa mendapatkan senjata, di mode permainan ini pemain bisa menyiapkan perlengkapan senjata mereka sendiri sebelum bertarung.

Lobi untuk mode ini dapat diakses melalui pintu masuk terowongan metro di lobi menu utama PUBG Mobile. Di sini Anda akan menemukan Pasar Gelap, toko yang memungkinkan pemain untuk membeli peralatan baru sebelum menuju ke permainan sambil menjual jarahan yang sebelumnya mereka tinggalkan.

Untuk bisa menggunakan Lightweight Installation Function dan memainkan mode Metro Royale, pemain bisa masuk ke official website PUBG Mobile ataupun melalui App Store atau Google Play. Kemudian download patch in game terbaru tersebut. Selamat ber-PUBG ria!

Xbox Live Alami Gangguan Teknis Saat Hari Peluncuran Xbox Series X / S

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Xbox Live telah mengalami dua gangguan layanan dalam beberapa jam terakhir saat hari peluncuran Xbox Series X / S, Selasa (10/11/2020). Microsoft mengklaim banyaknya pengguna baru yang masuk pada hari peluncuran konsol generasi berikutnya itu menyebabkan tekanan yang tidak normal pada layanan game online-nya tersebut.

Dikonfirmasi melalui akun twitter @XboxSupport, Xbox Live mengalami pemadaman pada Selasa (11/10/2020) sekitar pukul 10:00 PT atau 18:00 waktu Inggris (Rabu pukul 03:00 WIB), dimana Microsoft telah mengumumkan perbaikan kerusakan dalam beberapa jam berikutnya.

Microsoft kembali mengumumkan downtime layanan lebih lanjut pada pukul 13:40 PT / 21:40 waktu Inggris (Rabu 04:40 WIB), yang mengakibatkan pengguna tidak dapat login ke Xbox Live. Beruntung, masalah tersebut diselesaikan dengan cepat.

Xbox Live juga mengumukan server dari game Destiny 2 juga sempat offline untuk “pemeliharaan yang diharapkan”, selama empat jam dan selesai pada pukul 16:00 PT / 00:00 waktu Inggris (Rabu 07:00 WIB).

Terlepas dari itu, sebelumnya Xbox telah mengumukan beberapa game gratis yang dapat diunduh para member Xbox Live Gold selama November. Aragami: Shadow Edition dapat didownload sepanjang November, Full Spectrum Warrior pada tanggal 1-15 November, Swimsanity dari 16 November hingga 15 Desember, dan Lego Indiana Jones dari 16 November hingga akhir bulan ini.

Sony Sebut Masa Transisi dari PS4 ke PS5 Butuh Waktu 3 Tahun

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Jelang peluncuran konsol generasi berikutnya PlayStation 5 pada Kamis (12/11/2020), Sony berkomitmen untuk tetap memuaskan pengguna konsol generasi saat ini, PlayStation 4 yang diklaim memiliki lebih dari 110 juta gamers. Untuk itu, beberapa game baru yang sejatinya dirilis untuk PS5 akan juga dirilis untuk PS4.

Dalam wawancara dengan AV Watch seperti dikutip dari Video Games Chronicle, Senior Vice President sekaligus Platform Planning & Management Sony Interactive Entertainment, Hideaki Nishino menyebut masa transisi antara PS4 ke PS5 bisa memakan waktu hingga tiga tahun. Selama periode ini, Sony ingin sebanyak mungkin game dapat dimainkan di kedua platform alias cross generation.

“Dalam hal kompatibilitas, penting untuk memindahkan game-game PS4 ke PS5, tetapi saya bersikeras bahwa kompatibilitas ke depan (memasok game yang sama untuk PS5 ke PS4) itu penting. Asumsi saat ini transisi dari PS4 ke PS5 akan memakan waktu sekitar tiga tahun. Sementara itu, bagaimana saya bisa terus membeli game di PS4? Bisakah game yang dibeli dimainkan di PS5? Itu menjadi hal yang penting untuk diperhatikan.”

Pada September lalu, Sony mengonfirmasi bahwa beberapa game yang sebelumnya dianggap eksklusif untuk PS5 juga akan dirilis untuk PS4. Beberapa diantaranya adalah Marvel’s Spider-Man Miles Morales dan Sackboy: A Big Adventure yang akan rilis pada 12 November, bertepatan dengan jadwal peluncuran PS5. Begitu pula dengan Horizon Forbidden West yang dijadwalkan rilis di semester kedua tahun depan.

Beberapa game PS5 yang direncanakan akan rilis pada 2021 antara lain Gran Turismo 7 dan Ratchet & Clank: Rift Apart (semester pertama), begitu pula dengan serial God of War berikutnya yang belum memiliki jadwal rilis. Belum ada konfirmasi apakah game-game ini kelak juga akan dirilis untuk PS4.

Hideaki Nishino mengatakan, meski PS5 menjadi konsol masa depan yang menjanjikan sejumlah potensi, Sony tidak mungkin meninggalkan para gamers PS4 begitu saja.

“Faktanya, mungkin tidak mudah untuk mengembangkan pengembangan khusus PS5 sejak hari pertama. Untuk sementara, pengembangan PS4 juga diperlukan. Ini bukan PlayStation kecuali Anda mempersiapkan sistem yang dapat digunakan pengembang selama beberapa tahun, jadi menurut saya ada potensi besar di masa depan untuk PS5. Setelah jangka waktu tertentu, kami meminta pengembang untuk mengembangkan premis ‘lintas generasi’ PS4 dan PS5.”

Dianggap Terlalu Besar, Desain Awal PS5 Ternyata Dirancang Lebih Besar

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Seniman di balik desain PlayStation 5, Yujin Morisawa telah mengungkapkan bahwa konsol generasi berikutnya milik Sony tersebut awalnya dirancang memiliki desain ukuran lebih besar dari ukuran final saat ini. Dengan lebar lebih dari 15 inci, PS5 adalah konsol terbesar Sony hingga saat ini dan bahkan lebih besar daripada konsol milik pesaing, Xbox Series X.

Morisawa yang menjabat sebagai Senior Art Director at the Corporate Design Center of Sony Interactive Entertainment itu menyebut ukuran besar dari konsol dibuat dengan tujuan menciptakan aliran udara yang kuat di dalam konsol, tanpa mengganggu pemain dengan kipas yang berisik.

“Saya tahu desain awalnya digambarkan lebih besar karena saya tahu berapa banyak daya yang akan ada. Jadi saya tahu berapa banyak aliran udara yang Anda perlukan dan berapa banyak ruang untuk heat sink,” katanya kepada The Washington Post.

“Pada awalnya, ketika saya mulai menggambar, ukurannya jauh lebih besar meskipun saya tidak tahu teknik apa yang akan dilakukan. Lucunya, teknisi benar-benar memberi tahu saya bahwa ukuran ini terlalu besar. Jadi, saya sebenarnya harus mengecilkannya sedikit dari gambar pertama.”

Morisawa mengatakan bahwa setelah mengurangi desain aslinya, dia percaya bahwa PS5 sekarang adalah “ukuran yang sempurna”.

“Jika saya membuatnya lebih tipis, aliran udara ke sana akan berkurang. Itu akan mengganggu pemain saat mereka bermain. Dari segi faktor bentuk, saya menggambar garis sempurna di sekelilingnya dan mencoba mencapai ukuran yang sempurna.”

Dalam hal estetika, sang seniman mengatakan desain PS5-nya terinspirasi oleh “lima dimensi”.

“Saat memikirkan tentang pengalaman yang kita miliki, itu seperti, Anda hidup di dunia paralel dimana Anda melompati ruang dan waktu. Ini PlayStation 5, jadi lima dimensinya pas banget!”

Morisawa menganggap wajar apabila ada kritikus yang mengkritik desain PS5 saat ini yang masih dianggap terlalu besar. Dirinya menilai para gamers akhirnya melihat struktur keindahan yang dimaksudkan dari sang kreator.

“Jika Anda melihat sesuatu yang benar-benar baru, Anda bereaksi dan berkata ‘Apa itu?’ Anda tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Ketika Anda melihat lebih dekat, Anda akan benar-benar melihat beberapa struktur yang dikenalnya. Anda agak mengerti setelah itu. Ini benar-benar sesuatu yang melampaui apa yang sudah kami miliki. Biasanya kerangka (konsol) selalu berbentuk persegi dan lingkaran. Ada pengukuran yang tepat untuk itu sehingga Anda merasa nyaman ketika Anda benar-benar melihat objeknya.”

Microsoft Secara Resmi Luncurkan Xbox Series X dan S

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Microsoft secara resmi meluncurkan dua model konsol game Xbox, Xbox Series X dan Xbox Series S pada Selasa (10/11/2020). Kehadiran Xbox series terbaru itu berjarak tujuh tahun setelah debut versi sebelumnya dan diharapkan dapat menangkap ledakan belanja konsumen game yang didorong oleh pandemi COVID-19.

Dikutip GAMEFINITY.ID dari Reuters, Xbox Series X yang diklaim Microsoft sebagai “konsol paling kuat di dunia” dipasarkan seharga USD499,99 dolar AS (sekitar Rp7 juta). Sementara Xbox Series S yang tidak memiliki disk drive dipasarkan dengan harga lebih rendah seharga 299,99 dolar AS (sekitar Rp4,2 juta).

Strategi ini menawarkan pilihan yang lebih banyak kepada konsumen, tetapi Seri S yang lebih ringkas menghadapi kritik karena kurang bertenaga dibandingkan Seri X, dengan kapasitas penyimpanan yang lebih sedikit dan kurang grafis “ray tracing” yang canggih untuk game seperti Devil May Cry 5.

Perbandingan ukuran Xbox Series X dan S/Reuters

Xbox akan bersaing dengan Sony PlayStation 5, yang dijadwalkan untuk diluncurkan pada Kamis (12/11/2020). PS5 secara luas dipandang akan memimpin balapan konsol saat ini karena basis penggemar yang lebih besar dan lebih banyak judul game eksklusif yang tersedia saat peluncuran.

Ini adalah pertama kalinya Microsoft meluncurkan konsol game-nya secara global pada hari yang hampir bersamaan. Microsoft mengatakan telah melihat jumlah prapemesanan yang tinggi untuk konsol Xbox di berbagai pasar. Sementara pasokan awal prapemesanan terjual dengan cepat, Microsoft mengatakan stok tambahan akan tersedia saat peluncuran.

Sementara itu, Microsoft Xbox Game Pass, layanan langganan dengan lebih dari 100 judul termasuk game baru, dipandang sebagai senjata terbesar Microsoft untuk memotong dominasi PlayStation. Game Pass telah berkembang pesat dengan lebih dari 15 juta pengguna sejak diluncurkan. Namun, Xbox dirasa kurang memiliki game yang “mematikan,” di mana game Halo terbaru justru harus diundur ke tahun depan dikarenakan pandemi melanda proses pengembangan.

“Setiap studio menghadapi tantangan dan kendala unik tergantung pada lokasi tertentu, dan banyak mitra pengembangan eksternal kami di seluruh dunia yang terkena dampak serupa,” ujar Direktur Xbox EMEA, Ryan Cameron.