All posts by Thomas Rizal

Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!

Gara-Gara Uang Rp 22 Miliar, Hotman Paris Tantang Winda Earl EVOS Berdebat

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Kuasa hukum PT Bank Maybank Indonesia Tbk, Hotman Paris Hutapea menantang pihak yang berkepentingan dalam kasus raibnya dana milik atlet esport dari tim EVOS, Winda Lunardi alias Winda Earl senilai Rp 22 miliar untuk berdebat secara terbuka. Hotman juga mengundang stasiun televisi di Indonesia dapat memfasilitasi pertemuan tersebut dan menyiarkannya secara langsung.

Hal ini dikemukakan Hotman Paris di akun Instagramnya @hotmanparisofficial. Dalam unggahan video pada Selasa (10/11/2020), Hotman berharap forum tersebut memberikan ruang yang adil untuk kedua pihak menyampaikan pembelaan melalui dialog. Lebih spefisik, pengacara yang pernah dijuluki sebagai “Raja Pailit” ini mengundang Herman Lunardi dan Winda Lunardi beserta tim kuasa hukum dapat hadir dalam forum itu.

“Kasus Maybank, Hotman Paris mengajak berdebat dan berdialog kepada semua pihak, pemilik rekening terutama bapaknya juga. Agar fair dan diberi kesempatan semua pihak yang terkait untuk memberikan pernyataan dan pembelaan saya menyarankan salah satu TV, salah satu televisi mana saja untuk mengundang semua yang terkait kasus Maybank, yaitu Maybank dan Hotman Paris sebagai kuasa hukumnya, pemilik rekening yaitu Winda dan kuasa hukumnya, dan yang paling penting bapaknya Winda harus ikut berdialog.”

Hotman Paris – Winda Earl/Instagram

Dalam unggahannya itu, Hotman mengaku bersedia untuk berdebat secara terbuka pada malam ini atau selambatnya besok pukul 19:00 WIB. Ia pun berjanji, tak ada yang hal yang ditutup-tutupi, karenanya akan disiarkan secara langsung.

“Saya bersedia jam 7 malam ini atau besok malam, ayok televisi siapa yang mau mengundang semua pihak, live tanpa ada di tutup-tutupin agar fair bagi semua pihak,” ujar Hotman.

Sementara itu, dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @evos.earl, Winda merespons banyaknya dukungan publik kepadanya usai kasus ini mencuat ke publik.

“Saya yakin, Tuhan tidak pernah tidur dan terus menyertai saya dan keluarga saya sampai detik ini. Perkataan satu orang tidak akan bisa memutarbalikkan kenyataan yang terjadi. Terima kasih untuk support dari kalian semua. Mohon doa dari kaluan semua yang juga pastinya merupakan nasabah dari bank. Terima kasih, salam kejujuran dari saya dan keluarga.”

Update Terbaru Spider-Man PS4, File Save Dapat Ditransfer ke Versi Remastered PS5

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Insomniac Games telah mengonfirmasi bahwa file save Marvel’s Spider-Man dapat ditransfer dari game PS4 ke versi remastered PS5 yang akan datang. Sebelumnya, Insomniac sempat bersikukuh bahwa file save Spider-Man PS4 tidak bisa ditransfer ke game PS5, berbeda dengan data save game Spider-Man Miles Morales yang bisa di transfer dari konsol PS4 ke PS5. Hal ini berubah setelah desakan para fans dan pemain game Spider-Man di PS4.

“Kami telah mendengar Anda – dalam pembaruan mendatang untuk #SpiderManPS4, kami akan menambahkan kemampuan untuk mengekspor file save Anda ke Marvel’s Spider-Man Remastered,” tulis Insomniac pada akun twitter officialnya @insomniacgames.

Update terbaru juga akan menambahkan tiga kostum baru dari Remastered ke dalam game PS4. Pembaruan ini rencananya akan dirilis pada Thanksgiving atau 26 November mendatang.

Sementara itu, Spider-Man Miles Morales rencananya akan dirilis pada 12 November mendatang, bertepatan dengan rilis konsol generasi terbaru PlayStation 5. Miles Morales Ultimate Edition akan hadir dengan kode unduhan untuk Spider-Man Remastered, yang juga mencakup ketiga DLC The City That Never Sleeps.

Pemain game Miles Morales untuk konsol PS4 dapat mengupgrade game ke versi PS5 secara gratis untuk edisi standar, atau dengan tambahan USD 20 untuk versi Ultimate yang mencakup remaster. Sony pada September lalu menyatakan tidak berencana merilis Marvel’s-Spider-Man: Remastered secara standalone.

Review: Dareu EH469, Ringan, Nyaman, Kualitas Suara Memadai

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Setelah beberapa hari lalu kami mengulas headset gaming Dareu EH728, kali ini kami kembali mengulas produk headset gaming milik Dareu lainnya. Jika EH728 diposisikan untuk gamers mobile, maka kali ini giliran Dareu EH469, headset gaming yang memang diperuntukkan untuk pemain game PC dan konsol.

Seperti produk-produk Dareu lainnya, aksesoris yang disediakan Dareu memang akrab dengan kantong para gamers. Walau dengan harga terjangkau, Dareu tetap mengutamakan kualitas dengan beragam fitur kelas atas yang menunjang kenyamanan para gamers dalam bermain game selama berjam-jam.

Pada ulasan kami kali ini, GAMEFINITY.ID akan membagikan pengalaman kami menggunakan Dareu EH469 dalam memainkan game FPS, Counter-Strike: Global Offensive. Berikut ulasannya.

Desain

Headset gaming Dareu EH469 (foto: rizal/gamefinity.id)

Dareu EH469 memiliki dua pilihan warna: hitam dan pink. Untuk produk yang kami ulas kali ini memiliki warna hitam, dipadukan dengan efek 16,8 juta warna backlight yang menyala apabila sudah terkoneksi dengan perangkat komputer/konsol. Terdapat pula logo Dareu di bagian samping headset yang terlihat match ketika lampu menyala.

Dareu EH469 menggunakan bahan polycarbonate, sehingga terasa ringan dan nyaman meski digunakan berjam-jam. Dengan bobot sekitar 280 gram (tidak termasuk kabel), desain yang diciptakan memang dibuat untuk kesan lightweight, sehingga tidak memberi beban berlebih kepada kepala pengguna. Bagian atas headset ini menggunakan sistem dual headband, dengan dua besi di bagian atas dan satu kulit sintetis yang berfungsi sebagai penopang kepala.

Untuk bagian penutup telinga, EH469 memiliki earmuffs yang lembut dengan busa yang dapat memantul dengan cepat. Ditempatkan lebih dekat ke telinga, busa tersebut berfungsi mengurangi tekanan pada telinga, dibalut dengan kulit sintetis yang skin-friendly dengan pengguna. Earmuffs EH469 juga bisa menutupi seluruh bagian telingan, sehingga suara dari luar tidak akan mengganggu.

Fitur

 

Headset gaming Dareu EH469 (foto: rizal/gamefinity.id)

Dareu EH469 menggunakan teknologi multi-channel virtual 7.1 surround sound band, yang dapat memberikan efek suara yang lebih mengejutkan, pengalaman pengguna lokalisasi suara yang akurat, dan pengalaman sensorik game. Fitur ini sangat cocok untuk memainkan game bergenre first person shooter alias FPS, seperti game yang kami coba saat menguji headset ini, Counter Strike: Global Offensive, karena suara yang dihasilkan akan menambah keseruan dalam aksi tembak-tembakan yang dialami para gamers.

Dareu EH469 memiliki kabel sepanjang 2 meter, dengan interface USB 2.0. Kualitas kabel yang dimiliki juga tebal dan elastis, sehingga tidak terlalu khawatir akan mudah terkoyak apabila kusut.

Dilengkapi dengan batang mic yang dapat dinaikan dan diturunkan sesuai keinginan, batang mic juga fleksibel sehingga lubang mic dapat didekatkan atau dijauhkan dari mulut. Lubang mic juga memiliki busa untuk meredam hembusan nafas terdengar lawan bicara kita. Desain tabung mikrofon juga lembut yang memungkinkan percakapan dapat berlangsung dengan lancar dan real time. Mikrofon memiliki pengarahan uni-directional.

Spesifikasi

 

Headset gaming Dareu EH469 (foto: rizal/gamefinity.id)

HEADSET PARAMETER

  • Product Name: EH469
  • Rating Power: 10mW
  • Frequency: 20-20KHz
  • System Interface: USB 2.0
  • Impedance: 1KHz/32Ω
  • Sensitivity: 108dB±3dB
  • Supply Voltage: 5V±0.5V
  • Speaker Diameter: 50mm
  • Light Effects: RGB Powered by Dareu Tint

MICROPHONE PARAMETER

  • Sensitivity: -42±3dB
  • S/N Ratio: 60dB or more
  • Directivity: Uni-Directional
  • Output Impedance: 2.2KOhms
  • Dimension: 6*2.7mm
  • Operating Voltage: DC 1.0V~10V
  • Frequency Response: 100~10000Hz

BASIC PARAMETER

  • Interface : USB 2.0 (2m Length)
  • Dimension : 214*167*98mm
  • Weight : 302gr
  • System Requirement : Win 7 / Win 8 / Win 10 or later
  • Tersedia dalam 2 Pilihan Warna : Black, Pink

Pengalaman

Headset gaming Dareu EH469 (foto: rizal/gamefinity.id)

Headset Dareu EH469 terasa nyaman dan ringan di kepala walau digunakan selama berjam-jam. Dengan earmuff Dareu EH469 yang berbentuk oval, telinga pengguna dapat tertutup semua. Walau begitu, jika memutar suara terlalu keras maka volume dapat keluar juga hingga dapat didengar orang di sebelah pengguna.

Posisi pengaturan volume headset juga ditempatkan di belakang earmuff kiri, sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan volume. Suara yang dihasilkan juga memadai, tidak pecah, khususnya saat memainkan game-game FPS yang biasanya memiliki sound effect beragam. Suara yang dihasilkan sudah cukup keras meski tidak memasang volume ke tingkat yang lebih tinggi. Walau begitu, ketika kami mencoba headset ini hanya untuk mendengarkan musik atau menonton video, suara yang dihasilkan kurang optimal. Ini memang memposisikan EH469 sebagai headset gaming.

Audio yang ditangkap dari mikrofon juga cukup jelas dan jernih untuk ditangkap oleh penerima komunikasi. Sayangnya, headset ini belum memiliki tombol mute untuk mematikan microphone secara langsung, yang juga menjadi salah satu kekurangan dari EH469.

Harga

Headset gaming Dareu EH469 (foto: rizal/gamefinity.id)

Menurut kami dari segi harga dan fitur yang ditawarkan, secara garis besar build quality yang disajikan tidak jauh dari harga yang ditawarkan oleh EH469. Pada beberapa marketplace yang direkomendasikan Dareu Indonesia, EH469 dipasarkan dengan harga kisaran Rp330.000. Harga ini masih cukup terjangkau bagi para gamers yang ingin mendapatkan headset gaming dengan kualitas memadai.(zal)

Baru Rilis, CPY Sukses Bajak Watch Dogs Legion dan Assassin Creed Valhalla

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Maraknya game bajakan seolah menjadi benalu dari industri game dunia. Tak tanggung-tanggung, beberapa game sukses dibajak oleh para cracker, tak lama setelah game tersebut rilis secara resmi di pasaran. Seperti yang baru-baru ini dialami oleh dua game garapan Ubisoft, Watch Dogs: Legion dan Assassin’s Creed Valhalla yang sukses dibajak oleh cracker Conspiracy alias CPY.

Kelompok cracker yang disebut-sebut berasal dari Italia itu memang seolah memiliki caranya tersendiri untuk memuaskan para penggemar game bajakan. Mereka memang selama ini dikenal sangat cepat dan tak pandang bulu dalam menyajikan game-game AAA yang berhasil mereka rengkah.

Seperti diamati GAMEFINITY.id, Watch Dogs Legion dan Assassin Creed Valhalla kini bisa diunggah melalui beragam file hosting seperti Uptobox, Dropapk, Megaup, hingga Torrent. Padahal Watch Dogs: Legion sendiri baru rilis pada 29 Oktober lalu, sedangkan Assassin Creed Valhalla bahkan baru rilis hari ini, Selasa (10/11/2020).

Ya, pembajakan video game memang menjadi fenomena tersendiri yang sulit dikendalikan. Layaknya teori ekonomi, selama ada permintaan rasanya fenomena-fenomena ini akan terus berlangsung. Kehadiran para cracker, memang menjadi ancaman bagi industri game. Para developer perlu memastikan proteksi keamanan gamenya agar tidak mudah dibobol para pembajak, disamping tentunya perlu kesadaran dari para gamers untuk hanya membeli dan memainkan game-game dari kopi resmi dari pengembang.

Terdampak Pandemi Covid-19, Sega Lepas Bisnis Game Arcade

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Perusahaan konsol legendaris asal Jepang, Sega menjadi salah satu pihak yang terdampak pandemi COVID-19. Sega diberitakan akan menjual bisnis arcade mereka kepada Genda Inc setelah Sega sepakat menjual 85,1 persen saham dari bisnis game arcade bernama Sega Entertainment itu.

Sekadar informasi, Genda Inc ialah perusahaan penyedia jasa penyewaan sarana tempat hiburan yang berbasis di Tokyo, Jepang. Game arcade adalah mesin permainan yang dioperasikan dengan koin, yang pernah mencapai puncak kejayaannya di era 80-90-an. Biasanya mesin game ini dipasang di tempat-tempat umum seperti restoran, bioskop, hingga pusat hiburan.

Dengan akuisisi ini, Genda Inc akan mengambil alih sekitar 200 mesin game arcade dan tetap mempertahankan nama dan merek Sega. Meski telah menjual salah satu saham Sega Entertainment, bisnis game arcade bakal tetap ada. Seperti dikutip dari Famitsu, Sega mengatakan bahwa pelanggan masih bisa mengunjungi tempat hiburan untuk bermain game arcade.

“Kami juga akan terus mengembangkan game arcade. Namun untuk saat ini kami akan fokus pada pengembangan bisnis konsol video game rumahan yang diharapkan akan bertumbuh di masa depan,” ungkap Sega dalam sebuah pernyataan.

Pandemi memang telah memukul bisnis dari Sega. Pada Agustus lalu, perusahaan telah menutup Akihabara Building 2. Sega diestimasikan mengalami kerugian sekitar USD 191 juta (sekitar Rp 2,68 triliun) pada akhir tahun fiskal 2020.

Sony Pastikan PS5 Region Free dan Dukung PS Now

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Peluncuran PlayStation 5 tinggal menghitung hari. Sony telah menerbitkan daftar FAQ yang pada umumnya ditanyakan terkait PS5, sekaligus menguraikan banyak detail tentang konsol generasi berikutnya tersebut. Salah satunya adalah informasi yang melegakan, dimana PS5 akan bebas wilayah (region free) yang berarti gamers dapat memainkan game dari negara lain tanpa kendala.

Masalah region terkadang bisa menjadi masalah besar, misalnya ketika game yang dirilis di Jepang tidak mendapatkan rilis resmi di Amerika Serikat. Dengan region free, berarti game itu masih akan berfungsi di PS5.

Seperti dikutip GAMEFINITY.ID dari The Verge, PS5 juga akan mendukung layanan cloud gaming milik Sony, PlayStation Now. Hal ini menjadi kabar baik bagi para gamers, yang mengingat PS Now akan memungkinkan para pengguna dapat memainkan lebih banyak game dari PlayStation generasi sebelumnya.

Gamers dapat mengunduh dan streaming game PS4 tertentu, bahkan juga memungkinkan pengguna untuk melakukan streaming pada beberapa game PS3 dan PS2. Sony sendiri telah mengonfirmasi lebih dari 4.000 game PS4 bisa dimainkan di PS5. Dalam beberapa uji coba awal, banyak game PS4 mendapat peningkatan lebih baik saat dimainkan di konsol generasi berikutnya tersebut.

Sony juga memberi akses kepada pelanggan PlayStation Plus ke beberapa lagu terpopuler PS4 melalui koleksi PlayStation Plus di PS5. Sony PlayStation 5 secara resmi akan diluncurkan pada 12 November di Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Sementara di beberapa negara lainnya, PS5 baru rilis sepakan kemudian atau 19 November. Belum dipastikan pula apakah Indonesia termasuk dari kategori “negara lainnya” tersebut.