GAMEFINITY.ID, Jakarta – Marvel’s Spider-Man: Miles Morales akan memberikan penghormatan besar untuk gerakan Black Lives Matter. Kampanye Black Lives Matter (BLM) menjadi perhatian global usai kematian warga kulit hitam Amerika Serikat, George Floyd oleh seorang petugas polisi Minneapolis. Sekitar 15 hingga 26 juta orang diperkirakan telah berpartisipasi dalam protes Black Lives Matter 2020 di AS, menjadikan Black Lives Matter salah satu gerakan terbesar dalam sejarah AS.
Dalam dunia Spider-Man, Karakter Miles Morales sendiri adalah remaja kulit hitam yang mendapat gigitan dari laba-laba genetika dan membuatnya memiliki kekuatan super. Miles mengikuti jejak dari Peter Parker yang terlebih dahulu mengenakan kostum Spider-Man.
Melalui game Spider-Man: Miles Morales, pengembang Insomniac Games juga ingin berpartisipasi dalam kampanye BLM. Setelah menyelesaikan semua side mission dalam aplikasi Friendly Neighborhood Spider-Man (FNSW App), gamers diarahkan ke lokasi di Financial District untuk menemukan hadiah dari publik New York sebagai tanda apresiasi. Selain mendapatkan Uptown Pride Suit dan trophy Five Star Review, gamers dapat menemukan mural bertuliskan “Black Lives Matter” yang terlukis pada dinding.
Sebelumnya, saat gerakan BLM ini mulai mengemuka di AS, Sony merilis pernyataan untuk menentang kekerasan maupun rasisme sistemik terhadap orang kulit hitam.
“Kami berdiri dalam solidaritas hari ini dan setiap hari dengan komunitas kulit hitam. Tindakan selalu berbicara lebih keras daripada kata-kata. Kami bekerja keras untuk memastikan bahwa kami di Sony melakukan lebih dari sekadar menyatakan bahwa kami adalah sekutu.”
Marvel’s Spider-Man Miles Morales bakal segera rilis pada 12 November mendatang, bertepatan dengan peluncuran konsol generasi berikutnya milik Sony, PlayStation 5. Selain untuk platform PS5, Miles Morales juga dirilis untuk konsol PlayStation 4.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Divisi HD Games Square Enix dalam laporan kuartal terakhir melaporkan kerugian sebesar USD 62 juta atau sekitar Rp877 miliar. Hal ini disinyalir karena game andalan mereka yang dirilis pada September lalu, Marvel’s Avengers gagal memenuhi ekspektasi pendapatan meski telah menghabiskan biaya yang besar. Square Enix memang tidak merinci angka penjualan sebenarnya untuk Avengers, walau begitu angka pendapatan perusahaan secara keseluruhan menunjukkan bahwa game tersebut gagal memnuhi ekspektasi.
Dalam laporan terbaru untuk tiga bulan yang berakhir pada 30 September, penerbit Jepang tersebut melaporkan penjualan bersih sebesar 23,7 miliar yen, turun 30 persen dari kuartal sebelumnya sebesar 34,1 miliar yen, ketika Final Fantasy VII Remake dirilis. Pendapatan operasional mengalami pukulan yang lebih besar dari kuartal sebelumnya, turun dari laba 12,5 miliar yen menjadi kerugian sebesar 6,5 miliar yen (sekitar USD 62 juta).
Dikutip GAMEFINITY.ID dari Video Game Chronicles, menurut analis yang berbasis di Jepang, David Gibson, angka-angka tersebut menunjukkan bahwa Square Enix menghabiskan biaya hampir sekitar USD 190 juta untuk memproduksi dan memasarkan Avengers. Sayangnya game ini hanya terjual sekitar 3 juta unit.
“Sepertinya total biaya permainan ini mendekati USD 170 juta – USD 190 juta mengingat mereka menghabiskan 70 persen dari biaya dalam (kuartal) ditambah biaya pemasaran. Square bersikeras mereka bisa melakukan pemulihan.”
Jika ditotal dari kuartal sebelumnya, maka pendapatan Square Enix dalam enam bulan terakhir (semester I 2020) naik 43 persen secara year on year (yoy) menjadi 172 miliar yen (USD 1,67 miliar) dan laba naik 46 persen menjadi 16 miliar yen (USD 155 juta). Kenaikan ini didorong dari pemasukan Final Fantasy VII Remake, serta game untuk perangkat seluler dan PC.
Saat peluncurannya di Amerika Serikat September lalu, Avengers sempat menunjukkan awal yang kuat. Namun, pada bulan Oktober dilaporkan bahwa masalah jumlah pemain Avengers menurun, dengan versi PC turun di bawah 1.000 pemain secara bersamaan. Bahkan di konsol, menemukan pemain lain untuk diajak bergabung dilaporkan menjadi lebih sulit sejak game tersebut diluncurkan pada bulan September.
Pengembang Crystal Dynamics kemudian mengatakan yakin para pemain akan kembali ke Marvel’s Avengers karena mereka merencanakan merilis konten pasca-rilis dan perbaikan untuk game superhero tersebut. Dalam pernyataan yang diterbitkan bulan lalu, kepala studio Crystal Dynamics, Scott Amos mengatakan pengembang mendengarkan masukan dan saran dari playerbase-nya, dan optimistis jumlah pemainnya akan bertambah.
Amos mendaftar sejumlah fitur yang rencananya akan ditambahkan ke Avengers, termasuk misi baru, Outpost baru, dan karakter baru termasuk Kate Bishop dan Clint Barton. Namun, peluncuran karakter DLC, serta versi game selanjutnya, ditunda oleh pengembang, setelah merekafokus untuk meningkatkan game dasar terlebih dahulu.
“Peluncuran Marvel’s Avengers bukan tanpa turbulensi, dan kami menyadari bahwa sejumlah masalah mengurangi kenikmatan Anda dalam bermain game. Ini tidak sejalan dengan nilai keahlian Crystal Dynamics, dan karena itu kami meminta maaf dengan tulus.”
“Selama beberapa minggu terakhir, tim kami di seluruh dunia telah menangani perbaikan bug dan menyetel sistem permainan utama yang sebagian dipandu oleh umpan balik dari Anda. Sejak peluncuran, kami telah merilis pembaruan cepat untuk mengatasi bug ini, meningkatkan stabilitas game, dan menyempurnakan sistem matchmaking kami. Meskipun pekerjaan kami tidak pernah selesai, perbaikan dan penambahan ini telah meningkatkan pengalaman pemain secara keseluruhan. ”
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Pandemi COVID-19 yang memaksa masyarakat untuk menjalankan aktivitasnya di rumah, ternyata berimbas dengan semakin banyaknya masyarakat yang menghabiskan waktu dengan bermain game. Hal ini dimanfaatkan Nintendo dalam menggenjot penjualan konsol andalannya, Nintendo Switch.
Seperti dilaporkan dari presentasi pendapatan perusahaan, dikutip dari NYPost, Nintendo mengatakan penjualan konsol Switch dan Switch Lite-nya naik hampir 81 persen menjadi 12,5 juta unit dalam periode enam bulan yang berakhir 30 September 2020. Jumlah ini termasuk penjualan sekitar 6,9 juta unit dari Juli hingga September saja, naik dari 4,8 juta pada periode yang sama tahun lalu.
“Permintaan tetap tinggi dan terus ada kekurangan di beberapa wilayah. Jadi kami berupaya untuk mengirimkan produk kepada konsumen secepat mungkin.”
Nintendo juga menaikkan perkiraan penjualan Switch-nya, serta optimistis penjualan konsol andalan mereka tidak mengalami pelambatan dalam waktu dekat. Ya, dalam waktu dekat ini Nintendo memang akan berhadapan langsung dengan peluncuran konsol generasi berikutnya milik Sony dan Microsoft, PlayStation 5 dan Xbox Series X/S yang akan rilis pekan ini.
Perusahaan yang berbasis di Kyoto itu sekarang mengharapkan untuk memindahkan 24 juta unit Switch di tahun fiskal yang berakhir pada Maret, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 19 juta. Prospek cerah datang menjelang musim liburan. Nintendo juga melaporkan penjualan sekitar 100 juta unit perangkat lunak dari April hingga September, naik 71 persen dari sekitar 58 juta tahun lalu.
Salah satu game terlaris adalah Animal Crossing: New Horizons, yang bergerak lebih dari 14 juta unit dalam enam bulan itu. Secara global, serial kelima dari Animal Crossing ini membukukan penjualan sebanyak 26,04 juta unit sejak dirilis pada Maret lalu. Animal Corssing: New Horizons berpotensi menggeser rekor Mario Kart 8 Deluxe yang saat ini masih memegang rekor sebagai game Switch terlaris, dengan penjualan 28,99 juta unit.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Pengguna iPhone dan iPad bakal bisa kembali memainkan Fortnite pada perangkatnya. Game garapan dari Epic Games itu dapat dimainkan lagi melalui layanan cloud gaming dari Nvidia. Seperti diberitakan Reuters, Jumat (6/10/2020), Nvidia telah mengembangkan versi layanan cloud gaming GeForce Now yang berjalan di browser web seluler Safari. Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters, sementara Epic menolak berkomentar.
Nvidia mengatakan tidak akan mengomentari klien baru yang datang ke layanan tersebut, atau tentang ketersediaan game apa pun di platform yang tidak diumumkan atau belum dirilis. Perusahaan produsen prosesor grafis itu diharapkan mengumumkan pembaruan untuk layanan GeForce Now akhir bulan ini dengan dukungan untuk iOS Apple.
Aturan Apple mewajibkan perusahaan cloud gaming untuk mengirimkan setiap judul game dalam katalog sebagai aplikasi terpisah untuk ditinjau oleh Apple, dan aplikasi katalog kemudian akan menyediakan link ke judul game. Persyaratan itu menjadi penghalang bagi perusahaan cloud gaming yang bermaksud menawarkan pengalaman mulus kepada penggunanya.
Microsoft Corp, yang memiliki layanan game streaming dalam langganan premium Xbox Game Pass, sebelumnya telah mengkritik Apple atas aturan tersebut.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Nama Kevin Sanjaya Sukamuljo selama ini dikenal sebagai atlet bulutangkis. Beragam gelar juara bergengsi telah diraih atlet berusia 25 tahun itu, mulai dari gelar juara Indonesia Open, All England hingga medali emas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang sudah menghiasi koleksi trofi juara miliknya. Bersama dengan pasangannya, Marcus Fernaldi Gideon, pasangan berjuluk The Minions itu juga menduduki peringkat 1 dunia versi BWF untuk ganda putra.
Sayang, pandemi COVID-19 yang melanda dunia memaksa atlet kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur itu menepi dari aktivitasnya di olahraga tepok bulu tersebut. Guna mengisi waktu luang dan memenuhi semangatnya berkompetisi, Kevin Sanjaya kini banyak beraktivitas di dunia olahraga elektronik alias esports. Kevin sendiri memang pernah unjuk kebolehan beradu skill dengan atlet esports profesional seperti Jess No Limit.
Belakangan, dirinya juga terlibat dalam turnamen Mobile Legends bertajuk Celebrity Superstars Battle yang digelar sejak 31 Oktober lalu. Kompetisi yang digelar Mahaka Sports bersama Kuy Entertainment ini memang menghadirkan sederet selebritas kenamaan, public figure, serta anggota dari tim profesional e-Sports di Tanah Air. Diantaranya ialah Raffi Ahmad, Baim Wong, Irwansyah, Uus, Vidi Aldiano, tim profesional e-Sports RRQ, Evos, hingga Valkyrie 48.
Sebanyak 30 peserta terbagi menjadi enam tim. Kevin Sanjaya didapuk sebagai ketua tim, begitu pula dengan Raffi Ahmad, Baim Wong, Vidi Aldiano, Brisia Jodie, serta Desy JKT 48. Keenam tim ini akan bermain dalam babak grup yang masing-masing grup berisi tiga tim. Dua tim terbaik dari masing-masing grup akan lolos ke babak semifinal yang akan berlangsung pada hari Sabtu, 7 November 2020. Dua tim terbaik di babak semifinal akan saling beradu pada final yang digelar Minggu, 8 November 2020. Pertandingan dapat disaksikan pada YouTube Kuy Entertainment.
Sebagai kapten, Kevin Sanjaya pun berhasil membawa timnya yang beranggotakan EVOS Pendragon, Mira Valkyrie48, Celine Valkyrie48, dan Philopaz Armand menuju babak semifinal. Tim Vidi Aldiano dan Desy JKT 48 lebih dulu gugur sehingga di babak semifinal tersisa tim Raffi Ahmad, Brisia Jodie, dan Baim Wong.
Tim Kevin Sanjaya pun mendapatkan pujian dari Kuy Entertainment yang mengakui skill pebulutangkis nomor satu dunia itu. Mereka menyebut tim Kevin Sanjaya memiliki kekompakan yang bagus dengan skill ‘bukan kaleng-kaleng’.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Semakin berkembangnya tren esport secara global membuat kebutuhan aksesoris untuk mendukung permainan game mobile semakin dibutuhkan. Salah satunya adalah headset. Jika dulu headset identik dengan gamer PC maupun konsol, kini headset juga menjadi aksesoris yang diperlukan para pemain esport untuk dipasang di smartphone andalannya.
Selain untuk mendengarkan suara supaya lebih ciamik, kehadiran headset yang dilengkapi dengan mikrofon juga membantu komunikasi antar pemain menjadi lebih lancar. Itu pula yang coba ditawarkan Dareu, perusahaan teknologi asal China dengan produk headsetnya, EH728 Pro.
Ingin tahu bagaimana pengalaman GAMEFINITY.ID saat menjajal produk ini? Simak penjelasannya berikut.
Desain
Berbicara soal desain, Dareu EH728 Pro punya tampilan yang elegan dan sporty. Dengan harga di beberapa marketplace yang direkomendasikan Dareu Indonesia seharga Rp220.000 (jack 3.5mm) hingga Rp370.000 (type c connector), maka tampilan dari Dareu memang dibuat untuk mengesankan bahwa produk ini bukan sekadar headset biasa.
Ada tiga warna side-ear yang bisa dipilih para gamers: merah, biru dan silver, dengan warna kabel hitam. EH728 Pro menggunakan bahan yang akrab di kulit, guna meningkatkan kenyamanan para gamers saat memainkan game selama berjam-jam.
Dalam setiap box produk, Dareu juga menyediakan beberapa pasang in-ear earpiece dengan ukuran berbeda, yang bisa disesuaikan dengan pengguna. Setiap earpiece juga dilengkapi dengan earwing yang melengkung guna menyokong earpiece terpasang dengan pas di daun telinga.
Fitur
Salah satu “barang jualan” dari headset satu ini adalah detachable dual high sensitivity microphone. Selain mikrofon yang tersedia pada inline controller, EH728 Pro juga memiliki mikrofon dengan tangkai fleksibel yang bisa dipasang-lepas dari lubang audio jack di earphone sebelah kiri.
Batang tangkai ini terbuat dari logam sehingga bisa ditekuk sesuai keinginan para pengguna. Keberadaan tangkai mikrofon ini juga menjadikan para gamers terlihat seperti lebih sporty, layaknya pemain esport profesional ketika tangkai mikrofon ini terpasang.
Terkait inline controllernya sendiri, EH728 Pro memiliki pengontrol untuk mengatur mic, volume, dan menjawab panggilan telepon. Fungsi ini terbilang sederhana dan biasanya melekat pada headset pada umumnya.
Pengalaman
Saat kami mencoba EH728 Pro untuk memainkan beberapa game mobile (Mario Kart Tour dan Rockman X Dive) maka bisa dikatakan kualitas audio dari Dareu EH728 memenuhi ekspektasi. Bahkan beberapa sound effect yang selama ini tidak terlalu terdengar ketika kami memainkan game tanpa headset bisa terdengar dengan cukup detail.
Yang terpenting tentu headset yang satu ini tidak menghasilkan suara yang pecah, yang biasanya terjadi pada headset sembarang. Dengan in-ear yang memang dibuat menyesuaikan bentuk telinga masing-masing pengguna, suara yang dihasilkan sudah cukup keras meski tidak memasang volume ke tingkat yang lebih tinggi.
Justru ketika kami mencoba headset ini hanya untuk sekadar mendengarkan musik atau menonton video, suara yang dihasilkan kurang optimal. Ini memang membuktikan EH728 Pro memang diperuntukkan untuk gaming.
Audio yang ditangkap dari mikrofon juga cukup jelas. Baik itu audio dari mikrofon inline controller maupun dari detachable microphone, maka audio yang dihasilkan cukup jernih dan bisa ditangkap oleh penerima komunikasi.
Kekurangan dari EH728 Pro ini adalah bahan kabel yang terbuat dari kabel biasa, yang membuat kabel headset sepanjang sekitar 1,2 meter ini rentan tergores atau putus ketika tidak disimpan dengan benar. Para gamers dengan mobilitas tinggi yang ingin menggunakan aksesoris ini harus memperhatikan baik-baik ketika ingin membawa headset ini, seperti mengaitkannya terlebih dahulu dengan klip maupun strap velcro supaya kabel tidak cepat kusut dan rusak.
Spesifikasi
Product Parameters
Speaker Model: 10mm
Sensitivity (1KHz): 99±3dB (1mW)
Driver Unit: 10mm
Rated power: 10mW
Motional Impedance: 16Ω±15%
Max Power: 20mW
Frequency: 20-20KHZ
Drive-by-wire MIC: Silicon
Technical Parameters
Sensitivity (1KHz): -42±3dB
Dimension: 37x29x11 mm
SNR: 59dB
Direction: Omni-Direction
Output Impedance: ≤2.2Ω
Voltage: 2V
Tersedia dalam 3 Pilihan Warna: Biru, Merah, dan Silver
Removable MIC
Sensitivity (1KHz): -42±3dB
Dimension: 4.0×1.5 cm
SNR: 58dB
Direction: Omni-Direction
Output Impedance: ≤2.2Ω
Voltage: 2V-5V
Harga
Menurut kami dari segi harga dan fitur yang ditawarkan, secara garis besar build quality yang disajikan tidak jauh dari harga yang ditawarkan oleh EH728 Pro. Pada beberapa marketplace yang direkomendasikan Dareu Indonesia, EH728 Pro untuk audio jack 3.5 mm dipasarkan dengan harga Rp220.000, sedangkan untuk type c connector ditawarkan dengan harga Rp370.000. Harga ini masih cukup terjangkau bagi para gamers sebagai aksesoris yang menunjang kenyamanan bermain mereka.(zal)