All posts by Thomas Rizal

Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!

Resmi, Crash Bandicoot: On the Run Rilis 25 Maret

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sejak diumumkan tahun lalu, penggemar serial Crash Bandicoot langsung menantikan game mobile Crash Bandicoot: On the Run! untuk segera rilis. Tanggal 25 Maret disebut-sebut menjadi tanggal rilis dari game untuk iOS dan Android, meski tanggal rilis game belum di konfirmasi secara resmi oleh pihak pengembang.

Walau begitu, awal bulan ini, King selaku pengembang Crash Bandicoot: On the Run, mengonfirmasi bahwa game tersebut memang akan dirilis pada tanggal 25 Maret, sembari memposting teaser trailer baru. Selain mengumumkan kapan game akan diluncurkan, King yang sebelumnya dikenal sebagai pengembang dari game mobile Candy Crush ini juga membeberkan beberapa gameplay dari game.

Crash Bandicoot: On the Run! adalah game runner dari serial Crash Bandicoot yang tahun ini berusia 25 tahun. Banyak level awal dari Crash Bandicoot yang asli diadaptasi langsung ke game mobile, seperti level Boulder Dash yang legendaris.

Levelnya akan mencakup terasa akrab bagi penggemar serial ini, seperti Turtle Woods, Lost City, Temple Ruins, dan the Lab. Selain itu, akan ada juga bos Crash Bandicoot yang sudah familiar untuk dihadapi seperti Neo Cortex, Nitrus Brio, Nina Cortex, Dingodile, dan Fake Crash.

https://www.youtube.com/watch?v=9ANFvaAzHd4

Proses pra-registrasi dari game telah dimulai di Play Store dan App Store. Pemain yang melakukan pra-registrasi game akan menerima Skin Hyena Biru eksklusif pada hari peluncuran. Skin ini juga sempat hadir di game balap Crash Team Racing: Nitro-Fueled.

Game ini akan menjadi game gratis untuk dimainkan (free to play) dengan pembelian dalam aplikasi. Dalam wawancara dengan PocketGamer sebelumnya, Stephen Jarrett dari King menjanjikan pemain dapat memainkan Crash On the Run secara penuh tanpa mengeluarkan uang, meski ada beberapa skin yang dapat dibeli sebagai tambahan untuk Crash dan Coco.

Dalam Seminggu, Pra-Registrasi PUBG New States di Google Play Store Tembus 5 Juta

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Krafton bersiap untuk meluncurkan sekuel PUBG: Mobile, PUBG: New State. Ditetapkan dengan tema futuristik, game ini siap menampilkan beberapa senjata dan mekanisme baru. Pra-registrasi game telah dimulai dan pengembang telah mengungkapkan beberapa fakta menarik.

100 penyintas akan berhadapan sampai hanya satu pemain atau tim yang tersisa. Menilik dari trailer dan screenshot game, PUBG: New State memiliki visual dan grafik ciamik dan menjanjikan pengalaman bermain yang realistis. Tak heran apabila banyak “anak PUBG” yang tak sabar untuk memainkan game ini, begitu pula dengan para penggemar game genre battle royale.

Dalam tweet di akun Twitter PUBG: New State, para pengembang telah mengungkapkan bahwa game tersebut telah menerima 5 juta pra-registrasi hingga saat ini. Ini adalah pencapaian yang luar biasa untuk game, sekaligus melanjutkan popularitas franchise dari PUBG yang sudah mendunia.

Para pengembang juga mengungkapkan bahwa informasi yang lebih eksklusif akan segera dirilis. Ini kemungkinan mengisyaratkan tanggal rilis atau pengumuman besar lainnya. Kita mungkin juga melihat beberapa kolaborasi untuk membangun hype dari game tersebut.

Masih harus dilihat apa lagi yang dimiliki Krafton untuk para penggemar. Untuk saat ini, penggemar sangat bersemangat untuk memainkan game ini ketika akses awal game dimulai. Walau begitu, Pra-registrasi game di iOS belum dimulai, dan banyak pemain mulai menanyakannya.

Untuk pemain yang ingin melakukan pendaftaran, berikut langkah-langkahnya.

  • Klik di sini untuk mengunjungi situs resmi PUBG: New State
  • Buka Bagian Pre-Order dan klik “Pre-Order on Google Play”
  • Gamer akan diarahkan ke Google Play Store. Cukup klik “Pre-register” dan Anda akan terdaftar untuk itu.

Proses pendaftaran telah dimulai Kamis (25/2/2021) dan tanggal akhir untuk penyelesaian proses ini belum ditentukan. Disebutkan juga bahwa pemain yang mendaftar di antara periode waktu yang tidak ditentukan ini akan mendapatkan skin kendaraan edisi terbatas secara gratis sebagai bonus, jadi pastikan untuk mendaftar secepatnya!

 

Rasakan Sensasi Sebagai Freddie Mercury dkk di Game Mobile Queen: Rock Tour

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Gameloft dan Universal Music Group bekerja sama untuk merilis Queen: Rock Tour untuk iOS dan Android. Ini adalah game musik berbasis ritme yang menampilkan lebih dari 20 lagu klasik dari salah satu band rock paling berpengaruh di dunia itu.

Game ini dirilis bertepatan dengan ulang tahun yang ke-50 band asal Inggris itu. Gamer dapat memainkan vokal, gitar, drum, bass, dan piano dengan mengetuk ubin yang akan muncul di layar. Game ini memungkinkan penggemar untuk mencetak poin dengan memainkan 20 lagu terpopuler Queen, termasuk Bohemian Rhapsody, We Will Rock You, Radio Ga Ga, I Want to Break Free, dan We Are The Champions.

Juga akan ada serangkaian tempat ikonik untuk ditonton di berbagai negara seperti London, Tokyo, Houston, Buenos Aires, dan Rio de Janeiro, tempat dimana band Queen pernah manggung. Rasakan sensasi pertunjukan panggung ala Freddie Mercury dkk, dengan memilih berbagai pakaian dan aksesori yang akan dikenakan. Ada juga fakta musik trivia dan gambar band yang bisa diakses saat Anda bermain melalui game.

“Ambisi kami adalah untuk mendorong batas-batas musik dan permainan dengan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat untuk menempatkan pemain pada posisi Queen pada titik-titik penting dalam karier mereka. Pemain akan merasakan musik live Queen secara real-time yang belum pernah dirasakan sebelumnya,” kata Cedric Ratajczak, Direktur Kreatif Gameloft.

“Tantangan kreatifnya adalah memodernisasi genre permainan ritme tradisional dengan sentuhan inovatif dan ramah seluler yang diwarisi dari permainan hiper-kasual. Dengan gaya visual yang unik dan menyenangkan, game ini menawarkan tampilan abadi band, serta menarik pemain generasi baru.”

Queen: Rock Tour sekarang tersedia di App Store dan Google Play. Game ini gratis untuk dimainkan dengan pembelian dalam aplikasi.

Valve Hentikan Pengembangan Game Kartu Artifact dan Gratiskan Kedua Versi

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Valve telah menghentikan pengembangan game kartu Dota 2, Artifact yang dirilis pada November 2018. Perusahaan awalnya mengklaim Artifact menikmati penjualan awal yang “baik”. Namun penilaian terhadap game tersebut beragam dan jumlah pemainnya turun dengan cepat beberapa bulan setelah dirilis.

Pada Maret 2019, Valve mengatakan berencana untuk mengevaluasi kembali mekanisme dari game, termasuk aspek ekonominya.

“Artifact mewakili perbedaan terbesar antara ekspektasi penerimaan tentang game kami dan hasil sebenarnya.”

Namun pada hari Kamis (4/3/2021), setelah sekitar 18 bulan bekerja untuk me-reboot game, Valve mengatakan upayanya “belum berhasil membawa jumlah pemain aktif ke tingkat untuk pengembangan lebih lanjut”. Dengan demikian, mereka harus mengambil “keputusan sulit” dengan menghentikan pengembangan Artifact 2.0 Beta.

Meskipun ke depannya tidak ada update lagi, rilis final Artifact dan Artifact 2.0 Beta (yang telah diubah namanya menjadi Artifact Foundry) telah tersedia dan bisa dimainkan secara gratis. Valve mengatakan Artifact Foundry secara teknis belum selesai karena tidak ada “polesan” dan seni, tetapi gameplay intinya sudah berhasil dikembangkan.

Pada Maret 2020, salah co-founder dan CEO Valve, Gabe Newell mengatakan game Half-Life Alyx yang dirilis pada bulan itu menjadi peluang perusahaan untuk bangkit kembali setelah beberapa kesalahan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah Artifact, yang dilabeli “kekecewaan besar. “.

Mengikuti kesuksesan Alyx, pada Januari 2021, Newell mengonfirmasi bahwa Valve sedang mengembangkan banyak game dan ingin membuat lebih banyak game single player seperti Alyx.

 

Penjualan Switch di Inggris Tahun 2020 Hampir Dua Kali Lipat Penjualan Gabungan PS5 dan Xbox Series

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Nintendo dilaporkan menjual 1,5 juta konsol Switch di Inggris pada tahun 2020. Angka itu hampir dua kali lipat dari penjualan gabungan PS5 dan Xbox Series X/S yang terjual tahun lalu. Ketiga perusahaan pembuat konsol: Nintendo, Sony (PlayStation) dan Microsoft (Xbox) sedang menikmati tahun penjualan yang kuat 2020, seiring meningkatnya kebutuhan game saat fase lockdown akibat pandemi COVID-19.

Menurut data penjualan GfK yang dirilis oleh Entertainment Retailers Association dikutip dari GamesIndustry.biz, penjualan Switch naik lebih dari 50 persen dari tahun 2019. Sementara Sony menjual 450.000 konsol PS5 dan 450.000 unit PS4 selama tahun 2019, dengan total sekitar 900.000 unit penjualan.

Angka itu naik dari 700.000 penjualan PS4 pada tahun 2019. Adapun Microsoft menjual sekitar 310.000 konsol Xbox Series X / S dan 290.000 konsol Xbox One pada tahun 2020 dengan total sekitar 600.000, naik dari 500.000 dari penjualan Xbox One di tahun 2019.

Perlu dicatat bahwa sejak peluncuran, penjualan konsol baru Sony dan Microsoft telah sangat dibatasi oleh masalah pasokan yang diperkirakan akan terus berlanjut selama beberapa waktu. Adapun PS5 dan Xbox Series baru diluncurkan pada November lalu.

Entertainment Retailers Association juga mengungkap game-game terlaris di Inggris tahun 2020 pada bulan Januari. Posisi tiga besar diduduki oleh FIFA 21 (2.182.694), Call of Duty: Black Ops Cold War (1.420.353) dan Grand Theft Auto V (1.127.222).

Mulai Diproduksi Juni, Switch Pro Dikabarkan Bakal Punya Layar OLED 7 Inci Buatan Samsung

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Rumor panjang terkait pengembangan “Switch Pro” dari Nintendo kembali berhembus. Menurut pemberitaan terkini, Switch Pro akan mulai diproduksi pada bulan Juni. Bloomberg mengklaim bahwa versi Switch yang diperbarui akan berisi layar Samsung OLED 7 inci baru, berbeda dengan layar LCD 6,2 inci dan 5,5 inci dari model standar dan Switch Lite saat ini.

Menurut laporan tersebut, layar baru akan diproduksi oleh Samsung dan akan mulai produksi pada bulan Juni. Perakit akan menerima batch pertama pada bulan Juli. Meskipun layarnya lebih besar, Switch baru akan terus menampilkan konten dalam resolusi 720p dalam mode genggam (handheld), tetapi dapat mendukung tampilan 4K saat dipasang ke dok.

Keputusan untuk tetap menggunakan 720p disinyalir berkaitan dengan masa pakai baterai. Walau begitu, hal ini bisa menyebabkan perselisihan dengan pengembang game, yang jadinya harus bekerja dengan dua resolusi yang sangat berbeda saat membuat game mereka.

“Panel OLED akan mengonsumsi lebih sedikit baterai dan menawarkan kontras yang lebih tinggi, serta waktu respons yang mungkin lebih cepat jika dibandingkan dengan layar kristal Switch saat ini,” kata Yoshio Tamura, co-founder konsultan display DSCC.

Bloomberg menyebut perangkat keras itu mungkin memiliki dimensi yang mirip dengan Switch standar, dengan bezel di sekitar layar diperkecil untuk memenuhi tampilan yang lebih besar. Beberapa outlet media telah melaporkan bahwa Nintendo sedang bersiap untuk meluncurkan perangkat keras Switch baru pada awal 2021 yang memungkinkan menampilkan daya komputasi yang ditingkatkan, dengan dukungan untuk grafik 4K.

Menurut pemberitaan Bloomberg September lalu, Nintendo dilaporkan telah meminta pengembang game untuk membuat game mereka yang sudah ada siap untuk 4K, sebagai persiapan untuk perangkat keras baru. Referensi ke model Nintendo Switch yang ditingkatkan juga ditemukan dalam salah satu pembaruan firmware terbaru konsol, termasuk saran bahwa model baru dapat menampilkan chip yang sama dengan versi Switch lainnya dengan tampilan yang ditingkatkan.

Terkait rumor pengembangan “Switch Pro”, Nintendo dalam beberapa kesempatan telah membantah hal tersebut. Pada publikasi laporan keuangan Januari lalu, Nintendo menyebut masih fokus dalam penjualan Switch yang saat ini masih terus tumbuh. Per akhir 2020 lalu, Nintendo mengklaim penjualan Switch tembus 80 juta konsol di seluruh dunia, atau melampaui rekor dari pendahulunya Nintendo 3DS (76 juta).