All posts by Thomas Rizal

Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!

Sang Sutradara Ungkap Alasan Resident Evil Village Kembali ke First Person

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sekitar dua bulan lagi, penggemar Resident Evil akan kembali bermain sebagai Ethan Winters, protagonis dari Resident Evil VII dalam game terbaru, Resident Evil: Village. Sutradara Resident Evil Village, Morimasa Sato mengungkapkan bahwa beberapa pengembang Capcom ingin kembali ke sudut pandang orang ketiga.

Walau begitu dirinya mendorong supaya Resident Evil Village menggunakan perspektif orang pertama (first person) layaknya di game RE7. Hal ini diungkapkannya dalam wawancara yang dipublikasikan di majalah Edge terbaru (April 2021, Issue 356).

“Awalnya ada beberapa pendapat di dalam tim yang mengatakan bahwa perspektif orang ketiga mungkin membawa jenis pengalaman pertempuran yang berbeda. Tetapi saya percaya bahwa perspektif orang pertama memungkinkan kita untuk mengekspresikan ketakutan dan keputusasaan yang lebih dekat dan pribadi Ethan Winters di cerita ini.”

Berlatar waktu beberapa tahun pasca insiden di game RE7, Ethan awalnya hidup damai di Eropa Timur bersama istrinya Mia dan putrinya Rosemary. Namun, sosok masa lalu yang dikenalnya, Chris Redfield tiba-tiba kembali ke kehidupan Ethan dan menculik Rosemary. Hal ini memaksa Ethan Winters mencari Redfield dan anaknya ke desa misterius.

“Kejutan terbesar yang mungkin bisa Anda bayangkan menanti Ethan Winters dalam cerita ini. Apa itu, Anda harus melihatnya sendiri!,” kata Sato.

Resident Evil Village akan menampilkan banyak momen mengerikan, yang tentunya akan semakin menegangkan apabila dinimkati dari tampilan orang pertama. Sato sendiri mengklaim game RE8 akan menjadi salah satu game horor paling menakutkan.

“Seperti yang Anda ketahui, salah satu tema sentral dari serial Resident Evil adalah horor atau ketakutan. Saya hanya akan memperingatkan, Anda tidak dapat bersantai karena horor dalam game! Ada banyak adegan yang intens dan mengerikan, tetapi kami akan membiarkan Anda untuk mengalaminya sendiri.”

Resident Evil Village akan tersedia mulai 7 Mei untuk PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series S / X.

Krafton Masih Upayakan Membawa PUBG Mobile Kembali ke India

GAMEFINITY.ID, Jakarta – PUBG Mobile dilarang di India sejak 2 September 2020, setelah Kementerian Elektronik dan TI India menuduh game tersebut “mengirimkan data pengguna dengan cara yang tidak sah” ke server di luar negara tersebut.

Sang pengembang, Krafton telah berupaya membawa game itu kembali ke negara itu. Di Indian Gaming Conference 2021, Sean Sohn, kepala pengembangan perusahaan di Krafton, mengatakan perusahaan sangat peduli dengan pasar India dan mereka sedang “bekerja keras” untuk mengembalikan game.

Seiring berjalannya waktu, harapan gamer India untuk bermain kembali PUBG Mobile justru tampak semakin menipis. Pasalnya Kementerian Elektronik India tidak ingin PUBG Mobile kembali, dengan mengecam game tersebut “adiktif” dan mengandung “sifat kekerasan”.

Dalam wawancara dengan Seoul Economic Daily, Byung-gyu Jang, chairman Krafton mengatakan dia ingin mengembalikan game secepat mungkin. Jang juga mengisyaratkan bahwa dilarangnya PUBG Mobile terkait masalah politik di India.

Dengan Krafton ditetapkan untuk IPO publik akhir tahun ini, perusahaan telah bekerja keras untuk membawa permainan itu kembali ke negara tersebut. Berita larangan PUBG Mobile menjadi kejutan besar bagi para gamer di India.

PUBG Mobile diunduh sekitar 185 juta kali di India dan menyumbang 24 persen dari total unduhan game sejak dirilis. Game battle royale yang populer itu juga memiliki ekosistem esports yang sedang berkembang India, yang otomatis runtuh setelah pelarangan.

India melarang lebih dari 100 aplikasi “China” karena ketegangan perbatasan antara kedua negara. PUBG Mobile telah dikembangkan dalam kemitraan oleh perusahaan China, Tencent Games dan pengembang Korea Selatan PUBG Studio (sebelumnya PUBG Corp.). Tencent merupakan penerbit game secara global.

Setelah larangan itu, Krafton mengambil langkah cepat untuk membawa kembali permainan itu. Hanya enam hari setelah larangan PUBG Mobile, perusahaan mengumumkan bahwa mereka “tidak lagi mengotorisasi” waralaba PUBG Mobile ke Tencent Games.

Dua bulan setelahnya, perusahaan mengumumkan PUBG Mobile India, game baru untuk Asia Selatan. Krafton juga menjanjikan investasi 100 juta USD ke negara itu termasuk kantor baru dan Liga Esports. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda kapan game tersebut akan segera kembali.

Doom 3: VR Edition Rilis 29 Maret

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Bethesda telah mengumumkan Doom 3: VR Edition untuk PlayStation VR. Game ini akan dirilis untuk PS4 pada 29 Maret dan kompatibel dengan PS5. Doom 3: VR Edition mencakup game aksi horor Doom 3, menampilkan Doom Marine yang berjuang untuk bertahan hidup di fasilitas Mars yang dikuasai oleh setan, ditambah ekspansi Resurrection of Evil dan The Lost Mission.

Peningkatan VR memungkinkan pemain untuk melihat-lihat sudut, mengarahkan tembakan senjata dengan kontrol gerak, fungsi putar cepat 180 derajat, dan tampilan baru yang dipasang di pergelangan tangan untuk melacak health, armor, dan amunisi.

“Ungkap rahasia eksperimen, hadapi monster luar biasa menggunakan persenjataan ikonik. Dengan tekstur, bayangan, dan efek suara baru saat Anda bertahan melawan kekuatan Neraka selama lebih dari 15 jam yang mendebarkan,” tulis Parker Wilhelm, manajer konten asosiasi untuk Bethesda Softworks, di PlayStation Blog.

Setahun setelah rilis Doom (2016), Bethesda meluncurkan Doom VFR dari ID Software, game standalone realitas virtual selama event reboot serial. Sony mengumumkan pada bulan Februari bahwa mereka sedang mengerjakan “sistem VR generasi berikutnya” untuk PS5.

Nantinya headset ini akan menampilkan resolusi yang ditingkatkan, pelacakan bidang pandang, dan pengontrol VR yang baru. Menyusul pengungkapan Doom 3, Sony mengumumkan lima lagi game untuk After the Fall, Zenith, I Expect You to Die 2: The Spy and The Liar, Fracked, dan Song in the Smoke.

Take-Two Mau Remaster GTA Bukan Sekadar Porting Sederhana

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Rockstar saat ini bersiap untuk menghadirkan versi remaster dari Grand Theft Auto V ke PS5 dan Xbox Series X / S pada paruh kedua kalender 2021. Take-Two selaku perusahaan induk dari Rockstar, membeberkan strategi perusahaan dalam meremaster game-game andalannya.

Menurut CEO Take-Two, Strauss Zelnick proyek remaster bukan sesederhana sekadar porting game ke konsol yang lebih canggih, melainkan turut menambahkan sejumlah peningkatan dalam game. Hal ini diungkapkannya ketika berbicara pada Morgan Stanley Technology, Media & Telecom Conference pada Rabu (3/3/2021).

“Remastering selalu menjadi bagian dari strategi. Kami telah melakukan hal yang berbeda dari pesaing. Tidak hanya mentransfer game, kami benar-benar melakukan pekerjaan terbaik dengan membuat game yang berbeda untuk teknologi baru,” ucap Zelnick dikutip dari VGC.

“Jadi, kami meningkatkan teknologinya, kami meningkatkan visualnya, dan kami melakukan peningkatan kinerja. Dan itulah mengapa menurut saya game remaster kami biasanya berhasil dengan baik.”

GTA V versi konsol generasi berikutnya diklaim akan memberikan pengalaman yang kuat bagi para pemain. Sekadar mengingatkan, GTA V sendiri pertama kali dirilis untuk konsol PlayStation 3 dan Xbox 360, sebelum diport ke PS4 dan Xbox One serta PC.

“Kami telah berhasil dengan serial Mafia, dan Grand Theft Auto (V) sekarang menuju ke generasi ketiganya yang luar biasa. Kita akan melihat bagaimana Grand Theft Auto melakukannya di generasi berikutnya. Saya yakin Rockstar akan memberikan pengalaman yang luar biasa, bukan sekadar port sederhana.”

Zelnick menolak menanggapi pertanyaan terkait potensi remastering game Grand Theft Auto yang lebih lama. Dirinya juga enggan mengungkap lebih lanjut terkait kapan Grand Theft Auto 6 akan dirilis.

“Jadi, Rockstar belum mengumumkan game baru untuk pasar dan ketika ada pengumuman yang akan dibuat, itu akan datang dari Rockstar.”

Grand Theft Auto V telah terjual lebih dari 140 juta unit, dimana game tersebut terjual lebih banyak pada tahun 2020 ketimbang tahun-tahun sebelumnya, kecuali tahun 2013 ketika pertama kali dirilis untuk PS3 dan Xbox 360.

Valorant Raih Pendapatan Lebih Besar dari CSGO pada Januari 2021

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Valorant sukses mengalahkan pendapatan Counter-Strike: Global Offensive pada awal tahun 2021. Tak hanya itu, untuk pertama kalinya sejak diluncurkan pada Juni 2020, Valorant menjadi game FPS terlaris di Platform PC mengalahkan CSGO dan Fortnite.

Menurut laporan dari Superdata, total pendapatan Valorant naik 39 persen, dengan jumlah pemain naik 29 persen dari Desember ke Januari. Dengan persyaratan sistem yang sangat rendah dan mekanisme yang mudah dipahami, game ini memang langsung mencuri perhatian di genre FPS.

Walau begitu, bukan berarti siapa pun bisa langsung menguasai permainan. Pasalnya butuh waktu berjam-jam latihan untuk menguasai agen yang berbeda.

Riot dikenal karena kemampuannya untuk memperbarui game dan komunikasinya yang teratur dengan komunitasnya. Pengembang sangat berpengalaman untuk mengembangkan ide-ide game Free-2-Play dan tahu bagaimana meyakinkan pengguna untuk berbelanja melalui pembelian dalam game (microtransactions).

Meskipun game ini hanya tersedia di platform PC, Riot perlahan-lahan mulai masuk ke konsol dengan merilis League of Legends Wild Rifts dan lebih banyak game yang dikabarkan sedang dalam pengerjaan.

Saat ini, game battle royale seperti Call of Duty Modern Warfare, Fornite, dan Apex Legends masih merajai genre FPS di konsol. Seandainya Riot masuk ke konsol melalui Valorant, bukan tidak mungkin nantinya akan ada pemimpin baru dalam genre FPS di konsol pada akhir tahun ini.

Sony Hentikan Penjualan Konten Film dan TV di PlayStation Store Mulai 31 Agustus

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sony Interactive Entertainment pada Selasa (2/3/2021) mengonfirmasi PlayStation Store akan berhenti menawarkan konten TV dan film untuk dibeli atau disewa. Mulai 31 Agustus 2021, konten video tidak lagi tersedia melalui etalase digital. Namun, pembelian yang sudah ada masih dapat diakses.

Dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs PlayStation, kepala Bisnis Video SIE Vanessa Lee mengatakan keputusan itu didorong oleh pertumbuhan layanan streaming di PS4 dan PS5.

“Di SIE, kami berusaha keras untuk memberikan pengalaman hiburan terbaik bagi para penggemar PlayStation, dan itu berarti mengembangkan penawaran seiring dengan perubahan kebutuhan pelanggan,” tulis Lee.

“Kami telah melihat pertumbuhan yang luar biasa dari penggemar PlayStation yang menggunakan layanan streaming hiburan berbasis langganan dan berbasis iklan di konsol kami. Dengan perubahan perilaku pelanggan ini, kami memutuskan untuk tidak lagi menawarkan pembelian dan rental film dan TV melalui PlayStation Store mulai tanggal 31 Agustus 2021. ”

Setelah perubahan ini berlaku, nantinya pengguna masih dapat mengakses konten film dan TV yang telah mereka beli melalui PlayStation Store untuk pemutaran sesuai permintaan di PS4, PS5, dan perangkat seluler mereka.

“Kami berterima kasih kepada penggemar kami atas dukungan mereka yang berkelanjutan. Kami berharap dapat lebih meningkatkan pengalaman hiburan di PlayStation.”

Adapun Sejumlah besar layanan streaming yang saat ini tersedia di PS4 dan PS5 ialah Netflix, Disney +, Apple TV, dan lainnya.