GAMEFINITY.ID, Jakarta – CD Projekt Red memutuskan untuk menunda peluncuran patch besar kedua Cyberpunk 2077 yang sebelumnya dijadwalkan akan rilis pada Februari ini. CDPR menyebut alasan dibalik tertundanya perbaikan Cyberpunk 2077 lantaran perusahaan baru saja menjadi korban serangan cyber baru-baru ini.
Patch 1.2 sebelumnya diproyeksikan untuk memperbaiki masalah menonjol yang tersisa pada game, khususnya versi konsol generasi terakhir. CD Projekt mengatakan patch tersebut akan tiba pada paruh kedua Maret.
“Meskipun kami sangat ingin mengirimkan Patch 1.2 untuk Cyberpunk 2077 dalam rentang waktu yang kami tentukan sebelumnya, serangan dunia maya baru-baru ini terhadap infrastruktur IT studio dan luasnya cakupan pembaruan memaksa kami menunda hal tersebut.”
CDPR mengklaim nantinya Patch 1.2 akan memperbaiki lebih banyak kendala, melampaui pembaruan sebelumnya. Saat ini tim pengembang masih perlu banyak meningkatkan perbaikan, guna memastikan para gamer yang sebelumnya kecewa kelak bisa mendapatkan game dengan kualitas lebih baik.
“Ini bukan berita yang kami sukai untuk dibagikan, tetapi kami ingin memastikan bahwa kami akan meluncurkan pembaruan ini dengan benar. Nantikan informasi lebih lanjut akan kami berikan. Terima kasih atas kesabaran dan dukungan Anda yang tiada henti.”
CD Projekt Red pada awal bulan mengungkap bahwa mereka telah menjadi korban serangan cyber yang ditargetkan. Dalam sebuah pernyataan, pengembang mengatakan beberapa sistem internalnya telah disusupi dan “data tertentu” dicuri.
Seperti diberitakan Gamefinity sebelumnya, kelompok peretas yang mengklaim berada di balik serangan tersebut dilaporkan telah melelang data yang dicuri. Beberapa diantaranya termasuk kode sumber untuk Cyberpunk 2077 dan The Witcher 3.
Patch 1.1 Cyberpunk sebelumnya dirilis bulan lalu, dengan meningkatkan stabilitas terkait penggunaan memori, kerusakan, bug quest, kinerja, dan masalah visual. CD Projekt sempat merilis road map untuk pembaruan Cyberpunk 2077, dimana DLC, dan pembaruan untuk konsol generasi berikutnya akan tersedia secara gratis pada paruh kedua 2021.
Belum jelas apakah CDPR masih berada dalam trek yang sama dengan road map sebelumnya, atau akan kembali menunda sejumlah rencana dan “mengkambing hitamkan” serangan cyber yang sama.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Pencinta game balapan Gran Turismo nampaknya bakal kecewa. Pasalnya, peluncuran seri Terbaru dari game, Gran Turismo 7 yang awalnya direncanakan dirilis tahun ini, akhirnya harus ditunda hingga 2022. Hal ini dikonfirmasi oleh CEO Sony Interactive Entertainment (SIE) Jim Ryan dalam wawancaranya dengan GQ.
“GT7 terkena dampak tantangan produksi terkait Covid. Akibatnya peluncuran harus bergeser dari 2021 ke 2022. Dengan pandemi yang sedang berlangsung, ini adalah situasi yang dinamis dan bisa berubah. Beberapa aspek penting dari produksi game telah melambat selama beberapa bulan terakhir,” kata Ryan dikutip dari Games Radar.
“Kami akan bagikan lebih banyak detail tentang tanggal rilis GT7 jika tersedia.”
Sony pertama kali menyiratkan pada Desember lalu bahwa Gran Turismo 7 bisa mengalami penundaan, ketika menghapus referensi tanggal rilis “paruh pertama 2021” pada video pemasaran PS5.
Penundaan tersebut mungkin tidak mengejutkan mengingat reputasi Polyphony Digital yang kerap berlarut-larut dalam mengembangkan game. Lagi pula jadwal Sony untuk rilis game PS5 tahun ini terbilang padat, mencakup Deathloop, Ghostwire: Tokyo dan Kena: Bridge of Spirits.
Terkait nasib tiga game lainnya, Returnal, Ratchet & Clank: Rift Apart dan Horizon Forbidden West, Ryan juga mengatakan kepada GQ bahwa dia merasa yakin Sony dapat merilis ketiga game itu pada 2021. Walau begitu, Ryan menyebut pihaknya tidak akan ragu untuk menunda peluncuran game jika penundaan itu memang diperlukan.
“Ada dua pendekatan untuk ini. Anda dapat menepati tanggal dan meluncurkan game terlepas dari kualitasnya, atau Anda dapat merilisnya pada saat yang tepat. Kami selalu mengambil pendekatan yang terakhir. Ada beberapa contoh penerbit lain yang mencoba pendekatan lainnya.”
“Itu tidak pernah berhasil. Tapi saya pikir di dunia ini, di mana orang-orang kreatif bekerja dari jarak jauh, Anda hanya perlu menghargai fakta bahwa pengembangan perlu mengambil apa yang diperlukan dan membuat game menjadi benar. ”
Awal bulan ini, kepala Gran Turismo 7 Kazunori Yamauchi mengatakan para penggemar dapat berharap banyak pada game balap PS5 itu, yang disebut-sebut akan mirip dengan game-game sebelumnya dalam serial. Game terakhir dari seri balap PlayStation 4, GT Sport tidak mengikuti formula dari game sebelumnya, dengan memangkas koleksi mobil yang sangat banyak dan menekankan pada kompetisi mengemudi online dan Esports.
Yamauchi mengatakan para pemain harus mengharapkan pengalaman yang lebih tradisional dari angsuran PS5 yang akan datang, selain fitur yang diperkenalkan dengan Sport.
“Di Gran Turismo 7, sambil mewarisi elemen seperti kejuaraan (FIA) yang diwujudkan di Sport, kami akan kembali ke volume penuh seperti Gran Turismo 1 dan 4, dan memberikan pengalaman Gran Turismo terbaik saat ini. Jadi bagi mereka yang mengenal Gran Turismo sejak lama, saya rasa mereka akan sedikit bernostalgia. ”
GAMEFINITY.ID, Jakarta – NYK Nemesis, salah satu brand gaming gaming peripherals dan aksesoris di Indonesia kembali mengirimkan produk terbaiknya untuk diulas tim redaksi Gamefinity.id. Produk yang dikirimkan kali ini ialah headset gaming bernama HS-E12 AKKADIA. Sebelumnya, kami juga sudah melakukan review produk NYK mulai dari gamepad, headset stand, hingga gamingset. Warga Gamefinity bisa cek review kami sebelumnya sebagai referensi apabila ingin membeli gaming gear dengan harga terjangkau dari NYK.
NYK HS-E12 AKKADIA merupakan headset gaming yang telah dilengkapi dengan driver 50mm, 4 Mode RGB Lightning (RGB Running Mode, Fixed RGB Mode, Breathing Mode dan 7 Color Breathing Mod), serta earmuff yang nyaman dan mendukung pengalaman bermain game lebih nyaman. Headset ini dilengkapi dengan mikrofon berteknologi Electronic Noise Cancelling.
Untuk lebih jelasnya, langsung saja kita simak pembahasan ala Gamefinity berikut.
Desain
Kesan pertama yang kami dapatkan saat unboxing produk NYK Nemesis HS-E12 AKKADIA adalah ringkas dan sederhana. Di dalam box tidak terdapat buku petunjuk maupun catatan keterangan lainnya, hanya headset yang sudah terbungkus rapi. Secara sepintas tidak ada yang terlalu istimewa dari desain yang dimiliki HS-E12 AKKADIA. Dengan warna hitam yang memang standar dari produk-produk NYK.
Kesan gaming terlihat dengan keberadaan RGB light di sisi headset. Terdapat 4 mode RGB lightning, yakni Running, Fixed, Breathing dan Color Breathing. Logo NYK Nemesis berwarna putih tercetak jelas di sisi kiri dan kanan headset, dengan bahan doff hitam dan earpad doff agak abu-abu melengkapi desain dari HS-E12 AKKADIA ini.
Headset ini juga dilengkapi dengan headband yang terbuat dari kulit. Dengan bobot yang relatif ringan (sekitar 320 gram) headset ini nyaman untuk digunakan dalam sesi gaming yang panjang. Terdapat besi penahan melingkari headband yang memudahkan penggantungan headset. Dibagian headband ini juga NYK menambahkan nama brand NEMESIS serta list jahitan berwarna hitam.
Fitur
NYK HS-E12 AKKADIA memiliki kabel dengan panjang 2,2 meter, dan tipe interface usb 2.0 yang sudah dilapisi emas (gold plated). Kabel yang digunakan di NYK HS-E12 AKKADIA masih kabel biasa, tidak terlalu kaku dan dilapisi karet.
NYK HS-E12 AKKADIA memiliki audio kontrol in-line dengan kabel headset. Hal ini memudahkan pengguna untuk mengatur besarnya volume, tanpa harus repot-repot mencari scroll yang pada umumnya terletak di bagian belakang earphone. Selain untuk mengatur volume, audio kontrol ini juga berfungsi untuk mengaktifkan/nonaktifkan mic, mengganti warna LED, serta mengaktifkan mode ENC.
Mode terakhir itu merupakan fitur utama dari NYK HS-E12 AKKADIA. Electronic Noise Cancelling (ENC) secara sederhana adalah fitur untuk mengurangi suara yang masuk kedalam headphone/mic. Hal ini berfungsi apabila gamer bermain di ruangan yang penuh dengan gamer lain, sehingga gamer tidak terganggu oleh suara-suara sekitar dan bisa lebih fokus dengan permainan.
Fitur Noise Cancelling ini diklaim sebagai teknologi yang tidak mengganggu suara headphone atau earphone itu sendiri. Terdapat dua jenis Noise Cancellation, Active dan Passive. Active akan lebih meredam suara di luar sehingga terfokus pada suara in game dan komunikasi antar sesama gamer.
Terkait mikrofon, NYK HS-E12 AKKADIA memiliki mikrofon undetachable yang fleksibel, dengan sensitivitas 42 ± 3dB. Impedansi mikrofon sebesar 2.2KΩ.
Pengalaman
Selain mencoba headset NYK HS-E12 AKKADIA dengan memainkan game Resident Evil 7: Biohazard, penulis juga menggunakan headset ini untuk mendengarkan musik selama membuat tulisan ini. Hasilnya impresi dari kami cukup positif. Dari sisi kenyamanan, build quality, dan serta kualitas audio yang dihasilkan, semuanya memenuhi standar headset sebagaimana seharusnya.
Kualitas suara dengan driver 50 mm terdengar cukup jernih, jelas, dengan suara tembakan dan langkah terdengar maksimal. NYK juga melengkapinya dengan Have Driver Software yang dapat diatur untuk memaksimalkan performa suara.
Earmuff yang terbuat dari kulit dengan fitur breathable juga membuat nyaman para pengguna, khususnya ketika digunakan untuk sesi gaming yang panjang. Earmuff juga memiliki ukuran yang relatif besar dan dapat menutupi seluruh telinga.
Yang bisa disebut sebagai kekurangan dari headset gaming ini justru efektivitas fitur ENC, yang sebenarnya tidak terlalu berhasil meredam suara sekitar. Hampir tidak ada perbedaan antara suara yang ditangkap ketika l mode aktif maupun pasif. Malahan suara yang ditangkap dari mikrofon agak mengembeng, sehingga headset gaming ini kurang pas apabila dipakai untuk memandu live streaming.
Spesifikasi
Interface Type : USB Cable
Driver Diameter : 50mm
Sensitivity : 112dB ± 3dB
Speaker Impedance : 32Ω ± 5
Frequency Range : 20Hz-20kHz
Max Power : 30mW
Weight : ±320g
Cord Length : 2,2m
Microphone Sensitivty : -42 ± 3dB
Microphone Impedance : 2,2KΩ
Harga
NYK HS-E12 AKKADIA dipasarkan di NYK Official Store seharga Rp395.500. Secara keseluruhan, build quality yang disajikan tidak jauh dari harga yang ditawarkan oleh NYK. Meskipun terdapat sejumlah kekurangan, harga yang ditawarkan cukup kompetitif dan bisa bersaing dengan headset gaming dari brand lain. (zal)
GAMEFINITY.ID, Jakarta – Free Fire saat ini memiliki 37 karakter, termasuk Shirou dan Skyler yang baru ditambahkan. Masing-masing karakter memiliki kemampuan khusus yang memengaruhi situasi permainan dan membantu pemain memenangi medan pertempuran. Shirou telah ditambahkan Garena ke Free Fire beberapa waktu lalu dan akan tersedia untuk pemain pada 27 Februari.
Deskripsi Shirou dalam game menyebut “Shirou adalah tukang antar orang tercepat”. Shirou memiliki skill pasif yang disebut “Damage Delivered”. Di level dasar, saat pemain dipukul oleh lawan dalam jarak 80m, Damage Delivered akan menandai (tag) musuh selama 6 detik. Tag ini hanya akan terlihat oleh pemain, dan tembakan pertama pada musuh yang ditandai akan menghasilkan 50 persen penetrasi armor tambahan. Kemampuan ini memiliki cooldown 35 detik.
Ketika naik level, pemain dapat memberikan 100 persen penetrasi armor tambahan pada tembakan pertama pada musuh yang ditandai. Cooldown berkurang secara signifikan menjadi 20 detik.
Seperti setiap karakter lain di Garena Free Fire, Shirou memiliki set karakter khusus yang disebut Hurricane Delivery Set. Pemain bisa mendapatkan karakter secara gratis hanya dengan login pada 27 Februari 2021.
Pertama-tama pemain harus menjalankan Garena Free Fire dan membuka menu Cobra khusus dengan menekan ikon di sisi kanan layar. Kemudian, pemain cukup mengetuk opsi ‘Login reward’. Kotak dialog akan muncul, dimana Survivor tinggal menekan tombol klaim untuk mendapatkan karakter tersebut.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – PlayStation telah mengumumkan sedang mengerjakan “sistem VR generasi berikutnya” yang dirancang khusus untuk PlayStation 5. Headset PlayStation VR iterasi Sony berikutnya disebut-sebut akan menampilkan “lompatan dramatis dalam kinerja dan interaktivitas.”
Dalam pengumuman pada hari Selasa (23/2/2021), Sony menyebut sistem VR yang baru akan membuat pemain bisa merasakan kehadiran yang lebih besar, sehingga lebih tenggelam dalam dunia game mereka. Headset yang akan diluncurkan setelah tahun 2021, akan menampilkan resolusi yang ditingkatkan, pelacakan bidang pandang dan menggunakan pengontrol VR baru.
“Kami mengambil apa yang telah kami pelajari sejak meluncurkan PS VR di PS4 untuk mengembangkan sistem VR generasi berikutnya yang meningkatkan segalanya mulai dari resolusi dan bidang pandang hingga pelacakan dan masukan,” kata Perencanaan platform Sony Interactive Entertainment SVP, Hideaki Nishino dikutip dari PlayStation blog.
“Ini akan terhubung ke PS5 dengan satu kabel untuk menyederhanakan pengaturan dan meningkatkan kemudahan penggunaan, sekaligus memungkinkan pengalaman visual dengan ketelitian tinggi.”
Nishino mengklaim bahwa pengontrol VR yang baru akan menggabungkan beberapa fitur utama yang ditemukan di pengontrol DualSense PS5. Salah satunya fokus pada “ergonomi” yang hebat. Hal ini diklaim sebagai contoh teknologi masa depan yang sesuai dengan visi perusahaan untuk generasi baru game dan pengalaman VR. Pengembangan ini sendiri diprediksi akan lebih lama sehingga baru akan siap setelah 2021.
“Masih banyak pengembangan yang sedang dilakukan untuk sistem VR baru kami. Namun kami ingin memberikan pembaruan awal ini kepada penggemar kami, karena komunitas pengembangan telah mulai bekerja untuk menciptakan dunia baru untuk Anda untuk dijelajahi dalam realitas virtual. “
Detail potensial untuk rencana pengontrol PS5 PlayStation VR Sony telah dirilis dalam paten yang diterbitkan tahun lalu. Paten tahun 2020 untuk “Perangkat Pengontrol” menunjukkan perangkat yang mampu melacak jari pengguna, mirip dengan pengontrol VR yang ada dari Oculus dan Valve. Pengontrol yang dijelaskan dapat mendeteksi “kedekatan atau kontak jari dan mengeluarkan sinyal deteksi jari”.
Pada 2019, paten lain menunjukkan bahwa Sony bersiap untuk merilis headset PlayStation VR generasi berikutnya. Hal ini digambarkan sebagai perangkat yang mencakup dua kamera depan dan satu kamera belakang, serta pengontrol Sony Move yang ditingkatkan yang dapat menampilkan kamera internal juga.
Saat ini, headset PSVR yang ada beroperasi sebagai perangkat yang kompatibel ke belakang (backward compatible) di PS5. Sementara game No Man’s Sky dan Hitman 3 hanya mendukung VR melalui versi PS4 mereka. Periferal kamera PS5 juga tidak akan berfungsi dengan PlayStation VR dan pengguna perlu adaptor gratis untuk menghubungkannya.
Penjualan PlayStation VR sendiri telah melampaui lima juta unit sejak headset itu diluncurkan pada Oktober 2016.
GAMEFINITY.ID, Jakarta – PlayStation 5 kini menjadi salah satu barang yang langka. Jumlah permintaan yang besar, ditambah stok yang terbatas membuat tak semua gamer bisa memainkan konsol teranyar milik Sony tersebut.
Sony Interactive Entertainment mengakui bahwa mereka sempat meremehkan permintaan konsumen untuk PlayStation 5 jelang peluncuran konsol tersebut secara global pada November 2020. Berbicara kepada The Washington Post, CEO SIE Jim Ryan juga menyebut kurangnya pasokan konsol PS5 saat ini juga akibat kekurangan pasokan semikonduktor global.
“Permintaan lebih besar dari yang kami perkirakan. Ditambah dengan kompleksitas masalah rantai pasokan, akibatnya pasokan yang kami sediakan sedikit lebih rendah daripada yang kami perkirakan sebelumnya.”
Ryan mengatakan produksi konsol PS5 sekarang “meningkat dengan stabil”. Dalam wawancara terpisah, dia mengatakan kepada Financial Times bahwa Sony berharap bisa menghasilkan “jumlah yang benar-benar layak” pada paruh kedua tahun 2021.
Seperti diberitakan GAMEFINITY.ID sebelumnya, Sony berharap untuk mengirimkan lebih dari 14,8 juta PS5 selama tahun fiskal berikutnya. Walau begitu untuk mencapai tujuan tersebut tentu bukanlah perkara yang mudah, mengingat tantangan yang disebabkan oleh masalah rantai pasokan.
Ryan sendiri dilaporkan menolak untuk menjamin bahwa Sony akan dapat memenuhi permintaan PS5 pada musim penjualan liburan 2021, meski menyebut situasi pasokan akan membaik sepanjang tahun.
“Hanya ada sedikit ‘tongkat ajaib’ yang bisa diayunkan. Tentu setiap bulan (pasokan-red) akan membaik sepanjang 2021. Laju peningkatan dalam rantai pasokan akan meningkat sepanjang tahun, jadi pada saat kita mencapai paruh kedua, Anda akan melihat angka yang benar-benar layak.”
PS5 diluncurkan pada November 2020 di AS, Eropa, Jepang, Kanada, Meksiko, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Sementara di Indonesia, PlayStation 5 secara resmi hadir pada 22 Januari 2021. Sony mencatat pengiriman PS5 pada 2020 mencapai 4,5 juta unit, dan diklaim sebagai “peluncuran konsol terbesar sepanjang masa”.