All posts by Thomas Rizal

Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!

AFC dan Konami Tandatangani Kesepakatan Sponsor dan Lisensi Baru

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) baru-baru ini mengumumkan perpanjangan kemitraan yang diperluas dengan Konami Digital Entertainment Co., Ltd.. Dengan demikian, Konami akan memiliki hak sponsor dan lisensi global untuk tim nasional AFC dan kompetisi klub selama empat tahun mendatang. Konami sendiri memiliki game olahraga andalannya Pro Evolution Soccer atau PES.

Kemitraan global ini mencakup kompetisi AFC utama, termasuk Kualifikasi Asia AFC – Road to Qatar, kompetisi tim nasional Piala Asia AFC (yang akan berlangsung di China pada Juni 2023), dan kompetisi klub Liga Champions AFC. Perluasan hak untuk memasukkan kompetisi tim nasional akan memungkinkan para penggemar untuk memainkan Piala Asia AFC dan Kualifikasi Asia AFC – Road to Qatar sebagai mode kompetisi resmi di edisi mendatang dari game Pro Evolution Soccer.

Mode kompetisi Liga Champions AFC juga akan diperbarui untuk membawa tampilan dan nuansa terkini menyusul peluncuran merek dan identitas kompetisi secara visual baru-baru ini. Sebagai Official Supporter, Konami akan memiliki hak khusus yang komprehensif untuk mempromosikan produknya dan hubungannya dengan kompetisi AFC.

“Kami senang telah memperbarui juga memperluas kesepakatan kemitraan kami dengan Konami, merek ikonik Asia dalam industri e-gaming yang telah sukses selama puluhan tahun. Kesepakatan ini menunjukkan daya tarik dan reputasi yang luar biasa dari kompetisi AFC dan popularitas global e-gaming di kalangan penggemar sepak bola. Kami berharap untuk melihat lebih banyak kompetisi AFC tersedia dalam produk Konami, demi kepentingan penggemar kami yang setia,” ucap Dato Windsor John, Sekretaris Jenderal AFC.

Sementara itu, Hideki Hayakawa, Presiden Konami Digital Entertainment Co., Ltd. mengaku bangga dengan kemitraan ini. Kolaborasi ini juga akan menjadikan Konami berhak atas berbagai peluang aktivasi eksklusif untuk terlibat dengan tim nasional Asia, yang memiliki jumlah sangat besar dan basis penggemar klub sepak bola yang luas.

“Sebagai penerbit game Asia, kami dengan bangga mengumumkan perpanjangan dan perluasan kemitraan dengan AFC. Sepak bola di Asia telah berkembang dan menjadi lebih penting dalam skala global. Kami berharap dapat bekerja sama dengan AFC untuk terus mempromosikan sepak bola Asia ke dunia. ”

PMGC Finals 2020, Indonesia Bawa Pulang Satu Gelar Individu

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dua tim asal Indonesia yang berlaga di grand final PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2020, Bigetron RA dan Aerowolf Limax memang belum berhasil keluar sebagai juara. Walau begitu, pemain BTR RA, Ryzen sukses membawa pulang gelar individu sebagai Grenade Master.

Para pemain dari dan tim yang berlaga telah berjuang memberikan yang terbaik dalam kompetisi, sekaligus menghibur para pendukung yang menontonnya dari balik layar kaca. Pihak penyelenggara sendiri mengklaim PMGC 2020 menjadi event paling banyak ditonton dalam sejarah PUBG Mobile Esports.

Untuk catatan individual, Sukk dari 4 Angry Men (4AM) dianugerahi sebagai pemain terbaik atau MVP. Pemain asal China ini tampil menawan selama 4 hari turnamen, baik sebagai IGL maupun sebagai fragger. Total Sukk membukukan 54 kills sambil memberikan total damage 11.510. Dia juga bertahan selama total 631 menit dan 9 detik. Sukk juga berkontribusi 27,6 persen secara keseluruhan kepada tim, sekaligus menobatkan dirinya sebagai MVP dan berhak atas hadiah 15.000 USD atau sekitar Rp210 juta.

Sementara itu, walau belum berhasil mengantarkan timnya Bigetron RA meraih gelar juara PMGC 2020, pemain asal Indonesia dari Ryzen sukses memboyong gelar individual sebagai Grenade Master. Gelar ini diberikan kepada pemain yang paling banyak membunuh dengan granat di turnamen baik di tahap liga maupun final. Ryzen total membukukan 26 Grenade Kills di turnamen ini.

 

 

PUBG Mobile juga memberikan penghargaan individual ke beberapa kategori lainnya di seluruh tahap liga dan final turnamen. Berikut penghargaan individu lainnya:

  1. Gunslinger: Penghargaan diberikan kepada pemain dengan kill terbanyak di turnamen. Sukk dari 4 Angry Men (4AM) memenangkan gelar dengan total 203 kills dalam 89 pertandingan. Total Sukk membukukan 31.512 damage, dengan total 40 headshots.
  2. Eagle Eye: Gelar “Mata Elang” diberikan kepada pemain yang membunuh pemain musuh dari jarak terjauh. Penghargaan ini diraih oleh pemain Thailand Beer11 dari RRQ Athena. Dia berhasil mencatatkan kill dari jarak sangat jauh, 463 meter.
  3. Grenade Master: Ryzen dari Bigetron Red Aliens (BTR RA) terbukti paling jago menggunakan granat dalam pertandingan. Total dirinya membukukan 26 Grenade Kills sepanjang turnamen.
  4. The Survivor: Gelar survivor diberikan kepada pemain yang bertahan paling banyak selama turnamen berlangsung. Penghargaan ini diberikan kepada Dante dari tim Bangladesh, A1 eSports. Dante bertahan selama total 2073 menit dan 56 detik. Dia juga membukukan 49 kills dengan total damage 9.238. Waktu bertahan terlama adalah 25 menit dan 56 detik.
  5. Field Medic: Penghargaan ini diberikan kepada pemain PUBG Mobile yang paling banyak melakukan revives di turnamen. Pemain Turki, Lovazin dari Team Futbolist memenangi gelar ini setelah mencatatkan 67 revives di turnamen.

Raih Gelar Juara PMGC 2020, Nova Esports Bawa Pulang Rp9,8 Miliar

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Turnamen PUBG Mobile terbesar, Grand Final PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2020 telah berakhir, Selasa (26/1/2021). Nova ESports sukses membawa pulang gelar juara. 16 tim teratas dari seluruh dunia berkompetisi di final untuk memperebutkan total hadiah 1,2 juta USD atau sekitar Rp16,9 miliar.

Turnamen yang awalnya dijadwalkan berlangsung offline di Stadion Coca-Cola di Dubai, Uni Emirat Arab akhirnya digelar secara online setelah beberapa hari sebelum acara tiga pemain dinyatakan positif COVID-19. Mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan para pemain, para ofisial memutuskan untuk menyelenggarakan putaran final dari kamar hotel mereka dengan jaringan khusus.

Final PMGC berlangsung secara intens. Sebanyak 29 pertandingan dimainkan di final yang berlangsung selama empat hari, di empat peta berbeda. Nova XQF dari China akhirnya keluar sebagai juara dan berhak membawa pulang hadiah 700.000 USD atau sekitar Rp9,8 miliar.

Runner-up diduduki tim asal China lainnya, Four Angry Men (4AM) yang juga berhak atas hadiah senilai 200.000 USD atau sekitar Rp2,8 miliar. Zeus Esports asal Mongolia tampil mengejutkan dan sukses duduk di posisi tiga klasemen akhir, dan berhak atas hadiah 100.000 USD atau sekitar Rp1,4 miliar.

Sementara itu, dua wakil Indonesia Bigetron RA dan Aerofwolf Limax duduk di posisi kelima dan ke-13 klasemen akhir. Walau begitu, mereka tidak pulang dengan tangan hampa setelah berhak atas hadiah sebesar 25.000 USD atau sekitar Rp 352 juta untuk BTR RA, dan 10.000 USD atau sekitar Rp140 juta untuk Aerowolf.

Adapun untuk torehan individual, pemain dari Four Angry Men, Suk berhasil meraih predikat pemain terbaik atau MVP. Suk juga berhak atas hadiah senilai 15.000 USD atau sekitar Rp210 juta.

Berikut distribusi hadiah PMGC Finals 2020:

  • Juara: 700.000 USD (sekitar Rp9,8 miliar) – Nova XQF
  • Runner-up: 200.000 USD (sekitar Rp2,8 miliar) – Four Angry Men
  • Peringkat Ketiga: 100.000 USD (sekitar Rp1,4 miliar) – Zeus Esports
  • Peringkat Keempat: 40.000 USD (sekitar Rp560 juta) – Natus Vincere
  • Peringkat Kelima: 25.000 USD (sekitar Rp352 juta) – Bigetron RA
  • Peringkat Keenam: 20.000 USD (sekitar Rp280 juta) – Konina Power
  • Peringkat Ketujuh: 17.000 USD (sekitar Rp239 juta) – Team Secret
  • Peringkat Kedelapan: 15.000 USD (sekitar Rp210 juta) – Klas Digital Athletics
  • Peringkat Kesembilan: 12.000 USD (sekitar Rp169 juta) – Alpha 7 Esports
  • Peringkat Ke-10: 11.000 USD (sekitar Rp154 juta) – Team Secret Jin
  • Peringkat Ke-11: 10.000 USD (sekitar Rp140 juta) – RRQ Athena
  • Peringkat Ke-12: 10.000 USD (sekitar Rp140 juta) – Futbolist
  • Peringkat Ke-13: 10.000 USD (sekitar Rp140 juta) – Aerowolf Limax
  • Peringkat Ke-14: 5.000 (sekitar Rp70 juta) – Power888 KPS
  • Peringkat Ke-15: 5.000 (sekitar Rp70 juta) – A1 Esports
  • Peringkat Ke-16: 5.000 (sekitar Rp70 juta) – Abrupt Slayers
  • MVP PMGC Finals: 15.000 USD (sekitar Rp210 juta)- Suk, Four Angry Men

Nova Esports Dinobatkan Sebagai Juara PUBG Mobile Global Championship 2020

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Hari terakhir Grand Final PUBG Mobile Global Championship telah berakhir, Selasa (26/1/2021). Tim asal China Nova XQF keluar sebagai juara. Di klasemen akhir PMGC Finals 2020, Nova XQF mencetak 319 poin dengan 151 kiils. Mengikuti di belakang mereka adalah sesama tim asal China, Four Angry Men (4AM) dengan 143 kills dan 294 poin. Zeus Esports meraih tempat ketiga dengan 145 kills dan 292 poin.

Pertandingan pertama hari terakhir final, dimainkan di Erangel dan dimenangkan oleh tim asal Indonesia, Aerowolf Limax dengan 9 kills. Mengikuti mereka di tempat kedua adalah Nova XQF dengan 18 kills. Tim asal Indonesia lainnya, Bigetron RA finis ketiga dengan total 9 kills. Pertandingan kedua dimainkan di Miramar, dimenangkan oleh Natus Vincere dengan 11 kills. Bigetron RA membuntuti di tempat kedua dengan 4 kills, sedangkan Four Angry Men di tempat ketika setelah berhasil membukukan 6 kills.

Pertandingan ketiga dimainkan di Vikendi. Pertandingan ini dimenangkan oleh 4 Angry Men dengan 11 kills. Finis di belakang mereka adalah Nova XQF, dengan 2 kills. Pertandingan berikutnya dimainkan lagi di Erangel. Nova XQF berhasil merebut kemenangan dengan 17 kills. Di tempat kedua dan ketiga ada Secret Jin dan A7 eSports dengan masing-masing 4 kills.

Pertandingan kelima dimainkan di Sanhok. Zeus Esports memenangkan pertandingan dengan total 10 kills. Team Secret menempati posisi kedua dengan 7 kills, sementara Konina Power menempati posisi ketiga dengan 2 kills. Pertandingan keenam kembali dimainkan di Erangel dan diamankan oleh Team Secret dengan 7 kills. Mengikuti mereka di tempat kedua adalah Zeus Esports dengan 5 kills.

Pertandingan ketujuh dimainkan di Miramar dan dimenangkan oleh A1 Esports dengan 12 kills. Di tempat kedua dan ketiga, ada Klas Digital dan Natus Vincere, dengan masing-masing 4 kills. Pertandingan terakhir PUBG Mobile hari itu sekali lagi dimainkan di Erangel dan dimenangkan oleh Power888 KPS dengan 18 kills. Mengikuti mereka di tempat kedua adalah A7 Esports dengan 8 kills.

Setelah melewati empat hari dan 29 laga, Nova XQF meraih poin terbanyak dan keluar sebagai juara, dengan torehan 319 poin dan 151 kills. Adapun wakil Indonesia, Bigetron RA duduk di posisi lima dengan koleksi 241 poin dan 112 kils. Sementara wakil Indonesia lainnya, Aerowolf Limax finis di posisi 13 dengan koleksi 161 poin dan 68 kills.

MPL Tunjuk Bos Baru untuk Kembangkan Pasar di Indonesia

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Platform mobile Esports, Mobile Premier League (MPL) menunjuk kepala baru untuk Indonesia, yaitu Ridzki Syahputera yang sebelumnya bertindak sebagai Head of Growth MPL Indonesia. Dengan titel barunya sebagai Country Head, Ridzki akan bertanggung jawab dalam mengembangkan bisnis MPL di Indonesia.

“Ridzki menjadi bagian penting dari MPL sejak beroperasi di Indonesia. Dengan pengalaman dan keahliannya, jelas ia adalah pilihan tepat untuk mengemban posisi ini. Kami optimistis MPL Indonesia bisa berkembang lebih pesat lagi,” kata CEO dan Co-Founder Mobile Premier League Sai Srinivas Kiran G melalui rilis resminya, Selasa (26/1/2021) dikutip dari ANTARA.

Hingga sekarang, MPL telah mengumpulkan lebih dari 130 juta USD atau sekitar Rp1,8 triliun dukungan pendanaan sejak mulai beroperasi di 2018. MPL mencatat kenaikan jumlah pemain hingga tujuh kali lipat pada tahun 2020 jika dibandingkan dari 2018, dengan pengguna kurang lebih 63,5 juta pemain tersebar di India dan Indonesia. Ridzki saat ini memimpin tim yang terdiri lebih dari 40 karyawan di Indonesia yang bersama-sama akan mengenalkan permainan elektronik yang menarik.

“Saya bangga Indonesia jadi bagian dari perkembangan fenomena e-sport. Ini jadi momen tepat untuk berpartisipasi dalam permainan yang kompetitif, mengingat penetrasi ponsel pintar yang semakin luas, internet berkecepatan tinggi, serta opsi pembayaran elektronik,” katanya.

MPL menjadi salah satu perusahaan yang berkembang saat pandemi COVID-19. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan sebesar 55 persen dalam permainan sejak Maret 2020. Angka tersebut membuat jumlah penggunanya melonjak tujuh kali lipat.

Terlibat Skandal Perjudian, Pemain CS:GO Asal Indonesia Dibanned 5 Tahun

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sebanyak 35 pemain CS:GO dihukum akibat skandal perjudian. Salah satunya adalah player Indonesia, Wilson “⁠willyKS⁠” Sugianto. Komisi Integritas Esports (ESIC) baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya secara resmi menjatuhkan sanksi kepada total 35 pemain.

“Tanpa pemahaman terpadu tentang implikasi dari perilaku taruhan yang tidak tepat dan kepatuhan terhadap mekanisme antikorupsi (seperti Kode Anti-Korupsi), Esports berisiko memfasilitasi peluang penipuan yang menarik bagi pelaku kejahatan. Oleh karena itu, penting bagi para pemain profesional untuk memahami bahwa pelanggaran Kode Anti-Korupsi ESIC adalah masalah serius.”

Wilson dan tiga pemain lainnya, Matthew “⁠Jam⁠” Castro dan Alvin “⁠Gravinz⁠” Changgra mendapatkan sanksi paling berat, yakni larangan masuk (banned) ke dunia kompetitif CS:GO selama lima tahun. Ketiga pemain terbukti memasang taruhan untuk memastikan timnya sendiri kalah dalam lebih dari 10 pertandingan.

Sementara pemain-pemain lainnya juga menghadapi hukuman yang bervariasi, mulai dari minimal satu hingga lima tahun. ESIC sendiri membagi hukuman dan pelanggaran tersebut ke dalam lima level matriks, dengan Wilson dkk mendapatkan hukuman paling berat (level 5). ESIC kini mendorong penyeldikan lebih lanjut terkait skandal perjudian tersebut.

Meskipun investigasi saat ini terbatas pada acara CS: GO profesional di Australia, ESIC mengatakan bahwa mereka juga melakukan investigasi ke liga CS:GO lain di Amerika Utara dan Eropa, dan sejumlah besar liga lain dalam berbagai judul game.

“Sangat penting bagi pemain profesional (setidaknya) untuk tidak memasang taruhan pada game yang menghasilkan pendapatan untuk menjaga integritas lanskap esports secara internasional dan mengurangi potensi aktor jahat yang memanfaatkan olahraga kita.”