All posts by Thomas Rizal

Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!

Fans Berat Pikachu, Katy Perry Garap Proyek Baru Bersama Pokemon

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Penyanyi Katy Perry mengumumkan dirinya akan berkolaborasi dengan karakter dari serial anime dan game populer Pokemon untuk proyek terbarunya. Kolaborasi ini sekaligus menandai peringatan 25 tahun Pokemon. Penyanyi Not the End of the World, itu bekerja sama dengan franchise ikonik dalam program musik baru dengan Universal Music Group.

“Saya senang menjadi bagian dari apa pun yang menyenangkan dan cara bercerita yang baik serta memiliki pesan yang sangat bagus untuk dibagikan kepada dunia. Sekarang setelah saya memiliki anak sendiri, saya mengerti bahwa sangat penting untuk bermain. Ini adalah perpanjangan lanjutan dari siapa saya,” kata Perry, dilansir People dari ANTARA, Kamis (14/1/2021).

Pada 2019, penyanyi solo yang melahirkan putrinya, Daisy, pada akhir Agustus itu telah mengunjungi The Pokemon Cafe selama perjalanan ke Jepang. Menurut Perry, pengalaman itu “luar biasa”.

“Sebenarnya aku hamil saat aku di sana, sedikit yang aku tahu! Sungguh menakjubkan. Itu memunculkan semua kenangan masa kecil yang indah ini. Saya telah pergi ke Jepang sejak saya berusia 17 setiap tahun dan selalu sangat menyukai semua yang telah dibuat di sana.”

Menurut penyanyi yang kini berusia 36 tahun itu, dirinya selalu berhubungan paling dekat dengan Pikachu. Penyanyi bernama lengkap Katheryn Elizabeth Hudson itu mengaku benar-benar terikat dengan ikon Pokemon berwarna kuning itu.

“Saya pikir Pikachu sangat imut. Saya mengerti cerita Pikachu. Di permukaan, Anda mungkin berpikir saya hanya lucu, punya beberapa lagu lucu. Tapi jika Anda menggali lebih dalam, Anda akan menyadari ‘Chained to the Rhythm’ bukan hanya lagu kecil yang menyenangkan!” imbuhnya.

Melalui kolaborasi barunya ini, Perry yang juga terlibat sebagai juri di American Idol berharap dapat memberikan anak-anak, dan bahkan orang dewasa, sesuatu yang diharapkan di tahun 2021. Terlebih lagi dalam suasana pandemi seperti saat ini.

“Dalam momen yang tidak diketahui ini, ada tempat, karakter, institusi, dan orang yang dapat diandalkan, dan saya harap saya bisa menjadi salah satunya. Itulah yang saya harapkan dari diri saya sendiri, dan bahkan dalam keterlibatan saya dengan kolaborasi ini,” pungkasnya.

Warner Bros Tunda Jadwal Rilis Hogwarts Legacy Hingga 2022

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Warner Bros. Interactive telah menunda game RPG Harry Potter, Hogwarts Legacy hingga tahun 2022. Sebelumnya, game ini digadang akan dirilis tahun ini untuk konsol generasi terakhir dan berikutnya, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X / S, serta PC.

Dalam pernyataannya di akun Twitter resminya @HogwartsLegacy, penerbit berterima kasih kepada penggemar atas “reaksi luar biasa” mereka terhadap pengumuman game tahun lalu dan mengonfirmasi bahwa game ini akan memiliki jadwal rilis baru.

“Menciptakan pengalaman terbaik untuk semua Dunia Sihir dan penggemar game adalah hal terpenting bagi kami, sehingga kami memberikan game ini waktu yang dibutuhkan.”

Dikembangkan oleh Avalanche Software (Disney Infinity), Hogwarts Legacy dideskripsikan sebagai RPG open world yang membawa pemain melalui Hogwarts ke lokasi baru dan familiar. Gamer disebut-sebut akan menjalani petualangan tidak seperti yang sudah “tertulis” di buku Harry Potter, dan memulai perjalanan berbahaya untuk mengungkap kebenaran tersembunyi dari dunia sihir.

Saat cerita game dimulai, pemain mengembangkan kemampuan sihir mereka dengan menguasai mantra, membuat ramuan, dan menjinakkan hewan buas yang fantastis. Hanya sedikit yang diketahui tentang game ini di luar pernyataan Warner. Pada tahun 2018, cuplikan dari versi awal game tersebut bocor, menunjukkan gameplay mantra pembelajaran, menjelajahi area ikonik dunia sihir, dan berinteraksi dengan binatang buas.

Hogwarts Legacy disebut-sebut akan mengambil latar ketika pemain dipindahkan ke Hogwarts di tahun ke-5, dua tahun sebelum siswa biasanya lulus dari sekolah tersebut. Game ini akan diterbitkan oleh Warner di bawah label baru Portkey Games.

Overwatch Hadirkan Kanezaka Challenge Hingga 25 Januari

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Mengawali tahun baru, Overwatch merilis free-for-all Deatmatch map terbaru Kanezaka yang kini bisa dinikmati di PC, PlayStation, Xbox dan Nintendo Switch. Mulai 12 Januari hingga 25 Januari, pemain bisa mendapatkan hadiah terbatas, termasuk enam spray unik dan satu epic Skin Kyogisha Hanzo dengan total tujuh hadiah.

Setiap kemenangan di Quick Play, Competitive Play, atau Arcade akan memberi player icon baru, spray, dan sebuah epic skin terbaru, Kyogisha Hanzo. Menang 3 Kali pemain akan mendapat Pagoda Player Icon. Menang 6 kali akan mendapatkan Yokai Spray, sementara kemenangan 9 kali akan membuat pemain mendapatkan 1 Epic Skin baru, Kyogisha Hanzo.

Overwatch juga mengajak para gamer menonton Twitch streamer siapa saja ketika mereka sedang bermain Overwatch mulai hari ini hingga 25 Januari. Hadiahnya adalah mendapatkan enam Kanezaka Challenge spray. Jika menonton 2 Jam, maka pemain akan mendapatkan 1 Spray Baru. Nonton 4 Jam mendpatkan 2 Spray Baru, sendangkan nonton 6 Jam akan mendapatkan 3 Spray Baru.

Game Asal Indonesia Parakacuk Akan Rilis 29 Oktober 2021

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Pengembang game asal Indonesia, Gamecom Team merilis trailer terbaru dari game teranyar mereka, Parakacuk. Gamecom Team sekaligus mengumumkan tanggal rilis Parakacuk, yang rencananya meluncur di Steam pada 29 Oktober 2021. Sebelumnya, game yang memiliki konsep mirip Bully ini juga digadang bakal dirilis untuk platform PlayStation, Xbox, dan Nintendo Switch.

Dalam video trailer berdurasi sekitar 2 itu, diperlihatkan sejumlah adegan perkelahian. Game ini sendiri memang mengangkat kisah persaingan antar geng SMA dalam berebut wilayah kekuasaan. Siapa yang terkuat, akan menjadi penguasa di SMA tersebut.

Nantinya pemain akan dibawa dalam petualangan empat tokoh utama di Parakacuk, demi menjadi yang terbaik di sekolah. Sekilas game ini terlihat menggunakan grafis 3D dengan beberapa efek saat perkelahian antar anak SMA. Pertarungan bisa terjadi di berbagai lokasi, seperti lapangan basket, halaman sekolah, dan berbagai tempat lainnya.

Selain adegan perkelahian, game buatan Indonesia ini juga membagikan berbagai scene interaksi keempat karakter utama Parakacuk di berbagai lokasi sekolah seperti kantin dan perpustakaan. Game ini sendiri nampaknya akan memiliki gameplay seperti Bully garapan Rockstar yang sempat booming di era 2000-an. Dengan mengusung persepsi orang ketiga, game ini bergenre action adventure ditambah kombinasi fighting dan mengambil latar perundungan di sekolah SMA di Indonesia.

Parakacuk akan menyajikan kisah remaja yang intens dengan tema anak sekolahan. Game ini mengajak para gamer menjelajahi kebrutalan sekolah di Indonesia, mengalahkan geng lain, memecahkan berbagai misteri di sekolah, menciptakan kisah cinta di sekolah, dan beragam misi lainnya.

Pengembang sendiri telah memberikan peringatan konten dewasa, dengan deskripsi di Steam meliputi kekerasan antar remaja, perkelahian antar remaja, umpatan kasar, penggunaan obat-obatan terlarang, hingga bunuh diri. Rasanya game ini memang lebih layak untuk dimainkan oleh orang dewasa, meski mengambil tema dunia remaja sekolahan.

Sebelumnya, tahun 2020 lalu Gamecom Team telah merilis A Day Without Me, game puzzle misteri yang diluncurkan pada 27 Juni. Menarik melihat aksi Gamecom Team merambah ke 3D Beat ’em up dan terus mengepakkan sayapnya di industri game tanah air.

Grand Final PMGC 2020, Bigetron Red Aliens Terbang ke Dubai

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Tim Bigetron Red Aliens (BTR RA) telah berangkat menuju Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (13/1) malam WIB guna mengikuti PUBG Mobile Global Championship 2020 atau PMGC 2020. Grand Final dari PUBG Mobile Global Championship atau PMGC 2020 akan berlangsung 21 hingga 24 Januari 2021.

Skuad The Red Aliens akan bertarung mempertahankan gelar juara dunia mereka di panggung PMGC 2020. BTR RA akan bertarung dengan 15 tim lain untuk memperebutkan gelar tim PUBG Mobile terbaik dunia. Lima pemain Bigetron Red Aliens yang berlaga di final PMGC 2020 ialah Made Bagas “Zuxxy” Pramudita, Made Bagus “Luxxy” Prabaswara, Muhammad “Ryzen” Albi, Nizar “Microboy” Lugatio Pratama, dan Leander “Liquid” Deusfiel.

Nama terakhir itu menjadi pengganti dari Maureen “Alice” Gabriella sebagai pemain cadangan. Seperti diberitakan GAMEFINITY.ID sebelumnya, Alice digantikan lantaran cedera tulang punggung, yang sudah memaksanya tak tampil dalam pekan terakhir fase liga PMGC 2020.

Kabar keberangkatan Bigetron Red Aliens menuju Dubai diungkap melalui akun Instagram resmi mereka. Sebelum berangkat, diketahui melalui Instagram dari masing-masing player, mereka sempat makan bersama dengan CEO Bigetron Esports, Edwin Chia.

PMGC 2020

Edwin Chia pun yang langsung melepas rombongan dari Bigetron Red Aliens menuju ke Dubai, UEA. Selain lima player yang akan bermain, manajer, serta pelatih dari Bigetron Red Aliens juga turut berangkat ke Dubai. Sebanyak 16 tim bakal bersaing memperebutkan titel yang terbaik di ajang PMGC 2020. Dua diantaranya ialah tim dari Indonesia Bigetron Red Aliens (BTR RA) dan Aerowolf Limax.

Selain itu, ada pula tim dari China, Four Angry Men alias 4AM yang diwaspadai oleh BTR RA. 13 tim lainnya yang akan bertarung di babak final PMGC 2020 ialah 3 tim dari Thailand: RRQ AThena, Secret Jin dan POWER888 KPS; satu tim dari Negara Persemakmuran yaitu Konina Power.

Dua tim asal Turki: Klas Digital Athletic dan Futbolist, dua tim asal China: Nova Esports dan Four Angry Men, satu tim asal Nepal: Abrupt Slayers, satu tim asal Brasil: A7 eSports, satu tim asal Mongolia: ZEUS ESPORT, satu tim asal Rusia: Natus Vincere, satu tim dari Malaysia: Team Secret, dan satu tim dari Bangladesh: A1 eSports.

Project Hazel, Konsep Masker N95 Razer dengan Teknologi Voiceamp dan Sensor Cahaya

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Pandemi COVID-19 membuat masker kini menjadi salah satu kebutuhan pokok. Sayang, terkadang penggunaan masker justru membuat suara penggunanya kurang terdengar. Hal ini dimanfaatkan oleh Razer, untuk memperkenalkan produk baru berupa masker pintar (smart face mask).

Razer selama ini memang lebih dikenal sebagai perusahaan yang fokus menghadirkan beragam aksesoris gaming, seperti keyboard, speaker, atau mouse. Namun, sejak pandemi COVID-19 muncul, Razer menjadi salah satu brand yang turut membantu pencegahan penyebaran. Hal itu dilakukan dengan pengalihan beberapa lini produksinya untuk membuat masker medis guna digunakan oleh para tenaga kesehatan dan disebar ke berbagai penjuru dunia yang membutuhkan.

Konsep masker pintar milik Razer ini dinamakan Project Hazel. Dikutip dari BBC, prototipe yang dipamerkan pada konvensi teknologi CES ini diklaim dapat membuat suara pengguna terdengar lebih keras. Perusahaan mengatakan masker tersebut diklasifikasikan sebagai masker bedah N95.

Masker itu sendiri terbuat dari plastik transparan, sehingga memudahkan orang untuk membaca bibir dan melihat wajah orang yang mengenakannya. Masker transparan bukanlah inovasi baru karena sudah banyak dijual di pasaran. Namun perusahaan itu mengatakan masker yang mereka kembangkan juga memiliki sensor cahaya.

Itu berarti bagian dalam masker menyala secara otomatis saat gelap dan bisa menerangi mulut Anda. Razer mengklaim fitur ini memungkinkan pengguna untuk “mengekspresikan diri dengan jelas terlepas dari kondisi pencahayaan”. Razer mengatakan silikon yang pas di sekitar wajah akan membuat pengguna nyaman dan bisa mencegah masker itu menyentuh atau menempel di mulut Anda.

Dikatakan juga bahwa tali di telinga yang lebih tebal memberikan lebih sedikit tekanan pada telinga Anda. Fitur “voiceamp” masker yang sudah dipatenkan bisa dibilang merupakan aspek masker yang paling maju secara teknologi. Perusahaan mengatakan mikrofon dan pengeras suara akan membuat suara Anda lebih jelas.

Suara yang tak terdengar jelas memang menjadi masalah khusus terkait penggunaan masker tradisional. Mengingat masker ini masih sebatas konsep, belum ada kepastian apakah dan kapan Project Hazel akan diluncurkan untuk publik. Walau begitu, Razer mengatakan pihaknya memiliki rencana untuk melanjutkan konsep ini, dengan memanfaatkan umpan balik para pengguna.