All posts by Thomas Rizal

Update terus isu-isu terkini di GAMEFINITY.ID!

Calo PS5 dan Xbox Series Dilaporkan Raup Lebih dari Rp397 Miliar di eBay

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Sebuah studi baru-baru ini menyoroti sejauh mana pasar resale PlayStation 5 dan Xbox Series X / S. Para calo atau pengepul dilaporkan menghasilkan cuan lebih dari 28 juta USD atau sekitar Rp397 miliar atas penjualan kembali konsol generasi berikutnya tersebut melalui eBay.

Hal ini diungkapkan menurut analisis yang dilakukan oleh peneliti Michael Driscoll, yang mengatakan bahwa dia mendata daftar penjualan eBay untuk PS5 dan Xbox Series X / S hingga 1 Desember. Dipublikasikan di Dev, hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari 60.000 unit konsol dijual kembali melalui pasar online, termasuk 6.863 konsol Xbox Series S, 22.932 konsol Xbox Series X, 7.322 konsol PS5 Digital Edition, dan 25.642 konsol PS5 Standard.

Sementara Xbox Series S dan Xbox Series X memiliki harga eceran yang disarankan produsen masing-masing 299 USD (sekitar Rp4,2 juta) dan 499 (sekitar Rp7juta), harga jual rata-rata mereka adalah 469 USD (sekitar Rp6,7 juta) untuk Xbox Series S dan 865 USD untuk Series X (sekitar Rp12,3 juta), menghasilkan keuntungan lebih dari 9 juta USD (sekitar Rp126 miliar) bagi para calo.

Adapun PS5 Digital Edition (MSRP 399 USD atau sekitar Rp5,6 juta) memiliki harga jual rata-rata 937 USD (sekitar Rp13,3 juta), sedangkan PS5 Standard (MSRP 499 USD atau sekitar Rp7 juta) memiliki harga jual rata-rata 1.021 USD atau sekitar Rp14,5 juta, menghasilkan keuntungan 19 juta USD atau sekitar Rp269 miliar bagi pengecer.

Pasar online populer lainnya, StockX, juga mengklaim minggu lalu bahwa pengguna telah menjual kembali lebih dari 60.000 konsol generasi berikutnya melalui situs tersebut pada bulan peluncurannya. Hampir dua kali lebih banyak konsol PS5 yang telah dijual kembali daripada konsol Xbox Series X / S, menurut ekonom senior StockX, Jesse Einhorn.

Harga resale PS5 dan Xbox Series X / S yang melambung tinggi disebabkan karena kekurangan stok persediaan konsol generasi berikutnya tersebut saat peluncuran produk oleh Sony dan Microsoft. Salah satu grup calo, CrepChiefNotify mengklaim telah memperoleh lebih dari 5.000 konsol generasi berikutnya untuk dijual kembali guna mendapatkan keuntungan selama sebulan terakhir.

EA Rebut Codemasters dari Take-Two Senilai Rp17 Triliun

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Electronic Arts berhasil merebut developer game racing Dirt dan F1, Codemasters dari tangan Take-Two Interactive yang sebelumnya berniat untuk mengakuisisi developer game tersebut. EA sukses merebut Codemasters dengan menawarkan uang sebesar 1,2 miliar USD atau sekitar Rp17 triliun, mengungguli tawaran Take-Two sebesar US$994 juta atau setara dengan Rp14 triliun.

Dengan keberhasilan mengakuisisi Codemasters, Electronic Arts semakin menguasai pasar game sport dengan menambah developer game bergenre racing. Pengembang game FIFA dan NFL itu sebelumnya juga telah memiliki sejumlah game racing sekelas Need for Speed. Pesaing utama mereka ialah Sony dengan Gran Turismo dan Microsoft dengan Forza, yang memiliki konten eksklusif untuk platform masing-masing.

“Kami percaya ada peluang yang sangat menarik dalam menyatukan Codemasters dan Electronic Arts untuk menciptakan game balap baru yang luar biasa dan inovatif untuk para penggemar. Industri kami sedang berkembang, kategori balap berkembang, dan bersama-sama kita akan diposisikan untuk memimpin di era baru hiburan balap,” kata CEO EA, Andrew Wilson dalam sebuah pernyataan dikutip dari The Verge.

Sekadar informasi, Codemasters adalah salah satu pengembang game Inggris tertua, yang didirikan pada tahun 80-an dan menghasilkan hit seperti Dizzy untuk ZX Spectrum dan Commodore 64. Dalam beberapa dekade terakhir, Codemasters terkenal karena menciptakan balapan game seperti serial Dirt, Grid, dan Formula 1, dan tahun lalu mengakuisisi pengembang di balik Project Cars.

“Electronic Arts dan Codemasters memiliki ambisi bersama untuk memimpin kategori balapan video game. Dewan dari Codemasters sangat yakin bahwa perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari pengetahuan, sumber daya, dan skala global EA yang luas, baik secara keseluruhan dan secara khusus dalam sektor balap. Kami merasa persatuan ini akan memberikan masa depan yang menarik dan sejahtera bagi Codemasters, memungkinkan tim kami untuk membuat, meluncurkan, dan melayani game yang lebih besar dan lebih baik kepada audiens yang sangat bersemangat,” kata Chairman Codemasters, Gerhard Florin.

Banned Pemain Call of Duty Berusia 6 Tahun Ternyata Hanya Settingan

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Baru-baru ini, komunitas Call of Duty: Warzone bersatu untuk mendukung RowdyRogan menyusul banned dari game battle royale populer tersebut kepada sang pemain. Bocah berusia 6 tahun yang dianggap sebagai prodigy alias anak ajaib karena keahliannya bermain COD itu, diberitakan di-banned saat streaming di Twitch pada 9 Desember lalu. Namun, ternyata banned ini sepenuhnya hanyalah settingan alias dramatisasi guna menjadi viral di dunia maya.

RowdyRogan yang memiliki 84 ribu follower di Twitch dan 110 ribu subscriber di Youtube, selama ini digemari khususnya karena ekspresinya yang menggemaskan saat memainkan Call of Duty. Sebelumnya, banned RowdyRogan menghebohkan internet, dengan hashtag FreeRogan muncul di Twitter dan klip larangan menyebar viral. Video itu menampilkan bocah enam tahun yang menangis di pelukan ayahnya setelah melihat bahwa akunnya telah dihapus secara permanen. Ternyata, viralnya video itu persis seperti yang diharapkan RowdyRogan dan orang tuanya.

Awalnya netizen berasumsi bahwa larangan Call of Duty: Warzone itu disebabkan oleh RowdyRogan yang terlalu muda dan melanggar rating usia game. Ya, game perang ini sendiri memang sejatinya dimainkan oleh orang dewasa. Walau begitu, ternyata seluruh insiden tersebut hanyalah adegan yang dipentaskan alias settingan, sebagai bagian dari Top 20 Challenge FaZe5.

Para anggota FaZe memang ditugaskan untuk membuat video viral, dimana keluarga RowdyRogan memutuskan bahwa drama settingan banned adalah ide yang bagus. Tujuan dari troll internet yang sangat besar ini tidak hanya untuk membangun publisitas untuk kanalnya, tetapi untuk memenangkan hadiah utama turnamen, yakni keanggotaan dalam klan FaZe. Beberapa selebriti terkenal telah bergabung dengan FaZe dalam beberapa tahun terakhir, yang menjadikan status keanggotaan dalam klan itu adalah sesuatu yang diperjuangkan oleh beberapa pemain.

Dalam video yang mengungkap prank RowdyRogan, ibu anak berusia enam tahun itu mengatakan bahwa putranya yang memenangkan kompetisi dapat “membuka pintu bagi pemain muda” untuk menemukan streaming dan memposting video yang sukses. Sementara pemenang Top 20 Challenge belum diumumkan, RowdyRogan memiliki kesempatan besar untuk menang karena klip tersebut sudah menjadi viral dan banyak ditonton.

Menurut ibunya, ide banned settingan ini berasal dari RowdyRogan itu sendiri. Keluarga tahu itu merupakan ide yang brilian, meski mungkin akan mengecewakan para penggemar. Orang tua RowdyRogan benar-benar meminta maaf kepada mereka yang tersinggung oleh tipuan tersebut, sembari berterima kasih atas dukungannya kepada sang pemain. Walau begitu, beberapa warganet yang sebelumnya mendukung RowdyRogan diperkirakan bakal malu karena ditipu oleh bocah ingusan.

CD Projekt Red Minta Maaf dan Siap Kembalikan Uang Gamers Cyberpunk 2077 PS4 dan Xbox One

GAMEFINITY.ID, Jakarta – CD Projekt Red (CDPR) meminta maaf karena tidak menampilkan Cyberpunk 2077 yang berjalan di konsol generasi terakhir (PlayStation 4 dan Xbox One) sebelum game dirilis. Sang pengembang mengatakan akan melayani ganti rugi dengan mengembalikan uang gamers untuk copy digital dan fisik dari game tersebut.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin (14/12/2020), CD Projekt Red mengakui bahwa mereka “seharusnya lebih memperhatikan” untuk meningkatkan kinerja pada konsol generasi terakhir dan berjanji untuk meningkatkan pengalaman keseluruhan melalui pembaruan di masa mendatang.

Performa Cyberpunk 2077 pada PS4 base dan Xbox One telah dikritik oleh penggemar dan media sejak dirilis minggu lalu, dengan analisis Digital Foundry menyebut kinerja pada konsol dasar PS4 “mengerikan” dan “berantakan”. Pada hari Senin, CD Projekt mengatakan mereka akan merilis pembaruan baru dalam tujuh hari ke depan yang menargetkan bug, kerusakan, dan kinerja.

Setelah Natal, dua patch besar akan dirilis, satu di bulan Januari dan satu lagi di bulan Februari. Pengembang mengklaim bahwa kedua pembaruan ini bakal memperbaiki “masalah paling menonjol” yang dialami pemain di konsol generasi terakhir dan membawa mereka lebih dekat ke pengalaman PC.

“Pertama-tama, kami ingin memulai dengan meminta maaf kepada Anda karena tidak menampilkan game tersebut di konsol generasi terakhir sebelum diluncurkan dan, sebagai akibatnya tidak mengizinkan Anda membuat keputusan yang lebih tepat tentang pembelian Anda. Kami harus lebih memperhatikan untuk membuatnya bermain lebih baik di PlayStation 4 dan Xbox One,” kata perusahaan dalam pernyataan tertulisnya.

CD Projekt mengatakan akan memberi tahu para pemain tentang konten setiap patch sebelum dirilis. Mereka mengakui tidak akan membuat game di generasi terakhir ini terlihat seperti berjalan di PC dengan spesifikasi tinggi atau konsol generasi berikutnya (PS5 dan Xbox Series X/S), tetapi akan mendekati pengalaman tersebut.

Mengenai pengembalian uang, CDPR mengonfirmasi akan gamers yang ingin mendapatkan uang mereka kembali untuk copy digital atau fisik Cyberpunk mereka. Hal ini menjadi bagian dari komitmen CDPR untuk selalu membuat pembeli game puas dengan pembelian mereka.

“Kami akan sangat menghargai jika Anda memberi kami kesempatan, tetapi jika Anda tidak senang dengan game di konsol Anda dan tidak ingin menunggu pembaruan, Anda dapat memilih untuk mengembalikan copy Anda. Untuk salinan yang dibeli secara digital, silakan gunakan sistem pengembalian dana PSN atau Xbox masing-masing.

Pengembang mengatakan email bantuannya akan tersedia selama seminggu hingga 21 Desember 2020.

“Untuk versi fisik, pertama-tama cobalah untuk mendapatkan pengembalian dana di toko tempat Anda membeli game. Jika ini tidak memungkinkan, silakan hubungi kami di helpmerefund@cdprojektred.com dan kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu Anda.”

Update Terbaru Cyberpunk Perbaiki Pemicu Epilepsi, Kerusakan, dan Refleksi Konsol

GAMEFINITY.ID, Jakarta – CD Projekt Red telah merilis update terbaru Cyberpunk 2077, yang diklaim telah memperbaiki berbagai masalah di seluruh quest, gameplay, dan kinerja. Pembaruan telah tersedia di PlayStation, PC, dan semua platform. Perubahan paling signifikan pada patch ini adalah modifikasi efek berkedip selama rangkaian otak, yang diklaim bisa memicu penderita epilepsi mengalami kejang.

CD Projekt Red mengatakan bahwa efek telah “dihaluskan” dan kedipan berkurang dalam hal frekuensi dan besarnya. Dalam sebuah postingan di Twitter, jurnalis Game Informer Liana Ruppert mengatakan dia telah bekerja dengan pengembang Cyberpunk untuk menguji animasi baru.

Awal pekan lalu, Liana Ruppert mengatakan dia menderita satu serangan hebat saat bermain Cyberpunk 2077, karena berbagai efek visual dalam game. Hal ini pula yang membuat CD Projekt Red menambahkan peringatan epilepsi di awal Cyberpunk 2077.

Selain itu, patch terbaru Cyberpunk 2077 membuat sejumlah peningkatan visual, termasuk pengurangan pop-in kendaraan dan peningkatan kualitas pantulan di Xbox One dan PS4. Stabilitas umum juga telah ditingkatkan, sementara lagu berhak cipta juga telah dihapus setelah sebelumnya sempat muncul meski gamers mengaktifkan fitur “Nonaktifkan Musik Hak Cipta”.

Performa Cyberpunk 2077 pada PS4 dan Xbox One telah dikritik, dengan analisis Digital Foundry menyebut kinerja pada konsol PS4 “mengerikan” dan “berantakan”. Digital Foundry menemukan bahwa pada PS4 dasar, game open-world yang paling ditunggu-tunggu ini turun ke 15fps dalam beberapa urutan, sedangkan PS4 Pro turun ke level 18fps tetapi mencapai 30fps “lebih sering”.

Konami Umumkan Kemitraan dengan SS Lazio

GAMEFINITY.ID, Jakarta – Konami Digital Entertainment Limited hari ini mengumumkan kerjasamanya dengan klub Serie-A, Societa Sportiva Lazio (SS Lazio). Tim berjuluk I Biancocelesti itu menjadi yang terbaru untuk bergabung dengan program klub mitra mereka untuk franchise eFootball PES.

Dengan kemitraan ini, Konami akan memiliki lisensi penuh untuk menampilkan rekreasi asli SS Lazio dalam game olahraganya tersebut. Sebagai mitra resmi tim, Konami menerima hak ekstensif atas nama dan lambang tim, perlengkapan tim, legenda klub tertentu, dan beragam peluang pemasaran.

“Saya menyambut baik bergabungnya Konami ke dalam keluarga SS Lazio dengan senang hati. Saya yakin bahwa kemitraan ini akan membawa kita menuju pengembangan proyek yang akan memungkinkan Lazio meningkatkan ketenaran dan visibilitasnya di tingkat internasional,” kata Claudio Lotito, Presiden SS Lazio.

Seperti yang sudah ditampilkan dalam eFootball PES 2021 SEASON UPDATE tahun ini, SS Lazio dan stadion mereka, Stadio Olimpico, telah dibuat ulang dalam game. Untuk merayakan kemitraan ini, konsol PES 2021 dan pemain seluler yang log in antara 10 Desember hingga 16 Desember akan menerima klub Lazio Legends sebagai bonus, yang berisikan pemain legendaris Paul Gascoigne dan Jose Marcelo Salas Melinao.

Didirikan pada tahun 1900, klub asal ibukota Roma SS Lazio telah berkompetisi di level tertinggi sepakbola klub Italia untuk sebagian besar sejarahnya. Lazio telah memenangi Serie-A dua kali, Coppa Italia tujuh kali dan Supercoppa Italiana tiga kali. Pengumuman kemitraan terbaru Konami dengan Lazio mengikuti kesepakatan franchise PES eFootball tersebut dengan Italia, menyusul sebelumnya Federasi Sepak Bola Italia.