All posts by Safri Iqbal

Penggemar Dota 2 dan JRPG. Sosok manusia yang terlalu bodoh untuk menyerah. Pengikut setia serial game Final Fantasy, Shin Megami Tensei, The Legend of Heroes dan Ys.

Barcelona Terancam Putus Sponsor Dengan Konami Gara-Gara Kasus Rasisme

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Klub sepakbola ternama asal Katalan Barcelona kini sedang mengalami masalah besar. Salah satu sponsor terbesarnya, Konami mengancam akan memutus kontrak sponsor akibat kasus rasisme.

Masalah rasisme Barcelona dimulai dari tur pramusim awal tahun 2019 di Jepang. Dua pemain bintang Barcelona, Antoine Griezmann dan Ousmane Dembele terbukti melontarkan kata-kata rasis terhadap staf yang berasal dari Jepang.

Keduanya tertangkap basah melakukan aksi rasisme tersebut lewat dua video yang bocor di internet.

Video pertama memperlihatkan beberapa staf hotel sedang mencoba memperbaiki televisi keduanya untuk mencoba game terbaru Pro Evolution Soccer 2021.

Dembele kemudian terdengar menyebut wajah jelek dan bahasa yang terbelakang kepada staf hotel tersebut. Griezmann yang duduk disebelah Dembele menanggapi guyonannya dengan tawa canda.

Selanjutnya di video kedua, terlihat Griezmann dan rekan timnya sedang melakukan mandi es. Pada saat itu Griezmann melontarkan kata-kata rasis yang ditujukan kepada orang Asia.

Reaksi Konami Terhadap Video Rasisme Tersebut

Kasus ini membuat Konami yang merupakan perusahaan asal Jepang tersinggung. Lewat blog resminya, Konami mengecam aksi rasisme yang dilakukan oleh pemain Barcelona dan menuntut manajemen untuk menjelaskan perihal kontroversi ini.

Kemudian Konami juga resmi memutus kontrak dengan Antoine Griezmann yang sebelumnya diangkat sebagai brand ambassador Yu-Gi-Oh! internasional.

“Konami Digital Entertainment percaya, layaknya filosofi olahraga, bahwa diskriminasi dalam bentuk apa pun tidak dapat diterima”

“Sebelumnya kami telah mengumumkan Antoine Griezmann sebagai Content Ambassador Yu-Gi-Oh!, namun mengingat kejadian baru-baru ini, kami telah memutuskan untuk membatalkan kontrak”

“Sehubungan dengan franchise eFootball PES kami, kami akan meminta FC Barcelona sebagai mitra klub untuk menjelaskan detail kasus ini dan tindakan selanjutnya,” tulis Konami pada blognya.

Apabila kasus ini semakin besar, maka Konami tak segan memutus kontrak partner lisensi dengan Barcelona pada PES 2022 yang akan datang.

Barcelona sendiri telah mengklarifikasi dan meminta maaf atas kasus rasisme yang menimpa dua pemain bintangnya. Menurut manajemen Barcelona kini Griezmann dan Dembele telah diperingati dan dijatuhi sanksi yang setimpal.

“FC Barcelona ingin meminta maaf secara terbuka kepada semua penggemar dan mitra Klub yang merasa tidak senang dengan kejadian yang terjadi di musim panas 2019,”

“Ini menjadi tanggung jawab Dewan Direksi dan tim eksekutif di periode sebelumnya. Dewan Direksi yang saat ini berkomitmen untuk memastikan hal seperti ini tidak terulang kembali.”

“Pemain yang bersangkutan telah menunjukkan penyesalan mereka dan telah meminta maaf kepada penggemar dan mitra dari Jepang, sesuatu yang sangat dihargai oleh Klub. Namun demikian, FC Barcelona berhak untuk mengambil tindakan internal yang dianggap tepat” ujar manajemen Barcelona.

IndoPride! Bigetron RA Berhasil Juarai Ultimate Warrior Showdown 2021

GAMEFINITY.ID, Salatiga Bigetron RA memang tidak bosan-bosannya mengharumkan nama Indonesia dalam jagat Esports PUBG Mobile. Kini satu lagi trofi internasional berhasil mereka bawa pulang ke tanah air.

BTR RA dinobatkan sebagai juara pertama turnamen internasional Ultimate Warrior Showdown PUBG Mobile 2021. Mereka sukses mengalahkan 16 tim internasional dari negara-negara kuat seperti India, Malaysia, Tiongkok, dan lain-lain.

Dalam turnamen yang diselenggarakan selama 3 hari ini Luxxy dan kawan-kawan berhasil membawa uang tunai sejumlah 27 ribu USD atau sekitar 392 juta rupiah.

Selain itu, salah satu pemain bintang Bigetron RA yaitu Zuxxy terpilih menjadi MVP pada turnamen ini. Saudara kembar Luxxy ini berhak mendapatkan 2 ribu USD atau sekitar 29 juta rupiah.

Kemenangan pada turnamen kali ini membuat langkah Bigetron RA menuju PMPL ID Season 4 semakin percaya diri untuk kembali mengangkat trofi PMPL.

Langkah BTR RA Dalam Menjuarai UWS 2021

Dalam perjalanannya menjuarai UWS 2021, BTR RA harus menghadapi berbagai tim-tim yang sangat berat. Salah satu lawan terberat mereka adalah runner up UWS 2021 yaitu FaZe Clan.

Langkah BTR RA dalam UWS 2021 kali ini bisa dibilang cukup sulit. Pasalnya pada hari pertama mereka hanya mampu bertengger di posisi lima.

Pada hari kedua FaZe Clan memuncaki klasemen dengan skor 97 poin dan 47 kill. Sedangkan BTR berhasil merangkak naik dari posisi lima ke posisi dua dengan skor 94 poin dan 49 kill.

Di puncak turnamen pada hari ketiga, Perebutan tempat pertama berlangsung sengit saat FaZe Clan memimpin klasemen menjelang pertandingan terakhir di Erangel. 

Bigetron membutuhkan keajaiban untuk merebut kemenangan dari tim Thailand tersebut. Dan akhirnya keajaiban itu terjadi.

FaZe secara mengejutkan jatuh ke peringkat 10 pada game terakhir. Melihat peluang yang terbuka lebar akhirnya BTR RA langsung tancap gas dan berhasil mendapatkan Chicken Dinner sekaligus 14 kill.

Bigetron RA sukses memuncaki klasemen UWC 2021 dengan 161 poin. Selisih yang sangat tipis dengan rival mereka FaZe Clan yang meraih 159 poin. Selisih dua poin ini sangat cukup untuk mengantarkan BTR RA menjadi juara UWC 2021.

Tencent Luncurkan Fitur Untuk Batasi Waktu Bermain Anak di Bawah Umur

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Developer game raksasa asal Tiongkok, Tencent Games telah meluncurkan salah satu fitur yang berguna untuk membatasi waktu bermain game yang berlebihan di kalangan anak-anak dan remaja di bawah umur.

Fitur pembatasan waktu milik Tencent telah dirilis sejak hari Selasa, 6 Juli 2021 untuk wilayah negara Tiongkok.

Program ini memanfaatkan fitur Facial Recognition atau verifikasi wajah yang terdapat pada Smartphone untuk mengenali wajah dan umur pemain.

Sistem verifikasi wajah tersebut terhubung dengan data dari sistem keamanan publik pusat. Kemudian secara otomatis pemain yang ketahuan sebagai anak dibawah umur atau menolak verifikasi wajah akan dikeluarkan dari game.

Fitur ini diharapkan akan membantu memantau pemain dan mendeteksi individu yang menghabiskan banyak waktu online terutama di malam hari.

“Kami akan melakukan pemeriksaan wajah untuk akun yang terdaftar dengan nama asli dan yang telah bermain selama jangka waktu tertentu di malam hari,”

“Siapa pun yang menolak atau gagal dalam verifikasi wajah akan diperlakukan sebagai anak di bawah umur. Dan sebagaimana dituliskan dalam pengawasan anti-kecanduan sistem kesehatan game Tencent, pemain tersebut akan keluar dari game secara otomatis,” ujar Tencent pada postingannya di Weixin QQ.

Sebagai langkah awal Tencent akan meluncurkan fitur penyaringan wajah untuk 60 game populer, termasuk “Honor of Kings” dan “Game for Peace”. Tencent akan terus menambah daftar game miliknya untuk kedepannya.

Program ini merupakan salah satu wujud kerjasama Tencent dengan Pemerintah Tiongkok dalam mengatasi masalah waktu bermain anak-anak dan remaja dibawah umur.

Sebelumnya di tahun 2019 Pemerintah Tiongkok sempat mengeluarkan undang-undang yang membatasi kebebasan anak dibawah umur dalam bermain game.

Undang-undang tersebut mewajibkan pemain game untuk melakukan pendaftaran dengan nama asli, melarang anak-anak bermain antara pukul 10 malam dan 8 pagi, dan membatasi pembelian di dalam game.

Pemerintah dan pihak berwenang Tiongkok memang terpaksa harus turun tangan setelah meningkatnya kasus anak-anak terkait game online.

Mulai dari remaja yang mencuri uang untuk Top Up akun game mereka hingga menghabiskan banyak waktu di kafe internet.

Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran para orang tua dan Pemerintah Tiongkok atas kesejahteraan fisik dan mental para gamer muda.

PES 2022 Dikabarkan Bakal Jadi Game Free to Play

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Setelah kemarin Konami secara tiba-tiba merilis demo PES 2022, nampaknya kejutan dari Konami tidak berhenti sampai situ saja.

Seorang jurnalis game dari VGC Andy Robinson mengungkapkan ada kemungkinan bahwa PES 2022 bakal diubah menjadi game Free to Play alias gratis. 

Lewat podcast Off The Record di channel resmi VGC, Andy menjelaskan bahwa Konami kini sedang melakukan pembenahan dan kini berfokus dalam produksi game.

Salah satu taktik comeback Konami adalah membuat PES 2022 menjadi game Free to Play dan lebih mengutamakan online match layaknya serial FIFA Online milik EA.

Hal ini dibuktikan lewat perilisan demo PES 2022 beberapa waktu lalu dimana Konami ingin benar-benar menguji server dan konektivitas online match PES 2022.

“Konami kini mulai menunjukan tanda-tanda kehidupan. Akan banyak hal baru pada seri PES tahun ini. Saya dengar Konami bakal merombak total PES dan menjadikannya sebagai game Free to Play. Kalian bisa lihat sendiri dari demo yang mereka rilis di Playstation 5.” ujar Andy.

Memang jika dilihat, taktik Konami dalam perubahan PES 2022 kali ini bisa dibilang cukup berani dan riskan.

Para pengamat dan fans pun masih bertanya-tanya bagaimana sistem monetasi dari PES 2022 mengingat mereka juga harus mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan lisensi resmi klub maupun liga.

Namun usut punya usut, ternyata sebelumnya Konami pernah merilis serial PES secara Free to Play alias gratis.

Pada Desember 2020 kemarin Konami meluncurkan eFootball PES 2021 Lite yang bisa dimainkan secara cuma-cuma.

PES 2021 Lite sendiri lebih mengutamakan fitur online MyClub dibandingkan offline. Fitur online match MyClub milik PES 2021 Lite sama persis dengan PES 2021 reguler.

Game mode seperti Master League dan Become A Legend tidak tersedia di PES 2021 Lite. Tim yang bisa dimainkan secara offline hanya terbatas pada tim yang berlisensi seperti Barcelona, Juventus, Arsenal, Manchester United, Bayern Munchen, dan lain-lain.

Keseriusan Konami dalam terjun kembali ke persaingan industri game memang kini terlihat sangat nyata. Selain perombakan besar-besaran pada seri PES, Konami juga berencana untuk menghidupkan kembali serial game horor Silent Hill.

Google Tutup Puluhan Aplikasi dan Game Yang Membahayakan Akun FB Pengguna

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Jumlah pengguna Android yang kian meningkat tentunya juga menarik perhatian pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memasukkan virus ke dalam perangkat Android.

Maka dari itu, Google selaku perusahaan yang menaungi Android kini terus berusaha untuk menjaga keamanan pengguna Android dan Play Store dari serangan berbagai virus.

Setelah beberapa waktu lalu mereka menghapus puluhan game yang berpotensi membahayakan pengguna, kini Google kembali menutup 9 aplikasi yang mengandung malware.

Dilaporkan oleh ArsTechnica, salah satu perusahaan keamanan perangkat lunak Dr. Web mendeteksi 9 aplikasi yang dapat membahayakan akun Facebook pengguna. Aplikasi-aplikasi ini ternyata telah diunduh ratusan ribu bahkan jutaan kali oleh para pengguna Play Store.

Sembilan aplikasi yang disusupi virus tersebut adalah :

  • PIP Photo: 5.8 Juta unduhan
  • Processing Photo: 500.000 unduhan
  • Rubbish Cleaner: 100,000 unduhan
  • Inwell Fitness: 100,000 unduhan
  • Horoscope Daily: 100,000 unduhan
  • App Lock Keep: 50,000 unduhan
  • Lockit Master: 5,000 unduhan
  • Horoscope Pi: 1,000 unduhan
  • App Lock Manager: 10 unduhan

Atas laporan yang diberikan oleh Dr.Web tersebut, kini Google telah menghapus semua aplikasi tersebut dari Google Play Store.

Lewat penelitian yang dilakukan oleh Dr.Web pada 9 aplikasi tersebut ditemukan 5 varian virus baru yang berkaitan dengan pencurian detail login Facebook. Kelima varian tersebut adalah :

  • Android. PWS. Facebook.13
  • Android. PWS. Facebook.14
  • Android. PWS. Facebook.15
  • Android. PWS. Facebook.17
  • Android. PWS. Facebook.18

Cara kerja virus ini pada dasarnya hampir sama dengan Keylogger. Pengguna akan diharuskan login dengan akun Facebook lewat WebView. Kemudian skrip dari virus tersebut akan mencari informasi yang digunakan untuk login ke akun Facebook seperti Email dan Password pengguna.

Sebelumnya perusahaan antivirus Avast! juga melaporkan berbagai virus yang terdapat pada 47 game yang beredar di Play Store.

Malware yang dideteksi oleh Avast pada sejumlah game memiliki tipe Adware Trojan. Cara kerja malware ini adalah menyusupkan iklan pada OS Android milik pengguna tepat setelah membuka aplikasi tersebut.

Game-game tersebut juga dapat menyembunyikan ikon mereka pada perangkat yang terinfeksi dan secara masif menampilkan iklan bahkan ketika pengguna sudah menghapus game ini dari perangkat. Kini game-game tersebut juga telah dihapus oleh Google.

Berikut beberapa daftar game yang mengandung Adware Trojan :

  • Draw Color by Number: 1 juta unduhan
  • Skate Board – New: 1 juta unduhan
  • Find Hidden Differences: 1 juta unduhan
  • Shoot Master: 1 juta unduhan
  • Spot Hidden Differences: 500.000 unduhan
  • Dancing Run – Color Ball Run: 500.000 unduhan
  • Find 5 Differences: 500.000 unduhan
  • Joy Woodworker: 500.000 unduhan
  • Throw Master: 500.000 unduhan

Atas maraknya berbagai aplikasi dan game berbahaya yang beredar di Play Store, Dr.Web dan Avast menyarankan untuk tidak mengunduh aplikasi dan game dari sumber yang tidak jelas. Kemudian pengguna diharapkan untuk menggunakan aplikasi antivirus yang terpercaya.

Bigetron Resmi Buka Pendaftaran BTR Academy, Tertarik Buat Ikut?

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Kabar gembira bagi penggemar tim Bigetron. Kini Bigetron telah resmi membuka pendaftaran kursus akademi mereka yang dinamai Bigetron Academy.

Pengumuman pembukaan BTR Academy ini disampaikan pada akun Instagram mereka pada 4 Juli 2021. Dibukanya kelas BTR Academy adalah untuk mengasah skill para pemain amatir agar dapat bersaing dengan para pro player.

Selain itu BTR Academy juga menjadi ajang pencarian bibit-bibit pro player yang berbakat yang berpotensi menjadi anggota BTR di masa depan.

Pendaftaran BTR Academy ini dibuka dari tanggal 4 Juli 2021 sampai tanggal 8 Juli 2021. Kelas akan dimulai pada hari Sabtu, 10 Juli 2021.

Dalam BTR Academy kali ini Bigetron membuka dua divisi utama yaitu divisi Mobile Legends dan divisi PUBG Mobile.

Pada setiap divisi, nanti para peserta BTR Academy akan dibantu oleh para instruktur atau mentor yang tentunya sangat kompeten pada bidangnya.

Untuk divisi Mobile Legends, peserta BTR Academy bakal dipandu Pratama Indraputra atau yang lebih kerap disapa dengan Yota.

Yota sendiri adalah analis Bigetron Alpha yang mempunyai jam terbang dan pengalaman dalam dunia Mobile Legends profesional.

Kemudian pada divisi PUBG Mobile, Bigetron menunjuk coach dari BTR Red Aliens yaitu Jangs sebagai mentor divisi PUBG Mobile.

Mantan coach Team Secret PUBG Mobile Malaysia ini nantinya akan ditemani JuniorJr yang merupakan analis PMPL sekaligus mantan pemain tim Elite8.

Persyaratan Mengikuti BTR Academy

Bagi kalian yang tertarik dan berminat untuk mengikuti BTR Academy, ada beberapa syarat yang perlu kalian penuhi untuk bisa mendaftar di BTR Academy.

Pertama kalian harus mengisi biodata singkat yang berisi nama kalian, nickname, email, dan kelas yang ingin kalian ikuti. Biodata tersebut kemudian kalian kirim pada nomor telepon yang tertera.

Kemudian kalian menyiapkan uang sejumlah 150 ribu rupiah dan bisa kalian kirim setelah mendapatkan konfirmasi dari admin BTR Academy. Terakhir, kalian harus mengirim bukti pembayaran kepada admin.

Nanti sekitar satu jam sebelum kelas dimulai kalian akan mendapatkan link kelas yang bakal kalian ikuti.

Kelas PUBG Mobile akan dimulai pada 10 Juli 2021 pukul 13.00-15.00. Sedangkan kelas Mobile Legends akan dimulai pada hari yang sama, pukul 16.00-18.00.

Setelah menyelesaikan kelas BTR Academy, kalian berhak mendapatkan soft material dan E-Certificate sebagai bukti keikutsertaan pada acara BTR Academy.

Informasi lebih lanjut perihal pendaftaran atau tentang pengumuman BTR Academy bisa kalian cek pada akun Instagram resmi Bigetron Academy.

Bagaimana, apakah kalian tertarik buat ikut?