All posts by Safri Iqbal

Penggemar Dota 2 dan JRPG. Sosok manusia yang terlalu bodoh untuk menyerah. Pengikut setia serial game Final Fantasy, Shin Megami Tensei, The Legend of Heroes dan Ys.

Keren! Musik Gamelan Bali Bakal Mengisi Soundtrack Game PS5 Ternama

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Salah satu musik tradisional Indonesia yakni Gamelan Bali ternyata menarik perhatian warga mancanegara. Dan kini eksotisnya Gamelan Bali akan mengisi soundtrack game di PS 5, Kena: The Bridge of Spirits.

Kena: The Bridge of Spirits adalah salah satu game yang diperkenalkan oleh Sony di awal peluncuran konsol Playstation 5. Game besutan Ember Lab ini menjadi game yang paling ditunggu-tunggu rilisnya di Playstation 5. Game ini dijadwalkan rilis pada 24 Agustus 2021.

Komposer musik soundtrack Kena and The Bridge of Spirit, Jason Gallaty mengungkapkan ketertarikannya dengan alunan melodi Gamelan Bali. Menurutnya instrumen Gamelan Bali sangat cocok dengan tema dunia fantasi Kena: The Bridge of Spirits.

Suasana mistis dan fantasi yang diusung dalam game ini terasa sangat bersinergi dengan karakteristik Gamelan Bali. Terlebih lagi setting tempat dari dunia Kena: The Bridge of Spirits terinspirasi dari berbagai lokasi di Asia, salah satunya adalah daerah pedalaman Bali.

Produksi Musik Kena: The Bridge of Spirits

Dalam produksi pembuatan soundtrack Kena: The Bridge of Spirits, Jason menggandeng salah satu rumah produksi musik Gamelan Bali yaitu Sanggar Seni Cudamani dari Banjar Pengosekan, Desa Mas, Kecamatan Ubud.

Dalam interviewnya bersama DetikINET, salah satu komposer yang bernama Dewa Putu Berata mengungkapkan bagaimana Jason Gallaty menghubungi Sanggar Seni Cudamani untuk membuat soundtrack.

“Mereka (Jason) tertarik untuk bertanya tentang gamelan Bali, karena mau buat musik untuk game,”

“Jason Gallaty mengusulkan ide untuk memasukkan unsur-unsur instrumen gamelan natural,” ujar Dewa Berata.

Dewa Berata kemudian mengungkapkan, meskipun di Amerika Serikat telah ada sanggar Gamelan Bali, Jason Gallaty lebih menginginkan suara dan feel yang benar-benar original. Jason juga ingin suara Gamelan Bali yang ada di Kena : The Bridge of Spirit tidak bermasalah dan merusak citra Gamelan Bali sendiri.

“Challenge-nya besar di sana. Dan saya kira Jason (Gallaty) tahu itu. Dia kan ingin kalau gamelan Bali ya orang Bali, sebisa mungkin,” ungkap Dewa Berata.

“Tentu dia gampang mencomot, tapi dia tidak ingin. Karena dia takut juga apakah boleh dipakai, apakah tidak. Dia tahu sedikit gamelan Bali itu mempunyai fungsi masing-masing. ‘Nanti kalau saya ambil (sembarangan) bermasalah dengan yang dari Bali’. Memalukan atau bagaimana, nanti bisa dituntut,” jelasnya.

Selanjutnya Dewa Putu Berata menjelaskan bagaimana proses produksi musik soundtrack Kena : The Bridge of Spirits lebih cepat dibuat di Bali daripada di Amerika.

“Kalau di sini di Cudamani, kita perlu rekam besok, sekarang harus selesai sebuah lagu atau dua buah lagu (bisa dilakukan). Kita latihan empat jam untuk dua buah lagu, dia (peserta) sudah bisa kuasai karena dia punya rasa,” pungkasnya.

Ikuti Jejak PLN, Jasa Marga Mulai Lirik Bisnis Layanan Internet Fiber

GAMEFINITY.ID, SalatigaSetelah PLN sukses dalam meluncurkan layanan fiber optik miliknya, kini berbagai perusahaan BUMN mulai tergiur untuk terjun ke dalam persaingan provider internet rumahan.

PT Jasa Marga yang merupakan perusahaan BUMN yang menggeluti bidang pembangunan dan operasional jalan tol, mulai menunjukkan ketertarikannya dalam mengikuti jejak PLN dan meluncurkan layanan internet fiber.

Jasa Marga melalui anak perusahannya, PT Jasa Marga Related Business (JMRB) kini merencanakan untuk membangun infrastruktur backbone internet fiber optik di sepanjang koridor Jalan Tol Trans-Jawa.

Direktur Utama JMRB, Cahyo Satrio Perkoso mengungkapkan proyek ini adalah upaya Jasa Marga untuk memperkuat lini bisnis perusahaan.

Dengan panjang jalan tol Trans-Jawa yang mencapai 1.167 Kilometer, Proyek ini diharapkan dapat menjembatani pemerataan infrastruktur fiber optik di pulau Jawa. JMRB juga akan memperluas proyek ini di pulau-pulau lain seperti Sumatra dan Kalimantan.

“Saat ini kami sedang melakukan proses kajian terhadap berbagai detail terkait pengembangan backbone fiber optic ini. Kami berupaya proses kajian tersebut dapat diimplementasikan pada akhir tahun 2021,” ungkap Cahyo.

Namun ketika ditanya perihal apakah Jasa Marga berniat mengikuti langkah PLN, Cahyo mengatakan belum ada rencana dari Jasa Marga untuk meluncurkan layanan provider internet miliknya.

“Lebih tepatnya penyedia infrastruktur data fiber optik, JMRB mungkin saat ini belum ke arah penyedia internet,” kata Cahyo.

Tetapi apabila proyek ini berhasil, maka tidak menutup kemungkinan apabila Jasa Marga bakal memanfaatkan jaringan fiber optiknya untuk membuka layanan provider internet.

Maraknya BUMN Merilis Layanan Provider Internet

Pada awal Juni lalu publik dikejutkan dengan terjunnya PLN ke dalam pasar provider internet fiber lewat Iconnet. Langkah ini menuai berbagai pro dan kontra dari berbagai pihak.

Sebelumnya PT Perusahaan Gas Negara (PGN) juga meluncurkan produk layanan internet fiber miliknya. Layanan milik PGN ini bernama Gasnet dan dipegang oleh anak perusahaan PGN yaitu PT PGN Telecommunication Nusantara.

Beberapa masyarakat menyambut langkah PLN ini dengan positif. Mereka berharap dengan adanya Iconnet, harga layanan internet yang ada akan semakin terjangkau lewat persaingan layanan internet rumahan yang ada.

Selain itu terjunnya PLN juga diharapkan dapat menghentikan praktek monopoli milik Telkom lewat Indihome.

Namun berbagai kritikan juga dilontarkan kepada PLN. Salah satu pakar telekomunikasi Nonot Harsono menganggap bisnis layanan internet PLN merupakan hal yang sangat tidak perlu dan berpotensi merugikan negara.

Selain itu ada juga masyarakat yang ikut mengritik langkah PLN ini. Mereka menganggap PLN seharusnya lebih fokus dalam menyelesaikan masalah hutang milik PLN dan memperbaiki layanan aliran listrik yang menjadi fokus dari perusahaan PLN.

Dulu Guyonan Kini Jadi Idaman, Ini Dia Sejarah Perkembangan Gaming Phone

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Belakangan ini kita mulai sering melihat para produsen handphone seperti Xiaomi dan Asus merilis seri HP khusus gaming.

Perkembangan hardware dan pasar mobile gaming tentunya menjadi alasan utama mengapa berbagai brand handphone mulai mempertimbangkan untuk memproduksi gaming phone.

Gaming phone sendiri didesain dengan spesifikasi yang mutakhir, seperti high-end processor, RAM yang besar, kapasitas baterai yang besar, dan lain-lain.

Hal ini bertujuan untuk membuat para pengguna merasa nyaman dan dapat menikmati pengalaman bermain game secara maksimal.

Namun tahukah kalian? Ternyata sejarah perkembangan gaming phone tidak semulus yang dibayangkan.

Berbagai kegagalan dan kendala acap kali dialami para produsen ponsel untuk menciptakan gaming phone yang ideal. Mari kita tengok seperti apa kilas perjalanan gaming phone dari awal hingga saat ini.

Nokia N-Gage Series (2003)

Di tahun 2000-an Nokia berhasil menguasai pasar telepon genggam di seluruh dunia. Perusahaan ponsel asal Finlandia ini sukses di pasaran berkat berbagai inovasi yang mutakhir seperti OS Symbian dan Nokia Communicator.

Pada tahun 2003, Gameboy Advance milik Nintendo menuai kesuksesan secara global. Kesuksesan GBA sendiri datang dari harga konsolnya yang terjangkau, jumlah game yang sangat banyak dan bisa dimainkan kapanpun dan dimanapun.

Menengok kesuksesan Gameboy Advance, Nokia tertarik untuk membuat ponsel yang juga mampu bermain game layaknya GBA. Dari konsep tersebut, pada akhir tahun 2003 Nokia resmi merilis gaming phone pertama di dunia, Nokia N-Gage.

Desain bentuk dari N-Gage sendiri benar-benar terinspirasi dari Gameboy Advance dengan layar 2 inch di tengah, directional button di sebelah kiri dan keypad di sebelah kanan.

Untuk memainkan game eksklusif N-Gage, pengguna harus memasukkan MMC game cartridge ke dalam slot game. Nah, disinilah satu dari sekian banyak masalah dari N-Gage mulai muncul.

Slot MMC game N-Gage terletak di belakang baterai sehingga pengguna harus melepas baterai terlebih dahulu untuk memasukkan MMC.

Desain N-Gage yang terlalu gemuk dan berat juga membuat pengguna kerap merasa pegal dan tidak nyaman. Begitu juga dalam mengetik pesan dan mengangkat telepon.

Selain itu, game yang tersedia pada Nokia N-Gage hanya sekitar 56 game. Optimisasi game-game tersebut juga sangat buruk. Beberapa game eksklusif N-Gage hanya dapat berjalan dalam 10 Fps saja.

Melihat berbagai masalah tersebut, Nokia memutuskan untuk memperbaiki kekurangan N-Gage dan merilis ulang dengan nama N-Gage QD.

Namun langkah yang diambil Nokia tersebut dianggap sangat terlambat sehingga seri N-Gage dicap gagal total oleh para pengamat teknologi.

Pada akir tahun 2007, Nokia menghentikan produksi N-Gage dan hanya mampu menjual 3 juta unit saja di seluruh dunia. Kegagalan N-Gage juga dianggap menjadi salah satu faktor terpuruknya Nokia di pasar telepon genggam.

Sony Ericsson Xperia Play (2011)

Nah, kini kita telah memasuki era Android. OS gubahan Google satu ini sejak awal memang digadang-gadang sebagai pembawa perubahan untuk mobile gaming.

Di awal tahun 2010, Samsung dan Sony Ericsson bisa dibilang merupakan dua produsen ponsel berbasis Android terbesar di dunia. Samsung masuk ke ranah Android lewat seri Galaxy dan Sony Ericsson dengan seri Xperia miliknya.

Melihat potensi OS Android yang sangat besar, Sony Ericsson memutuskan untuk membuat ponsel yang didesain untuk bermain game layaknya Playstation Portable.

Tentunya Sony Ericsson sangat percaya diri dengan projek satu ini. Mereka bercermin dari kegagalan Nokia N-Gage dan pengalaman Sony dalam bidang konsol gaming membuat Sony Ericsson yakin ponsel gaming barunya ini akan laku keras di pasaran.

Pada tahun 2011, Sony Ericsson resmi merilis Xperia Play. Ponsel gaming yang didesain mirip seperti konsol portabel milik Sony sendiri yaitu PSP Go.

Xperia Play mengadopsi beberapa fitur dari Sony Playstation Portable, seperti desain geser yang mirip dengan PSP Go, serta tata letak tombol PlayStation yang menjadi ciri khas mereka plus tombol trigger.

Meskipun tidak seburuk N-Gage, Xperia Play masih memiliki beberapa kekurangan. Seperti game yang disediakan Sony hanyalah game dari Playstation 1 saja, spesifikasi hardware yang rendah, kapasitas baterai yang sangat kecil dan analog touch yang sulit untuk digunakan.

Jika pengguna ingin memainkan game PSP lewat emulator, sayang sekali di tahun 2011 emulator PSP masih belum dikembangkan secara optimal. Selain itu spesifikasi Xperia Play sendiri juga sangat terbatas.

Seperti N-Gage, Xperia Play juga dicap gagal oleh para pengamat. Meskipun di era modern ini para fans ingin Sony untuk merilis Xperia Play 2, namun sepertinya Sony ingin melupakan masa lalu mereka yang kelam.

Razer Phone Series (2017)

Belajar dari kesalahan Nokia dan Sony, perusahaan elektronik berbasis gaming yaitu Razer bertekad untuk membuat gaming phone yang ideal bagi para penggemar mobile gamers.

Pada tahun 2017 mereka merilis ponsel barunya yaitu Razer Phone. Razer sendiri memutuskan untuk mendesain gaming phone miliknya layaknya smartphone biasa. Mereka justru lebih memfokuskan pada spesifikasi yang tinggi dibandingkan menambahkan fitur gimmick yang dianggap tidak perlu.

Razer Phone sendiri dibekali dengan prosesor yang mutakhir pada zamannya, Snapdragon 835, RAM 8GB dan layar 5,7 inch dengan refresh rate 120 Hz.

Gaming phone milik Razer ini menuai banyak pujian oleh para pengamat teknologi lewat spesifikasi yang tinggi dan kenyamanan pengguna saat bermain game.

Kekurangan dari Razer Phone sendiri hanyalah kamera yang cukup buruk dan tidak tersedianya 3.5mm Headphone Jack.

Namun terlepas dari kekurangannya, Razer Phone sendiri sukses membangkitkan mobile gaming yang berkali-kali gagal di masa lalu. Sekaligus menjadi blueprint dari gaming phone modern ideal seperti Asus ROG Phone.

Cuma Ceban! 5 Game Keren Harga 10 Ribuan di Steam Summer Sale 2021

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Akhirnya setelah lama dinanti-nanti, Steam Summer Sale kembali hadir dengan berbagai diskon game yang sangat menggiurkan.

Steam Summer Sale 2021 berlangsung selama 2 minggu yaitu dari hari ini, 24 Juni 2021 sampai tanggal 8 Juli 2021. Di Steam Summer Sale kali ini hampir semua game mendapat diskon. Dari game indie seperti Family Man sampai game AAA seperti Battlefield V.

Namun tentunya meskipun harga game-game tersebut sedang diskon, beberapa dari kita tentunya ada yang sedang mengalami krisis keuangan sehingga tidak mampu mengikuti Steam Sale kali ini.

Tapi tenang, disini penulis akan membagikan 5 game keren yang bisa kalian bandrol hanya dengan harga 10 ribuan saja. Penasaran apa saja gamenya? Ini dia daftarnya.

Just Cause 2

Buat kalian yang hanya punya PC kentang tapi ingin bermain game open-world dengan grafik yang memukau, Just Cause 2 bisa jadi pilihan terbaik untuk kalian.

Just Cause 2 adalah game open-world dimana kalian bermain sebagai Rico Rodriguez, seorang agen rahasia yang ditugaskan untuk menjatuhkan seorang diktator bernama Pandak “Baby” Panay.

Di game ini kalian akan disuguhi berbagai misi yang sangat seru dan memacu adrenalin seperti membebaskan kota dari kekuasaan diktator, menghancurkan markas militer, dan lain-lain

Berbagai pengalaman tersebut bisa kalian dapatkan hanya dengan harga 11 ribu saja. Harga yang sangat terjangkau bukan?

Legrand Legacy

Untuk kalian yang belum pernah mendengar Legrand Legacy, game ini adalah JRPG klasik yang dikembangkan oleh para developer game Indonesia yang tergabung dalam SEMISOFT Studio.

Legrand Legacy merupakan JRPG yang mengandalkan storyline yang memukau dan sangat menarik untuk diikuti. Jika kalian penyukai JRPG klasik seperti Suikoden, maka game ini wajib untuk kalian bandrol di Steam Summer Sale kali ini.

Hanya dengan 11 ribu, kalian dapat merasakan keseruan Legrand Legacy dan tentunya kalian juga mendukung karya asli anak bangsa.

Car Mechanic Simulator 2015

Dari berbagai game simulator yang ada, Car Mechanic Simulator 2015 merupakan salah satu game simulator yang wajib untuk dicoba.

Disini kalian akan benar-benar merasa seperti menjadi seorang mekanik otomotif sungguhan. Untuk bermain game ini dengan baik, kalian dituntut untuk paham soal berbagai suku cadang mobil dan bagaimana cara memasangnya. Kalian juga dapat membangun mobil impian kalian menggunakan parts yang sudah tersedia.

Car Mechanic Simulator 2015 kini bisa kalian bandrol seharga 13 ribu rupiah saja.

Amnesia : The Dark Descent dan A Machine of Pig

Kenal dengan PewDiePie? Nah game ini bisa dibilang yang telah berjasa membuat PewDiePie menjadi seorang Youtuber terbesar di dunia.

Amnesia series merupakan game bergenre survival horror yang dikembangkan dan dirilis oleh Frictional Games. Oleh para gamers, Amnesia series sering dianggap sebagai salah satu game horor yang paling menakutkan berkat grafik dan storylinenya yang mencekam.

Jika kalian ingin menguji nyali dan mental kalian, Amnesia : The Dark Descent dan Amnesia : A Machine of Pig  kini bisa kalian beli masing-masing seharga 13 ribu rupiah.

Black Desert Online

Mungkin menurut orang lain, uang 5 ribu rupiah hanya cukup untuk membeli jajanan seperti Cilor atau gorengan. Namun berkat Steam Summer Sale 2021, hanya dengan 5 ribu rupiah kalian bisa memainkan salah satu MMORPG terbaik dan teramai di dunia yaitu Black Desert Online.

Buat kalian para penikmat MMORPG, nama Black Desert Online tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga kalian. Black Desert Online memang kerap dianggap oleh para penggemar MMORPG berkat gameplay dan grafiknya yang sangat luar biasa.

Dua Streamer Ternama Terkena Ban Twitch Gara-gara Konten ASMR Seksual

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Beberapa waktu lalu Twitch dikritik keras atas kontroversi kategori “Hot Tub, Pools, and Beach”. Nah kini Twitch sepertinya berbenah dan lebih mempertegas streamer yang menggunakan konten berbau seksual.

Dua streamer yang terkenal atas konten berbau seksual, Amouranth dan Indiefoxx mendapat hukuman ban dari Twitch. Ban tersebut bersifat sementara dan berlaku dari tanggal 18 Juni 2021 sampai 22 Juni 2021.

Alasan mengapa kedua streamer ini terkena ban adalah mereka kedapatan sedang melakukan konten ASMR yang berbau seksual sambil mengenakan pakaian yoga.

Hal ini jelas melanggar peraturan Twitch yang melarang keras konten yang menunjukkan hal yang berbau seksual secara eksplisit.

Amouranth dan Indiefoxx sendiri memang cukup terkenal dikalangan komunitas Twitch atas konten seksual yang kerap menjadi kontroversi. Kedua streamer ini juga sering dianggap sebagai biang keladi populernya stream “Hot Tub, Pools and Beach.

Selain melakukan streaming dengan pakaian seksi, Amouranth kerap membuat konten suara ASMR yang terlalu seksual. Dalam stream ASMR-nya, Amouranth membuat suara-suara yang menggugah hasrat seksual seperti menjilat mikrofon, desahan, dan lain-lain.

Konten Amouranth tersebut mengundang reaksi negatif dari para streamer wanita lain. Sebab konten milik Amouranth dianggap merendahkan harga diri dan martabat para streamer wanita.

Reaksi Komunitas dan Streamer Twitch

Keputusan Twitch untuk menghukum Amouranth dan Indiefoxx tentunya menuai berbagai reaksi dari komunitas dan para streamer Twitch.

Salah satu streamer ternama, xQc menanggapi kasus ini dari dua perspektif. Di sisi positif ia memuji Twitch untuk menghukum para streamer nakal yang meresahkan komunitas Twitch.

Namun di sisi lain, xQc mengritik Twitch yang ia anggap tidak konsisten dalam menghukum para streamer nakal.

xQc berpendapat konten ASMR seksual dan Hot Tub stream sama-sama berbau seksual dan meresahkan sehingga keduanya tetap harus hukum.

Streamer World of Warcraft ternama, Asmongold juga sependapat dengan xQc. Ia menganggap peraturan Twitch terlalu abstrak dan mudah dimanfaatkan oleh streamer nakal.

Selain itu Asmongold juga menganggap ban yang diterima Amouranth dan Indiefoxx selama 3 hari terlalu ringan. Sehingga hukuman tersebut tidak meninggalkan efek jera kepada para streamer nakal.

Waduh! The International 10 Terancam Gagal Terselenggara di Swedia!

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Kabar buruk datang dari ajang Esports tertinggi Dota 2. Pasalnya kompetisi kasta tertinggi Dota 2, The International 10 terancam batal karena masalah perizinan.

Berita perihal terancamnya TI 10 datang dari internal beta tester dan figur komunitas Dota 2, Wykrhm Reddy. Wykrhm Reddy mengabarkan bahwa Valve tengah dihadapi masalah perizinan penyelenggaraan TI 10 di Stockholm, Swedia.

Valve sendiri pada awalnya mengumumkan bahwa The International 10 akan diselenggarakan di Avicii Arena, Stockholm, Swedia. Persiapan yang matang sudah dilakukan oleh Valve demi kelancaran kompetisi tertinggi Dota 2 ini.

Namun sayang, ternyata pemerintah Swedia tidak mengizinkan terselenggaranya TI10 di Swedia. Alasannya adalah Asosiasi Olahraga Swedia menganggap bahwa The International 10 bukanlah event olahraga elit seperti Olimpiade.

Hal tersebut ternyata berimbas tidak hanya dari tempat atau venue saja. Para pemain, talent, caster, dan staff yang ikut serta dalam turnamen akan kesulitan untuk mendapatkan Visa dan masuk ke Swedia.

Upaya Yang Dilakukan Oleh Valve

Dalam menghadapi masalah perizinan tersebut, Valve telah melakukan berbagai upaya untuk tetap bisa mengadakan TI 10 di Swedia.

Setelah mendapat berita ditolaknya izin Valve oleh Asosiasi Olahraga Swedia, Valve langsung menghubungi Kementerian Dalam Negeri Swedia dan meminta agar The International 10 dianggap sebagai event olahraga elit. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Kementerian Dalam Negeri Swedia.

Kemudian pada 9 Juni 2021 Valve mencoba untuk membujuk Pemerintah Swedia untuk mengubah status The International 10 sebagai event olahraga elit. Sayangnya, Pemerintah Swedia belum mampu untuk memberikan bantuan terkait hal tersebut.

Kini Valve sedang mencari lokasi alternatif apabila The International 10 batal diselenggarakan di Swedia. Beberapa nominasi terkuat adalah Finlandia dan Ukraina.

Reaksi Komunitas Dota 2

Alliance, tim asal Swedia pernah memenangkan The International 3

Tentunya berita kurang baik ini mendapatkan berbagai reaksi dari pro player, tim, dan komunitas Dota 2.

Salah satu legenda Dota 2 dan pemenang The International 2013, Jonathan “Loda” Berg mengritik keras kebijakan pemerintah Swedia tersebut.

Sebagai warga negara Swedia, Loda beranggapan bahwa pemerintah Swedia tidak mendukung para pro player dan organisasi Esports yang telah mengharumkan nama Swedia seperti dirinya dan tim Alliance.

Padahal Swedia dianggap sebagai produsen pro player Dota 2 berkualitas seperti Zai, s4, INsan1a, AdmiralBulldog, dan lain-lain.

Kemudian reaksi negatif juga datang dari Direktur Operasional dan Manajer Team Secret, Matthew “Cyborgmatt” Bailey. Ia beranggapan dengan adanya event Esports seperti Dreamhack sangat membantu perekonomian Swedia lewat datangnya turis dan visa.

Sampai saat ini Valve masih belum bisa mengumumkan kelanjutan dari masalah perizinan TI10. Yang pasti seluruh komunitas Dota 2 sangat berharap kepada Valve apapun yang terjadi TI10 harus tetap berjalan di tahun ini.