All posts by Safri Iqbal

Penggemar Dota 2 dan JRPG. Sosok manusia yang terlalu bodoh untuk menyerah. Pengikut setia serial game Final Fantasy, Shin Megami Tensei, The Legend of Heroes dan Ys.

Co-Creator Mortal Kombat Tawarkan Fans Remaster Seri Shaolin Monks

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Bagi anak 90-2000an, tentunya tak asing lagi dengan serial game Mortal Kombat: Shaolin Monks. Nah baru-baru ini ada kabar gembira buat kalian yang ingin merasakan nostalgia memainkan Mortal Kombat: Shaolin Monks.

Pada hari Kamis 3 Juni 2021 kemarin co-creator Mortal Kombat, Ed Boon lewat akun Twitternya memberikan polling berisi game Mortal Kombat mana yang fans ingin di remaster. Game yang dapat dipilih oleh fans adalah :

  • Mortal Kombat: Deception (Playstation 2)
  • Mortal Kombat: Shaolin Monks (Playstation 2, Xbox)
  • Mortal Kombat 9 (PC, Playstation 3, Xbox 360)
  • Mortal Kombat 2 (SNES)

Dari 147.312 suara, Mortal Kombat: Shaolin Monks menduduki peringkat pertama dengan jumlah suara 46.7%. Selanjutnya diikuti Mortal Kombat 9 di peringkat kedua dengan 28.2% suara, lalu peringkat tiga diduduki oleh Mortal Kombat: Deception dengan 14.1% suara dan yang terakhir adalah Mortal Kombat 2 yang hanya memperoleh 11% suara.

Hasil voting yang dimenangkan oleh MK: Shaolin Monks sebenarnya tidak terlalu mengejutkan mengingat fans telah lama berharap NetherRealm Studio selaku developer dari serial Mortal Kombat untuk me-remaster seri Shaolin Monks.

Reaksi Ed Boon Perihal Polling Twitternya

Ed Boon sendiri terkejut tweet polling remaster Mortal Kombat miliknya ternyata menjadi trending topic di Amerika Serikat. Ed Boon tidak mengira bahwa tweetnya akan disimak oleh banyak audiens maupun penggemar Mortal Kombat di Amerika Serikat.

Namun sampai berita ini ditulis, Ed Boon masih belum memberikan konfirmasi apakah ia bakal me-remaster Mortal Kombat: Shaolin Monks atau tidak.

Rumor Remaster Shaolin Monks

Rumor remaster Mortal Kombat Shaolin Monks sendiri sebenarnya sudah beredar sejak tahun 2019. Pada sesi Q&A pada event Brazil Game Show 2019, Ed Boon ditanyai oleh fans perihal me-remaster seri lama Mortal Kombat. Kemudian ia menjawab bahwa tim developer NetherRealm mulai memikirkan remaster game Mortal Kombat yang lama seperti Shaolin Monks.

“Kami sempat berdiskusi perihal me-remaster game Mortal Kombat yang lama. Kalian tahu sendiri, seperti seri Shaolin Monks (yang fans inginkan untuk di remaster). Sampai saat ini kami belum bisa mengumumkan apapun soal itu, namun kami sangat berharap hal ini akan segera terjadi” ujar Ed Boon.

Selain itu, Ed Boon juga memberikan isyarat soal remaster Shaolin Monks lewat tweetnya 13 Oktober 2020 lalu.

Jadi, apakah Mortal Kombat: Shaolin Monks bakal resmi di-remaster? Kita masih belum tahu pastinya. Yang jelas lewat berbagai isyarat dari Ed Boon, kemungkinan Mortal Kombat: Shaolin Monks untuk di-remaster cukup besar dan kita sebagai fans tentunya berharap besar kepada Ed Boon dan tim NetherRealm Studios.

Wow! PLN Resmi Hadirkan Internet 100 Mbps Dengan Harga 400 Ribuan. Cocok Buat Gamers!

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Persaingan provider internet broadband di Indonesia kini semakin sengit. Kini salah satu perusahaan BUMN Indonesia yaitu PLN turut menghadirkan layanan internet berbasis fiber optik.

Pada hari Kamis, 3 Juni 2021 PLN resmi meluncurkan layanan internet berbasis fiber optik yang bernama Iconnet. Layanan ini dikelola oleh PT Indonesia Comnet Plus yang merupakan anak perusahaan dari PLN.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengungkapkan ambisinya untuk menjadikan Iconnet sebagai provider layanan internet terbesar di Indonesia. Zulkifli Zaini juga menargetkan pada tahun 2024 pengguna Iconnet mencapai 20 juta pelanggan.

“Kami berharap Iconnet menjadi salah satu market share fixed broadband internet terbesar di Indonesia, dan Insya Allah kita akan bisa mencapai target yang kita tetapkan bersama,” ujar Zulkifli Zaini pada acara peluncuran Iconnet.

Selain itu Zulkifli Zaini juga menjamin bahwa layanan Iconnet akan hadir dengan layanan internet yang reliabel, andal, terjangkau dan bebas dari kuota.

Biaya Langganan Yang Sangat Murah

Dalam usahanya untuk bersaing di pasar internet provider, Iconnet mengandalkan senjata utama mereka yaitu biaya langganan paket internet yang sangat murah.

Untuk wilayah Jabodetabek, biaya berlangganan Iconnect berada di kisaran Rp 185 ribu hingga Rp 427 ribu per bulan untuk kecepatan 10 Mbps hingga 100 Mbps. Harga ini cukup mengejutkan karena Iconnet mengungguli provider internet milik BUMN lain yaitu Indihome yang menjual paket 100 Mbps dengan harga 915 ribu rupiah.

Untuk paket lengkapnya, Iconnet menyediakan 4 paket internet fiber optik dengan kecepatan yang berbeda-beda.

  • Iconnet 10 Mbps 185 ribu rupiah/bulan
  • Iconnet 20 Mbps 207 ribu rupiah/bulan
  • Iconnet 50 Mbps 297 ribu rupiah/bulan
  • Iconnet 100 Mbps 427 ribu rupiah/bulan

Iconnet juga menghadirkan paket TV berlangganan dimana pelanggan dapat membayar 167 ribu rupiah untuk mendapatkan akses 75 channel TV. Iconnet membebaskan biaya pemasangan selama periode awal pemasangan.

Area Coverage

Area coverage Iconnect juga bisa dibilang cukup luas untuk provider yang baru rilis. Layanan Iconnet kini sudah bisa dinikmati di berbagai kota-kota besar di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, sampai Maluku. PT Indonesia Comnet Plus terus memperluas area coverage dan menargetkan jaringan Iconnet akan hadir di setiap kota di Indonesia pada tahun 2024.

Dengan hadirnya Iconnet, tentunya kita berharap persaingan pasar provider jaringan internet Indonesia semakin ketat. Sehingga provider-provider lain bakal menyediakan layanan internet yang cepat, reliabel dan tentunya dengan harga yang murah dan terjangkau.

Mengulik Alasan Mengapa Porting Game PC ke Mobile Itu Sulit

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Perkembangan teknologi smartphone yang pesat tentunya diikuti oleh perkembangan mobile gaming yang pesat juga. Dahulu game mobile yang terbatas dengan grafik yang sederhana dan kini game dengan grafik yang memukau seperti Genshin Impact mulai bermunculan.

Namun meskipun teknologi mobile gaming telah berkembang dengan pesat, masih sedikit game PC maupun konsol yang juga menyediakan port untuk Android atau iOS. Apakah para developer masih belum tertarik untuk menjual game mereka untuk mobile gamer atau teknologi smartphone masih belum mampu menangani game PC yang lebih berat?

Mengenal Prosesor ARM Dan x86

Sebelum kita membahas soal porting game PC ke mobile, pertama kita harus tahu perbedaan hardware antara PC dan mobile. Disini perbedaan paling mencolok adalah jenis prosesor yang digunakan.

PC dan konsol modern menggunakan prosesor berjenis x86. Prosesor x86 dikembangkan dari arsitektur CISC (Complex Instruction Set Computers). Arsitektur CISC digunakan untuk memproses programming yang rumit dan kompleks. Karena itu prosesor x86 sangat membutuhkan daya yang besar. Sehingga tentunya game modern saat ini sangat butuh akan prosesor yang mampu menangani program yang kompleks.

Sedangkan perangkat mobile seperti Android dan iOS menggunakan prosesor berjenis ARM. Prosesor ARM dikembangkan dari arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computers). Berbeda dengan CISC, RISC hanya mampu memproses programming yang lebih simpel dan mudah. Hal ini dikarenakan ukuran prosesor ARM yang lebih kecil dan tidak membutuhkan daya yang besar.

Jadi, prosesor ARM belum mampu menangani programming rumit milik x86. Sehingga developer kesulitan untuk membuat port untuk device mobile.

Alasan utama mengapa perangkat mobile menggunakan ARM adalah daya. Perangkat mobile didesain untuk memproses kinerja yang simpel dan memiliki daya yang dapat bertahan lama.

Menggunakan prosesor x86 pada device mobile tentunya akan menghabiskan daya yang jauh lebih besar. Sampai saat ini masih belum ada teknologi yang mampu menyediakan daya untuk prosesor x86 secara tahan lama dan optimal.

Game Engine yang Kurang Memadai

Meskipun kini platform mobile telah disenjatai game engine modern seperti Unreal Engine maupun Unity, kedua game engine ini masih belum memadai untuk memprogram kebanyakan game PC maupun konsol.

Selain itu, membuat port di mobile jauh berbeda dengan membuat port di konsol. Porting game menggunakan game engine mobile sama saja dengan menulis ulang programming game yang ingin di-port. Jadi membuat port mobile sangat memakan waktu, tenaga, usaha dan tentunya biaya.

Kesimpulan

Meskipun kini perkembangan platform mobile gaming kian meningkat dari sisi hardware maupun software, ternyata masih sulit untuk menangani port dari game PC. Kesenjangan teknologi antara mobile dan PC masih cukup lebar dan butuh waktu lama untuk mobile memperkecil perbedaan teknologi.

Kita tentunya berharap suatu saat ada kemajuan teknologi dimana prosesor ARM mampu menangani programming arsitektur x86 atau game engine yang mempermudah developer untuk membuat port game PC ke platform mobile.

Hati-Hati! Ini Dia 5 Cedera Akibat Terlalu Sering Bermain Game

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Bermain game memanglah sangat menyenangkan, apalagi kalau momentum winstreak sedang tinggi-tingginya. Namun seringkali keseruan itu membuat kita lupa akan waktu bahkan kondisi tubuh kita sendiri.

Meskipun bermain game bukanlah aktivitas yang membutuhkan gerakan tubuh yang banyak, namun tak menutup kemungkinan jika kalian dapat mengalami cedera akibat bermain game secara intensif.

Dr. Levi Harrison adalah seorang ahli bedah ortopedi dari Glendale, California. Dr. Levi merupakan seorang spesialis dalam mengobati cedera akibat bermain game. Pasiennya berkisar dari gamer profesional, gamers usia 9 tahun hingga 90 tahun, dan dari semua platform dan genre, termasuk mobile, konsol, dan PC.

Menurut Dr. Levi, penyebab utama terjadinya cedera akibat bermain game adalah waktu bermain yang terlalu tinggi dan posisi badan yang salah ketika bermain game.

“Masalah utama yang saya temukan adalah jam bermain yang berlebihan. Kebanyakan pasien saya bermain game hingga 16 jam sehari, terutama para gamer elit.”

“Mereka (para gamers) tidak memiliki keseimbangan ergonomis yang tepat dari mouse dan meja mereka, mereka tidak memiliki sandaran yang tepat, atau mereka tidak tahu bagaimana mengatur postur mereka. Mereka harus belajar bagaimana duduk dengan benar dan bagaimana menempatkan tangan dan siku mereka dengan benar” Ujar Dr. Levi.

Kemudian Dr. Levi juga menjelaskan berbagai macam cedera yang kerap dialami oleh para gamers dan menjelaskan bagaimana cara mengatasinya. Diantaranya adalah:

Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome adalah penyakit dimana saraf median di Carpal Tunnel pergelangan tangan tertekan karena terlalu sering digunakan. Carpal Tunnel Syndrome atau CTS sering menyerang para gamers PC karena terlalu lama meenggunakan mouse. Tak jarang pro player game PC seperti Fear atau KuroKy pernah mengalami CTS.

Gejala yang dirasakan adalah mati rasa, kesemutan, dan/atau nyeri pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, dan sisi ibu jari dari jari manis. Apabila kalian merasakan gejala tersebut setelah menggunakan mouse terlalu lama, segera hubungi dokter untuk perawatan medis.

Lateral Epiconylitis (Tennis Elbow)

Lateral Epiconylitis adalah kerusakan mikro pada tendon yang memanjang di pergelangan tangan dan jari-jari Anda yang disebut Common Extensor Tendon. Kerusakan berasal dari bagian tulang yang disebut Lateral Epicondyle. Cedera ini paling sering dialami para gamers mobile dan PC yang sering meletakkan sikunya di meja ketika bermain.

Gejala yang umumnya dirasakan penderita Lateral Epiconylitis adalah nyeri pada sisi luar siku, yang menjalar hingga ke lengan bawah dan pergelangan tangan. Gejala bisa berlangsung dalam rentang waktu 6 bulan hingga 2 tahun, bermula dari nyeri ringan, kemudian akan memburuk seiring waktu.

Trigger Thumb

Trigger Thumb adalah kondisi pembengkakan tendon fleksor pada ibu jari yang menyebabkan tendon tersangkut di struktur dekat pangkal tangan. Trigger Thumb kerap dialami para gamers konsol dan gamers mobile yang sering menggunakan ibu jarinya.

Gamers yang terkena Trigger Thumb biasanya merasakan ibu jari terasa kaku dan sulit untuk digerakan. Kemudian benjolan muncul di telapak tangan tepatnya di pangkal ibu jari.

Cubital Tunnel Syndrome

Cubital Tunnel Syndrome adalah iritasi saraf ulnaris di dalam Cubital Tunnel pada siku. Jika saraf ulnaris menjadi teriritasi di daerah ini karena tekanan, peradangan, maupun peregangan, berbagai gejala akan muncul. Penyebab Cubital Tunnel Syndrome hampir sama dengan Tennis Elbow dimana gamers sering menekuk siku sehingga terjadi peradangan.

Berbagai gejala yang muncul apabila kalian terkena Cubital Tunnel Syndrome adalah rasa nyeri, kesemutan, dan kelemahan pada lengan bagian bawah dan beberapa jari, dan kesulitan untuk menggerakkan siku.

Upper Crossed Syndrome

Upper Crossed Syndrome adalah ketidakseimbangan postural yang terjadi pada otot punggung atas, otot dada, dan sendi bahu. Kondisi ini sering disebabkan oleh duduk terlalu lama dan akan diperburuk oleh postur tubuh yang buruk akibat posisi bermain game yang terlalu membungkuk.

Gejala yang dirasakan penderita Upper Crossed Syndrome adalah nyeri pada bagian leher, pundak, bahu dan punggung. Kemudian penderita juga akan merasa tidak nyaman untuk duduk diam dalam waktu yang lama.

Yup itu tadi berbagai cedera yang kerap dialami para gamers. Sebagai gamers, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh sangat penting agar kita senantiasa bermain game yang kita sukai. Kurangi waktu bermain yang terlalu panjang, perbanyak olahraga dan istirahat apabila merasa lelah ketika bermain game.

Post-Game Depression, Apa Itu Dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Pernah nggak kalian merasa hampa atau merasa kehilangan setelah menamatkan game yang kalian sukai dan kalian mainkan selama ratusan jam? Jika iya, maka kalian pernah terkena sindrom Post-Game Depression.

Post-Game Depression adalah suatu kondisi dimana gamers merasa kesepian maupun hampa setelah pemain berhasil menyelesaikan game yang sangat disukai. Perasaan ini tidak hanya terbatas pada game saja. Kalian bisa mengalami Post-Game Depression setelah menyelesaikan marathon TV series, drama Korea, Anime, dan lain-lain.

Penyebab Post-Game Depression

Post-Game Depression sendiri disebabkan oleh gamers yang perasaannya terhubung erat dengan game yang mereka cintai. Ketika memainkan game yang mereka cintai, mereka akan tenggelam di dalam dunia game yang menakjubkan dan mengembangkan hubungan emosional dengan game itu sendiri. Dan ketika mereka harus berpisah dengan dunia game tersebut mereka akan merasa seperti kehilangan sesuatu di dalam dirinya.

Tenang, Post-Game Depression bukanlah penyakit mental ataupun gangguan jiwa kok. Menurut peneliti hal ini wajar dan menunjukkan bahwa kesehatan emosional dan daya imajinasi kita sehat. Namun apabila berlanjut maka berbagai masalah akan timbul hingga mempengaruhi kehidupan secara nyata.

Karena begitu banyak orang mengalami Post-Game Depression yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, penulis ingin berbagi beberapa ide tentang cara mengatasinya.

Sayangnya tidak ada solusi yang sama untuk semua orang, tapi kalian mungkin menemukan solusi dari tips ini dan dapat membantu menghilangkan Post-Game Depression. Berikut ini beberapa tips menghilangkan Post-Game Depression.

Langsung Berpindah ke Game Lain Setelah Tamat

Salah satu cara yang lebih jelas untuk mengatasi Post-Game Depression adalah dengan mencoba mempersingkatnya secepat mungkin dengan memulai game lain setelah menamatkan game sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memperpendek perasaan hampa tersebut dan segera berfokus dengan game yang lain.

Tips ini bisa dibilang hit or miss. Beberapa orang mengatakan bahwa cara ini berhasil dan beberapa orang berkata cara ini gagal dan malah membuat mereka tidak menikmati game baru yang ia mainkan.

Lebih Jauh Mendalami Game Tersebut

Apabila kalian sudah tenggelam dalam dunia game yang kalian sukai, maka kalian bisa coba mendalami dunia game tersebut. Kalian bisa mencoba mencari media lain yang berhubungan dengan game yang kalian minati. Contohnya apabila kalian menikmati Final Fantasy XV kalian bisa menonton seri anime Brotherhood Final Fantasy XV atau membaca light novelnya.

Atau mungkin kalian bisa membaca wiki/lore game dan mencari fakta dan teori terkait game tersebut. Dengan ini kalian akan tetap merasa terikat dengan game yang kalian sukai setelah tamat.

Berdiskusi Dengan Penggemar Lain

Salah satu cara paling membantu yang penulis temukan untuk mengatasi Post-Game Depression adalah berhubungan dengan orang lain yang sedang atau telah terikat dengan game yang sedang kalian coba untuk dilepaskan.  Berhubungan dengan penggemar lain yang juga merasakan Post-Game Depression akan mengurangi rasa kesepian kalian dalam mengatasi sindrom ini.

Kalian bisa menemukan teman untuk berdiskusi lewat Subreddit, server Discord ataupun komunitas khusus game yang kalian sukai.

Daftar Game Yang Bakal Rilis di Bulan Juni 2021

GAMEFINITY.ID, Salatiga – Di bulan Mei ini kita telah disuguhi berbagai game yang luar biasa seperti Biomutant, Subnautica Below Zero, dan tentunya, Resident Evil Village. Kini saatnya kita menyambut berbagai game baru yang akan rilis pada bulan Juni 2021 nanti.

Tidak hanya game saja yang menunggu kita di bulan Juni nanti, tapi event gaming terbesar yaitu E3 2021 juga akan hadir di pertengahan Juni. Di E3 2021 tentunya kita akan menantikan game-game baru yang diumumkan oleh para Publisher dan Developer ternama.

Bicara soal game yang bakal rilis, tentunya kalian penasaran game apa saja yang akan menyambut kita di bulan Juni nanti. Nah, disini penulis akan memberikan daftar game yang bakal rilis di bulan Juni 2021 nanti. Apa saja gamenya? Langsung saja ini dia daftarnya.

1 Juni 2021

  • Ghost n’ Goblin Resurrection (Windows, PS4, XBO)
  • Griftlands (Windows)
  • Necromunda: Hired Gun (Windows, PS4, PS5, XBO, Xbox Series X)
  • Stonefly (Windows, PS4, PS5, XBO, Xbox Series X, Switch)
  • Virtua Fighter 5 Ultimate Showdown (PS4)

3 Juni 2021

  • Astalon: Tears of The Earth  (Windows, PS4, Switch, XBO)
  • Wing of Darkness (Windows, PS4, Switch)

4 Juni 2021

  • DC Super Hero Girls: Teen Power (Switch)
  • Evergate (PS5)
  • Griftlands (PS4, XBO, Switch)
  • The Persistence Enhanced (Windows, PS5, Xbox Series X)
  • Sniper Ghost Warrior Contracts 2 (Windows, PS4, XBO, Xbox Series X)

8 Juni 2021

  • Chivalry 2 (Windows, PS4, PS5, XBO, Xbox Series X)
  • Edge of Eternity (Windows)
  • Neptunia ReVerse (PS5)

10 Juni 2021

  • Chicory: A Colorful Tale (Windows, Mac, PS4, PS5)
  • Final Fantasy VII Remake Intergrade (PS5)
  • Ninja Gaiden: Master Collection (Windows, PS4, XBO, Switch)

11 Juni 2021

  • Game Builder Garage (Switch)
  • Guilty Gear -STRIVE- (Windows, PS4, PS5)
  • Ratchet & Clank: Rift Apart (PS5)

15 Juni 2021

  • The Elder Scrolls Online (PS5, Xbox Series X)

18 Juni 2021

  • Metro Exodus Complete Edition (PS5, Xbox Series X)

22 Juni 2021

  • Ender Lilies: Quietus of the Knights (Windows, Switch)
  • Dungeons & Dragons: Dark Alliance (Windows, PS4, PS5, XBO, Xbox Series X)
  • Olympic Games Tokyo 2020 – The Official Video Game (Windows, PS4, XBO, Switch, Stadia)

24 Juni 2021

  • Alex Kidd in Miracle World DX (Windows, PS4, PS5, XBO, Xbox Series X, Switch)
  • The Caligula Effect 2 (PS4, Switch)
  • Legend of Mana (Windows, PS4, Switch)
  • Nayuta no Kiseki Kai (PS4)
  • Samurai Warriors 5 (PS4, Switch)
  • The Wicked King and the Noble Hero (PS4, Switch)

25 Juni 2021

  • Cotton Reboot! (PS4, Switch)
  • Mario Golf: Super Rush (Switch)
  • Scarlet Nexus (Windows, PS4, PS5, XBO, Xbox Series X)
  • Tony Hawk’s Pro Skater 1 + 2 (Switch)

29 Juni 2021

  • Destroy All Humans! (Switch)
  • Disgaea 6: Defiance of Destiny (Switch)
  • Ghoul Patrol (Windows, PS4, XBO, Switch)
  • Wonder Boy: Asha in Monster World (Windows)
  • Zombies Ate My Neighbors (Windows, PS4, XBO, Switch)

To Be Announced (TBA)

  • Phantasy Star Online 2: New Genesis (Global: Windows, XBO, Xbox Series X. JP: Windows, PS4, Switch)
  • Sky: Children of the Light (Switch)

Nah itu tadi daftar game yang bakal rilis di Juni 2021. Jadi game apa saja yang kamu incar di bulan Juni nanti?